NovelToon NovelToon
Iparku Adalah Maut

Iparku Adalah Maut

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Seiring Waktu / Pembantu / Enemy to Lovers
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: mike Killah

Mengisahkan hubungan percintaan antara Amira dengan pengusaha terkenal bernama Romeo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mike Killah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Amira dan Romeo ke Seoul

Setelah seminggu kemudian, hari yang ditunggu-tunggu akhirnya tiba. Romeo dan Amira bersiap-siap untuk berbulan madu ke Seoul, Korea.

Seluruh keluarga Romeo berkumpul di ruang tamu, saling bersalaman dan memberikan ucapan selamat berbulan madu kepada Amira dan Romeo.

 

"Selamat berbulan madu, anakku Romeo dan menantuku, Amira! Nikmati waktu kalian di sana!" kata Ibu Romeo dengan senyuman manis.

 

Oma meskipun tampak tidak senang dan gembira, tetap menyaksikan mereka pergi dengan tatapan penuh kebencian.

"Hati-hati di sana cucu Oma," ucapnya dengan nada yang tidak tulus kepada Romeo.

Amira pula berbisik di telinga Tini " Aku akan habiskan setiap malam aku bersama Romeo nanti, kamu jangan cemburu ya Tini"

Tini berasa geram dan Hanya terdiam setelah Amira berbisik di telinganya.

Tini berdiri di sudut, merasa cemburu melihat kebahagiaan Romeo dan Amira. "Kenapa dia yang pergi? Seharusnya aku yang ada di tempat Amira," pikirnya dalam hati.

 

Setelah semua ucapan selamat, Romeo dan Amira akhirnya berangkat menuju bandar dengan penuh semangat. Mereka tidak sabar untuk menjelajahi keindahan Seoul dan menciptakan kenangan baru bersama-sama di sana.

 

Di dalam mobil, Amira memandangi pemandangan yang berlalu dengan penuh rasa syukur. 

"Aku tidak percaya kita akhirnya pergi ke Seoul, Mas. Ini seperti mimpi," katanya dengan senyuman lebar.

 

Romeo tersenyum kembali, "Ini baru permulaan, sayang. Kita akan menjelajahi banyak tempat dan membuat kenangan yang tak akan pernah terlupakan."

 

Amira merasa bersemangat, tetapi di dalam hatinya, dia tidak bisa mengabaikan perasaan cemas tentang reaksi Oma dan Tini.

Namun, saat melihat senyum cerah di wajah Romeo, dia bertekad untuk menikmati setiap momen perjalanan mereka.

 

Di sisi lain, Tini masih merasa tidak berdaya. "Apa yang bisa aku lakukan untuk menghentikan semua ini?" pikirnya. Dia merencanakan sesuatu di benaknya, bertekad untuk tidak membiarkan Amira terus berbahagia dengan Romeo.

 

Sementara itu, perjalanan ke Seoul dimulai dengan kebahagiaan dan harapan baru, mengabaikan semua konflik yang mungkin terjadi di belakang mereka. 

....

Setelah perjalanan panjang di dalam kapal terbang, akhirnya Amira dan Romeo tiba di Seoul, Korea Selatan. 

Udara dingin dan pemandangan kota yang moden telah menyambut kedatangan mereka. Amira tak henti-hentinya tersenyum lebar apabila melihat bangunan-bangunan pencakar langit dan deretan kedai-kedai yang menarik.

 

"Romeo, Sayang aku suka sekali Seoul! Indah banget," ujar Amira dengan mata berseri-seri.

 

Romeo tersenyum, "Aku tahu kamu akan suka. Aku sudah memilih tempat-tempat yang romantis untuk kita kunjungi sayang."

 

Mereka pun langsung menuju hotel mewah yang sudah dipesan oleh Romeo. Setelah check-in, Romeo mengajak Amira berkeliling di bandar Seoul. Mereka menyewa kereta di sana.

Mereka mengunjungi berbagai tempat wisata seperti Istana Gyeongbokgung, Namsan Hanok Village, dan Myeongdong.

 

Di Myeongdong, Amira sangat gembira melihat pelbagai jenis makanan jalanan yang unik dan sedap apabila dimakan. Romeo pun ikut ketawa melihat Amira yang begitu gembira dan lucu mencicipi setiap makanan yang dijumpainya.

 

"Sayang, cuba ini! Sedap banget," kata Amira sambil menyuapi Romeo dengan makanan khas Korea.

 

Romeo pun ikut mencicipi dan memuji makanan pilihan Amira. "Kamu memang pandai pilih makanan, sayang," ujarnya sambil mengusap pipi Amira.

 

Setelah seharian menjelajahi Seoul, Romeo mengajak Amira menuju chalet yang sudah dipesannya di dekat pantai.

Di perjalanan, Romeo menyanyikan lagu Korea untuk Amira. Suaranya yang merdu membuat Amira tersipu malu. Romeo menyanyi lagu Ost Lovely Runner iaitu "Shudden Shower*.

 

"Sayang , suaramu bagus banget! Aku suka lagu ini," ujar Amira kepada suaminya, Romeo.

 

"Aku nyanyi khusus untuk kamu, sayang," jawab Romeo sambil memegang tangan Amira.

 

Sesampainya di chalet, Amira langsung terkejut. Chalet itu berada di tepi pantai, dengan pemandangan laut yang indah. Romeo membuka pintu chalet dan memberikan Amira sebuah bunga mawar merah.

 

"Selamat datang di syurga kita, sayang," kata Romeo sambil mencium kening Amira.

 

Amira tersenyum bahagia. "Mas, ini romantis banget! Aku suka banget chalet ini," ujarnya, matanya berkaca-kaca.

 

Romeo pun mengajak Amira masuk ke dalam chalet. Di dalam, suasana hangat dan romantis sudah menanti mereka. Romeo telah menyiapkan lilin aromaterapi, musik yang lembut, dan champagne.

 

"Sayang, kamu romantis sangat! Aku benar-benar beruntung punya kamu," kata Amira sambil memeluk Romeo erat.

 

"Aku juga beruntung punya kamu, sayang," jawab Romeo sambil mencium bibir Amira.

 

Mereka pun menghabiskan malam pertama di Seoul dengan penuh kebahagiaan. Mereka makan malam romantis di balkon chalet, sambil menikmati pemandangan laut yang indah. Setelah makan malam, mereka berendam di jacuzzi, sambil menikmati suasana malam yang tenang.

 

"Mas, aku bahagia sangat dapat berbulan madu dengan kamu," kata Amira sambil bersandar di bahu Romeo.

 

"Aku juga, sayang. Aku berharap kita akan terus bersama selamanya," jawab Romeo sambil membelai rambut Amira.

 

Amira dan Romeo pun tertidur dengan lelap, diiringi suara ombak yang menenangkan. Mereka berdua bermimpi tentang masa depan yang penuh kebahagiaan bersama.

...

Matahari pagi menyinari chalet, perlahan-lahan membangunkan Romeo dan Amira dari lena. 

Amira masih memeluk erat tubuh Romeo yang masih tidur nyenyak, tangannya teraba ke dada sado Romeo yang terdedah kerana Romeo tidur berbuka baju. Senyuman terukir di bibir Amira, menikmati kehangatan tubuh Romeo yang terasa begitu dekat.

 

Romeo menggeliat, matanya perlahan-lahan terbuka, terpaku melihat Amira yang sedang tidur dengan senyuman manis. Dia mencium lembut dahi Amira, lalu menariknya lebih dekat ke tubuhnya.

 

"Pagi sayang," bisik Romeo, suaranya serak dengan kelembutan.

 

Amira membuka matanya, matanya bersinar-sinar menatap Romeo. "Pagi Romeo," jawabnya, suaranya lembut seperti bisikan angin pagi.

 

Mereka berdua terdiam sejenak, menikmati kehangatan dan keintiman saat itu. Romeo mengelus lembut rambut Amira yang menikmati aroma wangi rambut Amira yang begitu menenangkan.

 

"Kita sarapan dulu, ya?" tanya Romeo, memecah kesunyian.

 

"Baiklah," jawab Amira, pipinya memerah menahan malu.

 

Mereka berdua bangun dari tempat tidur lalu berpakaian dan turun ke bawah untuk menikmati sarapan bersama.

 

Hari kedua dipenuhi dengan romantik dan kejutan. Romeo mengajak Amira ke taman bunga yang indah.

 

"Aku tahu kamu suka bunga," kata Romeo, sambil menyodorkan sekuntum bunga mawar merah kepada Amira.

 

Amira tersenyum gembira, matanya berseri melihat bunga mawar itu. "Terima kasih, Romeo," ucapnya, sambil mencium bunga mawar itu.

 

Mereka berdua berjalan-jalan di taman, menikmati keindahan alam dan kehangatan cinta mereka. Romeo memeluk Amira erat, mencium lembut rambutnya.

 

"Amira, aku sangat mencintai kamu," bisik Romeo, suaranya penuh dengan kelembutan.

 

"Aku juga mencintai kamu, Romeo," jawab Amira, matanya berkaca-kaca menahan haru.

 

Namun, adegan romantik mereka terusik oleh kejadian lucu yang tidak disangka-sangka. Ketika mereka sedang asyik bermesraan di bawah pohon yang rendang, tiba-tiba seekor tupai kecil melompat ke atas kepala Romeo.

 

Romeo terkejut, terjerit kecil dan secara tidak sengaja menjatuhkan topi kegemarannya ke dalam kolam ikan. Amira tergelak melihat kejadian itu, air matanya mengalir karena terharu dan geli.

 

"Romeo, kamu lucu sekali!" kata Amira, sambil terbahak-bahak.

 

Romeo menggaruk kepalanya yang gatal, wajahnya merah padam menahan malu. "Maaf, sayang," katanya, sambil tersenyum. "Aku tidak sengaja."

 

Amira mencium pipi Romeo, menghapus air matanya yang mengalir karena terharu. "Tidak apa-apa, Romeo," katanya, sambil tersenyum. "Aku suka melihat kamu seperti ini."

 

Bersambung 

1
Dayat
senyum pahit
El Aki 7u7
Terima kasih sudah menghibur kami dengan ceritamu yang luar biasa ini!
anjani: terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
Đông đã về
Sukses membuatku merasa seperti ikut dalam cerita!
anjani: Terima kasih atas dukungan nya
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!