Kalau tidak suka dengan cerita nya bisa langsung SKİP saja 🙏
Cerita ini hanya fiktif belaka hasil khayalan si Othor gabut.
Menyambung dengan cerita Menikah Muda, Othor mau cerita soal bocil yang punya sifat saiko tapi manja yaitu Kanfa Putra Mahardika.
Anak bungsu Abian Kemal Mahardika dengan Kirani Adzkia.Tak beda dengan ayahnya Kanfa yang terjebak dengan pernikahan masa SMA.
Beda dengan nasib ayahnya yang menikahi Kiran setelah melewatkan malam panas sedangkan Kanfa harus menikahi gadis yang merupakan anak dari orang yang dia tolong saat kecelakaan.
Pernikahan tanpa cita, harus kucing-kucingan dengan semua orang untuk menutupi status mereka sebagai pasangan suami istri.
Sebuah perjanjian pun Kanfa lakukan demi melindungi perempuan itu sebagai istri nya.
Kehidupan Kanfa memang beresiko dan banyak musuh yang mengancam keselamatan keluarga nya.Namun, siapa sangka istri yang dia anggap lemah ternyata banyak kelebihan yang dia sembunyikan.
Apakah Kanfa akan mencintai Shanum?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Makan Siang Bersama (Revisi)
Cyra yang tak biasa mendapat penolakan Kanfa saat manja dengannya pun melongo dengan sikap Kanfa sepanjang hari ini. Sementara Kanfa pun melangkah begitu saja menghampiri para orang tua dan menyalaminya.
"Fa,kamu duduk dekat Shanum.."ucap Kiran tiba-tiba saat Kanfa ingin duduk di dekat Cyra.
Kanfa mengangguk mengiyakan permintaan sang mama dan langsung saja Kanfa duduk di kursi bersebelahan dengan Shanum.
"Nih kak.." ucap Shanum saat Kanfa baru duduk dan memberikan sebotol air mineral.
"Thanks.."ucap Kanfa dengan melihat sekilas ke gadis itu.
Shanum mengangguk dan kembali sibuk dengan ponselnya.Dia sebenarnya bingung dan pastinya canggung untuk pertama kalinya dia makan siang di restauran mewah dan di depan orang banyak pula.
Naela yang duduk di sebelah kiri Shanum pun berbisik pada tantenya itu.
"Santai aja kak.."bisik Naela
Naela tahu jika Shanum pasti canggung dengan situasi saat ini.
Shanum mengangguk dan tersenyum mendengar ucapan keponakan dari suaminya.
"Semuanya sudah terhidang dan kita bisa mulai makan, Naren pimpinan doa.." ucap Abi pada sang cucu.
Tanpa membantah Naren pun langsung memimpin doa saat sebelum makan.Lalu mereka pun mulai makan dengan menu yang siang ini beraroma western.
Kanfa melirik sang istri yang masih diam dan hanya sebatas melihat orang-orang yang ada di depannya sedang menikmati makanannya.
Kiran pun peka dengan kondisi sang menantu akhirnya angkat bicara.
"Sha..kenapa,kok nggak di makan? Kamu nggak suka atau mau pilih makanan lain?" tanya Kiran pada sang menantu.
"Ng_nggak kok mah, Sha suka kok.."ucap Shanum dengan wajah canggung.
Kanfa yang sedari tadi sibuk ,akhirnya menyerahkan hot plate nya ke depan Shanum dan milik Shanum untuk nya.
"Makanlah." ucap Kanfa dengan sedikit berbisik.
Shanum tersenyum canggung ke arah Kanfa dan membisikkan sesuatu.
"Maaf, aku memalukan."bisik Shanum.
"Nggak , it's okey.."jawab Kanfa dengan senyum tipisnya.
Cyra tak sengaja melihat interaksi keduanya pun mengernyitkan dahinya. Sebenarnya dia ingin tahu siapa gadis yang di samping Kanfa.Karena dia belum pernah melihatnya juga.
"Kenapa Ra, dia Shanum..istri Kanfa." ucap Kiran dengan sangat jelas.
Kiran sengaja to the point mengungkapkan siapa Shanum sebenarnya.
Uhuk uhuk uhuk
Cyra yang memang sedang menguyah makanannya pun terbatuk mendengar penuturan Kiran. Dengan segera Dian memberikan minum untuk sang putri.
"Pelan-pelan nak makannya.." ucap Dian pada sang putri dan melirik ke arah Kiran dengan sedikit kesal.
"Aunty bercandanya keren.."ucap Khalif ikut terkejut dengan penuturan Kiran barusan.
Semua orang pun melihat ke arah Khalif.Lalu Bia pun angkat bicara.
"Siapa yang becanda bocah,Shanum memang istri Afa, seminggu yang lalu mereka menikah." ujar Bia dengan sesekali menyuapi anaknya Raja.
"Be_beneran Fa?" tanya Cyra dengan wajah sendu menatap sahabat masa kecilnya.
"Hemmm..." jawab Kanfa melirik ke arah Shanum.
"Shanum,ini Cyra anak tante Dian dan om Dewa,itu Khalif anak om Vian dan tante Sara dan Juna anak om Gema dan juga aunty Asti."terang Abi pada menantunya.
"Salam kenal,saya Shanum." ucap Shanum dengan santun.
Cyra melirik ke arah Kanfa yang fokus dengan makanannya dan tanpa sadar hatinya terasa sakit. Entah kenapa di saat Kanfa selalu mengatakan cinta padanya rasanya dia begitu risih. Untuk hari ini memang Kanfa terlihat berbeda dari Kanfa seminggu yang lalu.Biasanya Kanfa selalu menempel padanya namun untuk hari ini Kanfa hanya berkumpul dengan Zio dan juga Hito sahabatnya.
...----------------...
Acara makan siang mereka pun akhirnya selesai.Cyra curi pandang pada gadis yang lebih sering berinteraksi dengan Raja dan si kembar. Untuk bicara dengan Kanfa terlihat tidak ada sama sekali interaksi kecuali tadi saat mereka akan makan.Kanfa sibuk dengan Khalif juga Juna.
"Kenapa, nggak boleh baper..Kanfa sudah ikhlas kamu tolak dan sekarang dia memilih dengan Shanum dan itu sudah takdir." ucap Bia yang tiba-tiba muncul di samping Cyra.
Cyra yang mendengar bisikan Bia pun terkejut dengan kehadiran Bia di sampingnya.
"Aku cuma kaget saja kak, padahal selama ini dia tak pernah sehari pun nggak nembak aku." ucap Cyra dengan tersenyum kala mengingat kembali dimana Kanfa gencar menembaknya untuk jadi kekasihnya.
"Penolakan kamu memang tepat, alasan kamu juga masuk akal.Kanfa memang nggak ada pengalaman deket sama cewek kecuali kamu. Tapi , takdir bawa dia ke arah Shanum dan dengan ijin Allah mereka menikah."ungkap Bia dengan sedikit menampilkan senyum miring di balik niqabnya.
"Kenapa mereka menikah saat masih sekolah kak,kenapa nggak nunggu lulus kuliah misalnya ." ucap Cyra penasaran.
"Nggak bisa Ra, kasihan Shanum.Dia cuma punya Kanfa dan keluarga kami.Ayahnya baru saja meninggal.Kanfa harus menjaganya.Kalau Kanfa tidak menikah dengan Shanum mana bisa, akhirnya mereka menikah dini kayak gini.Doa kan saja yang baik-baik. Kalian kan sahabat, pastinya akan selalu berhubungan.Kamu pun nggak cinta sama Kanfa kan,kalau pun ada tolong..kamu buang jauh-jauh rasa itu mulai dari sekarang." ucap Bia dengan panjang lebar dan membuat hati Cyra makin tak nyaman dengan kata-kata Bia barusan.
"Afa,kamu pulang bareng Shanum ya,mama sama Daddy mau ke makam dulu." ucap Kiran pada sang putra.
"Iya."jawab Kanfa tanpa ada penolakan.
Mereka berpencar karena Kanfa dan juga Khalif menggunakan motor,mereka langsung mengarah ke parkiran motor.Kanfa dan Khalif jalan beriringan dan Shanum mengikuti dari belakang.
"Fa,jangan cepet-cepet jalannya..kasihan bini lo."ucap Khalif menginginkan.
Kanfa berdecak dan menoleh ke belakang melihat Shanum berjalan di belakangnya.
"Lif,helm.." ucap Kanfa
Khalif pun langsung mengambil helm yang setia menggantung di motornya.
"Pakai ini.."ucap Kanfa pada Shanum menyerahkan helm yang tadi di berikan Khalif.
Shanum pun langsung memakai nya dan dengan sedikit berpikir untuk menaiki motor sport milik Kanfa.
"Kenapa?" tanya Kanfa saat dia sudah duduk di kemudi motor nya.
"Ng_nggak papa...maaf.." ucap Shanum memegang bahu Kanfa.
Kanfa melihat Shanum sudah naik di belakang nya namun,dia tetap belum menjalankan motor nya.
Brum..
Brum..
Kanfa mulai menyalakan motor nya dan menggeber motornya.Dia menginjak pedal gas dan membuat Shanum terkejut dan reflek memeluk pinggang Kanfa dengan erat.
"Kak..!!"pekik Shanum.
"Makanya kalau bonceng jangan kayak sama tukang ojek."ucap Kanfa lalu dengan perlahan dia melajukan motornya.
Tangan Shanum pun melingkar di pinggang Kanfa dengan tubuh yang menempel pada punggung laki-laki itu.
Kanfa mulai melajukan dengan kecepatan tinggi dan menyalip kendaraan yang ada di depannya.Di belakang nya dengan setia Khalif mengiringi perjalanan sahabatnya.
Di lampu merah mereka pun terpaksa berhenti.Tanpa Kanfa peduli dengan kendaraan di sekitarnya dia tak menyadari jika mobil milik Dewa ada di sampingnya
"Kanfa sama gadis itu tak ada canggung -canggungnya.. sepertinya mereka menjalani pernikahan mereka dengan bahagia."batin Cyra yang melihat tingkah Kanfa yang tak membiarkan tangan kecil Shanum lepas dari pinggangnya.
Dian yang tanpa sengaja melihat Kanfa dan Shanum ada di samping mobilnya pun langsung menoleh pada putrinya yang duduk di bagian belakang. Dian membuang nafasnya dengan kasar dan dapat melihat Cyra menatap nanar sosok Kanfa dan Shanum yang terlihat sangat dekat.
Bersambung
👍👍👍👍👍
🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
10jete. barusan afa belanja buat keperluan seminggu doank 16 keteng.