Aluna tiba-tiba diceraikan oleh suami nya Wardana, tepat saat anniversary pernikahan mereka yang ke 7 tahun. Padahal malam itu dijadikan Luna sebagai momen untuk membagi kabar bahagia, kalau ia telah sembuh dari sakit kanker yang menyerangnya selama 4 tahun terakhir.
Wardana mengatakan ingin menikahi Anita Yang sedang hamil anak kakak nya, Tapi fakta baru terungkap, keluarga Wardana menginginkan kematiannya, dapatkah Luna mengungkap tabir misteri yang keluarga Wardana sembunyikan?
Yuuk dukung karya terbaru aku.. jangan lupa subscribe nya ya..
karena subscribe kan kalian sangat berarti untuk menambah imun biar lebih semangat lanjutin cerita nya❤️🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sanayaa Irany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 23
“Aluna..” Bu Lisa heran kenapa Luna berubah jadi berani seperti ini, apa obat racikan itu berefek pada orang yang tadi nya penurut menjadi pembangkang?
“Apa sih mbak! Ngomong mu dari tadi ngelantur entah kemana - kemana! aku sama mama emang khawatir banget, jawaban mbak malah begitu!” ketus Wiranti berucap, sedikit demi sedikit, sifat asli dari Ranti keluar juga.
“Aku hanya becanda, karena Bintang mengabari ku kalau sakit ku menjadi lebih serius, terkadang aku sudah mulai lupa apa yang terjadi barusan, atau tadi malam.. ” kata Aluna kembali merubah wajah nya menjadi sendu lagi, tidak setegas tadi saat ia memandang Bu Lisa.
“Ternyata kamu sudah separah itu, Lun.. Dana bilang kalau kamu akan aktif mengajar lagi? Kenapa gak dirumah saja sih? Kan Wardana tetap memenuhi kebutuhan kamu, meski kalian resmi berpisah sekalipun!” kata Bu Lisa membela anak nya.
“Aku tidak ingin bergantung pada mantan suami ku, Bu! lagian anak ibu tidak jadi menceraikan aku, dia lebih memilih berpoligami.”
“Sebagai mama nya Wardana, mama tidak bisa mengatakan apapun, Wardana pasti sudah memikirkan dengan matang mengenai keputusan nya yang lebih memilih berpoligami di banding melepaskan kamu, harusnya kamu bersyukur, Lun.. Anak ku masih begitu sangat mencintai kamu. Meskipun kamu tidak berdaya seperti ini!”
Aluna menatap dalam pada mama nya Wardana, ia mencoba menyelami apa Yang ada didalam sana, Aluna merasa begitu naif selama 7 tahun ini percaya dengan orang-orang yang dia anggap baik, tak disangka mereka duri dalam daging.
Seperti Wardana yang selalu memeras emosi nya dengan kasih sayang dan tarik ulur nya, maka Aluna juga akan melakukan hal yang sama. Ia akan berpura-pura menerima Anita menjadi madu nya hanya sampai ke bohongan mereka semua terbongkar.
“Aku bersyukur, ma! sangat bersyukur.. sampai apapun alasan yang mengharuskan mas Wardana berpoligami aku harus menerima nya dengan lapang dada, begitu kan?” sindir nya dengan lembut.
“Berpikirlah secara terbuka, Lun! Kau tidak tahu kan kalau keluarga Anita mengancam, keluarga kita akan dipenjara jika Wardana tidak bertanggung jawab! Coba sesekali berpikir dengan logika, jangan hanya menggunakan perasaan!”
“Apapun alasannya, mas Wardana tetap mengkhianati aku kan?”
Mendengar itu, Ranti langsung beranjak dari tempat duduk nya, sepertinya dia tak terima akan mengatakan hal tersebut untuk Kakak nya.
“Sudah lah ma! Percuma kita membuat mbak Aluna mengerti! orang yang hanya memikirkan perasaan nya sendiri saja, tidak memikirkan bagaimana nasib keluarga nya!”
“Ranti!!” suara mas Wardana menggema diujung dekat pintu masuk, belum sempat aku menjawab ucapan adik nya, sang kakak sudah lebih dulu tiba disana. Seperti nya dia sudah pulang dari rumah Anita, entah bagaimana nasib mobil ku itu, apa sudah ia dapatkan atau belum. Enak saja mereka mau sembarangan mengambil barang-barang ku.
Mas Wardana mengayunkan kaki nya lagi menuju tempat dimana kami duduk.
“Jaga bicara mu! Dia itu masih Kakak iparmu , istriku !! Jadi jangan sekali-kali kamu meninggikan suaramu di hadapannya! Jangan memaksa dia menerima keadaan ini , kalian tidak merasakan apa yang Aluna rasakan saat ini , jadi jangan menyudutkan dia!” kata Wardana membela Aluna.
“Mas!! Aku membela diri mu, dan kau marah padaku! Hah sudah lah.. Ayo ma.. Kita pulang saja!” ajak Ranti menarik tangan ibu nya.
“Tunggu, dimana mobil ku mas!”
“Mobil.. Itu, emm.. Sebentar lagi Anita akan kesini mengantar nya, tapi sebagai gantinya dia ingin tinggal disini, boleh kah Lun..”
Aluna berdecak kesal, ‘gampang sekali dia bilang sebagai gantinya.. Apa dia pikir mobil ku itu milik nya, hingga mengambil mobilku saja harus memenuhi syarat? Konyol sekali.’ batin Aluna dalam hati.
Tapi tak apa.. Dengan Anita disini, Aluna bisa semakin cepat menemukan kebenaran nya.
“Rumah ini rumah mu, jadi terserah mas saja! Asal mobilku kembali, tanpa lecet sedikitpun!” kata Aluna lagi, lalu wanita itu beranjak untuk kembali ke kamar tamu, kamar yang ia pakai setelah kenyataan besar itu terbongkar.
Setelah Aluna benar-benar tak terlihat, Wardana menarik kasar tangan Ranti hingga gadis itu mengasuh kesakitan.
“Sakit mas!”
“Lepaskan dia Dan, mama mohon!” rengek Bu Lisa, wajah yang semula garang saat ada Aluna, kini kembali sendu.
“Tidak ada orang yang mengawasi kita disini, jadi terserah mau kuapakan anak gadis mu ini, berani sekali dia meninggikan suara nya dihadapan Aluna! Kau ingin dia curiga?? dasar bo*oh!!” ucap Wardana dingin, dengan nada pelan namun penuh penekanan, pandangan nya setajam elang menatap ibu dan anak di hadapannya.
“Maaf, aku hanya membela kamu saja! Karena dia merasa telah dikhianati oleh mu, dengan kau menikahi Anita!”
“Itu urusan ku! punya kekuasaan apa kau sampai berani memasuki ranah ku? Apa perlu ku jahit mulut mu menggunakan besi agar kau tau batasan mu?”
“Tidak, jangan Tuan! jangan siksa anak ku lagi.. Cukup Doni saja yang kau bunuh, jangan Ranti.. Hanya dia lah anak ku satu-satunya!”
“Kau ajari anak mu ini sopan santun dan batasannya jika masih ingin bekerja padaku, umpan besar ku belum tertangkap, jangan membuat Aluna curiga! Meskipun aku tahu saat ini dia sudah mulai mencari tahu kebenarannya, dia tidak sendiri.. tapi orang-orang itu hanya tau kalian lah biang nya! kalau sampai ada yang curiga padaku, maka habis lah riwayat kalian!”
“Tidak, kami permisi tuan!” Bu Lisa memilih pamit lebih dulu, agar Wardana tidak semakin menjadi-jadi menumpahkan amarah nya.
Setelah ibu dan anak itu pergi, Wardana menarik nafasnya dalam-dalam lalu membuang nya secara perlahan, tujuannya adalah memiliki kekayaan yang di miliki Aluna, lebih tepat nya keluarga Kesuma.
Bertahun-tahun keluarga Raharjo mengambil alih harta mereka, tapi tidak pernah berhasil.
Kini tiba giliran Wardana yang harus turun tangan, karena di suatu tempat Gemilang Raharjo, papa kandung Wardana masih hidup dan menunggu keberhasilan anak nya.
Hanya tinggal dua tanda tangan yang ia perlukan untuk mengalihkan sertifikat tanah kebun ratusan hektar itu dari Aluna, dan sebelum itu terjadi ia masih menginginkan Aluna untuk hidup.
Saat ini, ia memang sudah mengurangi dosis obat yang ia gunakan untuk membuat Aluna sekarat. Tentu dengan bibit virus Yang sengaja ia racik untuk membuat lambung Aluna bermasalah. Sudah selama 7 tahun lama nya, istri cantik nya itu harus menelan racun itu setiap hari.
Sebenar nya Wardana menyukai Aluna, ia tak rela jika ada orang lain yang memandang istrinya dengan tatapan lain, tapi Dokter itu .. Dokter yang katanya sahabat kecil Aluna, memperhatikan Aluna melebihi perhatian nya pada Istri nya, dan Wardana tidak suka itu. Dia juga tahu kalau selama ini ada orang yang diam-diam mengikuti semua gerak gerik Aluna. Sebab itulah dia menyusun rencana agar Bu Lisa dan Ranti yang terlihat jahat, bukan diri nya.