Irie Bliss, seorang wanita ceria yang terlilit hutang karena kelakuan ibu dan mantan pacarnya. Dia terpaksa mengikuti sebuah audisi menyanyi dan berharap bisa memenangkan juara 1 yang biasanya berhadiah uang tunai 10 JT dan 1unit mobil yang akan dia jual jika menang. Namun, audisi yang Irie ikuti rupanya audisi mencari menantu yang diadakan oleh seorang wanita tua, dan malangnya lagi, Irie memenangkan hati wanita tua tersebut sehingga dia dipaksa menikahi anaknya yang seorang duda kaya raya bernama Arky Vernandez, sesuai janji.
~°•°~°•°~°•°~°•°~°•°~°•°~°•°~°•°~°•°~°•°
✨ MOHON DUKUNGANNYA ✧◝(⁰▿⁰)◜✧
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Four, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Married Via Audition : BAB 30
UNDANGAN PESTA
Kedua wanita yang masih berjalan berdampingan itu saling bercerita dan mendengar. Ekspresi wajah Puput menunjukkan rasa iba kepada Irie.
“Ternyata ibu seperti dia masih ada... Nyonya Irie jangan risau sekarang! Kini kau menjadi keluarga Vernandez ya... Meski nona Alina dan tuan Arky sedikit menyebalkan, tapi Puput yakin, kau pasti bisa merubahnya.” Dengan penuh semangat, Puput memberikannya kepada Irie yang kini kembali tersenyum dan percaya diri.
“Kau memang wanita yang baik dan cantik!!” puji Irie membuat Puput tersipu malu.
“Anda orang pertama yang mengatakan aku cantik!” ucapnya membuat Irie ikut tersenyum.
...***...
“Tuan Arky, bisakah Anda datang ke pesta anniversary saya bersama keluarga Anda? Saya akan sangat terhormat atas kedatangan Anda.” Pinta seorang pria tua yang merupakan salah satu klien Arky.
Pria berahang tegas itu melihat ke beberapa buku catatan tentang jadwalnya.
“Aku tidak bisa janji Tuan Jackson, terima kasih atas undangannya!” jawab Arky tersenyum sangat tipis. Kedua orang tadi bersalaman dan berpamitan.
Setelah kepergian tamunya, Arky kembali menyandarkan punggungnya ke sandaran kursi yang dia duduki. Tiba-tiba ponsel berdering ketika dia hendak memejamkan mata untuk sejenak.
[“Hm?”]
[“Tuan! Kami tidak menemukan tanda-tanda dari nyonya Saffron. Barang-barangnya tidak ditemukan sama sekali, bahkan di tempat-tempat terpencil yang menjadi pusat jatuhnya pesawat. ”] Jelas seseorang yang merupakan suruhan Arky.
Pria itu menghela napas panjangnya seraya memijit keningnya. Sudah beberapa kali dia mencoba mencari keberadaan bahkan barang-barang milik Saffron. Tapi tak satupun ditemukan.
Arky kembali meletakkan ponselnya dan menundukkan kepalanya sementara kedua tangannya menyanggah di atas meja. Brakk! Gebrak Arky di atas meja dengan kepalan tangan kanannya.
“Tidak mungkin dia meninggal.” Gumamnya masih tak percaya. Jika Saffron benar masih hidup seharusnya dia langsung datang ke rumah menemui putri dan suaminya.
.
.
.
Sepasang kaki berjalan terhentak ke dalam rumah. Jillian terlihat marah hingga rasanya ingin meledak.
“Itu tidak mungkin...” Ia baru saja melempar tas beserta belanjaan nya ke atas sofa, napasnya naik turun tak karuan ketika jari-jarinya mulai bergerak menekan layar ponselnya.
Derttt!!! Derttt!!... berulang kali Jillian mencoba menelepon Ken tapi pria itu sama sekali tidak menjawabnya. “Damn it.” umpat Jillian bak seseorang yang dilanda kegilaan hanya karena mendengar kabar anak tirinya menikahi seorang pria kaya.
“Kepalaku rasanya ingin pecah. Wanita sialan itu rupanya mau balas dendam huh!” kesal Jillian seraya memegangi kepalanya dan berkacak pinggang. Entah apa yang ada di pikirannya sehingga Irie selalu salah dimatanya.
...***...
Irie melangkah ke kamar Alina, seperti biasa dia akan mencoba mengajaknya makan bersama, ya... meski rencananya membawakan nampan dan meletakkannya di depan pintu berhasil, namun kini Irie tak melakukannya karena dia ingin Alina ikut makan bersama.
Namun kali ini, Alina tidak menjawabnya sama sekali. kejadian kemarin masih membuatnya marah. -‘Berikan dia waktu Irie!’ Batin wanita cantik itu.
“Jika kau butuh sesuatu, kau bisa... Bisa,” seperti tak ada gunanya lagi. Irie menghentikan ucapannya dan melangkah pergi.
Tiba-tiba dia malah berpapasan dengan seorang pelayan laki-laki yang mengenakan jas ala pelayan dengan dasi pita merah dan membawa kotak merah dengan ukuran lumayan besar.
Irie menatapnya penuh tanya. Sementara pelayan yang entah datang dari mana itu tersenyum kearahnya.
“Nyonya, ini untuk Anda. Tuan Arky menyuruh Anda segera bersiap!” jelas pelayan tadi. Dari lantai bawah, Puput hanya tersenyum senang.
Sebenarnya wanita gemuk itu bisa mengantarkan kotak tadi, tapi dia ingin melihat ekspresi Irie ketika orang lain yang mengantarnya, pelayan suruhan dari tuan Arky langsung.
“Bersiap... Untuk apa?”
“Pesta!”
Keterkejutan langsung terpancar di wajah Irie. Pesta? Yang benar saja, dia tidak pernah pergi ke tempat-tempat seperti itu, apalagi pesat orang kaya pastinya. Dan, kenapa Arky mau mengajaknya?
“Di mana tuan Arky?” tanya Irie kepada pelayan tadi yang kini menyerahkan kotak merah tadi ke tangan Irie
“Tuan Arky masih berada di kantor, Anda diberi waktu 10 menit untuk bersiap. Adios!!” tanpa banyak percakapan lagi, pelayan tadi langsung pergi sesuai perintah.
Irie kembali menatap ke kotak tadi dan segera masuk ke kamar untuk memeriksanya sendiri.
10 menit lewat, Irie sudah bersiap tentunya dibantu oleh Puput si ahli make over!! perubahan yang sangat terlihat di wajah serta penampilan Irie.
“Di mana Irie?” tanya Arky terlihat tergesa-gesa karena pria itu tidak suka keterlambatan.
Puput hanya tersenyum lebar. “Itu Nyonya Irie!” wanita itu menunjuk ke arah tangga, dimana Irie menuruninya perlahan karena pakaian yang dia kenakan sedikit susah.
Arky menatapnya tanpa henti, penampilan yang sangat luar biasa meski bukan dirinya yang memilihkan dress abu-abu itu, tapi jujur saja... Itu sangat cocok di tubuh Irie.
Melihat tuannya tak berkedip sedikitpun, Puput jadi tahu bahwa tuannya saat ini sedang terpesona.
Rambut Irie yang bergelombang terurai indah tanpa poni, make up natural sangat cocok untuk wajahnya. Tanpa disadari bahwa istrinya sudah berada tepat didepannya, menahan rasa malunya akan tatapan Arky yang tak biasa. Akhirnya pria itu tersadar kembali.
“Ayo!”
Pria itu rupanya tak bisa mengendalikan dirinya hingga langsung berpaling pergi. Sementara Puput langsung menyuruh Irie untuk mengikutinya karena itu adalah kesempatan. Tetapi dalam lubuk hati Irie, dia sama sekali tidak menginginkan hal itu, kefokusan nya hanya pada Alina.
...***...
Selama perjalanan, Irie sama sekali tidak membuka suara dan hanya banyak diam. Sementara Arky tak sesekali menoleh ke arahnya, perasaan itu muncul kembali.
“Bagaimana soal Alina?” tanya Arky mulai membuka pembicaraan, mengisi keheningan mereka berdua.
Irie menoleh dengan gugup dan mencoba membenarkan pakaiannya berulang kali. Untuk pertama kalinya dia memakai pakaian dress ala pesta orang kaya.
“Itu... Aku masih berusaha.” Jawab Irie yang kini menunduk.
“Alina sepertinya marah karena soal kemarin.” Lanjutnya lagi membuat Arky juga terdiam memikirkannya.
Namun seketika, wanita yang duduk di sampingnya itu menoleh dengan senyuman lebarnya hingga kedua matanya melengkung.
“Jangan khawatir, dia akan berubah. Alina hanya butuh waktu kan!!” seru Irie penuh semangat dan percaya diri. Melihat hal itu seketika Arky terpukau, senyuman Irie yang lebar memancarkan tekadnya.
Tak tahu harus bersikap apa? Yang pasti Arky benar-benar tidak tahu apa yang sebenarnya Irie incar.
Pria itu berpaling ke arah lainnya, lalu tersenyum tipis diam-diam. Sejak kapan pria itu selalu berpaling dan senyuman secara diam-diam? Tentu saja sejak Irie datang. Sudah lama sekali dia tidak merasakan senyuman sehingga ketika dia tersenyum, Arky selalu menyembunyikannya.
Merasa diabaikan, Irie sedikit cemberut hingga dia kembali menatap ke luar jendela.
.
.
.
“Puput! Dimana wanita itu?” ketus Alina yang sangat tidak mau menyebut nama Irie.
“Nyonya Irie pergi bersama Tuan Arky.” Jawab Puput. Mendengar hal itu Alina memutar malas bola matanya.
Dia sangat membencinya apalagi mengetahui ayahnya membawa istri barunya itu. “Aku lapar, tolong bawakan makanan ke kamarku.” Pinta gadis itu sedikit angkuh lalu pergi. Dia sangat senang karena Irie tidak ada di rumah itu.
klo boleh kasih masukan thor...utk alina dgn umur 19th ga sesuai dgn sikapnya...itu lbh ke umur 16-17th...
sukses utk kedepannya thor....