NovelToon NovelToon
MISTERI SANG PEWARIS

MISTERI SANG PEWARIS

Status: sedang berlangsung
Genre:Identitas Tersembunyi / Balas dendam pengganti
Popularitas:3k
Nilai: 5
Nama Author: YNFitria

Hana dan Kinan dinyatakan meninggal dalam kebakaran rumah yang dasyat. Daud sebagai suami terpaksa menerima kenyataan tersebut setelah jenazah keduanya ditemukan kosong di dapur rumah mereka. Lalu bagiaman dengan aset yang ditinggalkan Hana yang diwariskan dari almarhum orang tuanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YNFitria, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Siapa Ayumi

Mela memeriksa isi tasnya sebelum berdiri dan bersiap menaiki kereta KRl Jakarta Bogor. Pengumuman kedatangan kereta sudah terdengar. Mela berharap setidaknya dia bisa duduk. Meskipun ini bukan hari kerja tapi saat long weekend biasanya tetap penuh oleh orang-orang yang sengaja berwisata mengggunakan kereta krl.

Begitu kereta tiba dan berhenti, Mela segala menaiki gerbong paling dekat dan segera menempati kursi yang masih kosong. Ternyata meskipun cukup ramai tapi masih banyak kursi kosong tersedia. Perjalanannya tidak akan memakan waktu yang terlalu lama, tapi Mela memilih memejamkan mata dan memgang erat tas cangklongnya di pangkuan.

Begitu sampai stasiun Bogor, Mela langsung turun dan memesan taksi online menuju alamat rumah yang diberikan Nani. Sekitar 20 menit kemudian taksi yang dipesannya berhenti di kawasan perumahan yang asri.

"Ini kalau sesuai alamatnya Neng, betul tidak?" ujar driver taksi yang kental dengan logat Sundanya

"Sebentar ya Pak" ujar Mela membuka ponsel dan menelpon Nani.

"Nan, ini aku sudah sampai alamat, coba kamu keluar supaya tahu yang mana rumahnya" ujar Mela to the point.

Mela mengikuti instruksi Nani dengan matanya, mengedarkan pandangannya sampai terdengar suara Nani kembali

"coba lihat ke sebrang Mel, sepertinya taksinya di depanku ini" terdengar suara Nani memberi instruksi dan Mela mengikutinya. Begitu dilihatnya Nani berdiri di depan pagar rumahnya, Mela mematikan ponselnya. Lalu mengucapkan terimakasih pada driver sebelum membuka pintu mobil dan turun

Sementara itu Nani memperhatikan mobil di sebrang rumah pamannya dan menunggu sosok Mela keluar. Tak lama dilihatnya Mela mengenakan kaos gombrong abu dan flare jins keluar dari pintu belakang.

"Hai Nan" sapa Mela

" Hai, ayo masuk" ujar Nani gak mau berlama-lama. Mela mengikuti Nani masuk ke dalam dan menuju kursi di teras.

"Duduk dulu, biarr kuambilkan minuman dan snack" ujar Nani

"Makasih Nan, kalau boleh tolong isikan Tumbler ku saja dengan air dingin kalau ada" Mela menyerahkan Tumblernya yang hampir kosong pada Nani

"teh, kopi mau?" tanya Nani lagi

"Teh saja deh, dingin ya" ujar Mela tak merasa perlu sok malu-malu. " oh ya ini" Mela menyodorkan Paperbag yang dibawanya.

"apa ini" tanya Nani sambul mengintip paperbag yang dia terima

" cheesecake dan banana cake dari cafe langgananku" jawab Mela

"ok thank, buat sekalian kuhidangkan. Tunggu ya" ujar Nani sambil masuk ke dalam rumah dengan membawa paperbag dan Tumbler milik Mela.

Tak lama Nani kembali dengan nampan berisi beberapa camilan termasuk yang dibawa Mela tadi bersama minuman dingin.

"Paman dan bibimu kemana?" tanya Mela

"Di warung, mereka jualan nasi gak jauh dari sini" jawab Nani

Lalu mereka berbasa-basi sebentar seblum akhirnya Nani mengajaknya masuk dan duduk di meja makan. Nani tak mau mengambil resiko ada orang lain mendengar pembicaraan mereka, meskipun sedikit mustahil karena lokasinya di rumah. Tapi berhati-hati jauh lebih baik

"Aku mau tahu lebih detil apa yang kamu temukan tentang Ayumi" ujar Nani.

Mela mengangguk "seperti kemarin aku bilang, aku tahu Ayumi secara tidak langsung dari Hanif dan mulai mencarinya hanya karena penasaran. Tapi begitu melihat apa yang adikku temukan aku tidak langsung berhenti. Ya bukan lagi karena penasaran saja, tapi jujur aku merasa dengan mengetahuinya membuat posisiku sedikit aman. Aku sudah bilang kan alasan menerima tawaran Lina dan kenapa menghubungi Hanif?" tanya Mela

Nani mengangguk mengingat cerita Mela kemarin. Aku mungkin terkesan ikut campur, tapi kali ini juga melakukan nya dengan alasan yang sama. Bedanya aku sebisa mungkin membuat diriku di luar jangkau Lina." Mela menarik nafas mengingat pertemuannya kemarin dengan Lina yang tak disengaja.

"Kemarin sepulang dari taman, aku ketemu Lina di minimarket, dan dia masih berusaha supaya aku menjadi sekutunya" ujar Mela membuat Nani melotot kaget

"Apa yang dia minta"

"Apalagi, minta cari dokumen tentang Ayumi" jawab Mela santai tapi membuat Nani ketakutan

"Kamu menolaknya kan" Nani bertanya dengan nada takut sedangkan Mela menatapnya lalu menganggukan kepala

"jelas aku menolaknya, dan aku juga memastikan bahwa tidak ada lagi urusan keluarga yang membuatku terpaksa menerima tawarannya dulu. Aku juga bersikap sebiasa dan senormal mungkin supaya dia tidak curiga"

Mela tidak langsung melanjutkan pembicaraannya tapi mengelurkan flash disk dan ponselnya, dia lalu menyerahkan flash disk yang dibawanya pada Nani

"Apa ini?" tanya Nani bingung

"Data dan dokumen yang aku dan adikku dapatkan dari penyelidikan Ayumi" ujar Mela

"Kenapa kamu kasih ke aku"

"untuk backup Nan. Aku dan adikku Hardian memyimpannya dalam beberapa akun claude tapi tak satupun yang terhubung dengan akun email utama, pakai email baru sengaja supaya jika ponsel dan laptopku jatuh ke tangan orang lain datanya masih aman. Sekarang aku kasih kamu untuk cadangan. Terserah mau disimpan dalam bentuk apapun yang kamu anggap aman" Mela menjelaskan panjang lebar.

Nani menatap flash disc di tangannya dengan berbagai pikiran yang berkecamuk. " boleh kucek Mel" tanyanya setelah diam cukup lama

"Yap. Tujuan lainnya memang supaya aku tak perlu menjelaskan dengan bercerita. Kamu bisa lihat apa saja yang kutemukan. Boleh kamu tanya kalau perlu" jawab Mela

Nani langsung pergi ke kamarnya untuk mengambil laptop. Beruntung dia selalu membawanya kemanapun dia pergi sehingga ketika ada perlu menggunakannya secara mendadak seperti ini dia tidak kesulitan.

Mela memperhatikan Nani yang kembali dengan laptop di tangannya dan menyalakannya tepat di hadapan Mela. Tak butuh waktu lama Mela melihat reaksi Nani seolah kaget dengan apa yang dia lihat. Entah memang baru mengetahui apa yang Mela kasih, atau kaget karena apa yang dia sembunyikan diketahui Mela. Cukup lama Nani memeriksa satu persatu salinan dokumen, foto, catatan-catatan kecil Mela, sampai aneka teori dan board yang dibuat Mela untuk merunutkan dokumen sesuai waktu sehingga dia menemukan alur dan bisa mengira secara keseluruhan apa yang sebenernya berlangsung. Sayang banyak yang masih belum dia ketahui untuk menyatukan semunya dan menjelaskan segala hal yang menjadi pertanyaannya.

"Gila, kamu dan adikmu cukup menyeramkan" komentar Nani menutup laptop dan menatap Mela horor.

"Adikku memang bisa dibilang punya kemampuan IT yang keren, jarang ada yang tahu apalagi dia kuliahnya online di UT, kecuali teman-temannya yang juga sama seolah beda dunia dengan kita" ujar Mela cukup menjelaskan bagaimana dia bisa mendapatkan semuanya

"Makanya kubilang seram, semoga apa yang dilakukan adikmu tidak terendus" ucap Nani

"Aman, orang banyak tahunya dia driver online dan kurir" jawab Mela santai. Nani mengerutkan dahi mendengarnya. Bisa-bisanya orang dengan kemampuan hebat memilih menjadi driver dan kurir. Bukan meremehkan kedua profesi itu, tapi setahu Nani orang yang kerja di bidang IT itu gajinya tinggi dan bisa remote.

"Semoga dia bisa dipercaya dan tak menyebarkan data ini Mel" ucap Nani sedikit cemas

"Tak perlu khawatir, kita juga gak mau mati konyol" ucap Mela.

Nani sedikit tenang, setidaknya Mela dan adiknya harus berpikir ratusan kali untuk menyebarkannya. Bukan cuma keluarga Bardi tapi Hanif juga pasti akan memburunya.

"Jadi si Ayumi itu memang anak balita kan Nan? Sesuai data yang kupegang. Dia jelas bukan anaknya Hanif apalagi dari tiket keberangkatan ke Oman itu balita bernama Ayumi itu terbang bersama kedua orang tuanya. Pertanyaanku siapa dan apa hubungan orang tuanya dengan Hanif. Kenapa bukan kedua orang tuanya yang berbagi kepemilikan aset milik Hanif? Kalau kamu tahu soal Ayumi, seharusnya kamu kenal minimal tahu siapa orang tua Ayumi kan? cecar Mela

1
Heru Ardi
mkn pnasaran/Determined/
Heru Ardi
lanjooot
Tsuyuri
Menakjubkan!
Heru Ardi
wow pasti pada mau warisan ..ribut nanti. lanjut thor
Heru Ardi
ceritanya bikin penasaran/Grimace/ lanjutannya dooong
Heru Ardi
mantap, lanjuuut tor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!