Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, meninggal karena kecelakaan tunggal, Jiwanya berpindah ke tubuh seorang Nona di dinasti Qing .
Feng Yie gadis yang cantik, lembut dan penurut. Ia hidup dengan Ayahnya yang tidak peduli padanya, Ibunya sudah meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.
Feng Yie tinggal bersama Ibu dan saudara tirinya yang kejam, akan kah Lin Mei mampu bertahan? tanpa adanya dukungan dari sang ayah.
Sekedar hiburan aja, yang suka silahkan baca, yang gak suka tidak perlu baca!
yang mau kasih bintang limanya, Author ucapkan Terimakasih, selain bintang lima tidak perlu.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Queen Fitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 30
Pagi pagi sekali di mansion jendral Feng sangat sibuk, Nyonya Wang meminta para penjaga untuk membawakan barang barangnya ke dalam kereta, yang akan membawa Nyonya Wang ke kediaman Guo, untuk mengirim kan lamaran, sambil mengunjungi keluarganya.
Nyonya Wang dengan semangat dan tersenyum cerah, ia menaiki kereta beserta Putri dan juga pelayannya.
Nyonya Wang beserta putrinya berdandan sangat cantik, mereka sangat antusias karna akan mengirim Feng Yie pada keluarganya.
''Ibu bagai mana reaksi Feng Yie, saat ia tahu ia akan di jodohkan dengan kakak Sepupu ?''
''Kenapa? Dia harusnya bersyukur karna keluarga Guo masih mau menerimanya,'' jawab Nyonya Wang dengan senyum menghina.
''Ibu memang hebat,'' ucap Feng Hai.
''Tentu saja kamu juga harus pintar seperti ku, tentang Kaisar, kau juga harus pintar seperti Ibu, jangan membuatnya merasa bosan dengan mu.''
''Baik Bu,'' Feng Hai menunduk wajahnya memerah, ia merasa malu karna ibunya menyiapkan pakaian malam yang sangat terbuka, untuk Feng Hai kenakan saat sudah menjadi Permaisuri, Feng Hai mengingat wajah tampan Xiao Zhang jantungnya berdegup kencang, Feng Hai tersenyum sendiri.
Dua kereta mewah milik kediaman Jendral Feng berjalan beriringan, untuk sampai ke kediaman Jendral Guo harus menempuh perjalanan dua jam bisa saja lebih jika jalanan sedikit padat.
Sepanjang perjalanan Nyonya Wang tak bisa menutupi kebahagiannya ia selalu tersenyum.
''Hai'er Ibu rasa kita harus membeli kue yang banyak untuk keluarga kita di sana.''
''Baik, Bu kita berhenti di toko kue yang sudah biasa Ibu beli saja, di toko itu walau harganya mahal tapi rasanya sangat lezat,'' ucap Feng Hai.
''Karena Ibu telah di rampok, Ibu jadi tidak leluasa untuk membelikan hadiah pada saudaramu,'' Nyonya Wang merasa sakit hati Harta yang sudah ia kumpulkan sejak lama habis tak tersisa.
Perjalanan dua jam lebih, kini kereta hampir sampai di mansion jendral Guo, para penjaga melihat ada kereta kediaman Jendral Feng dengan cepat membuka gerbang.
Perlahan kereta sampai di mansion Jendral Guo, Nyonya Wang perlahan turun dengan anggun ia memakai pakaian yang mewah serta sesuai dengan pakaiannya.
Feng Hai tak kalah mewah, ia seperti seorang putri saja, pakaian mewah serta perhiasan mahal menempel dengan sempurna.
Di dalam mansion Jendral Guo, semua orang antusias karna Nyonya Wang telah sampai jika Nyonya Wang datang pasti membawa banyak hadiah serta koin emas juga jadi semua orang akan ke bagian.
Pintu di buka sangat lebar, ''Salam Ayah salam Ibu,'' ucap selir Wang, Feng Hai pun mengikuti ibunya memberi salam pada kakek dan neneknya, baru pada yang lainya. Barang bawaan seperti biasa sangat banyak apa lagi ini, Nyonya Wang sedang mengirim lamaran untuk keponakannya. Anak dari kakaknya.
Melihat hadiah yang sangat banyak dan pasti mewah keluarga Guo sangat bahagia.
* * *
Di mansion jendral Feng tepatnya di paviliun yang sangat sederhana.
Feng Yun dan Ji Yu berlatih pedang di halaman yang luas.
Saat Nyonya Wang tengah sibuk akan berangkat ke kediaman Guo, Feng Yie baru bangun. Tapi ia masih memejamkan matanya yang masih terasa berat ia masih malas malasan untuk bangun, Feng Yie masih menikmati hangatnya guling dan memeluknya semakin erat .
''Gadis nakal.''
Sontak Feng Yie membuka matanya dan mendongak, betapa kagetnya saat ia melihat ternyata yang hangat bukan guling tapi Xiao Zhang yang tampan tidak ada obatnya.
Feng Yie menarik tangannya dengan malu, ''Maaf aku tak sengaja,'' Feng Yie nyengir merasa malu dengan kelakuannya.
''Tapi kenapa Yang Mulia belum kembali, ini sudah siang?'' tanya Feng Yie.
''Jangan pernah memanggil ku yang Mulia aku tidak suka, panggil aku Ah Zhang,'' ucap Xiao Zhang menegaskan.
''Baiklah. Ah Zhang,'' pipi Feng Yie memerah ia semalaman tidur di pelukan seorang lelaki tampan.
''Gadis pintar, baiklah aku akan kembali, Yie'er langsung mandi dan sarapan!'' ucap Xiao Zhang.
Feng Yie hanya mengangguk tak bisa bicara jantungnya begitu berdegup sangat kencang, apa lagi tatapan Xiao Zhang yang lembut dan usapan Xiao Zhang di kepala Feng Yie membuatnya semakin gugup, wajahnya semakin memerah.
Xiao Zhang langsung keluar dari kamar lewat jendela.
💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞
gak ada perlawanan gitu
slalu anak selir lebih dipandang ketimbang anak sah, padahal anak sah yg lebih unggul.