PESONA ADIK ANGKATKU

Sepeninggal Rajwa setelah perbincangan panjang yang membuka perspektif baru dalam hidup Raka, pemuda itu kembali terpekur seorang diri di ruang kerjanya. Benaknya merenungkan kembali semua kejadian menggemparkan yang baru saja menimpanya belakangan ini.

Dimulai dari godaan-godaan jahat para penggoda murahan yang terus-menerus datang mengguncangnya. Hingga kemudian tersingkap rahasia busuk di balik sandiwara penuh kemunafikan mereka, yang dikecam dan dikutuk habis-habisan oleh Rajwa sebagai penghinaan tak termaafkan pada nilai luhur kemanusiaan.

"Sebenarnya, siapa di balik semua ini?" Gumam Raka bertanya-tanya di tengah kesunyian. "Mengapa aku seolah sengaja diincar dan diuji oleh kekuatan tak kasat mata yang hendak menjatuhkanku ke dalam jurang kegelapan?"

Otaknya mencoba mengingat-ingat jejak kecil semua kejadian aneh yang menerpa hidupnya belakangan ini. Dan tidak butuh waktu lama baginya untuk menyadari satu benang merah penghubung di antara semua insiden sialan itu.

"Tunggu.... Jangan-jangan..." Raka membelalakkan matanya terbuka lebar. Ia akhirnya menyadari siapa dalang sebenarnya dari semua kejadian jahat ini. Siapa yang mungkin bermotif untuk mencelakakannya dengan segala rencana keji itu.

Dengan jantung berdebar keras, Raka meraih telpon kantornya dan segera menghubungi seseorang yang selama ini dia yakini sanggup membantunya merengkuh kebenaran.

"Ibra...bisakah kau datang ke ruanganku sekarang juga? Ada hal sangat penting yang harus kusampaikan padamu..." Seru Raka dengan nada sedikit panik pada Ibra, sang konsultan rohani kepercayaannya.

Seperempat jam kemudian, Ibra tiba-tiba menerobos masuk ke dalam ruangan dengan wajah cemas.

"Ada apa, Raka? Apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya pria kerohanian itu yang memang selalu siaga jika dimintai saran oleh Raka.

"Ibra, selama ini aku telah melalui peristiwa-peristiwa aneh yang kurasa saling terkait satu sama lain," Raka memulai dengan wajah menegang penuh ketegangan.

Dia lalu menjelaskan semua insiden keji berupa godaan-godaan tak bermoral yang diacunkan kepadanya. Termasuk puncaknya berupa rahasia memuakkan yang terkuak dari sandiwara busuk para penggoda murahan itu.

"...Dan aku akhirnya menyadari siapa dalang di balik semua ini," ujar Raka dengan nada mencekam penuh kemurkaan. "Dialah iblis kegelapan masa laluku!"

"Apa?! Maksudmu, Zansralirra si iblis penggoda, yang pernah menjerat dirimu ke dalam obsesi terlarang hingga membuatmu lepas kendali?!" Ibra memekik terkejut bukan kepalang.

Raka mengangguk pasti. "Tepat sekali, Ibra. Dan mungkin dia belum puas menyaksikan kejatuhanku dulu hingga kini kembali melancarkan aksi setan untuk membuatku terjatuh ke lubang dosa yang sama!"

Ibra tampak termangu dengan wajah ketakutan tidak percaya. Dia sangat amat paham, betapa bahayanya Zansralirra si penggoda bangsa setan bila sampai kembali mengincar mangsanya. Makhluk iblis penggoda wanita itulah yang bertahun silam berhasil mendorong Raka ke dalam obsesi terlarang tentang Kirana hingga membuatnya kehilangan kendali warasnya.

"Lalu apa yang harus kita lakukan untuk menghadapinya kali ini, Raka?" Tanya Ibra berusaha fokus merangkai strategi kontra.

"Kita harus segera merumuskan upaya spiritual pamungkas untuk menghadapi iblis jalang itu!" Ujar Raka dengan tekad berkobar. "Kali ini, kita tidak boleh membiarkannya berkeliaran lebih lama dan mencemari kesucian hatiku lagi!"

Kesadaran Raka telah sepenuhnya terbuka kini. Iblis Zansralirra memang belum puas jika dia tidak melihat Raka tersungkur ke dalam jurang nafsu dosa terlarang seperti dulu lagi. Maka dari itu, tiada henti dia melancarkan serangan-serangan godaan bermotif menghasut hingga ke dasar nafsu yang paling hitam.

Namun kali ini, Raka berjanji tidak akan membiarkan hal serupa terulang lagi. Bersama Ibra dan pertolongan kekuatan Ilahi, dia akan memberantas iblis penggoda itu hingga tidak bersisa! Karena dia tahu, hanya dengan tersingkirnya Zansralirra dari hadapannya, dia bisa mencapai kesucian sejati dan meraih kebahagiaan abadi di sisi Kirana suatu hari nanti.

...

Usai mengungkap rahasia mengerikan di balik semua kejadian keji yang menimpanya belakangan ini, Raka dan Ibra segera memusatkan upaya mereka untuk merancang strategi perlawanan. Menghalau iblis penggoda Zansralirra yang rupanya masih belum puas menggiring Raka ke dalam pusaran kegelapan seperti dulu.

"Kita harus segera bertindak, Ibra. Makhluk setan itu terlalu berbahaya jika dibiarkan berkeliaran lebih lama," Raka tampak membara semangatnya.

"Benar, Raka. Pertama-tama, kita perlu membentengi jiwamu agar tidak terjerat lagi dalam godaan-godaannya yang keji," Ibra memulai dengan mimik wajah serius.

Pria rohaniawan itu lalu membimbing Raka untuk melakukan ritual penyucian diri khusus, membacakan sejumlah kalimat dan doa suci untuk membentengi jiwa Raka dari serangan kekuatan kegelapan macam Zansralirra.

"Dengan ritual ini, insya Allah jiwa dan pikiranmu akan terlindungi dari jeratan bisikan dan godaan nafsunya," jelas Ibra setelah selesai membacakan doa.

Raka menghela napas panjang, merasakan hawa kesucian spiritual mengalir melingkupi jiwanya. Pertahanan batinnya serasa menguat, melindunginya dari berbagai jenis serangan mental yang mungkin akan kembali dicoba Zansralirra.

"Lalu selanjutnya kita harus melacak keberadaan makhluk setan itu agar bisa diusir untuk selamanya," kata Raka kemudian.

Ibra kembali membacakan sejumlah mantra khusus. Dia memejamkan mata, mencoba untuk merasakan getaran spiritual mencari titik energy kegelapan Zansralirra.

"Aku merasakannya...!" Ibra terbelalak kaget. "Energi kegelapan itu bersumber dari suatu tempat tidak jauh dari sini!"

"Kalau begitu, ayo kita kesana sekarang juga dan memberantasnya sampai ke akar-akarnya!" Seru Raka penuh semangat menggebu.

Merekapun segera bergegas menuju tempat yang ditunjuk Ibra. Sebuah gedung kosong yang dulunya adalah pabrik cat tak terpakai lagi. Hawa seram dan mencekam langsung terasa melingkupi mereka begitu sampai di lokasi tersebut.

"Di sinilah sarangnya, Raka. Bersiaplah!" Kata Ibra memperingatkan.

Tanpa ragu sedikit pun, mereka berdua menerobos masuk melalui pintu terdekat. Deru sayup suara-suara aneh langsung menghantam pendengaran mereka dari dalam sana. Decitan-decitan menyayat bak suara upacara kegelapan yang tengah berlangsung. Siap menyambut kedatangan mereka dengan serangan kejahatan paling parah.

"Berdirilah di belakangku, Raka! Aku akan membacakan mantra untuk melenyapkan keberadaan makhluk setan itu dari sini!" Ibra berkelak sigap.

Detik-detik tegang melingkupi mereka. Raka berusaha menguatkan hatinya menghadapi kemungkinan terburuk yang mungkin saja terjadi. Sebab dia tahu, iblis setan paling berbahaya tidak akan menyerah begitu mudah hanya karena diberi sedikit serangan mantra.

Sementara Ibra sibuk mempersiapkan mantra-mantra pamungkas untuk mengusir Zansralirra, tiba-tiba saja muncul sesosok bayangan berjubah merah yang terbang menukik hendak menyergap Raka!

"Awas!!!" Teriak Ibra memperingatkan.

Terlambat, bayangan itu sudah terlanjur meraih Raka dan membawanya pergi terbang menembus atap pabrik yang berlubang!

"Tidak!!! Rakaaa!!!" Teriak Ibra panik luar biasa.

Tapi percuma, Raka telah dibawa kabur oleh Zansralirra entah ke mana. Tinggallah Ibra seorang diri di dalam tempat mengerikan itu, harus berpikir cepat bagaimana cara menyelamatkan Raka dari cengkeraman makhluk kegelapan yang amat berbahaya tersebut.

Pertempuran sesungguhnya untuk menentukan masa depan Raka baru saja dimulai...Apakah dia sanggup mengalahkan kejahatan Zansralirra yang ternyata masih sangat kuat mengintainya? Atau justru akan terseret kembali ke dalam kegelapan seperti dulu? Semuanya bergantung pada daya juang jiwa mereka berdua dalam menghadapi ujian berat nan mengerikan ini.

...