Hanaya, wanita cantik yang harus rela menjual tubuhnya dengan pria yang sangat ia benci. Pria yang telah melukai hatinya dengan kata-kata yang tak pantas Hana dengarkan.
Mampukah Hana hidup setelah apa yang terjadi padanya?
Atau bagaimana kah nasib pria yang telah menghina Hana saat tahu kebenaran tentang Hana?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon momian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 2
“Sepi.” Ucap Hana sambil melihat seisi kelab yang hanya ada dirinya dan mami serta barista yang menyajikan racikan minuman.
“Mami. Apa kelab ini tutup?” Tanya Hana sambil berjalan mendekati mami. “Sudah tengah malam, tapi kenapa sepi sekali.” Ucap Hana.
“Malam ini ada seorang pria yang membooking tempat ini.” Ucap Mami dengan senyum.
“Waohh pasti pria itu sangat kaya.”
“Tentu. Dan sekarang tugasmu untuk melayani pria itu. Puaskan dia, agar dia bisa datang terus ke kelab ini.” Titah mami.
“Puaskan? Tunggu-tunggu,. Bukankah mami tahu jika tugasku hanya melayani pengunjung dengan memberi minum. Bukan dengan hal-hal yang lain.”
“Ya mami tahu. Sekarang pergilah ke ruangan Vip, temui pria itu”
“Oke mam.”
Tap. Tap.. tap bunyi suara langkah kaki sepatu Hana.
Tok. Tok. Tok.
“Masuklah.” Perintah Roy dari dalam ruangan.
“Permisi..” Ucap Hana, lalu terdiam sesaat dan memperhatikan wajah Roy. “Kau! Apa yang kau lakukan di sini.”
Ya, Hana mengenali Roy. Karena pagi tadi Roy mendatangi Hana saat Hana sedang berada di kampus.
Flashback
“Nona Hana..” Panggil Roy. Saat melihat Hana.
“Ya. Anda siapa?” tanya Hana.
“Boleh saya berbicara pada anda? Tapi hanya berdua saja.” Ucap Roy sambil memperhatikan seorang wanita yang berdiri tepat di samping Hana.
Hana menoleh pada sahabatnya yang bernama Widia.
“Kalau begitu aku masuk kelas duluan yah Han.” Pamit Widia
“Iya Wid. Nanti aku nyusul.”
“Jadi apa yang ingin kamu bicarakan?” Tanya Hana dengan penasaran karena sungguh ia tidak mengenal pria yang sekarang ini sedang berhadapan dengan nya.
“400 juta.” Ucap Roy.
“What?” Hana kaget mendengar ucapan pria yang berada di hadapannya.
“Yah, aku akan membayarmu 400 juta dan puaskan tuan ku...”
Plakkkk.... Satu tamparan berhasil mendarat tepat di pipi kiri Roy.
“Kau salah orang, tuan.” Kata Hana, tidak terima dengan ucapan pria itu.
“500 juta. Nominal yang tinggi bukan?”
“Kau pikir kau siap? Sampai berani menawarkan uang mu padaku?”
“500 juta, puaskan tuanku malam ini.”
Hana membuka botol minumnya dan menyiram tepat di wajah Roy. “Ingat orang kaya. Bahkan jika tuanmu satu-satunya pria di muka bumi ini. Aku bahkan tidak sudi memberikan tubuhku.” Ucap Hana lalu meninggalkan Roy.
..........
Ehhhhmmm. Elang berhadem membuat Hana melirik ke arah kursi.
“Oh jadi itu tuannya.” Batin Hana
“Tuangkan aku minuman. Jangan hanya berdiri di situ saja.” Titah Elang dengan suara beratnya.
Hana melangkah mendekat ke arah Elang dan duduk tepat di depan meja. Dan menuangkan minuman ke dalam gelas milik Elang.
“Duduklah.” Pinta Elang sambil menepuk sofa. Agar Hana duduk tepat di sampingnya
Hana pun langsung bergegas, dan duduk tepat di samping Elang namun dengan jarak.
“500 juta, dan layani aku malam ini.” Tawar Elang tanpa basah basi.
Byuuuurrrrr. Hana menyiram minuman tepat di dada Elang. Roy yang melihat langsung mencoba mendekat namun langkahnya terhenti kala Elang memberikan kode.
“Lancang sekali kau.” Kata Elang. Karena baru kali ini ia di siram oleh seseoang wanita dan bahkan telah berani menolak tawarannya.
“Anda yang lancang tuan”
Elang menoleh dan melihat Hana dengan sangat tajam nya.
“500 juta kukira sudah harga yang luar biasa untukmu. Jadi tidak usah berlagak sok suci.”
“Tutup mulut anda tuan.” Hana mencoba berdiri namun tangan nya di pegang oleh Elang dan entah bagaimana caranya Elang sudah berhasil menindih tubuh Hana.
Kini Hana sudah berada di bawah kungkuhan Elang. Dengan kedua tangan yang di pengang kuat oleh Elang dan di lettak kan di atas kepalanya
“Sekarang kau tidak bisa ke mana-mana lagi.
“Lepaskan aku.” Teriak Hana sambil menggeliat di bawah tubuh Elang.
“Kau sudah berani membangunkan milikku” Kata Elang dan tanpa permisi Elang langsung mencium bibir Hana.
Hana menutup bibirnya rapat-rapat, namun Elang dengan pandainya menggigit kecil bibir bawah Hana membuat Hana membuka mulutnya. Dan dengan rakus nya Elang ******* bibir Hana, namun Hana dengan spontan menggigit lidah Elang yang sudah berhasil menjelajahi rongga mulutnya
“Kau!” Ucap Elang saat melepaskan ciumannya. “Tidak usah berlagak sok suci. Aku tahu, sudah banyak pria yang telah memakai jasamu.”
Dan kali ini Elang merapatkan miliknya dengan milik Hana. Namun terlapis oleh kain.
“Lepaskan.” Ucap Hana dengan mata yang sudah berkaca-kaca. Karena sungguh ia belum siap melepaskan keperawanan nya dengan pria yang sama sekali ia tidak kenal. Karena bagi Hana, keperawanan miliknya hanya untuk orang yang ia cintai kelak. Yang akan menjadi suaminya.
Elang menggesekkan miliknya dengan milik Hana membuat Hana terus menggeliat di bawah sana agar bisa terlepas dari Elang. Hingga ada cela, Hana langsung menaikkan lututnya sehingga membuat milik Elang merasakan sakit.
“Auhhh.” Ringis Elang dan memengang miliknya, membuat Hana berhasil lolos.
“Kau! Berani sekali melawanku”
“Jangan berani-berani menyentuhku. Jika ingin hidup. “ Ancam Hana. Membuat Elang tertawa.
“Hahahahahahaha.”
Elang meraih ponselnya dan menghubungi Roy yang berada di luar sana. Dan beberapa saat kemudian masuklah seorang wanita yang memiliki bodi yang cantik dan parah yang cantik pula.
“Lakukan tugasmu.” Perintah Elang pada wanita itu. “Dan kau!” Tunjuk Elang pada Hana. “Tetaplah di situ, dan lihatlah apa yang wanita ini lakukan.”
Wanita yang baru masuk itu langsung duduk berjongkok di depan Elang dengan posisi saling berhadapan dengan Elang. Dan dengan lihainya wanita itu meremas milik Elang hingga beberapa saat kemudian, langsung membuka resleting celana Elang.
“Puaskan aku.” Kata Elang dengan mata yang terpejam.
Wanita itu langsung menaik turun kan tanganya memberikan sensasi yang luar biasa kepada Elang.
“Hoeekkkk.” Hana merasa geli karena baru pertama kali ia melihat hal seperti ini di depan matanya.
“Buka matamu. Dan terus perhatikan apa yang wanita ini lakukan. Jika tidak! Maka aku akan membuatmu membayar mahal.”
“Hoeeekkkk.” Lagi-lagi Hana merasakam mual. “Mataku. Kesuiannya telah hilang.” Gumam Hana, dan masih dapat di dengar oleh Elang.
Elang tersenyum devil, dan terua menutup matanya merasakan sensasi yang mungkim tidak lama lagi akan meletus.
“Mau aku masukkan?” tanya wanita itu dengan raut wajah yang sudah terangsang pula, dan siap membuka sarang nya agar burung Elang bisa masuk ke dalam.
“Hanya mulut dan tangan.” Kata Elang,
Lalu perempuan itu pun bermain dengan lincahnya. Memasukkan burung Elang kedalam mulutnya. Hingga membuat Elang mengeram merasakan kenikmatan yang tiada tara.
Berbeda dengan Hana. Kini ia sungguh muntah melihat tingkah kedua manusia yang berada di hadapannya.. Hingga beberapa saat kemudian Elang mengeram dan mengeluarkan cairan putih kental dari burungnya dan dengan lincahnya wanita itu meminum cairan itu. Sungguh Hana tidak mampu berkata kata lagi. Ia hanya bisa memuntahkan isi perutnya..
Elang memberikan kode pada wanita itu, agar keluar dari dalam ruangan. Sehingga tinggal menyisakan dirinya dan juga Hana.
“Bagaimana? Apa kau menikmatinya?” tanya Elang sambil meminum minumannya.
“Kau!! Berani sekali kau membuatku muntah-muntah.” Teriak Hana.
“Pekerjaanmu mudah sekali kan. Kau hanya memuaskanku dan 500 juta akan menjadi milikmu.”
“Bahkan hingga kiamat pun. Aku tidak akan sudi memberikan diriku padamu.” Lawan Hana.
“Hahahahahhah. Sok jual mahal sekali kamu. Ingat, semua perempuan rela memberikan tubunya gratis untukku. Dan kamu? Hahahahahah terlalu sok suci. Padahal kau hanya wanita malam murahan.”
“Tutup mulutmu.” Teriak Hana
Elang berdiri dari duduknya. Lalu berjalan mendekat arah pintu. Dan Elang berhentu tepat di dekat Hana. “Aku yakin, kelak kau akan berlutut di hadapanku untuk memohon meminta uang itu.”
“Bahkan jika hanya kau manusia di muka bumi ini. Aku tidak akan sudi menerima uang mu.”
Elang tidak menggubris ucapan Hana. Ia terus berjalan dengan senyum mengembang di wajahnya.
“Roy. Buat wanita itu menderita hingga ia memohon dan bersujud di hadapanku.” Titah Elang saat sudah berada di luar ruangan.
“Baik tuan.”