Menutupi jati dirinya sebagai pemimpin dari dunia bawah yang cukup ditakuti, membuat seorang Kenzo harus tampil dihadapan publik sebagai CEO dari perusahaan Win's Diamond yang sangat besar. Namun sikapnya yang dingin, tegas serta kejam kepada siapa saja. Membuatnya sangat dipuja oleh kaum wanita, yang sayangnya tidak pernah ia hiraukan. Dengan ditemani oleh orang-orang kepercayaannya, yang merupakan sahabatnya juga. Membuat perusahaan serta klan mereka selalu mencapai puncak, namun Kenzo juga hampir setiap hari menjadi sakit kepala oleh ulah mereka.
Hingga pada akhirnya, Kenzo bertemu dengan seorang wanita bernama Aira. Yang membuat hidupnya berubah begitu drastis, bahkan begitu memujanya sampai akhirnya Aira harus pergi dari kehidupan Kenzo dan membawa dua darah daging yang tidak ia ketahui.
Bagaimana kehidupan Kenzo saat kepergian Aira dari kehidupannya serta mengetahui darah dagingnya tumbuh dan hidup dan menjadi anak yang sangat berpengaruh?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tsabita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BMr.K 30.
"Dimana klien itu?" Kenzo dengan suara tegasnya saat tiba di perusahaan.
"Dia sudah menunggu diruangan, silahkan tuan." Ansel dengan cepat mengarahkan Kenzo untuk menuju ruangannya.
Dengan dingginnya serta langkah kaki yang jenjang itu melesat bagaikan anak panah, entah mengapa tiba-tiba saja mood seorang Kenzo menjadi buruk. Kien tersebut merupakan rekan kerja mereka yang sudah lama bergabung dalam perusahaan tersebut, namun secara tiba-tiba pemegang kendalinya bertukar peran dengan orang lain untuk menggantikannya.
Atas hal tersebut memancing amarah dari seorang Kenzo, akan tetapi Ansel sudah terlebih dahulu menahan klien tersebut untuk tetap bertahan hingga Kenzo tiba. Dimana sebelumnya, klien tersebut sudah ingin beranjak pergi dari perusahaan.
Brakh! Pintu ruangan tersebut terbuka dengan cukup keras dan menimbulkan suara kasar.
"Selamat datang tuan." Sarah memberi hormat saat mengetahui kehadiran Kenzo.
Ansel memberikan kode pada Sarah untuk keluar dari tempat tersebut, karena pertemuan kali ini akan cukup memakan waktu dan juga tenaga. Ketika Sarah sudah keluar, maka pintu ruangan itu langsung tertutup.
"Selamat datang, tuan Kenzo. Ah, selamat atas pernikahan anda." Klien tersebut berdiri menyambut dan menjulurkan tangannya untuk berjabat dengan Kenzo.
Tidak ada tanggapan apapun dari Kenzo atas hal tersebut, dirinya hanya berdiri dihadapan klien tersebut dengan kondisi kedua telapak tangannya berada dalam saku celananya serta tatapan tajamnya. Klien tersebut menarik kembali tangannya dan tersenyum, seakan-akan senyuman itu sedang mengejek orang yang berada dihadapannya itu.
"Ternyata rumor yang tersebar itu benar adanya, dingin dan tidak tersentuh. Ah sampai lupa ya, perkenalkan. Saya Jasper Mavrick. Tentu anda pasti sudah pernah mendengar nama saya, perusahaan Sunmeg sudah saya akuisisi. Dan kini, saya yang bertanggung jawab atas kontrak kerjasama sebelumnya." Dalam senyumannya, Jasper penuh dengan kelicikan.
Kenzo pun tidak serta merta memberikan tanggapan atas apa yang dikatakan oleh Jasper kepadanya, kedua matanya masih terus menatap dingin ke arah kliennya tersebut. Dalam pikirannya dapat menangkap aura yang kurang baik dari cara kliennya berbicara, namun Kenzo tetap berhati-hati dengan hal ini.
"Mengenai kontrak kerjasama, penjelasannya sudah sangat jelas. Jika pemiliknya mengundurkan diri ataupun mengganti posisi tersebut dengan pihak lainnya, maka seketika kontrak itu berakhir dan kalian bertanggung jawab atas kerugian yang ada." Tegas Kenzo dengan aura dinginnya.
Jasper sangat kaget ketika mendengar penjelasan dari Kenzo yang mengatakan jika mereka harus mengganti semua kerugian yang ada, hanya karena peralihan pemegang tender sebelumnya.
"Wah, kalian ingin memeras ruoanya. Bagaimana bisa? Dalam perjanjian kontrak tersebut tidak disebutkan. Kalian sengaja ingin merugikan orang lain dan mendapatkan keuntungan yang berlipat atas semuanya. Tidak bisa seperti ini!" Nada bicara Jasper meninggi dan terjadi ketegangan diantara mereka.
Atas hal itu, Ansel memasang badan untuk menghalangi keduanya jika terjadi sesuatu yang tidak di inginkan. Suasana menjadi begitu sangat menegangkan, Jasper begitu tersulut emosinya karena Kenzo membuatnya menderita kerugian yang sangat besar.
"Berikan salinan kontrak kerjasama sebelumnya dengan perusahaan Sunmeg pada orang tidak jelas ini. Jika tidak tahu apa-apa, lebih baik kamu belajar membaca bagaimana perjanjian kontrak itu terjadi." Kenzo berbalik arah dan duduk di kursi kerjanya dengan menyandarkan punggungnya.
Ansel menyerahkan sebuah salinan kontrak kerjasama diantara kedua perusahaan tersebut kepada Jasper, dan dimana pada perjanjian tersebut terdapat rangkaian kata yang sama seperti Kenzo ucapkan. Ansel pun menandai kalimat tersebut hingga memudahkan untuk dibaca, dan hal itu membuat Jasper semakin marah. Ia melempar tumpukan kertas tersebut hingga berhamburan, lalu ia berjalan menghampiri dimana Kenzo berada. Akan tetapi, begitu sigapnya Ansel menghalaunya dan melindungi tuannya.
"Kalian benar-benar bre***ek! Kalian sengaja menjebak orang lain demi keuntungan yang besar, aku tidak terima diperlakukan seperti ini. Pantas saja tidak ada yang bersedia menjadi pasanganmu, karena kau memang bre***ek Kenzo!" Entah apa yang ada didalam benak Jasper ketika diperlakukan seperti itu dan dengan beraninya ia mengumpat Kenzo.
"Sebaiknya anda keluar dari ruangan ini, tuan." Ansel meminta dengan perlahan kepada Jasper, karena suasana saat itu sudah tidak baik.
"Diam kau! Atau akan aku ledakkan kepalamu itu." Tiba-tiba saja, Jasper mengeluarkan sebuah senjata api dari balik jas yang ia kenakan dna menodongkannya pada Ansel.
"Kau kira bisa mempermainkanku, heh. Terlalu mudah untukku membuatmu hancur, jika saja wanita itu ada disini. Maka akan aku yakini, kau akan mati perlahan." Desis Jasper dengan menyeringai kepada Kenzo.
"Lakukan saja apa yang menurutmu bisa dilakukan untuk membuatku hancur, karena sebelum itu terjadi. Aku sendiri yang menghancurkanmu." Dalam dinginnya, Nada ucapan Kenzo sangat tajam. Walaupun ia tidak tahu kemana arah pembicaraan yanh Jasper ucapkan padanya.
Tanpa mereka duga, ada seseorang yang masuk ke dalam ruangan tersebut dengan begitu saja dan tanpa permisi. Nampaknya orang tersebut sebelumnya sudah begitu mengetahui keadaan ruangan, dia adalah seorang wanita dengan begitu mempesona.
"Hai semuanya, ada apa ini?" Wanita itu seperti kaget melihat Jasper sedang mengarahkan senjatanya kepada Kenzo.
Perhatian ke tiga pria itu beralih pada wanita tersebut, dan yang paling kaget itu adalah Kenzo. Dimana wanita tersebut adalah Sofia, wanita yang sangat ia cintai di masa lalunya sehingga kepergiannya membuat hidup Kenzo seperti telah mati dan kini wanita tersebut tiba-tiba muncul dihadapannya.
"Sofia!" Beo Kenzo melafaskan nama itu dna beranjak dari tempatnya.
Terdapat guratan kebahagian pada wajah Kenzo, saat mendapati wanita yang selama ini ia cari berada dihadapannya. Melupakan perasaan marah, sakit hati dan kekecewaannya pada wanita itu. Kenzo berjalan perlahan ingin menghampiri dimana wanita itu berdiri, namun apa yang terjadi. Jasper melepaskan satu anak peluru dari senjata ditangannya ke arah Kenzo, dan itu mengenai sasarannya.
Dor!
"Tuan!!" Ansel mengerang dan menarik Jasper dengan begitu kuat, tak lupa ia memberikan kepalan tangannya kepada Jasper.
Atas hantaman kepalan tangan Ansel, membuat senjata ditangan Jasper terlepas dan dengan cepat Ansel mengamankannya.
