seorang gadis muda berusia 20 tahun,selalu membantu kehidupan keluarganya.ia berjualan kue keliling di pagi hari untuk membantu memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga.tapi siapa sangka kalau ia akan menjadi istri Ceo yang terkenal dengan kekayaannya.
banyak orang-orang yang selalu menghina dan mencemohnya.tapi ia selalu mendapat perlindungan dari sang suami tercinta.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sury Anti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bingung?
Mobil berhenti di depan halaman rumah Aira."Saya masuk dulu,Mas Rey hati-hati di jalan."
"Emm iya,kamu istirahat ya,aku pulang dulu.Assalamualaikum."
"Waalaikum salam."
Mobil Rey mulai melaju dan Aira berjalan masuk ke dalam rumah dengan keadaan letih."Assalamualaikum."
"Waalaikum salam,Kak Aira sudah pulang!eh tunggu kenapa mata kakak sembab begitu?apa kak Ai habis nangis?."
Pertanyaan beruntun itu Riska lontarkan pada Aira."Aku enggak apa-apa dek,tadi mata kakak hanya kelilipan debu.aku mau cuci muka dulu."
Dahi Riska berkerut tipis.ia tidak mungkin bisa percaya begitu saja dengan perkataan Aira"kasihan kak Aira pasti habis di marahin lagi sama bosnya." ucap batin Riska.
...
Di dalam kamar mandi Aira membasuh wajahnya.ia menatap dirinya di depan cermin."kenapa semua orang membenciku?apa salahku pada mereka?.aku tau ini adalah ujian dari allah untukku,tapi apa boleh aku mengeluh sedikit saja!." Astaghfirullah ya allah maafkan hamba mu yang penuh rasa khilaf ini" ucapnya dalam hati sambil mengusap dada
Ia lalu mengambil air wudhu dan melaksanakan sholat isya.ia duduk bersimpuh di atas sajadah lalu mengadahkan telapak tangan."ya allah,hamba percaya padamu sepenuhnya,dengan jodoh,maut dan Rezeki hamba.
Hamba akan senantiasa menerima semuanya dengan ikhlas." bulir bening membasahi pipi aira.
...
Selesai sholat isya, Aira merapikan mukenah dan sajadah.Tak berselang lama terdengar suara ketukan pintu.ia lalu beranjak dari tempat lalu membukanya.
CEKLEKK
"Ada apa dek.?"
" Ayo kita makan malam dulu kak!."
Aira mengangguk lalu berjalan bersama Riska menuju meja makan.ia lalu menarik kursi dan duduk sambil menatap makanan yang tersaji.
"Kamu masak ayam dek?." tanya Aira pada Riska.dahinya berkerut tipis, ia hanya memberi uang belanja sedikit pada adiknya, tapi kenapa bisa ada masakan ke sukaannya di atas meja.
"Iya kak,aku sengaja memasaknya untuk kak Aira.!"
"Uang dari mana?bukannya tadi pagi aku cuma kasih 30 ribu buat beli lauk.?"
"Tadi pagi bu rina minta tolong di bantuin buat masak pesanan catering,soalnya orang yang biasa bantu-bantu katanya nggak bisa datang.
Jadi waktu mau pulang tadi aku di kasih uang,lalu aku beliin ayam setengah kilo."
"Alhamdulillah,ya sudah ayo kita makan."
Mereka bertiga makan dengan tenang,Aira merasa sangat bersyukur,hari ini ia dan adik-adiknya bisa makan dengan enak.mereka jarang sekali makan ayam.di karenakan uangnya hanya cukup membeli telur,atau ikan dan sayur.itupun kadang mereka hanya makan mie instan tanpa nasi.
...
Di tempat lain...
Di rumah keluarga rey terjadi perdebatan antara mami hana dan Rey." dua minggu lagi aku akan menikah dengan Aira." Ucap rey dengan wajah datar.
"Apa kamu sudah gila!dia hanya wanita miskin,anak yatim!dia tidak pantas jadi menantu di keluarga kita.!" Amarah mami hana sudah berada di ujung ubun-ubun.wajahnya sudah merah padam.
"Kenapa mami selalu memandang orang lain dari segi status sosialnya?apa tidak bisa mami melihat Aira dari hatinya?.semua yang ada pada diri manusia itu hanya sementara!semua bisa berubah kapan saja.mungkin saat ini kita punya banyak uang, dan keluarga kita terpandang,tapi itu semua bisa berubah kapan saja mam."semua hanya titipan dari yang maha kuasa."
Mami hana hanya membeku ditempat.walaupun perkataan Rey ada benarnya tapi ia masih belum bisa menerima Aira masuk ke dalam keluarganya.
"Mami tetap tidak setuju.!" Ucap mami hana yang masih konsisten dengan kata-katanya.
Rey menghembuskan nafas kasar."Ok,walaupun mami tetap tidak mau merestui aku dan Aira,Aku akan tetap menikahinya tanpa restu dari mami."
Mata mami hana berkaca-kaca mendengar ucapan sang anak.dadanya terasa sesak,tetapi ia masih bisa tegar dan menyembunyikan rasa kecewanya.
Melangkah menjauh pergi meningalkan sang mami.Rey lalu masuk kedalam mobil dan melaju menuju apartemen miliknya.untuk sementara ia akan tinggal di apartemen dan akan mencari rumah siap huni,untuk ia dan Aira setelah menikah.
...
Ke esokan harinya Aira datang ke rumah keluarga Rey untuk kembali bekerja.walaupun Rey sudah melarangnya untuk tidak bekerja lagi,tetapi dengan segala bujuk rayu Aira,Rey terpaksa menyetujui keinginannya untuk bekerja kembali.ia tidak ingin bergantung pada Rey yang belum sah menjadi suaminya.
Baru saja mami hana ingin menuruni tangga,ia sudah di suguhkan oleh pemandangan yang ada di meja makan yang membuatnya merasa kesal."ehmm." ia menarik kursi lalu duduk dan membalikan piringnya.
"Zahra mau ayam?atau ikan.?" aira menawarkan makanan pada Zahra.mami hana merasa geram melihat pemandangan di hadapannya.
"Aku mau Ayam goreng tante.!"
Aira lalu mengambil dan meletakkan ayam goreng di piring."mau makan sendiri atau di suapin sama tante.?"
Zahra sekilas melirik mami hana yang menatapnya."Aku makan sendiri saja tante.!"
Aira mengangguk."kalau begitu saya mau ke dapur dulu." ia lalu berdiri tapi tiba-tiba langkahnya terhenti.
"Ai,kamu duduk saja dan makan bersama kita." ucap Rey menahan langkah aira.
Mata mami hana melotot,ia menatap tajam sang anak."apa-apaan kamu Rey,biarkan dia makan di dapur,dia tidak pantas makan di meja ini.!" ucap mami hana dengan suara tinggi.
"Mam jangan teriak-teriak di sini ada Zahra!." Rey menghembuskan nafas berat.
"Sudah tidak apa-apa tuan saya makan di dapur saja."aira yang tidak ingin ada perdebatan segera melangkahkan kaki menuju dapur.
"Aku sudah selesai sarapan,aku berangkat ke kantor dulu mam." Rey lalu berdiri dan melangkah menuju mobil.
...
Beberapa menit kemudian setelah kepergian Rey,mami hana menemui aira yang sedang membersihkan halaman rumah."hebat ya kamu,sudah berhasil membuat anak saya jatuh cinta sama kamu.?"
Aira yang sedang menyapu halaman itu menoleh mendengar suara di balik punggungnya."nyonya!." aira menundukan kepala kala sudah berhadapan dengan mami hana.
"Berapa uang yang kamu butuhkan?aku akan memberimu dan tinggalkan anak saya!dia hanya pantas bersanding dengan perempuan yang selevel dengannya."
Bulir bening sudah menggenang di pelupuk mata aira."Maafkan saya nyonya,saya sudah menolak tuan Rey,tapi ia tidak mau menerima penolakan dari saya."
Wajah mami hana sudah merah padam"seharusnya kamu pergi jauh dari hidupnya bukan malah semakin dekat dengannya." ucap mami hana yang berusaha menahan emosinya."Apa kamu tidak sadar diri?kamu dan Rey sangat jauh berbeda. Kamu itu hanyalah pengasuh Zahra yang harus hidup dari uang keluarga saya!.
Pipi aira sudah basah di penuhi cairan bening"Baik saya akan pergi meninggalkan Mas Rey." ia menghapus air matanya.mami hana diam dengan wajah datar.tanpa kata -kata lagi aira lalu pergi keluar dari rumah itu dengan isak tangis."maafkan saya mas,jika takdir kita sudah berjodoh makan insyaallah kita akan di pertemukan kembali."