Lilly Anggeraini seorang gadis yatim piayatu yang tinggal bersama paman dan bibi nya. lilly mempunyai seorang sepupu bernama nisa , anak dari paman dan bibi nya. mereka sangat akrab dan juga mereka sudah bersahabat sejak kecil.
lilly juga mempunyai kekasih bermana tama , mereka sudah berpacaran kurang lebih 5 tahun , mereka berancana untuk menuju ke pelaminan , semua persiapan nya pun sudah hampir selesai .
namun pesta pernikahan yang sudah di depan mata pun harus batal , di karenakan lilly memergoki calon suami nya sedang bermadu kasih bersama sepupunya sendiridan ternyata mereka sudah 4 tahun belakangan ini melakukan nya.
Disaat dirinya tengah di landah kesedihan dan sakit hati kerena penghianatan calon suami dan sepupunya , ia harus terpaksa menikah dengan CEO tanpan dan terkenal kejam dan ternyata dia juga ketua kelompok Mafia yang di takuti berbaga negara.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 2
setelah sampai di sebuah butik khusus untuk acara pernikahan
" nisa! bantu aku untuk mencari gaun yang bagus " pinta lily
" baik lah ," jawab nisa dengan malas
" aku akan memilih jas terlebih dahulu" ujar tama yang langsung pergi menuju ke arah bagian jas
" em lily , aku ingin ke toilet, kamu pilih pilih saja dulu ,nanti aku juga akan menilai nya"
" baik lah ,jangan lama ya? , aku bingung untuk memilih nya!" ucap lilly yang sedang melihat beberapa gaun pernikahan
" ya' jawab nisa, nisa pun meninggalkan lilly sendiri , sebenarnya nisa sedang berbohong ia tidak ke toilet melain kan menemui tama yang kini tengah sibuk mencari jas untuk nya
" mau aku bantu?" tanya nisa saat sudah berada di samping tama
tama pun terkejut dengan ke hadiran nisa,ia langsung menoleh ke arah nisa yang saat ini ada di samping nya
" kamu ngapain di sini, nanti bagaimana kalau lilly melihat kita?" tanya tama sambil melihat kesana kemari ia takut kalau lilly melihat nya bersama nisa
" dia tidak akan tau kalau aku di sini,dia sedang sibuk memilih gaun" jawab nisa yang langsung memeluk tama
" nisa!! jangan seperti ini, aku takut kalau nanti lilly melihat kita" ujar tama yang melepaskan pelukan nisa
" kenapa hanya lilly yang pikirkan? , apa kamu tidak pernah memikirkan perasaan ku juga?" tanya nisa dengan mata yang berkaca kaca
Tama tak tega melihat nisa yang ingin menangis , ia langsung memeluk nisa
" jangan bicara seperti itu, maaf jika aku tak memikirkan perasaan mu, jangan menangis ya, nanti setelah kita mengantarkan lilly pulang , kita akan ke apartemen , kita bisa bermesraan sepuas nya di sana , aku juga sudah rindu dengan goyangan mu itu" bisik tama menggoda nisa sambil tersenyum manis
" aw saki , kenapa di cubit? "Tanya tama saat nisa mencubit pinggang tama sambil mengosok gosok pinggang nya, ia sambil tersenyum ke arah nisa
" abis nya kamu bahas hal itu, aku kan jadi malu" ucap nisa dengan manja
" jadi mau kan nanti kita ke apartemen?"tanya tama sambil mengedipkan sebelah matanya kepada nisa
Nisa hanya mengangguk dan tersenyum
" terimakasih sayang , suda sana balik lagi ke lilly , nanti dia malah curiga" ujar tama
" iya , aku ke sana dulu ya " pamit nisa, tama pun hanya menjawab dengan anggukan kepalanya
Nisa pun pergi meninggalkan tama, ia menghampiri lilly yang masih sibuk mencari gaun pengantin
" apa sudah ada yang pas?" tanya nisa yang saat ini sudah di samping lilly
" belum, aku pusing , semuanya bagus bagus aku jadi bingung, oh ya kok kamu lama banget ke toilet nya?" tanya lilly
" biasa , aku mules tadi" jawab nisa santai , membuat sebuah alasan adalah keahlian nisa
anisa dan tama, mereka sudah menjalani hubungan selama empat tahun , yang pastinya tanpa sepengetahuan lilly, awal mula hubungan mereka saat nisa memergoki tama sedang menonton b*k** dan sambil bersolo ria, di apartemen nya , kebetulan waktu itu apartemen tama tidak tertutup dengan benar sehingga nisa bisa masuk ke apartemen tama, tujuan nisa ke apartemen tama ia lah untuk memberikan sebuah berkas yang ketinggalan di kantor, tama dan nisa bekerja di salah satu perusahaan ternama .
Nisa sebenernya sudah lama menyukai tama , saat lilly mengenalkan tama pada nya, setelah memergoki tama yang sedang bersolo ria , nisa pun menawarkan diri untuk membantu tama, tama pun degan senang hati menerima nya, tama saat itu sudah di penuhi oleh nafsu, karena filem yang ia tonton .
Setelah kejadian itu mereka sering melekukan hubungan terlarang di belakang lilly, tama sebenar nya ingin meninggalkan lilly karena lily tidak bisa memberikan kepuasan pada nya , seperti yang di berikan nisa kepadanya, namun dia sangat mencintai Lilly dan mama nya yang sangat suka dengan lilly , ingin menjadikan lilly sebagai menantu nya, tama pun tak tega menolak ke inginan mama nya.
jika ia di suruh memilih antara lilly atau nisa , ia bingung harus menjawab apa, tama tidak bisa meninggalkan nisa , karena dia sudah mengambil kesucian nisa, ya meski pun nisa lah yang menawarkan diri pada nya
Setelah beberapa kali memilih akhirnya pilihan lilly jatuh pada salah satu gaun pengantin yang sangat cantik dan elegan menurut nya
" sudah dapat gaun nya?" tanya tama menghampiri kedua wanita itu
" sudah sayang , kamu bagai mana , apa sudah dapat jas nya?" tanya balik lilly
" sudah , ayo kita bayar terlebih dahulu" ujar tama yang mengajak mereka ke kasir
Nisa dan lilly pun mengikuti tama yang berjalan terlebih dahulu, saat sudah di depan kasir tama sedang mencari cari dompet nya , ia membuka tas kecil yang ia Selempang kan di dadanya
" kenapa sayang?" tanya lilly yang melihat tama tengah kebingungan
" coba kamu pegang dulu henfon ku, aku ingin mencari dompet ku di dalan tas ini" ujar tama yang menyerahkan henfon nya kepada lilly , lilly pun menerima henfon tama
" ini dia ,ini mbak bayar baju pengantin yang kami pilih tadi , tolong antar kan ke alamat ini" ujar tama yang menyerahkan kartu keredit dan alamat rumah paman hans
Pelaan butuk itu pun menerima kartu keredit milik tama , setelah melakukan pembayaran mereka pun keluar dari butik tersebut
" lilly , kamu langsung aku antar pulang gak papa ya , aku ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggal" ucap tama yang saat ini sudah ada di dalam mobil , nisa hanya mengulum senyum nya saat mendengar ucapan tama
" ya " awab singkat lilly, sebenarnya lilly ingin mengajak tama berjalan jalan , namun tama ada pekerjaan yang tidak bisa di tinggalkan
" kamu gak marah kan?" tanya tama sambil melirik lilly yang ada di samping nya , memastikan kalau gadis itu tidak marah padanya
" gak , aku mengerti kamu banyak pekerjaan " jawab lilly sambil tersenyum , untuk menutupi kekecewaan nya
" oh ya lilly , seprtinya aku juga akan pergi" ucap nisa yang saat ini sedang duduk di bwlakang kemudi sendirian
" memang nya kamu mau ke mana?" tanya lilly yang saat ini menghadap ke arah nisa
" aku ada janji dengan teman ku di kafe, tama bisa nanti turun kan aku di kafe depan situ" ujar nisa sambil menunjuk ke sebuah kafe, ini adalah terik agar lilly tak mencium hubungan mereka
" baik lah" jawab tama
" apa kamu sudah izin dengan paman dan bibi?" tanya lilly
" kamu tenang saja , aku sudah izin pada ayah dan ibu" jawab nisa menyakinkan lilly
Mobil tama pun berhenti di sebuah kafe , nisa pun langsung segera turun , setalah nisa turun mobil tama kembali melaju menuju ke rumah paman hans, setelah sampai lilly pun langsung pulang dan tama langsung pergi meninggalkan rumah paman hans