Menjadi seorang asisten rumah tangga bukanlah tujuan hidup bagi seorang wanita bernama ZENVIA ARTHUR.
Tapi pada akhirnya dia terpaksa menjadi ART seorang billionaire bernama KAL-EL ROBERT karena suatu alasan.
Bagaimana keseruan ceritanya?
follow instagram @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 9
Bab 9 Kal El - Zenvia
Setelah makan, Zenvia dibawa oleh Lesca ke taman untuk menghindari diinterogasi dengan Kal El yang sejak tadi ingin mengetahui latar belakang Zenvia yang sebenarnya.
Dan Kal pun akhirya pergi ke perusahaan sedangkan Zenvia tinggal di sana sampai sore.
*
"Apakah Kal tak menyukaiku, Aunty?" tanya Zenvia.
"Tidak, Sayang. Bukan begitu. Dia memang selalu seperti itu jika ada orang baru di keluarga kami," jawab Lesca sambil memotong daun di tanaman peliharaannya.
Zenvia hanya mengangguk.
"Aunty, aku ingin mengatakan sesuatu," ucap Zenvia sembari menata pot tanaman kecil ke tempat yang terkena sinar matahari.
"Katakan saja ada apa," sahut Lesca tersenyum.
"Teman teman Kal datang ke penthouse kemarin dan mereka tahu sandi pin pintu yang baru. Aku takut mereka sewaktu waktu datang ke sana dan hanya ada aku sendirian di sana," jawab Zenvia jujur.
Lesca menghentikan kegiatannya dan melihat ke arah Zenvia.
"Kau tak perlu khawatir. Aku akan bilang hal ini pada Kal," sahut Lesca.
"Tapi jangan katakan pada Kal bahwa aku yang mengatakan hal ini," ucap Zenvia.
"Aku mendengarnya," kata Kal yang sudah berdiri di dekat pintu.
Zenvia terkejut mendengar suara Kal dan secara otomatis berdiri di belakang Lesca karena takut dengan reaksi Kal.
Zenvia menunduk dalam dalam karena dia merasa Kal akan marah padanya dan dia tak merasa enak karena telah mengadukan hal itu pada Lesca.
"Aku tak marah padamu, Zi. Jika kau merasa tak nyaman, maka aku tak akan mengajak temanku berkumpul di rumahku. Kami akan mencari tempat lain," sahut Kal.
"M-maaf. Aku tak bermaksud tak sopan padamu," kata Zenvia canggung.
"Zi, dia sudah menyetujui hal itu jadi kau tak perlu sungkan lagi," sahut Lesca membalik tubuhnya dan melihat ke arah Zenvia yang masih menunduk.
"Aku menjemputmu," ucap Kal.
"Baiklah, kau pulang sekarang bersama Kal atau nanti malam diantar oleh supir saja, Sayang?" tanya Lesca.
"Aku pulang sekarang saja bersama Kal," jawab Zenvia.
Zenvia tak ingin merepotkan siapa pun dan dia memilih pulang bersama Kal meskipun sebenarnya dia masih ingin berada di sana.
"Baiklah kalau begitu. Hati -hati," sahut Lesca dan mengantarkan mereka berdua ke depan setelah Zenvia mencuci tangannya
"Bye, Aunty. Terima kasih sudah menemaniku di sini," ucap Zenvia dengan sopan.
"Ya, Sayang. Kau lah yang menemani Aunty," sahut Lesca tersenyum lalu wanita itu mencium kedua pipi Zenvia dan kemudian Kal mencium pipi Lesca.
Zenvia dan Kal pun pergi dari mansion Lesca dan kembali ke penthouse.
Zenvia hanya diam saja sepanjang perjalanan. Dan Kal pun sudah terbiasa dengan sikap pendiam Zenvia itu.
Kal sekilas melihat ke arah Zenvia yang selalu memakai capuchon dari hoodie nya di kepalanya jika keluar dari rumah.
Setibanya di penthouse, Zenvia dan Kal langsung masuk ke unit penthouse Kal yang ada di lantai teratas.
"Apa yang sebenarnya kau hindari, Zi?" tanya Kal akhirnya ketika mereka baru masuk.
Zenvia menoleh ke arah Kal dan tak langsung menjawab.
"Kau mencari tahu tentangku, Kal?" tanya Zenvia.
"Ya, aku harus tahu siapa yang tinggal bersamaku. Asal usulmu tak jelas. Meskipun daddy tak mencurigaimu, tapi aku harus tetap mencari tahu tentangmu," jawab Kal.
Zenvia meneguk ludahnya dan kemudian berlutut di depan Kal.
"Jangan mencari tahu tentangku. Aku mohon. Jika itu terjadi, maka cepat atau lambat aku akan mati begitu juga dirimu," sahut Zenvia yang justru membuat Kal semakin penasaran.