Dunia kultivator.
Yang kuat menindas yang lemah, yang lemah menjadi abu sehingga setiap orang berusaha untuk menjadi kuat.
Di Klan Qing.
Seorang pemuda yang ternyata memiliki takdir langit terlahir dengan fisik yang lemah, sehigga menjadi bahan ejekan para murid klan lainnya. Keberadaanya yang di pandang sebelah mata tiba-tiba mengejutkan semua orang.
Bagaimana kisah perjalanan hidupnya? Simak terus ya Kak PBTB.
Karya ini hadir terinspirasi oleh author-author keren yang ada di mangatoon. Terima kasih kepada Shujinkouron. 🙏.
👉 Belum di perbaiki. 🙏
Terima kasih. 🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yudhistira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
23. Menolong Qing He Long
Di panggung murid tingkat langit. Qing He long telah memenangkan empat puluh sembilan kali pertarungan.
Nafasnya terengah- engah. tinggal satu kali kemenangan lagi, dirinya akan memiliki waktu untuk istrahat memulihkan tenaganya.
"Aku harus menang" gumamnya dengan penuh semangat.
"Sungguh pemuda yang luar biasa" ucap para penonton.
Tiba-tiba seorang gadis melompat keatas panggung untuk menantangnya. Wajah cantiknya menarik perhatian para penonton, bahkan Qing He Long juga dibuat terpesona.
Gadis itu tersenyum, lalu melesat menyerangnya.
Boom... Serangan yang sangat kuat beradu. "Argh.... Teriak Qing He Long meraung". Dirinya terdorong lima langkah, sedangkan si gadis terdorong mundur dua langkah.
"Haha dirimu cukup kuat, tapi aku tidak akan mundur. Aku harus menang" teriaknya dengan segera membuat segel tangan. Kekuatan ekplosif menyebar dari tubuhnya. whuss.. Muncul tujuh tombak petir berwarna biru berputar dan bergetar dengan hebat.
Sang gadis juga mengeluarkan serangan kuatnya. Cahaya emas seperti matahari memancar dengan ganas.
"Tombak langit teriaknya."
"matahari emas" ucap sang gadis.
Boom... Ledakan terjadi saat kedua serangan itu beradu.
Sang gadis terlempar sepuluh langkah dan masih berdiri di atas panggung dengan terluka parah, sedangkan Qing He Long juga terluka tetapi masih berada di atas panggung.
Mereka berdua sama-sama terluka sehingga di anggap seri dan bukan kekalahan. Qing Hye Long melompat keatas panggung untuk memberikan pertolongan pada saudara kembarnya.
"Aku tidak apa-apa. Saudara Hye Long, tolong bantu aku merawat gadis ini" ucap He Long sambil memapah gadis tersebut ke pinggir panggung.
Mata sang gadis berbinar. Dirinya merasa bersalah karena menghentikan langkah He Long untuk memenangkan pertempuran yang ke lima puluh, tetapi lawannya mengasihinya.
"Nona, sembuhkan dirimu dulu. Saudaraku akan membantu mu" ucap He long lalu melompat kembali ke atas panggung.
Seorang pemuda dengan wajah beringas melompat ke atas panggung langsung melesat menyerang He Long.
"Pisau kematian" ucapnya.
"Tombak surga" ucap He Long. Tujuh tombak petir berwarna emas berputar dan bergetar dengan hebat.
Bomm... Ledak keras terjadi. He Long terdorong sepuluh meter dan terluka cukup parah. Sedangkan pemuda tersebut terlempar keluar dari panggung.
"Kemenangan ke lima puluh" ucap tetua yang mengawasi pertandingan sehingga dirinya boleh beristirahat.
Qing He Long turun dari panggung lalu menghampiri sang gadis yang sedang memulihkan dirinya.
"Nona, apakah kau baik-baik saja?" tanya Qing He Long dengan ramah.
Sang gadis tersenyum.
"Aku baik-baik saja" jawabnya ramah.
"Syukurlah"
"Nona, Aku akan memulihkan diri, aku harap, kapan-kapan kita akan memiliki percakapan " ucap Qing He long.
Sang gadis hanya menangguk tersenyum.
Qing He Long lalu memilih tempat untuk memulihkan diri. Pada saat berkonsentrasi memulihakan tenaganya, pemuda yang menyerang Qing He Long sebelumnya menyerangnya kembali secara diam-diam.
"Mati..." Teriaknya.
swhos.. tujuh pisau perak melesat kearah Qing He Long. Bomm.... Pisau-pisau itu meledak.
"Kurang ajar, tindakan yang sangat memalukan. aku akan membunuh mu !" teriak Qing Hye Long marah.
"Argh... Pukulan penghancur langit" teriaknya. Sebuah tapak emas memukul dengan ganas disertai petir biru menyerang pemuda tersebut. Boom... Ledakan keras terjadi.
Dari kursi utama.
"Tidak.... " teriak patriak Klan Ching melihat pemuda tersebut mati dengan tubuh hancur.
"Aku akan membunuhmu !" teriak Cing Fuk terbang dari kursinya lalu menyerang Qing Hye Long.
Boom...bom.. Ledakan keras terjadi.
Ching Fuk terkejut. Serangannya dihadang oleh kekuatan yang luar biasa.
Setelah debu hilang, tampak pemuda tampan berdiri tegak memandanganya dengan tatapan beringas.
"Siapa kamu?."
"Aku saudaranya" jawabnya singkat. Qing Hye Long yang melihat Qing Ruo membantunya merasa sangat senang. Jika Qing Ruo tidak datang menolongnya, mungkin dia sudah mati.
"Saudara Qing Hye Long, lindungi saudara Qing He Long !"
"Baik, saudara Ruo hati-hati, orang ini sangat kuat" ucapnya pelan lalu berdiri di samping Qing He Long yang masih menyembuhkan lukanya.
"Haha... Hanya seorang pendekar tingkat Surga sudah berlagak ingin menjadi pahlawan?".
"Aku akan membunuh kalian semua !" teriak Ching Fuk memberikan pukulan keras pada Qing Ruo.
Boom... Ledak keras terjadi, tetapi Qing Ruo masih berdiri tegak.
"Haha... Orang tua yang sombong, keluarkan seluruh kekuatanmu. Seranganmu yang barusan hanya membuatku geli" ucap Qing Ruo memprovokasi Ching Fuk.
"Kep****t... !" Aku akan memenuhi keinginanmu!" .
Boom... Boom... Ledakan terjadi, serangan demi serangan dilancarkan.
"Hahaha... Sungguh menggelikan. Kini gilirangku" ucapnya lalu membuat segel tangan. Tapak emas mucul di kelilingi cahaya petir ungu. " tapak penghapus langit" teriaknya.
Boom...Ching Fuk terlempar ratusan meter dengan keras. Darah segar keluar dari mulutnya, dan sebagian tubuhnya hancur. "Argh.... Teriaknya menahan kesakitan yang luar biasa".
Para tetua dari klan Ching yang menyaksikan pertarungan tersebut segera menolong Ching Fuk.
"Bunuh dia...!" ucap Ching Fuk sebelum menghembuskan nafas terakhirnya.
Para tetua klan Ching memandang Qing Ruo dengan niat membunuh. "Kamu telah membunuh patriak klan Ching, dan orangmu telah membunuh putranya. Hari ini kalian harus mati !" ucap tetua tersebut.
"Majulah jika kalian juga ingin mati" ucap seseorang mendekat arena pertempuran.
"Apakah seperti ini sikap orang-orang klan Ching" ucap Huang Choi Patriak keluarga suci klan Huang yang juga menjadi tuan kota menghentikan tindakan orang-orang dari klan Ching
"Aku tidak akan membiarkan tindakanmu yang merusak acara ini. Jelas-jelas patriak dan putra klan kalian menyerang saudaranya yang sedang memulihkan diri. Pergi sebelum semuanya tidak dapat di perbaiki lagi" ucap Huang Choi keras.
Di kursi kehormatan.
"patriak, itu orang yang membunuh tuan muda Cheng Lo" ucap seorang pelayan pada Cheng Li.
Mata cheng Li berubah tajam. Urat-urat biru muncul di keningnya. "Segera cari tetua Cheng Heng!" ucapnya pada pemuda tersebut.
Cheng Li lalu bergerak terbang menyerang Qing Ruo. Boom... serangan mereka beradu. hingga keduanya terdorong mundur.
"Apa?.. Patriak klan Cheng juga ingin membunuh pemuda tersebut!" .
Para penonton menjadi penasaran. "Sungguh pemuda yang malang, berani menyinggung dua klan" ucap seorang pada yang lain.
Cheng Heng, yang dari jauh melihat pertarungan tersebut segera ikut menyerang juga. Dirinya yakin bahwa pemuda itulah yang di maksud.
Qing Ling berubah pucat pasi. Dengan tingkat kemapuannya saat ini, dirinya tidak bisa berbuat apa-apa.
"Senior Li Hao. Apa yang harus kita lakukan?" ucapnya bergetar ketakutan. "Jangan takut, semuanya akan baik-baik saja" ucap Li hao menenangkan Qing Ling.
Pertarungan berlanjut. Dua tetua dari klan Ching dan patriak klan Cheng bersama Cheng Heng terus menyerang Qing Ruo. Serangan demi serang terus diarahkan. Bomm... boom.. ledakan demi ledakan bergema.
"Sungguh pertahanan yang luar biasa" ucap Cheng Heng kagum. Walaupun demikian, Qing Ruo sudah dibuat terluka. Jika bukan karena armor emas petir langit yang ada di tubuhnya, mungkin dia sudah mati.
"Hahhaa... Sungguh memalukan, empat tetua melawan pemuda dengan tingkat kultivasi yang lebih rendah darinya. Apakah seperti ini sikap kesatria orang-orang yang ada di kota ini?" Ucap Li Hao memecah perhatian pertarungan tersebut.
Di kota perak, pendekar tingkat raja adalah kartu truf dan sedikit orang yang dapat menerobos ke tingkat tersebut. Tetapi lain ceritanya di jantung benua teratai biru. Terutama wilayah yang berbatas dengan jantung benua, pendekar tingkat raja atau pendekar tingkatan yang lebih tinggi merupakan hal yang biasa.
Diantara murid klan Qing, hanya Qing Ruo dan Qing Ling yang tahu semua tingkatan pendekar. Bahkan Qing He Long dan Hye Long belum mengetahuinya.
"Apa... sungguh pemuda yang kuat" ucap para penonton. "Darimana orang-orang ini berasal ?" ucap yang lain.
"Hahah... Sungguh sombong. Kau juga ingin mati rupanya" ucap Cheng Heng dengan sombong.
"Hahaha... Tua bangka. Jika kalian sampai membunuhnya, kota Wuhan ini akan rata menjadi tanah tandus" ucap Li Hao keras.
Semua orang terkejut dengan pernyataan tersebut. Para petinggi klan dan keluarga suci serta para patriak sekte mengarahkan pandangannya pada Li Hao dengan penuh selidik.
"Aku perintahkan keluarga suci yang memegang otoritas kota ini menghukum ke empat orang tua yang tidak tahu malu ini, jika tidak, jangan salahkan aku" ucap Li Hao keras.
Patriak keluarga suci Huang, Huang Choi dan tetua agung Huang Fu Zhi terbang ke arah Li Hao.
"Tuan pendekar, aku Huang Choi, tuan kota Wuhan. jika kami membunuh ke empat tetua ini, itu akan menyebabkan kekacauan di kota ini".
"Baiklah, jika demikian. Jangan salahkan kami jika kota ini akan dihancurkan dalam sekejab" ucapnya tegas.
"Selama pertarungan, aku telah menyaksikan kecurangan yang telah dilakukan oleh pemuda tersebut, bahkan ayahnya yang juga seorang patriak membela perbuatan salahnya, terlebih para tetua yang tidak tahu malu itu".
"Jika demikian, aku perintahkan Kalian berempat bunuh diri, maka aku akan melepaskan orang-orang kalian" ucap Li hao keras.
"Hahaha... Sungguh pemuda yang angkuh. Ini adalah kota kami, kami bebas melakukan apa yang kami inginkan termasuk membunuh kalian" ucap Cheng Heng.
"Hahaa... Jika kalian berkeras, baiklah. aku tidak perlu banyak bicara lagi" ucapnya lalu menyetikan tangannya.
swhuss... lencana giok bergambar gunung emas yang di lingkari naga ungu mengambang. tidak hanya itu, Whus...whus... dua orang gadis dan seorang pemuda terbang ke arahnya. Mereka adalah Wu Dao, Xia Sifa dan Chen Chen dengan aura pendekar kaisar meledak dari tubuhnya mereka.
"Junior... " teriak Wu Dao. semua murid sekte gunung emas yang ada di sekitar panggung melompat ke atas panggung. Qing Ruo, Qing Ling, Qing He Long, Hye Long serta tujuh murid lainnya bergerak ke arah Wu Dao untuk berkumpul.
Semua orang terkejut. bahkan para tetua yang ada di atas panggung mulai berkeringat dingin.
balik menekann..sampah betul