CINTA KARNA TAKDIR

CINTA KARNA TAKDIR

Episode 1

Bel sekolah berbunyi dengan keras nya, pertanda pelajaran telah usai, semua murid merapikan buku buku dan alat tulis lain nya ke dalam tas, mereka bersiap siap untuk pulang

" liv, kamu pulang sama siapa? " tanya Lidia sahabat Olivia

Olivia Wijaya, anak satu satunya dari keluarga wijaya, ia tinggal bersama sang mama yang merupakan seorang disainer yang bernama nela risa, sedangkan sang papa wijaya telah meninggal dunia saat usianya sembilan tahun , kini ia hanya tinggal bersama mama nya saja, Olivia juga mempunyai seorang sahabat dari kecil yaitu Alfaro rizky Andreas meski jarak umur mereka terpuat lima tahun tak jadi masalah bagi mereka untuk bersahabat

Alfaro merupakan anak dari teman baik sang mamanya , rumah mereka juga bersebelahan hal itu juga yang membuat Olivia dan Alfaro menjadi sahabat

" aku di jemput sama supir lid, emang ya kenapa? " tanya balik Olivia sambil memasukkan buku bukunya ke dalam tas

" gak papa sih, sebenar nya aku mau ngajak kamu jalan hehehe"

" duh maaf ya lid aku gak bisa, lain kali aja ya , aku ada janji sama kak faro" Olivia merasa tidak enak sebenar nya untuk menolak ajakan sahabat nya, tapi ia sudah terlanjur berjanji mau menemani sahabat nya

" jadi kamu mau jalan sama kak alfaro? " tanya Lidia dengan antisias

Olivia hanya mengagumkan kepalanya, pertanda ia mengiyakan pertanyaan Lidia

" aaa, aku boleh ikut kalian gak, pliss liv, boleh ya " Lidia memohon agar Olivia mengizinkan nya ikut bersama mereka

" bukan nya aku gak mau ngajak kamu, tapi kamu tau sendiri kan kak faro itu gak suka kalau aku ngajak temen"

" ya juga ya, ya udah deh aku gak jadi ikut, selamat berkencan aja ya buat kalian " celetuk Lidia dengan lesu

" kencan apa ya, dia itu sahabat sekaligus kak ku" jawab Olivia sambil berdiri dari tempat duduk nya

" tapi kalian tu kaya orang pacaran aja lo lov " kata Lidia lagi

' aku sih berharap begitu' batin Olivia

" ya udah lah aku duluan ya, besok aja kita jalan nya nanti aku langung izin sama mama ku" ucap Olivia

" ya udah deh, kalau begitu, kita bareng aja depan nya " ajak Lidia

mereka berdua pun keluar bersama sambil membawa tas masing masing menuju ke depan sekolah, saat berada di parkiran Lidia pamit pulang duluan menggunakan mobil nya, sedangkan Olivia sedang menunggu jemputan dari sopir nya

" pak ujang kemana sih, kok tumben telat jempu nya" gumam Olivia sambil melihat jam tangan ada di pergelangan tangan nya

" belom pulang liv? " tanya yoga ketua OSIS di sekolah nya yang menghampiri Olivia di depan gerbang dengan motor nya

Olivia langung melihat ke arah sumber suara sambil mengelang kan kepalanya

" belum "jawab Olivia singkat

" mau pulang bareng? " tawar yoga

" cemong " teriak seseorang di seberang jalan

Olivia tersenyum saat mendengar teriakn seseorang

" aku pulang dulu ya, jemputan aku udah sampai" pamit Olivia kepada Yogi lalu pergi menghampiri sebuah mobil sport di seberang jalan

Yogi hanya bisa memandang kepergian Olivia yang menyeberangi jalan

sesampainya Olivia di dekat mobil sport yang terparkir di pinggir jalan, ia langsung masuk ke dalam mobil itu

" kok kakak sih yang jemput? " tanya Olivia saat sudah ada di dalam mobil

" sengaja biar kita langung pergi, aku udah izin sama mama mu buat pinjem kamu sebentar" ucap Alfaro yang langsung menjalalankn mobil sport nya meninggalkan sekolah Olivia

" emang nya kak mau ngajak ku ke mana sih? " tanya Olivia penasaran

" ada deh " jawab Alfaro sambil tersenyum

" ii dasar" Olivia cemberut

Alfaro langsung mengacak ngacak rambut Olivia dengan gemas nya melihat Olivia cemberut, itu kebiasaan Alfaro lakukan saat ia gemas dengan Olivia

"iii kak faro rambut aku berantakan" protes Olivia sambil merapikan rambut nya kembali

" abis nya suka banget cemberut kaya gitu, bikin gemes aja" kata Alfaro sambil tersenyum

" tapi kan gak di acak acak juga rambut aku" Olivia masih kesal

" elah, gitu aja marah kamu mong, oh ya mong kapan kamu ujian? " tanya Alfaro sambil fokus lagi menyetir, ya Alfaro memanggil Olivia dengan sebutan cemong, karena Olivia kalau makan es krim suka belepotan hal itu lah membuat Alfaro memanggil nya dengan sebutan cemong

" em, kalau gak salah bulan depan sih, emang nya kenapa kak? " tanya balik Olivia

" gak papa, yuk turun kita udah sampek" ajak Alfaro yang baru saja memarkirkan mobil nya ke sebuah toko perhiasan

" mau ngapain kita ke sini? " tanya Olivia bingung

" udah turun aja napa jangan banyak tanya" ucap Alfaro yang langsung melepaskan sabuk pengaman nya lalu keluar dari dalam mobil

dengan wajah bingung Olivia langusung ikut turun dari mobil dan mengikuti Alfaro masuk kedalam toko perhiasan itu

" selamat siang ada yang bisa saya bantu? " tanya peayan toko perhiasan itu

" mbak tolong keluarkan cincin berlian yang paling bagus di toko ini" pinta Alfaro kepada pelayan toko perhiasan itu

" kakak mau beli cincin, buat tante ya? " tanya Olivia

belum sempat Alfaro menjawab datang lah pelayan toko itu sambil membawa beberapa cincin berlian

" cepet pilih yang bagus " pinta Alfaro

" ok" jawab Olivia yang langsung memlih salah satu cincin yang cantik dan elegan

" yang ini aja bagus kak" tunjuk Olivia ke salah satu cincin berlian

" wah pilihan kamu memang tepat mong" ujar Alfaro sambil tersenyum puas dengan hasil pilihan olivia

" kakak beli cincin buat apa sih?, perasaan ulang tahun tante tari udah lewat" tanya Olivia dengan penasaran

" sebenar nya nanti malam aku mau melamar kekasih ku mong "jawab Alfaro sambil tersenyum bahagia

deg

jantung Olivia serasa berhenti sejenak saat mendengar ucapan Alfaro yang kata ny ingin melamar kekasih nya, hati nya mendadak langung sakit pria yang ia cintai secara diam-diam diam ingin melamar gadis lain

" mbak tolong bungkus yang ini ya" pinta Alfaro sambil menunjuk cincin pilihan Olivia

" k-kak punya kekasih? " tanya Olivia sambil menahan rasa sakit hati nya

"ya lah mong, masa orang seganteng aku gak ada kekasih sih" jawab nya sambil tersenyum sombong

Olivia langsung terdiam seribu bahasa ia selama ini tidak tau kalau pria yang ia cintai ini sudah memiliki ke kasih

" kamu jangan sedih gitu dong mong, meski pun nanti aku udah nikah, kamu tetep jadi adik tersayang aku" ucap Alfaro sambil melihat ke arah Olivia yang nampak sedih

Olivia masih diam tak menjawab ucapan Alfaro , ia masih terkejut dengan kenyataan kalau Alfaro, sahabat sekaligus cinta pertama nya sudah memiliki ke kasih

jangan lupa like komen dan vote nya ya terimakasih🥰 🙏

Terpopuler

Comments

Anonymous

Anonymous

keren

2024-05-08

0

Anonymous

Anonymous

keren

2024-04-19

0

Praised94

Praised94

terima kasih

2024-04-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!