Selir, Gairah Pria Kesepian

💥💥💥

"Perintah saya tidak bisa dibantahkan! kamu harus nurut dan syarat itu harus dimulai malam ini!" tegas pria itu

Membuat Chika mati kutu, tak berkutik, hanya bisa menggigit bibirnya kuat-kuat mendengar penegasan pria tersebut. walau hatinya tengah memgumpat kesal pada pria ini.

"Lagi pula tugas utama kamu memuaskan saya, jadi tidak ada kerja bekerja. kamu harus siap di rumah dan menunggu perintah saya," ucapnya lagi, kali ini lebih lembut

Chika terdiam sejenak, menilik lebih dalam wajah tampan dihadapannya.

"Anda hipersex ya, Tuan? emangnya bersama istri anda saja tidak cukup?"

"Hei!" Andrew menepuk meja dengan keras. "Jaga bicara kamu ya! kamu itu tidak tau apa-apa tentang saya dan istri saya!" berangnya, mata itu menatap tajam pada gadis dihadapannya, berani sekali selancang itu, pikirnya.

"Habisnya saya heran."

"Keluarlah! satu jam lagi kamu harus pergi bersama Assisten saya."

"Oh ya, ingat, ini hanya pernikahan siri!"

"Terserah anda, Tuan, yang penting tidak selamanya saya terikat sama anda. Bye!" Chika melenggang pergi meninggalkan pria itu.

Berani sekali gadis ini bersikap ketus padaku, apa gak ada takutnya? batin Andrew, menatap lekat punggungnya yang perlahan menghilang dari pandangan.

"Hhh ... Celine-Celine," ia bergumam, membayangkan wajah wanita yang jauh disana.

**

"Kamu gak kerja?" tanya Melan, gadis itu tengah membersihkan meja

"Udah berhenti," Chika berucap lesu, menaruh kepalanya diatas meja yang bertumpu oleh kedua tangannya. menatap kosong seakan tak percaya dengan apa yang terjadi pada dirinya kini.

Harus memuaskan birahi pria dingin itu, entah apa alasan dan maksudnya. sungguh membuat Chika bingung.

Sementara itu Melan terkesima, ia menghentikan pekerjaannya sejenak lalu mendekati Chika dengan segudang pertanyaan yang ia bawa.

"Sejak kapan kamu berhenti? kenapa? yang benar saja mau berhenti!" cercanya

"Udah ah, kamu kerja dulu sana, ntar ku jawab." usir Chika, gadis itu tak mau mengganggu pekerjaan sahabatnya

"Udah selesai kok, emang ada apa?" Melan menduduki dirinya, lagi pun pekerjaannya santai

"Sebenarnya istri Andrew itu mana sih? aku lihat di rumah Apartementnya kosong gitu gak ada orang," Chika mulai mengorek tentang calon suami sirinya

"Oh, Nyonya Celine? dia itu Aktris, sudah Go International di Amerika sana. walaupun statusnya istri Tuan, tapi Tuan selalu sendiri. istrinya sibuk dengan pekerjaannya, sampai berbulan-bulan gak pernah kelihatan." jelas Melan

"Oh gitu, pantasan aja." gumam Chika, mulai mengerti

"Emang ada apa? jawab dong pertanyaanku, kenapa berhenti?"

"Tau tuh bos mu! dia lancang banget ngajuin resign ke kafe," gerutu Chika, cemberut.

Sontak saja Melan terhenyak mendengarnya. "Hah?? maksudnya gimana? kenapa Tuan ikut campur sama kehidupanmu?"

"Se-sebenarnya, dia akan menjadi suami siri ku, Lan." ungkap Chika, menelan salivanya dengan kasar. seakan mengatakan itu terasa tercekat di tenggorokannya.

"Apa! kamu nikah sama dia?" gadis itu terlonjak kaget

"Ya, sebagai penebus pinjaman itu." sambung Chika

"Oh astaga!" Melan bangkit berdiri, meremat rambutnya di ubun-ubun

"Ya begitu deh, udah ah, kamu kerja sana! atau-aku pesan deh menu yang enak disini. tapi jangan mahal banget ya, uangku sisa dikit."

"Hhh ... baiklah" turut Melan, ia kembali ke dapur kantin.

Chika melahap nikmat menu kantin yang menggugah selera ini, seblak dengan kuahnya yang merah merekah mampu memancing selera makan Chika yang tengah dilanda kegalauan akan pernikahannya nanti menjelang malam.

Menikahi pria beristri, lebih tepatnya pria yang ditinggal sang istri demi karir yang tengah naik daun dan lagi berada di masa puncak kejayaan.

Sungguh kasihan memang, pasti pria itu kesepian tiada yang menemani dirinya di rumah. makan sendiri, tidur sendiri, apa-apa sendiri, sampai masalah biologis pun tidak terpenuhi.

Wajar saja pria sialan itu mengambil keuntungan dari kemolekan tubuh Chika yang langsing namun berbentuk. menjadikannya sebagai simpanan hanya untuk menyalurkan hasrat kejantanannya yang telah tertimbun lama.

Kalau dipikir, Chika juga tak kalah cerdas. beruntungnya ia mengajukan persyaratan untuk dinikahkan, walau hanya menjadi istri kedua dengan status istri sirih. sangat miris, Chika tersenyum getir memikirkannya.

Ia harus siap untuk dibuang dan diceraikan, mempersiapkan hati agar tidak jatuh kedalam lubang patah hati.

Jangan sampai hati ini menjatuhkan rasa pada pria itu, pria beristri. dan Chika tidak ingin hal itu, ia tidak ingin jatuh cinta pada Tuan Andrew Prasetya Yudha.

Hingga cukup lama pikirannya berkelana, tiba-tiba ia dikejutkan akan sesuatu yang membuatnya kaget hampir tersedak.

💥💥💥

Jangan lupa Like nya kakak 😊 komentar dan sedikit hadiah juga boleh 😁🙏