NovelToon NovelToon
Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Pengasuh Cantik Milik Sang Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Percintaan Konglomerat / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: Jeju Oranye

Bagaimana jadinya jika seorang gadis manja harus menjadi pengasuh 3 anak CEO nakal yang tiba-tiba sangat lengket padanya?

Rosetta, seorang gadis cantik yang berusia 19 tahun, adalah putri seorang bupati yang memiliki keinginan untuk menjalani hidupnya sendiri. Namun ayahnya telah membuat keputusan sepihak untuk menjodohkan Rosetta dengan seorang pria tuatua bernama tuan Bramasta, yang memiliki usia dan penampilan yang tidak menarik. Rosetta sangat enggan dengan keputusan ini dan merasa bahwa ayahnya hanya menggunakan dia sebagai alat untuk meningkatkan karir politiknya.

Hingga puncaknya Rosetta memutuskan untuk kabur dari rumah. Di sisi lain ada Zein arga Mahatma, seorang bussiness man dan single parents yang memiliki tiga anak dengan kenakalan di atas rata-rata. Karena kebadungan anak- anaknya juga tak ada yang sanggup untuk menjadi pelayan di rumah nya.

Dalam pelarian nya, takdir mempertemukan Rosetta dan ketiga anak Zein yang nakal, bagaimana kah kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jeju Oranye, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter : 8

Untuk yang menunggu update novel ini, maaf ya kalau othor baru bisa up lagi sekarang, mohon pemaklumannya 🙏

...----------------...

Zein langsung terbelalak, terkejut dengan kata- kata Rosetta yang sebenarnya setengah bercanda itu, terdengar suara anak- anaknya yang masih tertawa di balik pintu, seakan menyaksikan pertunjukan komedi yang tidak sengaja terjadi di ruang tamu itu.

"Ya Tuhan, gadis ini... " gumam Zein dalam hati. Kecerobohan Rosetta sudah berada di level yang tidak terduga, menciptakan situasi konyol di mana dia merasa sulit untuk membalasnya tanpa terlihat serius. Gadis ini memang benar-benar ajaib.

"Uh, tidak. Tentu saja tidak! " jawabnya cepat. Ingin memperjelas. "Kau lihat, aku sedang mencari pengasuhan untuk anak-anak kuku, bukan jodoh hidup ku! "

Rosetta sontak tertawa, seperti nya om- om ini menanggapi humornya dengan serius. "Tenang saja, om! Maksudku, aku cuma bercanda kok. Lagipula aku belum siap jadi istri siapa pun."

Zein tertawa kecil, berusaha meredakan ketegangan yang sempat terjadi. "Baiklah.Lebih baik, kau memang tidur saja. "

Rosetta nyengir. "Baik om. "

"Dan satu lagi, jangan panggil saya om. Sudah saya tekankan kan! " ucap Zein yang berbalik dan memberikan telunjuk pada gadis itu.

Wajah Rosetta langsung berubah masam. "Baiklah baik. Tuan Zein! "

Zein tersenyum miring. "Seperti itu lebih baik. " Selamat malam," tandas Zein lalu meninggalkan Rosetta di ruang tamu itu sendirian.

Alvaro, Alaska dan Chiara muncul di balik pintu begitu tak terdengar lagi suara langkah kaki ayah mereka.

"Ateee Sissy, ayo tidul belsama kami, " ucap Chiara yang merasa iba karena Rosetta ateee Sissy- nya harus tidur sendirian di ruang tamu itu. Pasti akan kesepian.

"Tidak apa- apa sayang, atee akan tetap di sini. Kamu tidur lah, " balas Rosetta dengan penuh pengertian, agar mereka tak perlu khawatir.

"Beneran kak sissy gak apa- apa? " tanya Alvaro, untuk memastikan.

Rosetta tersenyum, menenangkan. "Iya, gih kalian tidur, " perintah nya lalu ketiga anak itu menurut dan masuk ke dalam kamar.

Setelah mereka masuk, Rosetta kegirangan sendiri. Sepertinya apa yang di katakan duda itu benar, anak- anak itu sangat lengket dan patuh padanya. Dan itu secara tidak langsung membuat nya untung.

"Yes! akhirnya aku gak perlu kembali ke rumah. Daripada harus di jodohkan sama kakek- kakek tua, mending aku di sini.

Rosetta merasa sangat senang. Dia akhirnya tidur tanpa beban sama sekali, meskipun harus tidur di sofa tapi entah rasanya berbeda di bandingkan dia tidur di kasur empuk di rumah nya. Setidaknya tidak ada beban pikiran sekarang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Pagi hari tiba, di kediaman rumah tuan dhiyaksa saat ini.

Pria setengah baya dengan kumis melintang itu baru saja bangun dari tidur nyenyak nya. Bagaimana tidak nyenyak, dia sudah di janjikan akan menang di pemilihan bupati berikut nya karena sekarang ada sokongan dari bramasta, yang memiliki pengaruh besar di dunia politik saat ini.

"Aih segar sekali udara pagi hahaha. " Dhiyaksa tertawa bahagia, dia berbalik untuk menyeruput kopi panas yang baru di hidangkan salah satu pelayannya.

"Siapkan baju seragam ku, Yasir, " katanya pada asisten pribadinya.

"Baik Pak. " Yasir gegas melenggang pergi untuk menyiapkan baju seragam yang akan di pakai untuk ke kantor bupati hari ini.

Ketika menikmati pemandangan pagi di luar, dhiyaksa seketika ingat dengan putri nya. Dia merasa bersalah karena telah mengurung Rosetta semalaman di kamarnya sendirian.

"Padahal anak itu tinggal menuruti ucapan ku, sudah pasti hidup nya akan terjamin, ck. " dhiyaksa bergumam, sedikit kesal karena penolakan putrinya itu yang ingin dia jodohkan dengan Bramasta sebagai istri ketiga. Padahal walaupun di madu, sudah pasti Rosetta akan menjadi istri kesayangan apalagi kalau bukan karena kecantikan putrinya itu, apalagi usianya yang mudah dan masih energik. Sayang, putrinya tersebut sangat susah di atur hingga membuat nya marah.

Tapi pagi ini, dhiyaksa rencananya ingin meminta maaf dan membujuk putrinya kembali agar mau menerima perjodohan itu. Dhiyaksa pun memutuskan untuk ke kamar Rosetta di lantai atas.

Dia sudah menyiapkan coklat, yang menjadi favorit putrinya itu untuk membujuknya. Tok! tok! pintu di ketuk.

"Sayang, buka pintu nya, ini papa. " seru dhiyaksa namun tak ada sahutan. Tak menyerah, dia mengetuk lagi pintu kamar gadis kesayangannya itu.

"My darling sweetheart, buka pintu nya honey, papa ingin masuk. "

Namun hening tak ada sahutan. Seketika berbagai praduga buruk menghantui kepalanya, Dhiyaksa panik. di tekannya kenop pintu tapi terkunci.

"Bagaimana ini?" dhiyaksa memegang kepalanya, hawa panik itu semakin menghantui nya.

"Yasir, kemari! " dia berteriak dengan suara menggelegar yang hampir merobohkan tiang- tiang rumah.

"Yasir! " teriaknya lagi memanggil ajudan pribadinya itu.

"Ya pak, saya datang! " Yasir yang di serang oleh suara dahsyat nan membahana itu, seketika saja datang dengan tergopoh- gopoh.

Plak! yasir mendapatkan toyoran di kepalanya, pria ceking itu seketika saja mengaduh memegang kepalanya.

"Lelet sekali kau!"

"Ya mangap pak. Abis dari belakang, " ujar yasir memberikan alasannya.

Dhiyaksa berkacak pinggang, wajahnya mulai mengkeruh hampir ingin menangis.

"Yasir, bagaimana ini? putri ku tidak ingin keluar dari kamarnya, dia mengunci pintu nya. " keluh dhiyaksa, dengan muka panik sekaligus ingin menangis saat itu.

Yasir ngelag dulu. Dia menggaruk- garuk kepalanya yang sebenarnya tak gatal. "Eh, bukannya tadi malam tuh bapak sendiri yang ngunci kamarnya neng Sissy. "

Dhiyaksa melongo dulu, wajahnya tampak seperti orang bloon. Matanya menyipit berusaha mengingat- ngingat.

"Eh ha'ah lah, aku ya yang mengunci pintu nya? " dia malah bertanya lagi. Maklum sudah mulai pikun.

"Nah iya Pak. Kan bapak yang memang sengaja mengurung neng Sissy di dalam kamar. " tandas Yasir, geram juga karena dia yang menjadi sasaran tadi. Kepalanya sekarang jadi benjol.

Dhiyaksa malah tertawa. "Hahaha, terimakasih ya sudah mengingat kan ku. Baiklah, aku ambil kuncinya dulu. "

Dhiyaksa berlalu untuk mengambil kunci, di situlah wajah yasir langsung berubah. "Dasar aki- aki pikun. " gumamnya.

"Eh, ngomong apa kau tadi? " dhiyaksa berbalik lagi.

Wajah yasir langsung panik, seperti orang yang habis ketahuan ngambil gorengan lima biji tapi bayarnya dua.

"Ehehehe, gak pak gak. Angin lewat itumah, cuma angin lewat, hehehe. " kilah yasir sambil nyengir.

Mata dhiyaksa menyipit. Untungnya yasir selamat kali ini karena majikannya itu langsung pergi.

"Fyuh! aman. " Yasir mengusap dada, lega.

Tak berapa lama kemudian, dhiyaksa kembali sambil membawa kunci kamar putrinya. Dia menaruh kunci di lubangnya hingga akhirnya pintu pun terbuka, tapi ketika dia masuk tak ada siapa- siapa di dalam sana. Matanya sontak terbelalak. Di carinya ke setiap sudut kamar, nihil tak ada Rosetta di dalam kamarnya.

Sampai dhiyaksa melihat jendela pintu yang menghubungkan balkon dengan kamar terbuka, dhiyaksa langsung saja menuju balkon. Emosi nya tak bisa dia tekan lagi begitu melihat untaian kain yang menyerupai tali di lilitkan ke sebuah tiang pagar balkon. Dengan semua bukti itu, tak salah lagi bahwa putrinya itu telah kabur dari rumah.

Wajah dhiyaksa memerah padam, kedua tangannya mengepal.

"ROSETTA!!!!! "

*****

1
Dancingpoem
🥰🥰🥰🥰🥰
beybi T.Halim
awal yang memacu adrenalin ..,dengan anak2 yg luar biasa pintar 😊
Harwanti Jambi
Haha jodoh tak pernah salah jalan
Dancingpoem: betul 👍
total 1 replies
𝓖𝓒 ⃟👑Atdgies🦋
apa itu Zein, benih cinta kah/Shy/
Dancingpoem: hahahaha
total 1 replies
Iqlima Al Jazira
🤦🏼‍♀️🤦🏼‍♀️
Dancingpoem: hahaha/Joyful/
total 1 replies
tutiana
Luar biasa
Dancingpoem: terimakasih untuk rating 5 nya/Determined/
total 1 replies
Moh Rifti
up
Nikma: Permisi kakak Author ..

Halo kak reader, kalau berkenan boleh mampir novel aku juga ya 'Kesayangan Tuan Sempurna' ..
Terima kasih😊🙏
total 1 replies
Helen@Ellen@Lenz
lanjut thor biar seru 💪💪
Helen@Ellen@Lenz: iya pasti dong
Dancingpoem: siappp, smoga tetap setia ya ngikutin cerita nya/Smile/
total 2 replies
Moh Rifti
next
Moh Rifti
/Determined//Determined//Determined/
Moh Rifti
/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Helen@Ellen@Lenz
sy doakan moga jln cerita yg authur buat moga sukses ya dan dilimpahi rezeki bt ceritanya
Dancingpoem: Aamiin MasyaAllah terharu sekali komentar nya kak, semoga kk juga sehat selalu ya sekeluarga Aamiin 🥺😇🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!