Pendekar Sembilan Nyawa

Kediaman klan Su, sedang ada keramaian, mereka sedang melakukan perjamuan, sebuah tradisi atau kebiasaan klan atau penguasa benua biru.

Dunia pendekar adalah dunia yang penuh pertarungan, tidak ada yang lebih penting selain kekuatan sendiri untuk bertahan dan berkembang, tetapi aliansi, kerjasama dan persahabatan tidak kalah penting.

Klan Su mengadakan jamuan setahun sekali, mereka mengundang klan-klan, dan penguasa desa sekitar bahkan yang ada di kota awan. Jamuan dikhususkan untuk mempererat hubungan, kerjasama dan juga saling memperkenalkan generasi muda mereka..

Jamuan kali ini lebih meriah dari sebelumnya, klan Su sedang berkembang selain itu, isu Su Binbin yang menjadi anggota paviliun Medika menjadi perbincangan bukan hanya untuk desa pelangi atau desa sekitar, juga kota awan..

"Ketua Bai terimakasih sudah mau datang ke jamuan klan kami" ketua Su sedang menyambut ketua Bai yang datang bersama Su Binbin,

"Terimakasih juga sudah membimbing Su Binbin sehingga sudah bisa menjadi anggota paviliun Medika" ketua Su tau itu pasti karena Liu Bai,,

"Tidak perlu berterima kasih ketua Su, itu semua hanya karena bakat dan keberuntungan Guru Su Binbin sendiri" ketua Bai tetap merendah, dimata Liu Bai itu buka apa-apa, lagi pula itu juga untuk kebaikan sekte sapu jagad juga desa pelangi kedepannya..

Anggota klan Su yang lain sedang menerima tamu lainnya, tetapi mereka tetap bisa mendengarkan apa yang dibicarakan ketua Bai, mereka adalah pendekar dan panca indra mereka sudah lebih tajam..

Dimata mereka perkembangan sekte sapu jagad berkat adanya Su Binbin, dan Su Binbin menjadi anggota paviliun berkat keberuntungan dan bakatnya, bukan karena sekte atau ketua Bai.

Setidaknya itu yang ada dipikiran klan Su, kebencian dan kemarahan menutupi akalnya, jawaban Liu Bai menambah keyakinannya, kemungkinan yang lain, tentu saja mereka abaikan.

Beberapa bulan ini mereka tidak lagi mengganggu sekte, fokus mereka teralihkan, mereka mencoba dan memaksa Su Binbin untuk kembali ke klan dan meninggalkan sekte sapu jagad.

Kembalinya Su Binbin akan memperkuat klan, bahkan mereka bisa langsung kembali ke kota awan dan menjadikan desa pelangi sebagai cabang, impian dan tujuan utama klan Su saat ini.

Untuk ketua Bai, mereka masih mengingat penghinaan terakhir dikota awan, tentu saja mereka akan meminta penjelasan tetapi bukan sekarang, ini perjamuan, selain itu ketua Bai datang dengan Su Binbin.. tetapi bukan berarti tidak bisa dipermalukan..

"Ketua Bai, kita semua tahu sekte sapu jagad sedang berkembang pesat, sayang tidak ada murid sekte di perjamuan ini, padahal aku ingin bertukar beberapa gerakan dengan murid sekte sapu jagad.." Tuan muda Su Ren mulai memancing ketua Bai, sebagai tuan muda berbakat klan Su dia harus tampil, bagaimanapun perjamuan adalah ajang menonjolkan diri.

Ketua Su heran tidak ada murid sekte Sapu Jagad yang datang, dalam perjamuan, sudah menjadi kebiasaan klan klan akan membawa generasi muda mereka dan sekte membawa beberapa muridnya. Yang ketua Su tidak ketahui, ketua Bai datang atas ajakan Su Binbin, dan sekte Sapu Jagad tidak mendapat undangan..

Dalam perjamuan selalu ada hiburan dan juga ada pertarungan persahabatan, siapa saja boleh menantang, tetapi jabatan harus sesuai, walaupun persahabatan selalu ada cedera bahkan kematian.

"Akun mohon maaf, Sayang sekali murid sekte sapu jagad tidak ada yang bisa datang, tetapi jika berkenan, aku harap petinggi Su Pian mau bertukar beberapa gerakan" ketua Bai sudah tau kemana arah pembicaraan, langsung pada intinya.

Entah sengaja atau tidak, pilihan ketua Bai adalah Su Pian, ranah master tingkat satu, senjata utamanya pedang, orang nomor dua klan Su setelah ketua. Tetapi dalam kenyataan saat ini, dialah penguasa klan Su sebenernya.

Ketua Bai dan Su Pian berada di arena tarung yang sudah disediakan.

"Ketua Bai, mohon bimbingannya, mari kita mulai aku akan memberikan mu dua langkah pertama untuk menyerang" petinggi Su Pian seakan meremehkan..

"Kalau begitu aku tidak akan sungkan" Liu Bai langsung menyerang, srak kepala Su Pian jatuh kelantai.

Liu Bai masih terlihat di tempatnya, tidak ada yang melihat pergerakannya, hanya ada pedang yang meneteskan darah, cukup menjadi bukti bahwa ketua Bai telah memenggal Su Pian.

"Ahh maaf ketua klan aku kelepasan, lagi pula aku sudah lama tidak bertarung, selain itu pedang milik klan Su ini terlalu tajam" Liu Bai turun dari arena, membersihkan darah dari pedang yang dia gunakan dan menyimpannya kembali ke tempat yang disediakan..

Semua orang memperhatikan ketua Bai, ini perjamuan klan Su, tetapi ketua Bai delam waktu singkat menjadi tokoh utama..

Ketua Su masih terlihat tenang, dari semua orang yang ada, dia satu-satunya yang pernah melihat kesadisan Liu Bai, anggota klan Su masih tidak percaya, bahwa mereka baru kehilangan petinggi Klan..

Tuan muda Su Ren juga tertegun dia akhirnya paham apa yang dikatakan ketua Bai di kota awan, bahwa dia, bahkan klan Su tidak ada di mata Liu Bai..

Perjamuan diadakan untuk pamer dan mencari peluang, tetapi kadang itu menjadi awal kehancuran..