"Lo memang adek tiri gw, tapi kita gak sedarah, apa salah nya gw pake Lo buat kepuasaan gw."
________________________________________________
seorang gadis culun yang selalu di bully oleh siswa si penguasa sekolah nya. tak di sangka orang yang setiap hari membully nya, bisa menjadi sodara tiri nya Sekarang.
selain bandel bocah itu juga mesum, dan sedikit kasar jika meminta sesuatu, apakah si gadis culun itu akan bertahan hidup seatap dengan orang yang selalu membully nya? atau ia akan memutuskan untuk berbeda rumah dengan kakak tiri nya? yuk langsung baca aja cuss 🤗
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tanzila mutiara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
chapter 31
Walau terasa sakit, Kania tetap berusaha untuk berjalan, meski pun ia selalu terjatuh. Elbra yang melihat ia merasa kasihan. Ia pun berniat ingin membantu Kania berjalan, namun selalu Kania tolak. Kania sangat kecewa dengan Elbra. Tak di sangka selama ini Elbra selalu bersikap baik pada nya. Bisa bisa nya dia melakukan hal tak terpuji itu pada nya.
"Gak usah sok kuat, gw tau Lo nahan sakit kan?,"ucap Elbra tetap kekeh ingin membantu Kania ke kamar mandi.
"Tidak!! Aku tak butuh bantuan mu!!."ketus Kania.
Namun Elbra tak menyerah, ia masih berusaha membuat Kania mau di gendong nya.
"Nurut aja apa susah nya sih!!,"ucap Elbra, lalu ia pun menggendong paksa tubuh Kania ala ala bridal style. Lalu ia pun membawa Kania ke dalam kamar mandi, setelah itu meletakkan Kania ke dalam bathtub.
"Keluar."ketus Kania. Menyuruh Elbra keluar dari kamar mandi.
"Belum gw apa apain, Lo udah keluar aja."Jawab Elbra dengan pikiran kotor nya.
"Keluar dari kamar mandi, Elbra!!."marah Kania. Kania sangat sangat benci jika melihat wajah Elbra. Setiap kali melihat wajah Elbra. Bayang bayang kegiatan semalam selalu menghantui pikiran nya. Padahal sebelum nya ia tak pernah mengingat kejadian itu.
"Iya iya, Nona cantik, Ketus banget sih."Jawab Elbra. Lalu ia pun pergi meninggalkan Kania sendirian di kamar mandi.
Tak lupa Elbra menutup pintu kamar mandi, dari pada Kania mengomeli nya lagi. Setelah Elbra keluar, Kania pun menyalahkan keran air yang ada di bathtub. Begitu kencang Suara keran air. Hingga membuat suara tangisan Kania tak terdengar.
Kania terus menangis memandangi nasib nya. Ia benar benar sudah kecewa dengan diri nya sendiri. Ia tak bisa menjaga kesucian nya lagi. Kakak tiri yang ia percaya selama ini, malah mengambil kesucian yang ia jaga. Padahal Elbra telah berjanji pada nya, akan menjaga kesucian Kania. Namun Elbra tak menepati janji itu.
Kania benar benar sudah kecewa dengan Elbra. Kini Kania memikirkan bunda nya. Bagaimana jika bunda nya tau, putri satu satu nya kini tak suci lagi. Dan bagaimana jika bunda nya tau, yang mengambil kesucian putri nya adalah putra tiri nya. Kania benar benar takut membayang semua itu. Rasanya ia ingin hilang dari bumi ini saking frustasi nya.
30 menit kemudian, Kania pun telah selesai mandi, namun ia lupa membawa handuk. Kania pun mencoba meminta tolong pada Elbra. Untuk membawa kan nya handuk. Dengan sigap, Elbra pun langsung mengambil handuk untuk Kania.
"Nih handuk nya,"ucap Elbra, sembari memberikan handuk pada Kania yang kini masih berada dalam bathtub, untuk menyembunyikan tubuh polos nya.
"Makasih, sana pergi."usir Kania setelah mengambil handuk yang Elbra berikan.
"Lo kenapa sembunyi gitu sih, gw udah liat kali, gak usah malu gitu dong."sinis Elbra, yang kesal melihat Kania yang tak mau memperlihatkan tubuh polos nya.
"Pergi....ku mohon pergi dari sini."usir Kania sekali lagi.
"Kenapa dia jadi galak banget."gumam Elbra sembari pergi keluar dari kamar mandi.
1 Minggu setelah hari itu....
Setelah kejadian itu, kini Kania menjadi sangat pendiam, dan Kania juga sering melamun. Syakia heran melihat perubahan putri nya. Syakia pun menghampiri Kania.
"Kamu kenapa, Kania? Bunda lihat lihat kamu sering melamun, apa liburan Minggu lalu tidak seru?." Tanya Syakia Bingung, padahal anak nya Minggu lalu baru saja pergi liburan, bukan nya gembira, Kania malah sepertinya bersedih.
"Se-seru kok Bun."jawab Kania sembari tersenyum paksa.
"Lalu mengapa kamu sering melamun? Apa ada masalah lain?."tanya Syakia sekali lagi, untuk memastikan bahwa putri nya sedang ada masalah atau tidak.
Tiba tiba perut Kania terasa mual, dan ingin muntah, dengan cepat Kania berlari ke toilet, untuk memuntahkan sesuatu. Syakia yang melihat itu menjadi panik, ia pun menyusul Kania ke toilet.
continued......
*pelakor dilaknat dan dibinasakan - adil
*kesalahan suami ditegas itu salah dapat balasan - adil
*intraksi suami dengan pelakor dipandang menjijikan - adil
ini yang masalah sesungguhnya yang membuat novel jadi egois
*pebinor disesuaikan dan dipuja2
*pebinor merayu, kadang mengahsut istri orang untuk cerai dan pergi dengan dibenarkan
*kesalahan istri selalu dibenarkan
*istri dekat, berduaan, curhat berduaan, bahkan ngomong tentang perasaan bahkan sampai kontak fisik dibenarkan
*intraksi istri dengan pebinor dibenarkan
hal2 begini yang membuat novel jadi egois terkesan munafik dan kalian benarkan
miria