Olivia Wijaya dan Alfaro rizky andreas bersahabat dari kecil, meski usia mereka terpaut lumayan jauh. Olivia diam diam menyukai Alfaro, namun Alfaro tak menyadari kalau sahabat nya itu menyukai nya
pada suatu hari Alfaro mengatakan kalau dirinya ingin melamar wanita pujaan nya , hal itu membuat Olivia sakit hati, namun ia berusaha untuk biasa saja
setelah pengakuan Alfaro mengatakan kalau dirinya mau melamar perempuan lain, oliv mulai menghindari Alfaro , ia tak mau membuat hati nya semakin sakit saat melihat pria yang ia cintai harus bersanding dengan perempuan lain , ia memilih untuk pergi menjauh dari Alfaro agar ia bisa menghilangkan rasa cinta nya ke Alfaro
bisa kah Olivia berhasil melupakan Alfaro....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Izza naimah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 30
Olivia hanya tersenyum pepsoden saat mendengar gerutuan sahabat nya itu
" ya kan aku lagi kerja, kamu seharus nya kalau mau menemui ku tu nanti saat jam istirahat" ucap Olivia yang duduk di kursi kebesaran nya
" ya aku kira kan hari pertama kerja , itu perkenalan tempat kerja dan rekan rekan nya, eh ini langsung ngoprasi pasien"kata Lidia yang sedikit membedakan saat dirinya hari pertama bekerja di rumah sakit AR
" tadi kan ada pasien tabrak lari, dan harus segera di operasi, berhubung dokter bedah satunya belum dateng jadi terpaksa aku yang harus menggantikan nya"
" ya alasan yang masuk akal, oh ya kamu usah ketemu sama Yogi belum? " tanya Lidia
" Yogi?, Yogi siapa? " tanya Olivia bingung
" Yogi yang dulu jadi ketua OSIS kita di SMA dulu " ucap Lidia yang mencoba untuk mengingatkan Olivia
" oh Yogi itu, ya aku ingat, emang nya dia juga kerja di sini? " tanya Olivia yang mengingat Yogi ketua OSIS nya dulu waktu SMA
" ya, dia dokter umum UGD" Lidia memberitahu
" aku belum sempat berkenalan ke ruang UGD, karena tadi disana sedang sangat sibuk"ucap Olivia yang tadi ingin di ajak hani untuk berkenalan dengan para dokter dan perawat yang ada di UGD, namun di UGD sedang banyak pasien jadi hani mengurungkan mengajak kenalan di UGD
" mau berkeliling dengan ku" tawar Lidia
" boleh, sekalian kita cari makan kan sebentar lagi jam makan siang "ujar Olivia
mereka berdua pun keluar dari ruangan Olivia Lidia menjak olivia mengelilingi rumah sakit dan sekalian berkenalan dengan para dokter dan perawat yang bekerja di rumah sakit itu
***
di tempat lain nela kini tengah membasuk muka nya di kamar mandi kontrakan nya, hidung nya kembali mengeluarkan darah
" semakin hari keadaan aku semakin parah, bagai mana dengan Olivia nanti saat tiba waktunya aku di panggil sang Pencipta" gunam nya sambil meneteskan air mata nya
nela menangis ia tak sanggup jika harus membayangkan kalau dirinya di panggil oleh sang Pencipta dan meninggalkan Olivia sendirian tanpa ada yang menjaga dan menyayangi nya
" ya Allah, hamba mohon jangan ambil hamba sebelum Olivia ada yang menjaga dan menyayangi nya, hamba tidak sanggup melihat Olivia sebatang kara di dunia ini" gumam nya sedih
nela merasa semakin hari Penykit yang ia derit semakin menggerogoti tubuh nya, penyakit ini bisa kapan saja merenggut nyawa nya, nela sengaja menyembunyikan penyakit nya dari Olivia, ia tak mau kalau anak nya itu akan bersedih saat tau dirinya sakit yang cukup parah
setelah menangis, nela berusaha untuk menghapus air matanya, ia tak mau kalau nanti matanya bengkak karena menangis, bisa bisa Olivia curiga pada nya
" sebaik nya aku pergi berjalan jalan, untuk memenangkan pikiran ku, aku tidak boleh terlihat sedih seperti ini, bisa bisa Olivia mencurigai ku" gimana nya yang langsung masuk ke dalam kamar nya untuk bersiap pergi berjalan jalan menenangkan pikuran nya agar ia tak terus terusan sedih dan menangis saat teringat dengan pentakit yang ia derita
setelah siap, nela langsung pergi ke sebuah mall dengan menggunakan taksi online yang ia pesan, tak butuh waktu lama akhir nya ia sampi juga di sebuah mall yang ada di kota ini
nela berjuang jalan dan sekalian berbelanja kebutuhan sehari-hari untuk di kontrakan bersama Olivia namun saat tengah memilih sayuran, tiba tiba ia merasakan kepalanya sangat pusing sehingga ia ingin terjatuh
namun ada tangan seseorang yang menahan nya agar ia tak terjatuh
" kamu gak papa? " tanya orang itu kepada nela yang masih tertunduk dan memegangi kepalanya yang sangat pusing
" aku gak papa, terimakasih" ucap nela yang berusaha untuk menahan rasa pusing nya , namun rasa pusing itu terus menyerang nya sehingga ia pingsan
dengan sigap orang yang menolong nela menahan tubuh nela agar tak terjatuh ke lantai
" ya, Allah" ucap orang itu terkejut saat nela pingsan
" tolong, tolong orang pingsan" teriak orang itu sambil celingak celinguk meminta bantuan
semua orang yang ada di sana hanya melihat saja tanpa ada yang mau menolong, ada seseorang yang berlari ke arah mereka
" ma, dia kenapa? " tanya orang itu yang merupakan anak dari yang menolong nela
" faro cepat bantu mama orang ini pingsan" ucap tari dengan wajah panik nya
ya yang menolong nela adalah tari, tari sedang berbelanja kebutuhan dapur bersama Alfaro , mereka berdua belum tau kalau orang yang mereka tolong adalah nela sebab nela saat ini menggunakan hijab dan nela juga masih menundukkan kepalanya
saat Alfaro membantu mama nya menolong orang itu, dan kini posisi nela telah terlentang, Alfaro dan tari pun terkejut saat melihat wajah orang yang mereka tolong
" nela/tante nela" ucap tari dan Alfaro bersamaan
" ma ini tante nela" ucap Alfaro
"ya kamu benar faro, ayo kita bawa ke rumah aja terus panggil kan dokter keluarga" ucap tari
Alfaro pun menyetujui nya, Alfaro langsung menggendong nela keluar dari mall dan langsung menuju ke parkiran, sedangkan tari membayar belanjaan nya dan belanjaan nela yang sempat nela pilih tadi
setelah semua nya selesai mereka pun pulang ke rumah keluarga Andreas, tak butuh waktu lama karena jarak mall dan rumah mereka tak terlalu jauh
sesampai nya di rumah milik keluarga Andreas nela langsung di letakkan di kamar tamu sambil menunggu dokter keluarga, tak butuh waktu lama dokter pun sampai ke kediaman keluarga Andreas dan langsung memeriksa keadaan nela
" bagai mana keadaan sahabat saya dokter" tanya tari saat dokter baru selesai memeriksa keadaan nela
dokter itu menghela nafas nya sebentar sebelum menjawab pertanyaan tari
"dari hasil pemeriksaan saya, seperti nya sahabat nyonya tari ini tengah mengalami sakit keras, namun untuk memeriksakan lebih lanjut silahkan untuk memeriksakan nya ke rumah sakit" jelas dokter itu
tari langsung mutup mulut nya ia tak menyangka kalau sahabat nya ini tengah mengalami sakit keras, setelah bertahun tahun menghilang kini saat ia kembali dalam keadaan sakit keras. tari langsung meneteskan air mata nya ia sedih melihat sahabat nya seperti ini
" jadi maksud dokter tante nela tengah sakit yang cukup parah? " tanya Alfaro memastikan
" ya, tuan dari hasil pemeriksaan saya kalau sahabat ibu anda ini tengah mengalami sakit yang cukup parah, namun apa yang saya bilang tadi sebaik nya periksakan ke rumah sakit saja untuk memastikan saya takutsalah mendiaknosa kan penyakit nya" jelas dokter itu
" baik dokter, nanti kami akan memeriksakan nya ke rumah sakit" ucap Alfaro
" baik lah kalau begitu saya permisi dulu tuan nyonya" pamit dokter itu
jangn lupa like, komen dan vote nya ya terimakasih🥰🥰🥰
teruskam. berkarya
padahal ada banyak pria coba dengan yang lain. dan paling alasan aku udah mencoba melupakanmu tapi gak bisa. mungkin ini udah jodoh. ya iyalah jodoh loh di tangan author🙄