Chiara harus meninggal dunia bersama dengan bayi di dalam kandungannya dalam sebuah kecelakaan yang direncanakan oleh keluarganya dan suaminya sendiri. Setelah dia mengetahui rahasia besar yang mereka simpan selama ini.
Namun, siapa sangka Chiara malah terbangun di saat 3 tahun yang lalu, tepatnya di hari pernikahannya dengan Riko. Setelah hidup kembali karena mengulang waktu, Chia pun bertekad untuk membalas dendam dengan lari dari pernikahannya dengan Riko dan menikahi pria lain yang sama sekali tidak dikenalnya.
Dan sungguh tak terduga bahwa pria yang Chia nikahi adalah Glenn Alexander Agraham. Yang merupakan seorang Ceo perusahaan besar sekaligus Mafia yang terkenal dengan sikap kejamnya yang tak kenal ampun.
Akankah rencana balas dendam Chiara kepada keluarga dan suaminya berhasil? Ataukah dia malah jatuh cinta pada suami kontraknya? Ikuti kisah serunya hanya ada di Aplikasi Noveltoon atau Mangatoon .
Dengan judul ....
𝙋𝙚𝙧𝙣𝙞𝙠𝙖𝙝𝙖𝙣 𝘽𝙖𝙡𝙖𝙨 𝘿𝙚𝙣𝙙𝙖𝙢
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19. Pilihan Yang Merugikan
“Mama, biarkan aku berjalan bersama denganmu agar kita lebih dekat lagi,” pinta Chia yang kini menggandengnya secara tiba-tiba, meski begitu sepertinya Mama Mira tidak keberatan sama sekali.
...****************...
Setibanya di sebuah rumah yang cukup besar, Mama Mira langsung menuju ke salah satu kamar untuk beristirahat dengan di antar oleh Glenn dan Chia. Setelah itu, Glenn langsung membawa Chia ke kamar lainnya untuk membahas kontrak pernikahan yang akan di jalani keduanya.
Ya, rumah itu secara mendadak Jivin beli atas perintah Tuannya yang kini sedang menyamar sebagai orang miskin. Meski sempat mengalami kesulitan, tapi jika uang yang sudah bekerja maka semuanya akan bisa di selesaikan dengan mudah.
“Hai, maksudmu apa tadi? Kenapa kau bisa menyetujui permintaan Mamamu dengan mudahnya? Kau bahkan tidak menanyakan pendapatku sedikitpun?” cecar Chia yang menuntut penjelasan akan sikap seenaknya Glenn dalam mengambil keputusan.
“Seperti yang kau lihat sendiri! Mamaku sangat bersikeras menginginkan seorang cucu, apalagi dia sekarang tahu bahwa aku sudah menikah denganmu. Karena itulah aku tidak membutuhkan uang itu, keinginan Mamaku yang lebih utama dari pada kebahagiaanku sendiri …” Glenn tampak menggantung ucapannya.
“Jadi, sebagai gantinya aku menginginkan seorang anak dari rahimmu! Anak dari benihku agar Mamaku bahagia di sisa umurnya.” Glenn lalu melanjutkan ucapannya dan menyampaikan keinginannya atau lebih tepatnya bayaran karena dia bersedia menerima tawaran Chia untuk menikah hari itu dengan wajah yang dibuat menyedihkan mungkin saat mengatakannya.
“Apa kau sudah gila?” sentak Chia yang tidak percaya dengan apa yang Glenn minta darinya.
“Aku menawarkan sebuah pernikahan kontrak, karena tidak ingin ada anak dalam pernikahan ini! Lalu bagaimana bisa kau, …” Chia sungguh kehabisan kata-kata menghadapi pria yang kini telah berstatus suaminya saat ini.
“Namun, pada kenyataannya aku tidak membutuhkan sepeser pun uangmu. Melainkan seorang anak yang aku butuhkan darimu,” ujar Glenn masih dengan sikap dingin dan arogannya yang begitu mendominasi, tidak seperti saat ada Mama Mira di dekatnya.
“Kita batalkan saja pernikahan ini! Ayo, kita bercerai!”
“Karena aku tidak bisa memberikanmu seorang anak seperti yang kau inginkan dalam pernikahan ini!” sambung Chia yang telah memutuskan untuk mengakhiri pernikahan itu, sebelum semuanya semakin runyam.
“Kenapa kau tidak bisa memberiku seorang anak? Apakah kau wanita yang tidak subur atau jangan-jangan kau, …”
“Dengar, Tuan Glenn! Bukan karena alasan itu semua, apalagi yang ada di otakmu sekarang! Aku hanya tidak ingin ada kehadiran seorang anak di dalam pernikahan kontrak kita ini.” Chia memotong ucapan Glenn dengan cepat, apalagi dia tahu bahwa pria itu mengira bahwa dirinya wanita yang menyimpang.
“Lebih baik kita sudahi pernikahan ini, jika anda masih menuntut aku untuk memberikanmu seorang anak,” lanjut Chia penuh penekanan.
“Baiklah, tapi jangan salahkan aku kalau tujuan balas dendammu harus aku gagalkan. Aku akan memberitahu mereka bahwa kau berniat untuk balas dendam dengan menghancurkan kehidupan mereka.” Ancam Glenn yang tidak bisa melepaskan Chia begitu saja setelah semua kebohongan yang di katakan pada Mamanya.
“Apa kau sedang mengancam ku sekarang?” cerca Chia yang kini menyadari dia memilih pria yang salah untuk di jadikan suami sementaranya.
“Mana mungkin aku ada waktu untuk mengancam mu, sementara nasibku sendiri sedang terancam karena pernikahan ini,” ujar Glenn dengan santainya, padahal sangat jelas bahwa dia sedang mengancam wanita berstatus istrinya.
“Anda pikir saya bodoh?” sentak Chia lagi.
“Awalnya aku pikir seperti itu, mengingat dengan polosnya kau langsung mengajak pria asing untuk menikah tanpa memperjelas semuanya terlebih dahulu. Aku bahkan berpikir bahwa kau wanita gila.” Glenn membalas perkataan Chia dengan santainya
“Ck, … Siapa suruh kau memiliki wajah tampan, meski kau hanya seorang pegawai rendahan!” geram Chia dengan sedikit gumaman.
“Apa katamu? Aku terlihat seperti karyawan rendahan? Seorang Glenn Alexander Agraham?” Glenn semakin terperangah dengan apa yang Chia katakan barusan, dia tidak sadar bahwa saat ini dia tengah menyembunyikan identitasnya yang sebenarnya.
“Ya, kau terlihat seperti karyawan rendahan di mataku!” Chia memperjelas perkataannya.
“Kau ini …”
“Sudah cukup dengan perdebatan ini! Sebaiknya kita mulai urus perceraian kita saja!” sela Chia yang tidak ingin membuang waktunya hanya untuk berdebat.
“TIDAK!” tolak Glenn dengan tegas.
“Kita tidak akan bercerai sebelum kau melahirkan seorang penerus untukku! Kau sendiri yang menjeratku dalam pernikahan ini, tapi pada akhirnya aku yang menentukan kapan pernikahan ini harus berakhir!” jelas Glenn sembari memperlihatkan raut wajah dinginnya dengan sorot mata yang begitu tajam.
“Kenapa kau jadi seenaknya begini?” tukas Chia tidak terima.
“Dengarkan aku baik-baik, Nona Chiara Syafira! Meski kau menolak untuk membuat kontrak pernikahan denganku dan menolak memberikan aku keturunan, maka aku bisa memaksamu untuk melahirkan anakku!”
Nada bicara itu penuh penekanan, Glenn kini mulai berjalan mendekati Chia sedangkan Chia terus melangkah mundur untuk menjaga jarak dengan pria yang sikapnya tiba-tiba berubah itu.
Hingga sebuah dinding di ruangan itu menghentikan langkahnya membuat tubuh Chia mulai menegang karena takut dengan pria di hadapannya. Di tambah saat ini dia berada di dalam kamar dari pria yang mengukungnya.
“Sekarang tentukan pilihanmu! Setuju dengan kontrak pernikahan yang aku tawarkan sebelumnya atau aku bisa memaksamu untuk bercinta sekarang! Agar benih yang akan menjadi penerusku bisa tumbuh di dalam perutmu ini?”
Glenn tanpa sadar menunjukkan sisi dominannya yang merupakan seorang Ceo besar dan sekaligus ketua klan mafia yang bisa dengan mudah mendapatkan segala sesuatu yang dia inginkan dengan mudah. Glenn hanya memberikan dua pilihan yang menurut Chia keduanya sangat merugikan dirinya.
Akan tetapi, setelah Chia pikirkan sepertinya menyetujui kontrak pernikahan akan lebih baik dari pada dia paksa untuk memiliki seorang anak. Setidaknya dia bisa memberikan beberapa persyaratan yang akan menguntungkan untuk rencana balas dendamnya.
“Sial! Kenapa malah pria ini yang mendominasi dalam pernikahan kontrak ini! Mau aku menolaknya maupun tidak untuk memberikannya seorang anak pada akhirnya aku tetap harus melakukannya? Sepertinya aku terpaksa harus menyetujui kontrak pernikahan ini,” batin Chia yang saat ini sangat berkecamuk setelah terbebas dari pernikahannya dengan Riko, dia malah kini terjebak pernikahan dengan Glenn.
“Ah … Bodoh amat jika aku harus melahirkan seorang anak untuk pria ini! Lagipula aku juga pernah mengandung anak dari bajingan seperti Riko di kehidupanku sebelumnya. Lebih baik aku mengandung anak dari pria ini di bandingkan mengandung anak Riko lagi.” Chia sudah tidak peduli apapun lagi asalkan balas dendamnya bisa dia lakukan dengan baik.
“Sepertinya kau memilih pilihan yang kedua, maka aku tidak akan segan lagi.” Ucapan Glenn seketika menyadarkan Chia dalam pikirannya sendiri.
Bersambung, ....