Putri Yang Terlupakan

Putri Yang Terlupakan

Bab 1 Transmigrasi jiwa

Lin Mei seorang bodyguard di abad 21, yang menjadi korban kecelakaan tunggal, mobilnya mengalami rem blong. Lalu masuk kedalam jurang, ia langsung meninggal saat mobilnya jatuh ke dalam jurang.

 * *

Di Dinasti Qing terdapat empat Kekaisaran. Di sebelah Selatan di pimpin oleh seorang Kaisar yang dingin dan tegas sangat di takuti oleh musuhnya, karna ke kehebatannya saat bertarung melawan musuh.

Di sini para kultivasi sudah jarang di temui hanya beberapa saja yang mampu tapi tidak begitu hebat, di sini banyak para pendekar hanya menggunakan kekuatan pisik saja.

*

Di sebuah paviliun yang sederhana, Lin Mei perlahan membuka matanya ia merasa asing dengan tempat ini, desain ruangan yang terlihat kuno.

''Dimana aku? Apa aku sudah di surga? Tempat apa ini ... ?'' Lin Mei bergumam, memperhatikan ruangannya yang terlihat kuno.

''Aw. Kenapa tubuhku sakit dan pedih ... ?'' meringis, Lin Mei pun perlahan bersandar di kepala ranjang dan memperhatikan ruangan yang ia tempati, Lin Mei pun melihat pakaian yang ia kenakan, sungguh jauh berbeda dengan yang biasa ia pakai.

Tiba tiba pintu di dorong dari luar dan terlihatlah wanita muda yang membawa nampan, ''Nona, Ji Yu membawakan obat untuk Nona minum!'' ucap seorang wanita muda yang tadi menerobos masuk kedalam kamar.

Gadis muda itu tersenyum, sekaligus menangis melihat Lin Mei sudah sadar, ''Nona sudah bangun? Nona minumlah dulu obat ini, agar luka Nona lekas sembuh!'' ucap wanita muda itu.

Tiba tiba beberapa ingatan melintas di pikirannya. Lin Mei menyadari bahwa jiwanya transmigrasi ke dalam tubuh seorang Nona di jaman kuno ini, seorang putri yang terlupakan, ibu dan kakak laki lakinya meninggal saat Feng Yie berumur empat tahun.

Lin Mei menghela napas kasar, akankah ia mampu melanjutkan hidup seorang Nona yang meninggal karena di pukuli oleh Ibu dan saudara tirinya.

Lin Mei menyadari jika wanita di hadapannya adalah pelayan Feng Yie, lalu Lin Mei mengambil mangkuk obat yang di sodorkan oleh pelayan.

  Masih di mansion Jendral Feng.

Di mansion utama. ''Ibu aku sangat sedih dia selalu mengabaikan aku Bu,'' Hai'er menangis tersedu sedu.

''Tenangkan dirimu sayang, mungkin Kaisar sedang sibuk,'' ujar selir Wang.

''Tapi Bu, hati ku sakit,'' ujar Feng Hai dengan manja.

''Ini tinggal masalah waktu, ayah dan Ibu akan membantumu mendekati Kaisar, beberapa tetua menginginkan anak ayahmu untuk menjadi istri sang Kaisar,'' ujar selir Wang.

''Bukankah Feng Yie anak ayah juga ?'' tanya Feng Hai.

''Dia hanya anak yang terlupakan, sedangkan Hai'er anak kesayangan ayah dan Ibu" jawab selir Wang.

''Baik lah Bu, aku akan menunggu untuk menjadi Permaisuri sang Kaisar,'' Feng Hai tersenyum cerah lalu keluar dari kamar ibunya.

* *

Dua hari berlalu tubuh Feng Yie sudah mulai pulih, di pagi hari setelah sarapan Lin Mei mandi.

''Nona, Ji Yu akan membantu Nona mencuci rambut,'' ucap seorang pelayannya yang kemarin merawat Lin Mei.

''Baik lah,'' jawab Lin Mei singkat.

Setengah jam sudah berlalu Lin Mei pun telah selesai mandi, Lin Mei bercermin, ''Oh astaga wajah ini sangat cantik, rambut hitam panjang, dengan tubuh yang langsing membuat ku mudah bergerak, untung saja aku tidak transmigrasi ke tubuh yang salah ... '' gumam Lin Mei.

Lin Mei transmigrasi ke tubuh Feng Yie wanita yang sangat cantik dan lemah lembut. Tapi sayang hidupnya sangat menyedihkan, saat berumur empat tahun ibu dan kakaknya yang saat itu berumur tujuh tahun meninggal karna sakit, pada saat itu Feng Yie tak mengerti apa pun yang dia dengar dari selir ayahnya bahwa ibunya sakit dan sudah mati, saat itu Feng Yie hanyalah gadis kecil berumur empat tahun hanya mampu menangis karna merasa rindu pada sang ibu dan kakaknya, ia hidup dengan kesendirian hanya ada pelayan yang menemani itu pun hanya sekedar, karna kediaman itu di kuasai oleh selir Ayahnya.

Sang ayah atau Jendral Feng selalu bertugas di perbatasan saat mendengar kabar buruk pun ia tak bisa pulang, setelah dua tahun lebih semenjak istri sahnya meninggal, barulah Jendral Feng kembali dan menemui putri tercintanya bersama istri sahnya.

Saat kembali umur Feng Yie sudah enam tahun lebih. Tapi saat jendral Feng datang ke mansion, ia melihat Feng Yie merebut paksa mainan putri dari selirnya. Saat itu lah jendral Feng selalu melihat kenakalan Feng Yie.

Waktu terus berlalu di saat ayahnya sedang bertugas ke perbatasan, Feng Yie selalu membersihkan mansion seperti seorang pelayan, karna perintah selir ayahnya.

Saat umur Feng Yie delapan tahun ia di berikan seorang pelayan bernama Ji Yu.

Tangan Lin Mei terkepal, mengetahui jika Feng Yie meninggal karena siksaan saudara dan ibu tirinya.

Ji Yu membantu Nonanya menyisir dan mengikat tinggi rambutnya.

Setelah selesai, ''Ji Yu aku akan pergi keluar, kamu ikut denganku !'' ucap Lin Mei.

''Baik Nona,'' ujar Ji Yu. Ji Yu pun mengikuti Nona mudanya.

''Baiklah, ayo kita ke belakang, Ji Yu apa kau bisa memanjat?'' tanya Lin Mei, yang melihat bahwa paviliunnya di kelilingi pagar tembok yang tinggi.

''Ya Nona, Ju Yu bisa,'' jawab Ji Yu, ia memanjat lalu melompat turun mengikuti Nona mudanya.

Brug ... ''Aw,'' Ji Yu meringis.

Lin Mei mengangkat alis sebelah, melihat Ji Yu jatuh dan meringis .

Setelah lama berjalan menyusuri hutan mereka pun beristirahat.

'' Ji Yu, bagai mana kakimu?'' tanya Lin Mei.

''Kaki Ji Yu sudah pulih Nona!'' jawab Ji Yu dengan tersenyum.

Lin Mei pergi tidak jauh dari Ji Yu dan tak lama ia kembali membawa kelinci, lalu membakarnya, setelah daging matang mereka pun memakannya.

Tiba tiba saja Lin Mei di kaget kan oleh seseorang, ''Kau mengagetkan aku, apa kau hantu? tiba tiba muncul di hadapanku tidak tahu dari mana datangnya. Tidak mungkin kau jatuh dari langit kan?'' tiba tiba saja ada laki laki di hadapannya.

''Hahaha maafkan aku, apa kau tidak melihatku berjalan?'' tanya laki laki tadi.

''Jika aku melihat mu, aku tidak akan kaget,'' Lin Mei mengerucut kan bibirnya .

''Apa kau tidak akan menyuruh ku makan?'' tanya laki-laki misterius itu.

''Hahaha kau percaya diri sekali, ingin di tawari makan, sangat memalukan, '' ucap Lin Mei.

Lin Mei melihat wajah pemuda itu, ''Aish apa Kau dewa Kenapa kau sangat tampan?''

Mendapat penilaian dari gadis cantik, pemuda itu tersenyum, ''Aku manusia sama sepertimu dan aku juga sedang kelaparan!''

Lin Mei menyodorkan daging panggang di wajah tampan itu, '' Makan lah sangat di sayangkan pria tampan sepertimu mati karna kelaparan.''

Bibir pemuda itu berkedut.

💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞💞

Terpopuler

Comments

beybi T.Halim

beybi T.Halim

mampir..mampir....semoga karakter Feng yie ini benar2 sesuai dah ..,kuat ,anggun ,sekaligus bar. bar😊

2024-11-02

3

IndraAsya

IndraAsya

👣👣👣

2024-11-24

0

ira rodi

ira rodi

gak sadar dia cuma anak selir mau jadi permaisuri.....mimpimu ketinggian...

2024-10-31

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Transmigrasi jiwa
2 bab 2 Feng Yie tertawa bahagia
3 bab 3 Xiao Zhang kabur
4 bab 4 harta karun
5 bab 5 memberi kejutan
6 bab 6 sibuk bersiap
7 bab 7 sampai di istana
8 bab 8 bertemu kembali
9 bab 9 Feng Yie mengabaikan sang ayah
10 Bab 10 Hati yang tak nyaman
11 bab 11 Tersiksa
12 bab 12 menemui ayah
13 bab 13 penyusup
14 bab 14 pergi ke luar
15 bab 15 berbelanja
16 bab 16 Ji yu yang ceroboh
17 bab 17 bertemu penjahat.
18 bab 18 alun alun kota.
19 bab 19 Di rampok
20 bab 20 Kesedihan Feng Yie
21 bab 21 Mencari Petunjuk
22 bab 22 Terungkap
23 bab 23 kecewa lagi
24 bab 24 melamar.
25 bab 25 tersebar
26 bab 26 pesta
27 bab 27 galau
28 bab 28
29 bab 29
30 bab 30
31 bab 31
32 bab 32 aku kaya
33 bab 33 nyonya Wang bahagia.
34 bab 34 Feng Yie murka
35 bab 35 Mengadu domba
36 bab 36 petunjuk
37 bab 37 ke salah pahaman
38 bab 38 ke Istana
39 bab 39 sampai di Istana
40 bab 40 Kaisar membawa Feng Yie
41 bab 41 Feng Yie di culik
42 bab 42 berdebar
43 bab 43 Berpisah
44 bab 44 bersiap
45 bab 45
46 bab 46 menikmati perjalanan
47 bab 47
48 bab 48
49 bab 49
50 bab 50
51 Bab 51 Berkumpul
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54 Pergi ke ladang.
55 Bab 55
56 Bab 56 Kacau
57 Bab 57 Pergi ke restoran
58 Bab 58
59 Bab 59 Berlatih
60 Bab 60 Menjadi murid.
61 Bab 61 Berlatih keras.
62 Bab 62 Membantu.
63 Bab 63
64 Bab 64 Pergi ke kota
65 Bab 65 Berbelanja
66 Bab 66 Bertarung
67 Bab 67 Di jebak
68 Bab 68 Bertarung.
69 Bab 69
70 Bab 70 Berdebat
71 Bab 71 Di Perjalanan
72 Bab 72 Berendam.
73 Bab 73 Sampai
74 Bab 74 Sakit
75 Bab 75 Bersiap pulang
76 Bab 76Jendral Feng
77 Bab 77 Menyusup
78 Bab 78 Ke khawatiran Ji Yu.
79 Bab 79 Di hutan
80 Bab 80 Di Hutan (2)
81 Bab 81 Berhasil
82 Bab 82 Bersenang-senang
83 Bab 83 paviliun pelelangan
84 Bab 84 bertarung
85 Bab 85 Di ganggu
86 Bab 86 bertarung
87 Bab 87 paviliun pelelangan
88 Bab 88 paviliun pelelangan (2)
89 Bab 89 Tetua Shen Fei Ling
90 Bab 90 Penyusup di siang hari
91 Bab 91 masalah keluarga Yun
92 Bab 92 Kediaman baru
93 Bab 93 Berkultivasi (1)
94 Bab 94 Berkultivasi (2)
95 Bab 95 Menjemput Ibu (1)
96 Bab 96 Menjemput Ibu (2)
97 Bab 97 Menjemput Ibu (3)
98 Bab 98 Kediaman baru
99 Bab 99 rasa benci
100 Bab 100 Mengambil Hak
101 Bab 101 Di hutan (1)
102 Bab 102 Di Hutan (2)
103 Bab 103 Feng Yie Kaget
104 Bab 104 Makan Malam bersama
105 Bab 105 Keluarga
106 Bab 106 Toko Obat (1)
107 Bab 107 Toko Obat (2)
108 Bab 108 Persiapan
109 Bab 109 Feng Yie Lelah
110 Bab 110 Ayah Dan Anak
111 Bab 111 Pengantin
112 Bab 112 Tamat
113 KARYA BARU
114 KARYA BARU
Episodes

Updated 114 Episodes

1
Bab 1 Transmigrasi jiwa
2
bab 2 Feng Yie tertawa bahagia
3
bab 3 Xiao Zhang kabur
4
bab 4 harta karun
5
bab 5 memberi kejutan
6
bab 6 sibuk bersiap
7
bab 7 sampai di istana
8
bab 8 bertemu kembali
9
bab 9 Feng Yie mengabaikan sang ayah
10
Bab 10 Hati yang tak nyaman
11
bab 11 Tersiksa
12
bab 12 menemui ayah
13
bab 13 penyusup
14
bab 14 pergi ke luar
15
bab 15 berbelanja
16
bab 16 Ji yu yang ceroboh
17
bab 17 bertemu penjahat.
18
bab 18 alun alun kota.
19
bab 19 Di rampok
20
bab 20 Kesedihan Feng Yie
21
bab 21 Mencari Petunjuk
22
bab 22 Terungkap
23
bab 23 kecewa lagi
24
bab 24 melamar.
25
bab 25 tersebar
26
bab 26 pesta
27
bab 27 galau
28
bab 28
29
bab 29
30
bab 30
31
bab 31
32
bab 32 aku kaya
33
bab 33 nyonya Wang bahagia.
34
bab 34 Feng Yie murka
35
bab 35 Mengadu domba
36
bab 36 petunjuk
37
bab 37 ke salah pahaman
38
bab 38 ke Istana
39
bab 39 sampai di Istana
40
bab 40 Kaisar membawa Feng Yie
41
bab 41 Feng Yie di culik
42
bab 42 berdebar
43
bab 43 Berpisah
44
bab 44 bersiap
45
bab 45
46
bab 46 menikmati perjalanan
47
bab 47
48
bab 48
49
bab 49
50
bab 50
51
Bab 51 Berkumpul
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54 Pergi ke ladang.
55
Bab 55
56
Bab 56 Kacau
57
Bab 57 Pergi ke restoran
58
Bab 58
59
Bab 59 Berlatih
60
Bab 60 Menjadi murid.
61
Bab 61 Berlatih keras.
62
Bab 62 Membantu.
63
Bab 63
64
Bab 64 Pergi ke kota
65
Bab 65 Berbelanja
66
Bab 66 Bertarung
67
Bab 67 Di jebak
68
Bab 68 Bertarung.
69
Bab 69
70
Bab 70 Berdebat
71
Bab 71 Di Perjalanan
72
Bab 72 Berendam.
73
Bab 73 Sampai
74
Bab 74 Sakit
75
Bab 75 Bersiap pulang
76
Bab 76Jendral Feng
77
Bab 77 Menyusup
78
Bab 78 Ke khawatiran Ji Yu.
79
Bab 79 Di hutan
80
Bab 80 Di Hutan (2)
81
Bab 81 Berhasil
82
Bab 82 Bersenang-senang
83
Bab 83 paviliun pelelangan
84
Bab 84 bertarung
85
Bab 85 Di ganggu
86
Bab 86 bertarung
87
Bab 87 paviliun pelelangan
88
Bab 88 paviliun pelelangan (2)
89
Bab 89 Tetua Shen Fei Ling
90
Bab 90 Penyusup di siang hari
91
Bab 91 masalah keluarga Yun
92
Bab 92 Kediaman baru
93
Bab 93 Berkultivasi (1)
94
Bab 94 Berkultivasi (2)
95
Bab 95 Menjemput Ibu (1)
96
Bab 96 Menjemput Ibu (2)
97
Bab 97 Menjemput Ibu (3)
98
Bab 98 Kediaman baru
99
Bab 99 rasa benci
100
Bab 100 Mengambil Hak
101
Bab 101 Di hutan (1)
102
Bab 102 Di Hutan (2)
103
Bab 103 Feng Yie Kaget
104
Bab 104 Makan Malam bersama
105
Bab 105 Keluarga
106
Bab 106 Toko Obat (1)
107
Bab 107 Toko Obat (2)
108
Bab 108 Persiapan
109
Bab 109 Feng Yie Lelah
110
Bab 110 Ayah Dan Anak
111
Bab 111 Pengantin
112
Bab 112 Tamat
113
KARYA BARU
114
KARYA BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!