Sejak kecil Marsah tidak pernah merasakan kebahagiaan,hidupnya selalu di tuntut untuk tepat waktu,di dalam melakukan semua hal, entah itu saat pulang sekolah atau pun membantu orang tuanya bekerja,sampai suatu ketika marsah beranjak dewasa dia di paksa oleh orang tuanya untuk bertunangan dengan sepupunya dan berakhir dengan menikahi orang lain.
Apakah di dalam perjalanan hidup marsah akan merasakan kebahagiaan atau kah marsah akan berakhir dengan kesulitan ??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marsah dela yummi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14.Rahasia Di Balik Kepindahan Pak Rusdi.
Hari terus berganti,hubungan antara Marsah dan Pak Rusdi masih terus berlanjut,tanpa sepengetahuan orang tuanya dengan dukungan dari Juni dan juga Pak Hadi.
Hari minggu pagi Pak Rusdi mengajak Marsah untuk ke sebuah pulau yang biasa di kunjungi oleh para wisatawan Asing mau pun Lokal.di pulau tersebut terdapat Air terjun yang bernama Pemandian Putri.dengan bantuan Juni datang ke rumah untuk menjemput Marsah di rumahnya,setelah mendapatkan ijin dari orang tuanya, Marsah dan Juni menuju kampus untuk menemui Pak Rusdi yang telah menunggu kedatangan mereka di kantin.!! Rencananya Juni akan menunggu Marsah di mes Pak Rusdi bersama Pak Hadi.
Dengan mengendarai motornya Juni membawa Marsah untuk menemui Pak Rusdi,Sampai di kampus Juni langsung memarkirkan motornya di garasi tempat biasa kendaraan Pak Rusdi dan Pak Hadi terparkir.
Kemudian Juni dan Marsah berjalan menyusuri jalan di koridor yang menuju kantin. Saat memasuki kantin mereka berdua sudah melihat Pak Rusdi dan Pak Hadi sedang duduk sambil menikmati kopi mereka.!! Saat melihat kami Pak Rusdi dan Pak Hadi melambaikan tangan mereka untuk memanggil kami berdua.Perlahan Juni dan Marsah berjalan masuk ke dalam kantin.!!
"Kalian sudah sarapan??tanya Pak Rusdi.setelah Juni dan Marsah sudah duduk bergabung bersama mereka berdua.
"Sudah Bang,jawab Juni dan Marsah.
"Ohh iya, tunggu sebentar.!! "Abang,habiskan kopi ini dulu,ujar Pak Rusdi.
"Iya Bang,jawab Marsah.
Kemudian sambil menunggu Pak Rusdi dan Pak Hadi menghabiskan kopi mereka,kami berempat berbincang- bincang sambil senda gurau.!!
Tidak berselang lama setelah menghabiskam kopi dan membayarnya di kasir, Pak Rusdi mengajak kami semua keluar dari kantin untuk menuju mes tempat tinggal mereka yang terletak di bagian samping rumah sakit,tepat bersebelahan dengan gedung kamar mayar.
Sampai di sana Pak Rusdi meminjam motornya Juni untuk pergi ke pulau sebrang,yang mana pulau tersebut telah menjadi tujuan Pak rusdi untuk mengajak Marsah pergi.
Setelah pamitan ke Juni dan Pak Hadi,Marsah di bantu oleh Pak Rusdi naik ke atas boncengan motor.
"Pegangan yang erat Dek,!!ujar Juni.
Mengingatkan Marsah agar memeluk pinggang Pak Rusdi.
"Iya kak,jawab Marsah.
"Kami,pergi dulu,ujar Pak Rusdi.
"Iya,!! Hati-hati,Bawa motornya,ujar Pak Hadi.
"Iya,!!jawab Pak Rusdi.
Sambil menjalankan motornya secara perlahan untuk keluar dari garasi menuju jalan raya melewati halaman gedung kamar mayat.
Dengan menempuh perjalan selama dua jam Motor yang di kendarai oleh Pak Rusdi telah tiba di Dermaga ferry. Setelah membeli tiket,kembali Pak Rusdi melajukan motornya untuk naik ke dalam ferry bersama dengan motornya.
Sampai di dalam ferry Pak Rusdi memakirkan motornya di dek satu bersama dengan kendaraan lainnya.
Kemudian Pak Rusdi mengajak Marsah untuk naik ke dek dua agar mencari duduk pada kursi penumpang serta bisa melihat pemandangan laut dan menikmati udara segar.
"Ayo sayang,!! Ajak Pak Rusdi sambil menggandeng tangan Marsah.
"Iya Bang,jawab Marsah mengikuti langkah Pak Rusdi menuju tangga untuk naik ke dek dua.
Setelah sampai di atas,Marsah terdiam karena terpukau dengan keindahan hamparan laut yang luas.
"Ada apa sayang??tanya Pak Rusdi.
"Ahh,tidak apa-apa Bang,jawab Marsah tersenyum.
"Ayo kita duduk,!! Ajak Pak Rusdi.
"Iya Bang,jawab Marsah sambil mencari kursi paling depan.
Membutuhkan waktu dua jam perjalanan untuk bisa sampai ke Dermaga ferry di pulau sebrang.
Selama perjalanan Marsah tidak banyak bicara,dirinya lebih banyak diam sambil menikmati pemandangan di sekitarnya.
Sampai mereka telah tiba di pulau sebrang,tangan Marsah di gandeng oleh Pak Rusdi untuk turun ke dek satu menuju motor mereka.
Setelah membantu Marsah untuk naik ke atas boncengan motor,Pak Rusdi meaiki motornya dan perlahan keluar dari dalam ferry mengantri bersama kendaraaan penumpang yang lain.
Setibanya di jalan raya,Pak Rusdi mengarahkan motornya menuju tempat wisata pemandian air putri.
Sampai di sana banyak sekali orang yang datang berkunjung untuk menikmati pemandangan dan juga yang mandi. Setelah membeli tiket masuk,Pak Rusdi segera memakirkan motornya di tempat parkir dan mengajak Marsah untuk masuk ke dalam tempat wisata.Mereka berdua berjalan sambil bergandengan karena melewati bebatuan kali.Pak rusdi membantu Marsah menaiki batu besar dan sedikit tinggi agar mereka bisa duduk di sana.!!
Setelah mereka duduk,Marsah berkata
"Wahh,ternyata pemandangannya lebih bagus di lihat dari sini,ujar Marsah. Saat melihat air terjun yang mengalir dari atas tebing gunung.
"Iya sayang,jawab Pak Rusdi.
"Ohh iya,Katanya?? Ada sesuatu yang ingin Abang katakan,ujar Marsah bertanya.!!
"Iya sayang,jawab Pak Rusdi.
"Apa itu Bang??tanya Marsah sambil melihat ke arah Pak Rusdi.
"Begini Dek,!! Tidak lama lagi....,
"Abang,akan pindah tugas ke kota Jakarta,ujar Pak Rusdi.
"Haaa,!! Ujar Marsah terkejut saat mendengar perkataan Pak Rusdi.
"Kapan Bang??tanya Marsah.
"Tinggal menunggu Surat Perintah dari Kepala Rumah sakit,jawab Pak Rusdi.
"Lalu, Bangimana dengan Aku,Bang??tanya Marsah yang sudah menangis.
"Kamu,jangan khawatir,karena Abang sudah berbicara dengan Abang Hadi. "Untuk menjaga kamu,dan Abang akan selalu mengirimi jatah bulanan kamu.
"Kalau ada apa-apa segera sampaikan kepada Abang Hadi,jangan kamu pendam sendirian,ujar Pak Rusdi sambil mengelus punggung Marsah untuk memberikan kekuatan.
"Ingat,!! Jangan buat Abang khawatir, "Selama Abang pergi,kamu harus jaga diri baik-baik,ujar Pak Rusdi.
"Berarti,!! Kalau Aku di Wisuda, Abang tidak di sini?? ujar Marsah bertanya.
"Kalau di ijinkan cuti,Abang akan datang pada saat kamu di wisuda,ujar Pak Rusdi untuk menenangkan perasaan Marsah.
"Benarkah??ujar Marsah penuh harap.
"Iya sayang,jawab Pak Rusdi.
"Terimah kasih Bang,ujar Marsah sambil bersandar pada dada Pak Rusdi
"Jangan,mengucapkan terima kasih sayang,karena Abang bisa lakukan apa saja demi kamu,ujar Pak Rusdi sambil menyium pipi Marsah.
Setelah berbicara tentang kelanjutan hubungan mereka walaupun sudah pisah kota,Dan mereka sempat mengambil foto untuk di jadikan kenangan pada ponsel.
Marsah dan Pak Rusdi memutuskan untuk pulang kembali ke kota.!! Karena mengingat hari semakin sore dan perjalanan mereka yang cukup jauh.!!
