NovelToon NovelToon
Orin

Orin

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda / Mengubah Takdir / Konglomerat berpura-pura miskin
Popularitas:44.1k
Nilai: 5
Nama Author: Yenny Een

VROOOM!

VROOOM!

Orin mempercepat laju motornya menerobos derasnya hujan. Orin bahkan tidak menyentuh rem sama sekali. Entah kenapa hatinya tidak terima mendengar perkataan jujur dari teman-temannya. Orin menangis di tengah gemuruh dan derasnya hujan. Matanya basah tiba-tiba penglihatannya mengabur.

SZZZZT!

Kilatan petir yang menyilaukan menyadarkan Orin. Mata Orin melebar selebar-lebarnya tatkala nampak seorang nenek tua tepat di depan motornya. Orin panik, dia menginjak rem belakang. Usahanya percuma karena Orin terlanjur menghabiskan full gas motornya. Orin berteriak dan terus menekan klaksonnya.

TIN!

TIIIIIIIIINNN!

CKIIIITTTT!

BRAAAAKK!


Yuk ikuti ceritanya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yenny Een, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7 Salah Tingkah

MUAAAAACCHH!

Orin mencium pipi Aydin, dan membisikkan sesuatu.

"Berpura-puralah, siluman itu ingin mempermalukan mu."

Aydin dengan ragu-ragu dan sedikit canggung ikut permainan Orin. Aydin melingkarkan lengannya ke pinggang ramping Orin.

"Siapa kamu?" tanya Vania.

"Oh, saya salah satu pengunjung restoran," jawab Orin.

"Oh kamu Cewek pelayan restoran ini ya?" ejek Vania.

"Dia? Pelayan restoran?" Orin menatap ke arah Aydin.

"Dia menyuruh ku menyiapkan meja untuk mereka berdua," jawab Aydin.

"Aydin, ayolah apa tips ini gak cukup untuk mu? Atau mau aku tambahin lagi?" Vania merogoh dompetnya.

"Maaf mba, ini bukan masalah uang. Anda salah paham. Dia bukannya tidak mau melayani Anda tapi dia bukan pelayan restoran." Orin menjelaskan dengan sopan.

"Aydin, kamu tau ini restoran mahal. Kamu mau Cewek ini yang bayarin? Gak tau malu banget sih." Vania masih saja ingin membuat malu Aydin.

"Vania, apa kesalahan ku sehingga kamu berbuat begini? Apa karena aku miskin?" Aydin mulai membuka suara.

"Sekali miskin tetap miskin. Sayang coba kamu kasih tahu siapa aku kepada mantan mu?" Kekasih Vania menyombongkan diri.

"Perkenalkan dia Andrew, manajer bagian keuangan PT TA," Vania merasa bangga.

"Manajer? Ha, ha, ha. Karyawan biasa belagak sok Manajer." Orin tertawa.

"Apa kamu bilang?" Kekasih Vania mulai emosi.

"Kamu ya karyawan biasa sok jadi Manajer. Emang sih ne Cewek matrenya kebangetan. Kalo kamu ngakunya karyawan biasa mana mau dia."

"Eh emang kamu siapa?" Vania mulai terpancing emosi.

"Gue tau hati loe berdua. Yang satu pengen begaya cari orang kaya, yang satu rela lakuin apa aja demi mendapatkan keinginannya. Loe tau gak mobil yang membawa loe kemari adalah mobil gue!" Orin menunjuk ke samping kaca besar di samping restoran terlihat mobil sport berwarna biru metalik.

"Ini Cewek lama-lama gue beri juga!" Andrew melayangkan tinjunya tapi Aydin secepat kilat menghadangnya dengan telapak tangannya.

"Buktiin jika itu benar mobil loe!" tantang Vania.

Orin mengambil ponselnya, "Bang O dimana sih? Cepetan balik, di sini ada maling mobil!"

"Awas az loe bohong, gue laporin loe ke polisi!" Andrew bercucuran keringat dingin.

Tidak berapa lama Omar dan Ezar masuk ke dalam restoran. Mereka melihat seisi pengunjung restoran, pandangan mereka tertuju ke arah Orin dan Aydin. Ada sebagian dari mereka yang merekam keributan lewat ponselnya. Omar dan Ezar melihat kemesraan Orin dan Aydin, mereka saling berpandangan penuh tanda tanya.

Terdengar keributan kecil antara Orin dan seorang pria yang ada didepannya. Omar mengintip pria yang ada di depan Orin. Omar sengaja menguping pertengkaran mereka. Omar sudah menangkap inti dari permasalahan mereka.

"Ada apa Dek?" Omar berdiri di samping Orin.

"Pak ... Pak ... O ... mar," Andrew menunduk.

"Bang kenal gak sama orang ini. Dia ngaku sebagai manajer keuangan di PT TA," kata Orin.

"Kenapa mobil Orin ada di sini? Bukannya kemarin minta tolong diservis ya." Omar menatap tajam ke arah Andrew.

"Lho bukannya itu mobil Andrew?" Vania melotot ke arah Omar.

"Andrew? Andrew manajer keuangan kami?" Jawab Omar.

"Iya, Andrew manajer keuangan di PT TA," ujar Vania.

"Apa yang kamu maksud dia?" Omar melambaikan tangannya ke luar restoran di sana berdiri seorang pria membalas lambaian tangan Omar.

"Siapa dia?" tunjuk Vania.

"Dia Andrew manajer keuangan. Dan kalo yang ini namanya Tito, karyawan keuangan. Dan mobil yang parkir di depan restoran itu milik Orin gadis yang berdiri di depan kamu. Balikin kuncinya! Atau mau merasakan dinginnya menginap di Hotel Prodeo!" Omar bicara dengan tegas.

Tito dengan perasaan tertunduk dan malu mengembalikan kunci mobil kepada Orin. Tito meminta maaf kepada Omar dan kepada Orin yang ternyata adik dari Bosnya. Vania marah, merasa ditipu, kecewa, malu dan memukul Tito di hadapan orang banyak. Vania pergi dari restoran disusul Tito dari belakang. Kepergian mereka berdua diiringi cemoohan dan hujatan seisi restoran.

Akhirnya Orin, Omar, Ezar dan Aydin makan hidangan mereka yang tertunda. Selama makan Orin tidak bersuara hanya diam dan sama sekali tidak menatap ke arah Aydin. Begitu juga dengan Aydin yang masih mengontrol hatinya. Suasana hening, hanya terdengar dentingan sendok dan garpu di meja makan.

Orin bete di kamar. Omar dan Andrew sedang ada meeting di hotel tempat mereka menginap. Sedangkan Ezar bertemu sahabatnya dan hang out bareng di kota J.

TOK! TOK!

Orin mendengar pintu kamarnya di ketuk. Ternyata Aydin yang dapat perintah dari Omar untuk mengajaknya jalan. Orin tentu saja senang, akhirnya bisa keluar jalan-jalan. Mereka jalan menggunakan mobil sport Orin.

"Orin, terima kasih untuk hari ini," Aydin memecah sunyi suasana.

"Hmm ... Kak Aydin maaf ya yang tadi. Aku juga gak tau kok aku bisa begitu. Itu refleks Kak, sueerrrr." Orin mengangkat jarinya dan membentuk angka dua.

"Hmmm, iya," jawab Aydin.

"Aku mendengar suara hati Vania Kak. Dia ingin mempermalukan Kak Aydin. Emangnya dia siapa Kak?" tanya Orin.

Aydin menepikan Mobil dan berhenti di pinggir jalan dekat sebuah taman bermain. Taman di Kota J terlihat ramai pengunjung. Aydin menarik napas dan mulai bercerita kepada Orin tentang pertemuannya pertama kali dengan Vania.

Vania adalah mantan Aydin. Mereka menjalin hubungan sejak SMA. Percintaan mereka berjalan mulus, Aydin serius menjalin hubungan dengan Vania. Aydin mengutarakan keseriusan hubungannya dengan kedua orang tuanya. Tapi kedua orang tuanya seolah tidak merestui hubungan mereka.

Aydin pergi dari rumah dan bekerja paruh waktu. Karena keadaan ekonominya yang sulit, Aydin tidak bisa lagi memenuhi keinginan Vania. Vania berubah, Vania menjauh, Vania terang-terangan di depan Aydin memamerkan pacar barunya yang bisa memberikan apa yang Vania Minta.

Aydin menghela napas, Aydin baru saja membohongi Orin. Tidak mungkin Aydin jujur kepada Orin. Tapi tidak semua cerita Aydin kebohongan. Yang sebenarnya terjadi adalah, Orang tua Aydin tidak melarang Aydin menjalin cinta dengan siapa saja. Mereka hanya ingin Aydin membuktikan kesungguhan cinta kekasihnya. Apa benar dia mencintai Aydin dengan ketulusan atau hanya mencinta Aydin karena hartanya. Secara Aydin adalah anak tunggal dari orang terpandang di kota asalnya.

Ternyata apa yang dikatakannya orang tua Aydin benar adanya. Vania hanya menyukai Aydin karena uangnya. Akhirnya Aydin memutuskan merantau ke kota lain. Dan Aydin memilih ke Kota B. Aydin memulai kehidupan barunya dengan menjadi orang biasa. Dan di sana tidak ada seorangpun yang mengenal dirinya.

"Kak Aydin, Kak." Orin membuyarkan lamunan Aydin.

"Eh, iya." Aydin tersadar dari lamunan.

"Minum dulu, ini aku baru beli beberapa cemilan di sana," tunjuk Orin.

"Terima kasih." Aydin mengambil minuman dan cemilan yang diberi Orin.

"Orin, apa kamu mempunyai musuh?" tanya Aydin.

"Banyak Kak. Aku mempunyai banyak musuh," Orin membuang napasnya dengan kasar terlihat kekecewaan di wajahnya.

"Orin apa kamu bisa melihatnya?" Aydin menunjuk ke luar mobil.

Tiba-tiba saja sekumpulan asap hitam pekat menutupi seluruh mobil sport biru metalik Orin. Kilat dan gemuruh saling bersahutan.

JEGEEERRR!

JEGEEERRR!

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

1
Ma Chan
🐯🐯🐯🐯🐯
Queen
oh tidak 😱
Queen
tajam kali mulutnya
Queen
nah lho?
Kara
suka
Queen
/Facepalm/
Queen
mantan lagi
Queen
hadeh ne cewek
Queen
astaga tu mulut
Queen
😅
Queen
waduh 😱
Queen
kasian
Queen
😱
Queen
😱😱😱😱😱
Queen
padahal kesempatan sdh didpn mata. terlalu bail hatimu Dikara. tidak seperti Dikara satunya.
Queen
parah ni cewek
Queen
ngidam gorengan 😅
Queen
😁
Queen
emang Faris 😄
Queen
😱
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!