Menikah di usia muda apalagi masih duduk di bangku sekolah, apakah pernikahan tersebut akan berhasil? Terlebih pasangan itu berbeda sifat, yang satu Cool dan yang satu panas suka meledak-ledak.
Tapi inilah yang terjadi pada pasangan muda Flora dan Rain. Flora terpaksa menikah dengan Rain, pria yang begitu posesif dan begitu tergila-gila padanya sejak kecil karena keluarganya jatuh miskin.
Sementara Rain, memanfaatkan hal tersebut untuk membalas perbuatan Flo yang selama ini selalu meremehkan cintanya.
Jadi bagaimana kisah rumah tangga selanjutnya Rain dan Flora? Akankah berakhir bahagia atau justru sebaliknya?
Follow aku mommy ya.
Ig : mom_tree_17
Tik Tok: Mommytree17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20
"Sialan itu Rain! Bukannya membela kita, dia justru membela Clara." Umpat Flo sambil menyantap makanannya dengan kalap, karena tadi pagi ia tidak sarapan ditambah dengan hukuman yang diterimanya dengan berdiri di lapangan selama satu jam. Membuat perutnya benar-benar kelaparan.
"Jelas Rain membela, Clara itu kekasihnya." Sahut Moana tak kalah kesalnya. Bukan kesal karena kelakuan Rain, tapi ia kesal dengan Flora. Sepupunya itu memesan banyak makanan di kantin hingga meja yang mereka tempati penuh dengan makanan.
Dan yang lebih parahnya lagi, ia lah yang membayar semua tagihan makanan yang dibeli Flo. Karena sepupunya itu hanya memegang uang satu lembar berwarna biru yang hanya cukup untuk membeli jus.
"Tapi aku istrinya." Sahut Flo tanpa sadar karena tak terima.
"Cie.. cie, ada yang mengakui diri sebagai istri." Sindir Moana sambil tertawa. Namun tawanya langsung menghilang saat mulutnya dijejali roti oleh Flo.
"Bukan mengakui, tapi..." Flo bingung harus mengatakan apa. "Intinya dia itu seharusnya membela aku, dasar air hujan!" umpatnya kembali dengan ketus.
Moana sendiri memilih diam sambil memakan roti yang ada di dalam mulutnya sembari menatap kesekeliling kantin. Hingga kedua matanya melihat penampakan Rain dan tentu saja bersama Clara.
"Flo lihat itu mereka!" Moana menepuk bahu sepupunya.
"Mereka siapa?" Flo menatap kebelakang. "Ck, pasangan freak, Romeo and Maleficent." Umpatnya lagi sambil mengalihkan pandangan matanya. Ia sangat marah pada Rain, dan rasanya tidak berselera menatap wajah pria itu meskipun hanya sesaat.
"Jahat sekali kau menyebutnya Maleficent," Moana tertawa puas, membayangkan wajah Clara berubah menjadi penyihir. "Bagaimana kalau kita bergabung dengan mereka!" Ajaknya dengan penuh semangat.
Ya, itulah Moana Meyer seorang gadis cantik yang menyukai sesuatu yang berbau keributan. Dia orang yang paling bersemangat menjadi penonton dan penyemangat disebuah keributan. Terutama keributan antara Flora dan Rain.
"Malas, kau saja!"
"Ish!"
Moana menarik paksa Flo hingga membuat sepupunya itu hampir terjatuh.
"Boleh kami bergabung?" Moana bertanya, tapi langsung duduk di meja tersebut meskipun Rain dan Clara belum mengiyakan.
Sementara Flo sendiri memilih berdiri di samping Moana dari pada duduk bergabung bersama Rain dan Clara. Kalau saja lengannya tidak dicengkeram Moana, sudah dari tadi Flo kembali ke mejanya sendiri dan melanjutkan makannya.
"Aku tidak mengijinkan kalian duduk disini, jadi pergilah!" Sahut Clara dengan ketus sembari mengusap hidungnya yang merah, karena ditonjok oleh Flora saat berkelahi tadi. Sungguh ia bersumpah akan membalas Flo dengan membuat hidung gadis itu patah.
"Kami tidak meminta ijin mu, tapi ijin sepupuku." Ucap Moana tak kalah ketusnya. "Bolehkan Rain?'
Rain hanya diam tidak menjawab pertanyaan Moana, karena fokus sejak tadi menatap Flora. Menatap gadisnya yang enggan menatap dirinya. Ia tahu Flo saat ini sedang sangat marah, tapi Rain harus bersikap tegas dengan tidak membela Flo disaat gadis itu membuat kesalahan. Untung saja tadi Clara sudah memaafkan Flo, jika tidak urusannya akan semakin panjang dengan memanggil kedua orang tua Flo dan Moana. Karena istri dan sepupunya itu sudah melakukan tindak kekerasan.
"Lihat! Rain diam saja itu artinya dia mengijinkan." Moana pun langsung menarik Flo untuk duduk, lalu pandangan matanya mencari sosok yang bisa membuat suasana di meja mereka semakin panas. "Saka!" Akhirnya sosok yang dicarinya masuk kedalam kantin. Ia pun bergegas menarik pria yang sangat dicintai Flo itu. "Kemarilah, duduk bersama kami!"
Saka yang ditarik paksa ke meja tersebut, menatap pada Flora, Clara, dan juga Rain. "Terima kasih, tapi —"
"Tidak ada tapi-tapian, duduklah!" Moana menarik Saka untuk duduk disamping Flora.
"****! Bagaimana ini, bisa habis nyawaku kalau aku tetap disini." Gumam Saka dalam hati, sembari menelan salivanya susah payah saat melihat tatapan tajam Rain Moses.
Smoga kedepannya bisa lebih berkualitas dari segi penulisan tidak hanya kuantitas saja
good job Thor 👍