NovelToon NovelToon
Sistem Pemburu Wanita

Sistem Pemburu Wanita

Status: sedang berlangsung
Genre:Dikelilingi wanita cantik / Identitas Tersembunyi / Harem
Popularitas:13.4k
Nilai: 5
Nama Author: RyzzNovel

Nb: tidak untuk anak kecil, jadi yg dibawah umur, sebaiknya Diskip🙏


Azer Ashford adalah tuan muda yang berasal dari keluarga duke yang disegani di kekaisaran. Dia terlahir dengan paras yang sempurna, kemudian mekar menjadi bunga yang rusak.

Dia adalah, kecantikan kekaisaran, tapi disaat yang sama, tanpa sepengetahuan siapapun, dia adalah seorang pria yang sangat menikmati hubungan badan.

Suatu saat, dia meniduri istri dari sang kaisar, atau bisa dibilang ratu kekaisaran. dia tertangkap oleh para prajurit kemudian berakhir di penggal.

berpikir bahwa kehidupannya sudah berakhir, Azer yang kepalanya dipenggal, dia tiba tiba berada di dunia yang berbeda. Sebuah dunia, dimana gedung gedung tinggi berada, kendaraan yang memiliki dua dan empat ban, hingga akhirnya kendaraan yang memiliki kemampuan untuk terbang.

Azer tiba di dunia modern.

Dengan bekal sistem yang dia aktifkan, Azer memutuskan untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, hanya dengan beberapa wanita pilihannya saja.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RyzzNovel, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 23: Operasi Rencana (2)

Tidak sulit bagi Azer untuk menyusup menuju ke kediaman tempat Amelia tinggal. Meski terdapat cukup banyak penjaga, Azer dapat dengan mudah melewati mereka dengan dirinya sebagai penyihir di dunia sebelumnya.

Dunia ini memiliki 'mana' yang sangat tipis hingga tidak dapat diandalkan, tapi meski sangat tipis, Azer setidaknya dapat menyatukan dirinya dengan alam dalam waktu yang singkat dan memanfaatkan momen itu.

“Wah, beneran tidak ketahuan?“

Saat ini, setelah menyusup kedalam, Azer melakukan hal yang sama saat dia mulai keluar bersama Amelia tanpa ketahuan.

Azer tidak menjelaskan tentang bagaimana caranya, tapi Amelia jelas terkejut.

Sambil tersenyum Azer berkata:

“Kan? Aku cuma bersembunyi dan lewat.“

Amelia tampak heran, tapi dia mengangukkan kepalanya dengan serius.

“Kenapa keamanannya bodoh begini?“

Sebagai seorang putri dari keluarga kaya raya jelas dia heran. Karena pada dasarnya, keamanan keluarganya selalu kuat dan Amelia menyadari betapa sulitnya melalui mereka.

Azer mempertahankan senyumannya saat dia mulai melangkah maju, melalui jalanan jalanan kota yang sepi dimalam hari.

“Siapa tau? Mungkin mengantuk?“

Tidak punya pilihan lain, Amelia mengangukkan kepalanya untuk menyetujui ucapan Azer. Dia kemudian berjalan dan mengikuti Azer dari belakang.

“Sekarang, kita mau kemana?“

Mereka saat ini berada di jalanan yang mengarah ke kota, disamping kanan dan kiri adalah pepohonan yang cukup besar.

Butuh beberapa menit jalan untuk sampai ke kota.

“Malam masih panjang, jadi jalan jalan dulu?“

Dengan santai Azer memberikan tangannya untuk Amelia. Saat itu Amelia terlihat sedikit tersentak dengan wajah yang agak muram.

“Eh?! Yang benar?! Kalau ketahuan gimana?“

“Itu tidak akan terjadi.“

Amelia tampak ragu ragu, tapi melihat Azer yang percaya diri, dia menerima uluran tangan Azer.

Angin sedikit berhembus pada saat itu, membuat keduanya agak menggigil. Dengan beberapa percakapan ringan, mereka kemudian terus berjalan di tengah malam.

Azer sebelumnya diantar oleh taksi tapi sayangnya taksi itu sudah pergi karena Azer lupa untuk meminta taksi itu tetap disana.

Ada juga beberapa resiko ketahuan karena taksi itu, jadi Azer memutuskan untuk berjalan kaki.

Selama beberapa menit berjalan, mereka akhirnya sampai di jalanan yang kini terlihat cukup ramai. Ada beberapa kendaraan yang lewat dan lampu lampu perumahan menyala menyinari sepanjang jalan kota.

Sambil berjalan, Amelia melirik ke sana dan ke sini, sementara Azer membimbing Amelia ke suatu tempat.

Mereka kemudian berhenti pada sebuah restoran.

“Amelia, kamu sudah makan?“

Sambil menatap restoran di depannya, Amelia ragu ragu sejenak ketika dia mulai merasakan perutnya yang lapar.

Nafsu makannya kembali.

“Ya.“

Dia kemudian menjawab, sementara Azer tersenyum dan menariknya masuk ke dalam restoran.

“Kalau begitu, ayo makan dulu.“

Tidak ada banyak yang terjadi di dalam restoran itu kecuali Amelia yang tampak nya memakan makanan dengan lahap.

“Hey Azer, apa kita benar benar akan aman kalau kabur begini? Kamu tau kan, koneksi ayahku itu banyak dan dia bisa menemukan kita dengan mudah.“

Seperti yang Amelia katakan, sebagai salah satu dari keluarga yang bergengsi, sangat wajar untuk memiliki banyak koneksi.

Azer sudah mempertimbangkan hal itu. Tapi, karena ini malam hari, Azer tau bahwa mereka punya waktu hingga pagi hari sebelum Amelia diketahui telah kabur.

Karena itulah Azer tidak terburu-buru, sekalipun ketahuan, rencananya juga tidak terganggu.

Sambil menyesap minuman yang dia pesan sebelumnya, Azer mengangkat bahunya dengan tersenyum.

“Tidak masalah.“

Tidak ada yang benar benar perlu dikhawatirkan.

Setelah menyelesaikan makan malam di restoran itu, Azer dan Amelia kembali berjalan kaki di sekitar kota.

Malam yang dingin terasa hangat bagi Amelia, hari harinya yang terkurung di dalam kamar kini terbayarkan dengan satu malam berjalan bersama Azer.

Itu adalah sebuah kebahagiaan yang sederhana.

Hingga tanpa Amelia sadari, mereka terus berjalan diantara perkotaan dan sampai pada sebuah bangunan yang sederhana.

Itu sederhana tapi Amelia mengenali bangunan itu.

“Ini… kediaman keluarga Morses kan? Kenapa kita berhenti disini?“

Azer tidak menjawab selama beberapa menit ketika dia membuka kunci dari pagar besi itu, membuat Amelia kebingungan menatapnya.

Tapi tidak lama kemudian, Azer segera menjelaskan:

“Disini tempat sembunyi kita.“

Amelia terperangah dengan ekspresi yang lucu diwajahnya.

“Di kediaman Morses?!!“

Ide itu tampak gila, tapi…

“Amelia, apa kamu percaya padaku?“

Azer menatapnya dengan pupil mata birunya yang indah. Tatapan itu membuat Amelia tanpa sadar meneguk salivanya dengan wajah yang memerah.

Dia kemudian menundukkan kepalanya.

“….ya.“

Suaranya seperti bisikan.

Dan Azer dengan senyuman menjahilinya:

“Aku tidak dengar.“

Amelia menatap Azer dengan tidak percaya, tapi Azer juga menatapnya dengan tenang.

“A-aku bilang iya!!“

“Haha, itu bagus.“

Baru saat Amelia sedikit berteriaklah Azer menjadi puas ketika dia mendorong pagar besi itu. Amelia yang merasa di bodohi mengerutkan keningnya dan menatap Azer dengan sedikit kesal.

“Kamu marah?“

Azer berjalan masuk sambil berbicara, sementara Amelia mengikutinya dari belakang.

“Tidak.“

“Tapi wajahmu kelihatan ma—”

“Tidak ya tidak.“

“Ah, iya iya.“

Bagi Azer, menggoda Amelia kini tampaknya menjadi hobi terbaik baginya.

Saat itu, pintu rumah sederhana namun mewah itu terbuka, memperlihatkan seorang pria yang keluar dengan wajah yang agak mengantuk.

“Kenapa lama sekali? Bukannya cuma beberapa menit saja?“

'Ups…'

Azer baru mengingatnya.

“Maaf, aku lupa.“

Sesuai rencana, Azer berniat membawa Amelia ke kediaman Morses dalam waktu beberapa menit. Tapi, karena Azer berkencan dengan Amelia di kota, jadi waktu telah berlalu selama beberapa jam.

Dia melupakan hal itu dan membuat Andre menunggu dengan wajah yang lelah dan mengantuk.

Sambil menatap Amelia dan Azer dengan tidak percaya, Andre mengerutkan keningnya.

“Azer, kalau saja aku tidak lelah, aku akan— tidak jadi, ayo masuk.“

Sambil tersenyum, Azer mengabaikan ucapan Andre yang terpotong kemudian melangkah masuk ke dalam rumah itu sambil mengisyaratkan agar Amelia ikut.

Melihat interaksi Azer dan Andre, Amelia tidak mengerti dengan apa yang terjadi, tapi dia memutuskan untuk tetap diam dan patuh saat masuk ke kediaman Morses.

Dengan ini, langkah pertama rencana Azer telah selesai.

***

Sementara itu, di kediaman Selford.

“Nona Amelia tidak pernah menyentuh makanannya tuan, nona hanya memakan sedikit kemudian langsung tidur.“

Seorang pelayan, yang bertugas untuk merawat berbagai kebutuhan Amelia menyampaikan beberapa hal kepada seorang pria.

Roy Selford.

Dia adalah ayah Amelia sekaligus kepala keluarga Selford saat ini. Dengan wajah yang tajam dan rambut keemasan yang sama dengan Amelia, dia terlihat tampan meski sudah berada di usia yang tua.

Tatapan matanya yang tajam menatap pelayan itu.

“Sudah berapa hari dia seperti itu?“

Pelayan itu sedikit berpikir sejenak kemudian menjawab:

“Sudah beberapa minggu hal ini terjadi tuan.“

Akhirnya sebuah ekspresi terbentuk di wajah Roy, keningnya berkerut dengan tidak suka di ruangan kantornya yang sederhana.

Tekanan dan atmosfer aneh kemudian memenuhi ruangan itu, membuat pelayan itu berkeringat dingin.

Suara yang dingin kemudian segera terdengar dari pria itu:

“Panggil Amelia kemari.“

***

1
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
mantap
Nazrul
🤣🤣
Nazrul
mantap thor
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
kenapa kredit si mc tidak berkurang thor,,,, kreditnya 50k atau 50 juta thor🤔🤔
Weaver's: eh iya btw itu harusnya 50k, baru nyadar, bntr revisi😅
Weaver's: pas belanja, dia dibayarin Helena jadi Azer sama sekali tidak keluar kredit
total 2 replies
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Nazrul
mantap
Nazrul
👍🏻👍🏻
Nazrul
👍🏻👍🏻👍🏻
Adrian Chaniago
bgs
Weaver's: makasih ya
total 1 replies
Chairul Huda
semangat update nya thor nungguin nihh sampe nabung bab hehe
Weaver's: makasih ya
total 1 replies
Adrian Chaniago
up
jodoh org ☃
up thor
Adrian Chaniago
crazy thor
jodoh org ☃
lnjt thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!