NovelToon NovelToon
It'S Me, ALETA

It'S Me, ALETA

Status: sedang berlangsung
Genre:Teen School/College / Identitas Tersembunyi / Persahabatan
Popularitas:19.6k
Nilai: 5
Nama Author: aisy

Menjadi bungsu dari kedua kakak kembarnya bukan perkara mudah bagi Aleta. Memiliki kedua kakak kembar yang memiliki dua sifat berbanding terbalik membuat kesabaran Aleta sering diuji.

Belum lagi masalah yang menghampirinya sejak usianya bahkan belum genap 5 tahun membuat trauma tersendiri bagi gadis cantik itu. Trauma yang membuatnya memiliki sosok lain dalam tubuhnya. Menjadikan Aleta sosok baru dan misterius.

Aleta Queenby Elvina Izhaka, sosok rapuh yang memeluk dirinya sendiri tanpa bercerita pada siapapun.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon aisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 15

"Tante Nilam" Athaya langsung bersuara ketika melihat wanita yang berumur beberapa tahun dibawah sang mama itu.

"Loh udah sampai kamu, jadi bawa rombongan? " Nilam langsung meletakkan sapu yang dirinya pegang. Karena sejak tadi Nilam memang menunggu kedatang Athaya, Chacha sudah berpesan jika anak-anaknya akan tiba hari ini.

"Jadi kok, Te. Kamar tamunya sudah disiapkan? "

"Sudah, tinggal kamu tempati juga" Nilam langsung mengajak Athaya masuk.

"Mama sama papa dirumah uti? "

"Iya, dari tadi pagi disana, Mbak Chacha juga baru spai semalem. Kamu mau makan dulu apa gimana? "

"Iya deh Te, tadi juga belum sempet makan dijalan"

"Jangan kebiasaan, Tha" Peringat Nilam.

Nilam memang cukup dekat dengan anak-anak Chacha, terutama dengan Athaya karena seringnya pemuda tampan itu berkunjung ke kampung halaman sang mama.

Berbeda dengan Akmal dan Aleta yang tinggal di luar negeri, Nilam hanya sering bertukar kabar dengan Aleta, sedikit banyak tahu bagaimana manjanya bungsu Izhaka itu. Untuk Akmal sendiri, Nilam tidak begitu dekat. Karena Akmal benar-benar keturunan Levy sejati, sikapnya sangat dingin, bahkan terkesan acuh pada sekitarnya.

"Iya Te. Tadi juga pengen keburu sampai, aku nyetir sendiri soalnya" Athaya mendekati kulkas dan mengambil air mineral dalam kemasan kecil, menghabiskannya dalam sekali tegukan.

"Bukannya kamu berangkat sama adik kamu? " Athaya terdiam, dirinya juga masih memikirkan Aleta. "Jangan bilang kamu tinggal adik kamu Athaya? "

"Lama sih Te, aku udah mundurin satu jam loh. Tapi Aleta masih belum nongol juga" Daripada menjelaskan Athaya terlihat seperti mengadu.

"Kamu ini jangan kebiasaan, bagaimanapun Aleta itu adik kamu. Perempuan lagi, kalau ada apa-apa gimana? Kamu siap diamuk orang tua kamu? Atau enggak kamu siap diamuk abang kamu? " Nilam berkata tanpa melihat Athaya, dirinya sibuk menata makanan di atas meja.

Athaya terdiam, pikirannya jauh melanglang buana. Namun, Aleta masih menjadi topik terbaik dipikirannya. Benar kata Nilam, bagaimanapun Aleta seorang perempuan, setangguh-tangguhnya Aleta pasti memiliki kelemahan. Athaya menatap jauh keluar jendela, hari sudah beranjak sore, jika Aleta memaksa menyetir sendiri kesini, bisa dipastikan jika Aleta akan sampai saat hari sudah gelap. Sedangkan Athaya tahu jika jalan sepi diujung desa adalah tempat berbahaya.

"Panggil teman-teman kamu, ayo makan dulu setelah itu mandi dan istirahat" Pinta Nilam.

Athaya hanya mengangguk dan melangkah menuju teman-temannya yang tengah istirahat diruang tamu itu.

"Makan dulu, setelah itu baru istirahat" Athaya menatap wajah lelah teman-temannya.

Mereka hanya mengangguk dan mengikuti langkah Athaya menuju meja makan. Tanpa banyak protes ataupun kata mereka langsung memulai acara makan siang yang tertunda itu. Difan yang biasanya paling cerewet kini tampak diam dan menikmati makanan didepannya, gurat lelah benar-benar tercetak jelas diwajahnya.

"Te Nilam, Bang Akmal belum sampek? " Athaya hanya penasaran, apakah saudara kembarnya itu akan ikut merayakan pernikahan omnya.

"Sudah kemarin malahan, kamu telat. Akmal berangkat setengah jam sebelum kamu datang tadi" Jawab Nilam sembari mengangkat teko untuk mengisi air pada setiap gelas dimeja makan itu.

"Biar kami sendiri Tante, gak usah repot-repot" Cegah Paula saat Nilam hendak mengisi gelasnya, karena kebetulan gelas Paula yang akan diisi pertama.

"Loh gak papa Nduk, ini tugas Tante"

"Gak enak loh Tante sudah gak papa. Biar Ula aja nanti yang isi kalau ada yang mau minum" Paula masih berusaha mencegah Nilam.

"Ya sudah, Tante lanjut nyapu dibelakang dulu" Akhirnya Nilam menyerah. "Tha, kalau sampai maghrib adik kamu belum sampai, susul ke ujung desa ya. Disana rawan begal soalnya" Athaya hanya mengangguk, mulutnya masih penuh dengan makanan.

"Emang Aleta jadi nyusul? " Tanya Ady.

"Dia tadi info udah otw kok" Paula menjawab karena memang Aleta mengabari jika dirinya sudah dalam perjalanan.

"Harusnya tuh anak sudah sampek kalau memang bawa motor, ini kenapa belum" Ady khawatir terjadi sesuatu.

"Palingan mampir beli-beli, Aleta gak bisa liat apa sedikit dipinggir jalan pasti berhenti" Paula menjelaskan betapa randomnya Aleta, sikapnya memang dingin. Namun gadis Izhaka itu bisa berubah menjadi manja bahkan random ketika jiwa remajanya muncul.

"Gue temenin nanti, Tha" Athaya hanya mengangguk, membawa Ady tidak buruk. Ady mahir dalam bela diri dan senjata api. Athaya juga bisa, namun tidak semahir Ady, dirinya masih dibawah pelatihan ketat sang mama.

"Kalian bisa langsung istirahat setelah ini, gue langsung ke ujung desa nunggu Aleta" Mereka hanya mengangguk.

Tampaknya rasa lelah membuat mereka menjadi lebih pendiam. Perjalanan jauh dan menyetir sendiri membuat mereka lelah, meskipun bergantian namun mereka tidak biasa. Hanya Alex, Athaya dan Ady yang terlihat biasa saja. Apalagi Athaya yang menyetir tanpa bergantian, pasti lelah. Itu pikir mereka.

"Barang-barang belum diturunin, Tha"

"Turunin aja, nanti dibantu Om Santo" Jawab Athaya cepat.

"Bang ayo, kita harus gerak cepat. Bang Akmal mau balik kesini, kalau gak liat Aleta, bisa di bogem gue" Athaya langsung bangkit dan berlari keluar. Namun tak lama kemudian kembali lagi, mengambil air mineral karena dirinya lupa minum.

Sedangkan Ady sendiri ikut menyusul Athaya namun dengan sikap tenangnya. Entahlah, masih menjadi rahasia kenapa Athaya begitu takut pada Akmal yang terlihat tenang itu. Yang membuat Ady tidak habis pikir, jika Athaya takut pada Akmal. Lalu kenapa pemuda itu terus saja menyakiti sang adik yang jelas-jelas kesayangan abang kembarnya itu. Ady bisa memastikan jika Athaya akan babak belur ditangan saudara kembarnya sendiri jika Akmal mengetahui bagaimana sikap Athaya pada Aleta.

Langkah Ady terhenti saat melihat Athaya berdiri diujung pintu. Menyusul Athaya guna mencari tahu apa yang terjadi. Kenapa Athaya mendadak berhenti.

Aleta, bungsu pasangan Chacha dan Levi itu tengah memarkirkan motornya. Aleta sampai dengan selamat tanpa tergores sedikitpun. Athaya masih menatap sang adik tidak percaya, sedangkan Aleta sudah menatap Athaya dengan pandangan kesal. Tidak menutup kemungkinan jika Aleta menahan tangis saat melihat Athaya sudah sampai dan terlihat tidak khawatir. Padahal Aleta tidak tahu jika saudara kembarnya itu hendak menunggu dirinya diujung desa.

"Loh, kamu sendiri? " Tanya Ady, langsung melewati Athaya begitu saja.

"Abang liatnya gimana. Tega banget Aal ditinggal sendiri" Aleta tampak merajuk.

"Dilanjut nanti ngambeknya yuk, sekarang istirahat. Kamu pasti capek" Ady langsung mengambil tas ransel dari punggung Aleta.

"Udah tahu masih nanya pula" Aleta menghentakkan kakinya kesal. "Kakak lagi cosplay jadi penjaga pintu? " Kekesalan Aleta semakin menjadi saat berhadapan dengan sosok Athaya yang tidak bergerak di tengah-tengah pintu itu.

Athaya yang tersadar hanya diam dan memberikan adiknya jalan. Masih memperhatikan adiknya yang berjalan seperti mencari seseorang, mengabaikan beberapa pasang mata yang menatapnya.

"Ish Tante Nilam mana sih" Aleta tampak ingin menangis. "Aal mau tidur nanti bangunin kalau sudah makan malam" Pamitnya pada Ady.

"Makan dulu, setelah itu mandi baru boleh tidur" Ady dengan lembut menahan tangan Aleta.

"Udah kenyang, Aal jajan dari tadi. Sekarang Aal butuh kasur" Aleta langsung melangkah begitu saja.

Kamu masih sama, dan tidak pernah berubah. Selalu menggemaskan. Batin salah satu yang menatap Aleta dengan tatapan tajamnya.

1
Nasiful Kiki Setia
jangan lama" Thor up-nya 💪💪💪☺️
Sulfi Eppi
lope lope sekebon buat mu Thor, benar-benar deh 😘
KadopRuntu
Luar biasa
Nasiful Kiki Setia
lanjut KK semangat 💪💪💪☺️☺️
Fahzar Soemantry
lanjuttt kaka othorrr trusss samangat,,,,, duo all harus bersatu 🤭🤭🤭🤭🤭
Queen Aisy: Aleta mah gitu, mainnya rahasia"an 🤣
Fahzar Soemantry: wahhhh gimana ya kaka othorrr,🤔🤔🤔 soalnya mereka berdua itu penuhj dengan misteri,,, jadiii cocok lahhh,,, kyak mak bpknya dulu,,,,,
total 3 replies
Sulati Cus
😂😂😂emang enak😂
Queen Aisy: gak boleh ngakak, dosa 🤣
total 1 replies
Astri Annisa
aku tuyh termasuk yg ga bs move on bgt sm dr novel Call me Queen .. ini entah udh yg kebrp x nya aq baca ulang .. makanya pas liat sequelnya out .. happy bgt aq ..
Queen Aisy: jangan lupa tandai kalau ada typo ya🙈
Astri Annisa: mksh bnyk ka udah bikin cerita ini .. best bgt .. /Smile/
total 3 replies
Astri Annisa
akhirnya hot papa kembali .. 🥰
Queen Aisy: kangen hot Papa ya 😅
total 1 replies
Astri Annisa
akhirnya ada kelanjutan ceritanya .. mksh ka ..
Queen Aisy: ramein ya ditempat si montok 🙈
total 1 replies
atikakp
wahhh akhirnya muncul juga si abang tampan (akmal), si manisnya mama chacha (atha) dan si montok nan seksinya mama chacha (al)
Queen Aisy: aunty nya si montok nih kayaknya 🤣
total 1 replies
Putri Chaniago
2 kk kembarannya cowok semua y thor
Queen Aisy: betul syekali 😁
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!