NovelToon NovelToon
Mendadak Nikah

Mendadak Nikah

Status: tamat
Genre:Tamat / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Suami ideal / Istri ideal
Popularitas:288.5k
Nilai: 4.7
Nama Author: aisy hilyah

Denis Agata Mahendra, seorang bocah laki-laki yang harus rela meninggalkan kediamannya yang mewah. Pergi mengasingkan diri, untuk menghindari orang-orang yang ingin mencelakainya.

Oleh karena sebuah kecelakaan yang menyebabkan kematian sang ayah, ia tinggal bersama asisten ayahnya dan bersembunyi hingga dewasa. Menjadi orang biasa untuk menyelidiki tragedi yang menimpanya saat kecil dulu.

Tanpa terduga dia bertemu takdir aneh, seorang gadis cantik memintanya untuk menikah hari itu juga. Menggantikan calon suaminya yang menghamili wanita lain. Takdir lainnya adalah, laki-laki itu sepupu Denis sendiri.

Bagaimana kisah mereka?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy hilyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Hukuman Radit

Plak!

Sebuah tamparan yang sangat keras mendarat di pipi Radit hingga membuat kepalanya berpaling cukup kuat. Indra murka, menahan rasa malu yang menyesakkan dada karena kelakuan putranya itu.

"Memalukan! Kau benar-benar membuat keluarga Mahendra kehilangan muka! Aku malu memiliki anak sepertimu!" bentak Indra berapi-api, liurnya terciprat mengenai wajah Radit yang berdenyut karena bekas tamparan tadi.

Kakek mengetuk tongkat ke atas lantai cukup keras, pertanda kekesalan hatinya. Akan tetapi, ia hanya diam membiarkan Indra sendiri yang mendidik anaknya.

Di sudut lain, Karin menangis tersedu-sedu. Teringat pada janji Radit di malam itu bahwa dia tidak akan pernah mengulangi kesalahan yang sama.

"Kau tahu apa yang sudah kau lakukan? Kelakuanmu itu sudah tersebar di seluruh kota. Rekan-rekan bisnis Ayah dan Kakek pasti akan mempertanyakan hal tersebut. Bukan hanya itu, kemampuanmu sebagai pewaris Mahendra pun akan dipertanyakan. Lalu, posisi mu sebagai CEO ...." Indra menggelengkan kepala, menyesali perbuatan anaknya.

Radit tercenung, tubuhnya lemas seketika. Ini yang diinginkan Denis dan Haris. Balasan kehancuran hidup Radit sendiri. Dialah yang merusak semuanya. Kini, dia harus mencari cara untuk menutup berita itu dan menuntut para wartawan yang meliput kejadian siang tadi.

"Tidak! Ini semua salah perempuan itu, dia yang sudah menjebakku. Ya, dia menjebakku. Ayah, bantu aku menjelaskannya kepada media. Ini semua harus selesai," ucap Radit panik.

Indra menghempaskan tubuh di sofa, memijit pelipis yang terasa nyeri berdenyut. Sudah beberapa orang rekan bisnis juga pemegang saham yang menghubunginya melalui sambungan telepon. Mempertanyakan berita yang sedang menjadi trending topik hari itu.

"Ayah!"

Dering ponsel milik Radit berbunyi, ia melirik dan terkejut bukan main. Ayah mertuanya menghubungi, dan tak tahu apa yang harus dia katakan. Radit memilih mematikan ponselnya dan menyimpan benda itu ke dalam saku.

"Kau lihat di sana! Lihat wanita itu, Radit!" Indra menunjuk Karin yang tengah menangis di depan kamar mereka.

Rasa bersalah seketika menghujam jantungnya. Apalagi saat melihat tatapan penuh kecewa dari manik wanita yang tengah mengandung anaknya itu.

"Ka-karin?" lirihnya nyaris tak terdengar.

"Apa kau tidak merasa iba pada istrimu itu? Dia sedang mengandung anakmu, Radit. Mengandung penerus selanjutnya dari keluarga Mahendra kita. Tega sekali kau melakukan ini padanya," geram sang ayah dengan suara pelan di telinga anaknya.

Kakek menghela napas panjang, mengurangi sesak yang terus menghimpit rongga ada sejak berita Radit dan Nana tersebar di media luas.

"Kau harus mundur sementara waktu dari posisi CEO, Radit. Sebagai hukuman, dan bila kau bisa menyadari kesalahanmu juga memperbaiki sikapmu, Kakek akan menyerahkannya kembali padamu," ucap sang kakek setelah diam memperhatikan.

Dia sudah membuat keputusan, posisi itu sementara akan dia serahkan kepada Denis. Kakek menggelengkan kepala, menghela napas dalam.

Mata Radit terbelalak, mulutnya terbuka lebar tak percaya dia akan dihukum seperti itu oleh sang kakek.

"Kakek! Percaya padaku, aku dijebak. Wanita itu pasti telah melakukan sesuatu pada minumanku. Ya, dia pasti menginginkan posisi nyonya Mahendra, mengira aku akan menikahinya. Tidak, Ayah, Kakek, aku bersumpah bahwa aku telah dijebak oleh perempuan itu," kilah Radit masih mencoba untuk membela diri.

Ia merangkak dan bersimpuh di kaki Kakek, memohon agar tidak dihukum dan meminta Kakek untuk membiarkannya tetap menduduki kursi CEO.

"Ayah, jika Radit dicopot sementara siapa yang akan memimpin perusahaan nantinya?" Indra ikut berbicara, cemas sendiri bila kursi tersebut harus kosong. Akan ada banyak orang yang memanfaatkan kesempatan tersebut untuk bisa mendudukinya.

Kakek tersenyum, menatap mereka bergantian. Mengetukkan tongkatnya ke lantai dengan pelan, kemudian menopang dagu di ujungnya.

"Aku akan menyerahkan kursi itu sementara kepada Denis. Dia juga berhak atas menjadi bagian dari pada perusahaan Mahendra," ucap Nenek dengan tegas meskipun pelan.

Kakek tersenyum menegaskan ucapannya tidaklah salah. Dua anak beranak itu saling menatap satu sama lain, tak terima dengan keputusan yang dilakukan sang kakek.

"Tidak!" Keduanya kompak menolak. Akan tetapi, Kakek justru beranjak bangkit tak mau mendengar ocehan mereka. Ia hanya ingin menunjukkan kepada Radit dan Indra bahwa ada orang yang memiliki hak sama seperti mereka.

"Keputusanku sudah bulat, sampai Radit benar-benar menyadari kesalahannya dan memperbaiki karakternya, perusahaan akan aku serahkan kepada Denis," pungkas Kakek seraya berjalan diikuti asistennya.

Saat ini, laki-laki paruh baya itu bahkan tidak pernah membiarkan kakek sendirian. Atas perintah dari Denis langsung, dia diminta untuk menemani Kakek dan tidak meninggalkannya.

"Kakek!"

"Ayah!"

Indra memeluk kaki Kakek, berharap ia akan berubah pikiran. Namun, Kakek memintanya untuk bangun, menggelengkan kepala sebagai jawaban untuk apapun yang dia lakukan.

Kakek meninggalkan ruang tamu dan kembali ke rumahnya. Beristirahat sesuai dengan yang diminta Denis sendiri. Bahkan, juru masak pun diperingatkan olehnya agar memberikan makanan yang sesuai dengan perintahnya.

"Ayah! Bagaimana ini? Aku tidak ingin kehilangan perusahaan," rengek Radit setelah Kakek pergi.

Plak!

Luapan emosi tak dapat ditahan Indra, Radit menjadi samsak pelampiasan. Memang salahnya karena telah bermain-main dengan jabatan.

"Kenapa Ayah terus memukulku? Aku sudah sangat menderita sekarang karena wanita itu." Radit berteriak tidak terima.

Indra menghela napas panjang dan dalam, duduk kemudian untuk menenangkan perasaannya. Sementara Karin, hanya menonton drama keluarga itu.

Berselang, ponsel Indra berbunyi gegas laki-laki itu mengangkat panggilan untuk mengklarifikasi kejadian hari itu.

"Ya, halo!" sapanya dengan ramah.

"Tuan Indra, tolong jelaskan kepadaku apa yang dilakukan putramu itu? Kenapa dia tega tidur dengan wanita lain, sedangkan istrinya sedang mengandung keturunan Mahendra?" cerocos ayah Karin dari seberang sana.

"Jika kalian tidak dapat menjelaskan, maka jangan salahkan saya jika membawa Karin jauh dan kalian tidak akan pernah bertemu dengan keturunan kalian lagi," ancam ayah Karin tidak main-main.

Mendengar itu, Indra berubah pucat pasi. Jika kehilangan anak itu, Kakek akan semakin menendang mereka dari keluarga Mahendra. Mengucilkan serta harus rela hidup seperti orang biasa.

"Ah, Tuan. Itu hanya kesalahpahaman semata saja, Radit akan menggelar konferensi pers untuk menjelaskan kepada media bahwa dia hanya dijebak oleh perempuan itu. Anda tidak perlu risau, Tuan." Indra gugup, rasa takut menelusup ke dalam hati.

Bagaimana jika suatu saat nanti Radit kembali berulah. Menyebabkannya selalu berada di dalam kesulitan.

"Baik, Tuan Indra. Saya akan menunggu hal tersebut," sahut ayah Karin seraya menutup sambungan tanpa pamit.

Indra menghela napas, menatap garang pada anaknya. Tak habis pikir dengan Radit yang selalu bertindak bodoh dan merugikan. Satu hal lagi yang ia cemaskan, jika sampai Denis menduduki kursi tersebut. Maka tidak menutup kemungkinan semua rahasia akan terbongkar.

Tidak! Aku tidak bisa membiarkannya. Aku harus segera bertindak jika tak ingin terlambat.

Ia melirik Radit, rasa geram belum terlampiaskan sepenuhnya. Indra mengangkat tangan hendak memukul laki-laki itu. Namun ....

"Hentikan!'

1
Kusmia Mia
ini kenapa larisa jadi oon sihhh
Zachary
Luar biasa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Zachary
janji adl hutang, tunggu waktu utk nagih hutang ya Denis... 👍🏽
Aisy Hilyah: betul sekali
total 1 replies
Merry Merr
Luar biasa
Aisy Hilyah: terimakasih banyak
total 1 replies
Muhammad Ary
yg
key
Luar biasa
Aisy Hilyah: Alhamdulillah terimakasih banyak
total 1 replies
Maulidia Okta
haris.....
gk mau Kalah Sam Denis ya....
Aisy Hilyah: iya doong
total 1 replies
Maulidia Okta
Aih...
Yg habis belah durian......
Aisy Hilyah: ekhem asiknyaaa
total 1 replies
Maulidia Okta
cinta Yg tak ngebalas..... sakiiittt....
Qaisaa Nazarudin
Tq thor cerita novel mu bagus banget,Aku suka,Apalagi dengan sikap Denis yg Tegas gak pandang bulu..Sukses selalu dn sehat selalu ya thor,Teruskan berkarya..⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺🌺☕☕☕☕☕☕☕☕🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🌺
Aisy Hilyah: aamiin terimakasih banyak
total 1 replies
Qaisaa Nazarudin
Karya ini dan Alurnya sangat bagus dan aku suka..
Qaisaa Nazarudin
👏👏👏👏 Waaahhh gercep amat Haris...👍👍👍💪💪💪💪😂😂
Qaisaa Nazarudin
Ehemm ehem JODOHnya Harisntuh..🤣
Qaisaa Nazarudin
CINTA bisa bikin orang CELIK jadi BUTA, CINTA bisa bikin orang PINTAR jadi BODOH,CINTA juga bisa bikin orang WARAS jadi GILA, Makanya kalo MENCINTAI itu jangan berlebihan..
Qaisaa Nazarudin
Merampas HAK orang hidup tidak akan pernah tenang dan tdk akan pernah bahagia..Mulut lelaki aja di percayai,Mulut manis saat menginginkan sesuatu,Saat udah dapat wanita akan di buang kayak sampah,..
Qaisaa Nazarudin
Dasar muka tembok..DI MANA KESOMBONGAN KALIAN WAKTU ITU YG DENGAN ANTENGNYA MENCERCA DAN MENGHINA DENIS DAN LARISA? KENAPA SEKARANG KALIAN UDAH KAYAK PENGEMIS YG MENGHARAPKAN PENGAMPUNAN..CKCK KASIAN SEKALI KALIAN..
Qaisaa Nazarudin
DASAR PENJILAT..🤮🤮
Qaisaa Nazarudin
HERAN AJA AKU DENGAN SI TUA JAYA INI,HARUSNYA DIA YG BELAIN DENIS, CUCU YG DIA CARI2 SELAMA INI,EH SAAT CUCUNYA UDAH DI DEPAN MATA MALAH DI BUAT KAYAK GITU..ORANG TUA YG GAK KENANG BUDI, PADAHAL AYAHNYA DENIS YG BERHASIL MEMBAWA NAMA MAHENDRA MELAMBUNG TINGGI..
Qaisaa Nazarudin
Dokumen itu Denis koyakkan,gak ada untungnya bekerjasama dengan keluarga TOXIC..
Qaisaa Nazarudin
Wooowww langsung meremang aku membanca di part yg ini thor...Langsung bungkam mulut si sampah itu..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!