Sinopsis :
Viona, seorang wanita mandiri dan cerdas mendapati dirinya masuk ke tubuh siswi SMA yang manja dan sudah bersuami. Dia langsung mengetahui bahwa dirinya masuk ke tubuh Emilia Vivian. Suami Emilia orang terkaya dan berkuasa di kota bernama Agam Revandra Graha.
Awalnya kehidupan Emilia hanya berkutat pada Agam. Dirinya sering stres dan frustasi karena Agam tidak pernah mencintainya, padahal cintanya begitu besar pada Agam. Sekarang, dengan adanya jiwa Viona di tubuh Emilia, sikap Emilia berubah. Emilia sudah tidak tertarik lagi dengan suaminya. Emilia memilih mengurus kehidupan pribadinya dan berhenti mengemis cinta pada Agam. Perubahan sikap Emilia membuat Agam mulai tertarik padanya.
Emilia menjadi siswi popular yang banyak di taksir teman sekolahnya maupun pria lain, terlebih hanya orang tertentu yang tau kalau Emilia sudah bersuami. Hal itu membuat Agam semakin resah. Dengan berbagai cara, Agam akhirnya mendapatkan malam pertama Emilia yang sering kali Agam tolak.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Wanita, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 : Tidak Ingin Pergi
Adinda terlihat mondar mandir di depan pintu lift menunggu Emilia datang ke sana. Adinda sekarang berada di depan lift tidak jauh dari ruangan Sania. Tadi Adinda menerima informasi dari seorang teman kalau dia melihat Emilia bersama Agam ke ruangan Sania.
"Adinda," panggil Roy. "Ngapain Kamu di sini?" lanjut Roy.
"Tadi Kak Agam datang, sepertinya terjadi sesuatu pada Emilia. Emilia sampai sekarang belum keluar dari ruangan ibumu."
Tidak lama kemudian Emilia pun keluar dari ruangan Sania. Dia melihat Adinda dan Roy menunggunya di depan pintu lift.
"Adinda, Roy? Kalian sedang apa?" tanya Emilia.
"Emilia, Kamu baik-baik saja kan? Setelah di panggil Pak Tino tadi Kamu tidak kembali ke kolam renang. Kak Agam datang mencarimu dan Aku memberitahunya kalau Kamu sedang bersama Pak Tino, kalian baik-baik saja kan?" tanya Adinda dengan khawatir.
"Aku baik-baik saja," jawab Emilia dengan lesu. "Adinda Aku capek, Aku mau istirahat di UKS saja. Besok Aku ceritakan semua, sekarang Aku mau sendiri," kata Emilia.
"Ya sudah Aku antar, ya?" tawar Adinda.
"Aku bisa sendiri, maaf Adinda," jawab Emilia.
"Tidak papa. Emilia, Aku selalu ada untukmu," kata Adinda.
"Terima kasih," jawab Emilia, lalu pergi.
"Roy, Aku lihat di website sekolah, foto Emilia sudah di hapus, di sana juga di umumkan kalau Pak Tino di pecat dengan tidak hormat. Pasti tadi terjadi sesuatu," kata Adinda pada Roy.
"Kira-kira apa ya?"
"Pasti besok kita akan tau. Ayo masuk ke kelas!"
***
Emilia kembali tertidur di UKS karena hari ini sangat lelah. Dalam tidurnya dia kembali bermimpi, bertemu dengan Emilia asli.
Emilia asli masih berada di sebuah taman, terkurung di sana dan tidak bisa ke mana-mana. Dia menangis tanpa henti meratapi nasibnya.
"Emilia, itu Kamu?" tanya Viona.
"Tuhan sudah menghukum ku, kata suara itu Aku harus di hukum karena telah membunuh diriku sendiri. Suara itu mengatakan, di saat yang bersamaan kita memiliki keinginan yang bertolak belakang, Kamu ingin hidup dan Aku ingin mati, jadi jiwa Kita di tukar." Emilia terus menangis.
"Lalu suara itu mengatakan apa lagi?"
"Cara satu-satunya agar jiwaku bisa masuk ke tubuhku kembali, hanya ketika Kamu tidak ingin hidup lagi menjadi Aku."
Viona terdiam, cara itu sungguh mustahil. Selama hampir seminggu dia hidup sebagai Emilia, kebahagiaan yang belum pernah dia rasakan dulu, semua bisa dia miliki, bagaimana mungkin dia menginginkan kematian saat hidup sekarang begitu membahagiakan.
"Viona, tolong bantu Aku. Aku menyesal membunuh diriku sendiri. Aku ingin hidup. Aku ingin bersama suamiku, bersama sahabatku dan hidup sebagai diriku sendiri. Aku ingin kembali ke tubuhku. Aku ..."
"Emilia, beri Aku waktu. Aku ingin hidup lebih lama lagi. Aku ..."
"Apa Kamu sangat menikmati jadi Aku? Kamu sudah merampas cinta suamiku, cinta yang sangat ku inginkan, cinta yang membuat Aku ingin membunuh diriku sendiri."
Perkataan Emilia membuat hati Viona sakit. Entah kenapa Viona sekarang sangat ingin hidup menjadi Emilia.
"Apa Kamu yakin Agam mencintaimu? Bisa saja dia mencintai jiwaku," ucap Viona.
"Tapi dia hanya tau bahwa yang bersamanya sekarang adalah Emilia istrinya," jawab Emilia.
"Emilia, jiwa kita berbeda."
"Viona, Kamu ingin merebut semua milikku?"
"Bukan begitu, Aku hanya belum ingin meninggalkan dunia ini."
"Bohong, apa Kamu tidak ingin berpisah dari suamiku? Jawab!" Emilia marah.