NovelToon NovelToon
Harapan Baru

Harapan Baru

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Penyelamat
Popularitas:743
Nilai: 5
Nama Author: Big.Flowers99

Seorang gadis muda, reinkarnasi dari seorang Assassin terhebat di masanya terdahulu. Gadis tersebut tidak menyadari bahwa ia adalah reinkarnasi Assassin tersebut.

Ia menjalani hidupnya dengan biasa-biasa saja. Sampai akhirnya, ia bertemu dengan seorang wanita dewasa yang ternyata adalah mentor Assassin itu. Wanita ini sudah hidup beratus-ratus tahun lamanya hanya untuk bertemu dengan gadis ini dan akan melatihnya sampai gadis itu siap menghadapi lawannya sendirian karena perlu diketahui, gadis muda itu adalah reinkarnasi terakhir dari Assassin itu.


Tugasnya adalah mencegah lawannya yang juga bereinkarnasi sampai masa di mana gadis itu hidup. Lawannya berencana menguasai suatu pemerintahan di kotanya dengan cara yang kotor.

Ternyata tugasnya tidak hanya itu saja. Ia juga menanggung nasib dunia.
Nasib dunia berada di tangannya.

Mampukah dia menyelamatkan dunianya? Atau dunianya harus punah?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Big.Flowers99, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Penyerangan

Di alam mimpi.

"Nathalia... Nathalia... Bangun."

Nathalia terbangun. Ia melihat ada seorang pria yang sudah lama tidak menghantuinya.

"S... S... Siapa Anda??" Tanya Nathalia ketakutan.

"Aku adalah kamu. Kamu adalah reinkarnasi terakhirku."

"Jadi, Anda adalah Master Assassin, Mirage Marius??" Tanya Nathalia tidak percaya.

"Ya, benar."

"Bangunlah, Nathalia. Ada sesuatu yang akan mengancam nyawamu dan temanmu. Hadapi dia," kata Mirage.

"Saya belum siap," kata Nathalia.

"Kamu pasti menang. Dia belum menggunakan kekuatan sepenuhnya. Dia sangat terobsesi ingin menghabisimu. Bangun... Bangun, Nathalia."

Tersadar dari alam mimpi.

Nathalia membuka matanya secara mendadak, lalu melihat sekitarnya. Sebuah kamar besar sekali. Saat menoleh, ada Caroline yang sedang tertidur pulas. Kepalanya diletakkan di pinggir kasurnya. Nathalia menatap Caroline yang tidur sambil sesekali mengigau.

Nathalia bangkit lalu memindahkan posisi Caroline ke atas kasur. Setelah selesai, ia melihat ada minuman di meja. Masih hangat. Ada secarik kertas yang dikaitkan di pegangan gelas tersebut.

Kalau kamu sudah bangun lalu aku tertidur, minumlah ini. Istirahat dulu di rumahku. Sepertinya kamu sakit sampai-sampai tak sadarkan diri. Cepat sembuh, ya. Salam hangat, Caroline. Ya ampun, gadis itu. Ada-ada saja.

Nathalia meminumnya. Tubuhnya terasa hangat sekali. Lalu ia melirik ke arah jam. Pukul dua dini hari.

"Nyam... Nyam... Nyam. Hmm... Enak. Tambah sausnya lagi, hmm..."

Nathalia tertawa geli. Caroline mengigau ia sedang menyantap sesuatu. Sebenarnya, ia ingin pulang. Namun karena merasa tidak enak hati kepada Caroline, Nathalia memutuskan untuk berada di sana sampai Caroline bangun.

Sembari menunggu, Nathalia berdiri memandang ke luar. Rumah Caroline bak istana megah. Sangat besar sekali.

Sedang asyik-asyiknya menikmati pemandangan, tiba-tiba Nathalia merasakan ada sesuatu yang membahayakan datang kepadanya. Nathalia memeriksa sekitarnya. Tidak ada siapa-siapa. Hanya ada angin yang berhembus dari luar jendela yang dibuka oleh Caroline, sepertinya. Nathalia berjalan ke arah pintu kamar. Mendekatkan telinganya ke daun pintu. Tidak ada apapun di sana. Sepi sekali.

Nathalia kembali ke tempatnya semula. Kembali menikmati pemandangan langit malam.

Tzinggg...

Ada seseorang yang menyerangnya dari belakang menggunakan sebilah pedang. Beruntung, Nathalia menahan dengan pedangnya yang entah bagaimana caranya pedang itu muncul. Nathalia mengamati seseorang yang menyerangnya. Wajahnya tertutup setengah karena menggunakan masker. Tubuhnya dilengkapi armor, kelihatannya sangat canggih. Tampaknya orang tersebut adalah seorang pria.

Pria tersebut mendorong Nathalia menggunakan pedangnya, membuat Nathalia terpental namun tidak sampai menabrak dinding. Nathalia bangkit perlahan dan bersiap menghadapi serangan berikutnya.

"Nathalia Tavisha."

Nathalia terkejut pria itu mengetahui namanya. Suaranya berat, khas pria dewasa.

"Akhirnya aku menemukanmu. Sudah lama juga aku mencarimu," kata pria itu.

"Siapa kamu?? Dan dari mana kamu tau namaku??" Tanya Nathalia.

"Kau tidak perlu tau itu. Karena sekarang aku akan membunuhmu di tempat ini," kata pria itu sambil mengacungkan pedangnya ke arah Nathalia.

Nathalia sedikit ketakutan namun ia mencoba untuk menghilangkannya. Ia mencoba mencari-cari celah untuk menyerang duluan.

Sejenak, Nathalia merasakan sesuatu.

Secara perlahan, tubuh Nathalia terbungkus oleh jaket jubah berwarna hitam dengan tudung kepalanya berwarna hitam juga. Masker yang ia lepas, tiba-tiba terpakai diwajahnya. Begitu juga dengan sarung tangan yang sudah terpakai di tangannya.

Pria tersebut mengamati perubahan Nathalia itu. Lalu memasang kuda-kuda, menggenggam pedangnya dengan erat, mengacungkan kembali pedangnya ke arah Nathalia, sambil berkata, "The Assassin."

Nathalia mengamati tubuhnya sejenak. Pakaian jubah yang ada di The Secret, sekarang sudah terpakai di tubuhnya. Pandangannya beralih ke pria itu. Entah mengapa, perasaannya berubah menjadi yakin bahwa ia bisa mengalahkan pria itu.

"Kau, The Assassin, aku akan membunuhmu untuk selama-lamanya," kata pria itu.

"Jika kamu bisa, Pria Misterius," balas Nathalia seraya memakai tudung kepalanya.

Mereka berdua secara serempak menyerang satu sama lain. Pedang mereka saling bersentuhan. Saling dorong dan adu kekuatan terjadi di antara mereka berdua. Pria misterius ini terkejut dengan kekuatan Nathalia. Perlahan-lahan, pedang Nathalia mendorong pedangnya ke arahnya sendiri.

Nathalia menggunakan kesempatan itu untuk mendorongnya keluar. Nathalia memilih bertarung di luar supaya tidak menganggu Caroline yang sedang tidur lelap. Nathalia berhasil mendorong pria tersebut keluar. Bagi Nathalia, tempat di luar sangatlah luas dan yang terpenting adalah tidak mengganggu Caroline maupun orang yang ada di rumah tersebut.

Lalu, secara tiba-tiba, Nathalia berteleport di depan pria misterius. Pria itu kaget tiba-tiba ada Nathalia di depannya. Jangankan pria itu, Nathalia sendiri yang melakukannya saja terkejut dengan aksinya. Sehingga, ia hanya termenung saja di depan pria itu tanpa melakukan serangan.

Serempak, mereka berdua mundur.

"Bagiamana caranya aku melakukan itu??" Batin Nathalia.

"Bagaimana bisa dia melakukan hal semacam itu??" Batin pria misterius.

Nathalia mencoba mengingat-ingat cara berpindah tempat secara cepat, seperti yang ia lakukan barusan. Akan tetapi, setelah diingat-ingat, ia tidak menemukan caranya. Kejadian tersebut terjadi secara tiba-tiba saja.

Sedang mengingat-ingat, tiba-tiba pria misterius itu sudah berada di depannya, hendak menyerang Nathalia. Kejadian ajaib terjadi. Nathalia dapat berpindah secara cepat, menjauh dari serangan pria itu.

Melihat serangannya dapat dihindari, pria tersebut menoleh ke belakang. Nathalia melihat serangan yang dilancarkan pria itu memiliki daya hancur yang hebat. Tanah yang terkena tebasan pedangnya, retak seketika. Meninggalkan celah yang lebar.

Mereka berdua saling berhadapan satu sama lain. Lalu, dari penglihatan Nathalia, ada titik-titik misterius. Ia bingung, apa maksud dari titik tersebut. Ada satu titik yang berada di atas pohon.

Ada kesempatan bagi Nathalia untuk mencoba titik itu. Pria tersebut kembali menyerang dengan ayunan pedang. Nathalia mencoba mengarahkan matanya ke titik yang ada di atas pohon. Secara ajaib, Nathalia sudah berada di atas pohon.

Begitu caranya aku dapat berpindah tempat. Baiklah, aku mengerti.

Pandangannya beralih ke pria tersebut. Ada titik berada dekat dengan posisi si pria. Nathalia segera berpindah ke sana. Nathalia menyerang menggunakan ayunan pedangnya.

Tzinggg...

Pria tersebut dapat menahan pedang Nathalia. Pertarungan dilanjut dengan adu serang menggunakan pedang. Nathalia dapat mengimbangi serangan pria tersebut. Seni pedang yang diajarkan oleh The Ghost, sangat membantu Nathalia menghadapi serangan si pria.

Tziingg... Tzing.. Tzing...

Begitulah bunyi pedang mereka yang saling beradu.

Beberapa kali serangan yang dilancarkan oleh pria tersebut dapat dipatahkan dengan mudah oleh Nathalia. Pria itu terlihat frustrasi karena serangannya tidak ada yang berhasil mengenai Nathalia. Justru sebaliknya, serangan Nathalia lah yang berhasil dilancarkan. Sebuah tebasan pedang menggores pipi sebelah kiri si pria tersebut sebanyak tiga goresan.

Pertarungan beralih di luar area rumah. Sebuah rerumputan luas sekali. Nathalia dan pria tersebut menghentikan sejenak serangan mereka. Nafas mereka terengah-engah.

"Panggil drone penyerang," ucap pria itu kepada seseorang lalu ia kabur dari Nathalia.

Nathalia keheranan, pria itu kabur darinya. Lalu dari langit, ada drone mengarah kepadanya. Tiba-tiba, drone tersebut menembakkan sinar laser. Nathalia segera menghindar sambil mundur menjauhi serangan drone tersebut.

Nathalia berlari dengan cepat menuju rumahnya. Ada satu serangan laser yang hampir mengenainya. Beruntung, Nathalia hanya terpental saja. Ia bergegas bangkit lalu berlari lagi.

Sampai akhirnya, ia dapat bersembunyi di The Secret yang entah bagaimana caranya terbuka dengan sendirinya. Drone-drone tersebut terlihat hancur lebur. Seperti ada yang membantu Nathalia dari kejauhan.

Di dalam The Secret, Nathalia memasuki ke ruangan jubah disimpan. Ia melepas jubahnya beserta perlengkapan dan persenjataannya. Ia bercermin sebentar. Ada luka di pundaknya.

Siapa pria itu?? Kuat sekali. Dan kenapa aku bisa mengimbanginya?? Padahal, latihan saja belum selesai.

Nathalia masuk ke dalam rumahnya. Ia mengambil beberapa obat untuk mengobati lukanya.

Lalu, ia beristirahat sampai ketiduran.

 

Di sisi lain, pria misterius itu sampai di tempat Parvita Company cabang Sky City. Ia menuju tempat pembuatan senjata dan peralatan canggih di sana.

Pria itu membuka maskernya. Ada wajah yang tidak asing, Robert Shammack. Rupanya, Robert yang menyerang Nathalia.

Robert menghampiri karyawan di sana. Saat berjalan, perlahan-lahan armor yang menyelimuti tubuhnya menghilang. Ada sebuah alat kecil ditangannya.

"Hei, kau! Apa benar ini 75 persen, hah!!?? Kenapa aku masih kalah dengan gadis itu?? Tidak. Dia mengimbangi serangan dan kekuatanku. Apa yang kau perbuat, hah!!?" Robert mencengkeram leher karyawan itu.

"M... M... Maaf. Aku membuat sesuai yang Anda minta," jawab karyawan itu.

"Omong kosong! Buat ini menjadi 100 persen. Atau kau tak akan kubiarkan hidup," kata Robert dengan nada mengancam.

"Tetapi, kita kehabisan bahan untuk membuat armor tersebut, Tuan. Butuh waktu satu minggu untuk mendapatkan bahan tersebut," jelas karyawan itu mengenai armor Robert yang belum sepenuhnya selesai.

"Jika kau tidak bisa membuatku armor itu, kau akan mati!" Seru Robert sambil menatap tajam karyawannya.

"B....b...b... baik. Saya akan menyelesaikannya, Tuan," tanggap karyawannya dengan perasaan takut.

Robert meninggalkan tempat itu dengan kesal dan marah. Di ruangannya, ia duduk sambil menyilangkan salah satu kakinya ke atas kaki satunya.

"Gadis itu. Sepertinya memiliki kekuatan alami. Bagaimana bisa?? Akan sulit jika melawannya sekarang, kecuali jika armor itu sudah 100 persen selesai. Sepertinya, aku harus menjalankan rencana cadangan itu. Setelah itu, dia pasti dapat kubunuh dengan mudah," batin Robert.

Terlihat wajah Robert tersenyum licik.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!