Kisah perjuangan seorang anak manusia yang berusaha bangkit meskipun dunia tidak menghendakinya.
Kelahirannya dianggap pembawa sial dan bala bencana bagi keluarga nya,ibunya meninggal saat melahirkannya,dan sang ayah yang sangat mencintai istrinya itu,menganggap sang anaklah pembunuh istrinya,sehingga memendam dendam kesumat luar biasa.
Dengan berbagai tekanan dan siksaan,dia berusaha bangkit melawan takdir nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Alvinoor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sepuluh Pengawal Dewi Teratai Putih.
Mata Hong Yi terbelalak, menyaksikan musuh Shin Liong yang tumbang, dengan tenggorokan tertembus anak panah aneh, hingga menembus ke tengkuk, dan menghancurkan tulang leher nya.
Ketika Shin Liong melepaskan pegangan tangan nya pada panah sumbu langit,panah itu secara ajaib menghilang dari pandangan mata.
Shin Liong celingukan mencari kesana kemari kedua pemuda Wang Mo Jin dan Kiang Ban Te.
Namun kedua pemuda itu tidak terlihat batang hidung nya lagi.
Rupanya, setelah melihat ketiga kakak seperguruan mereka tewas, kedua pemuda licik ini secara diam diam pergi meninggalkan tempat itu secepat nya.
Kedua pemuda licik itu pergi menyelamatkan diri setelah melihat ketiga kakak seperguruan mereka tewas semua.
"Pemuda licik itu sudah pergi tanpa kita ketahui, dasar licik" umpat Hong Yi geram.
"Biarlah Hong Yi,satu saat kita juga pasti bertemu kembali dengan mereka berdua"kata Shin Liong.
"Hei bocah!, dari mana kau mendapatkan senjata tadi?" tanya nenek Xiau Mo Li sambil menepuk bahu Shin Liong.
"Nek,,senjata itu pemberian mendiang ibu ku nek!" jawab Shin Liong.
"Sungguh beruntung kau memiliki senjata sesakti itu,jaga baik baik senjata itu" pesan nenek Xiau Mo Li.
"Terimakasih nek,senjata ini menurut ibu tidak bisa di miliki sembarang orang,karena dia memilih sang pemilik nya sendiri,,bila dipaksakan untuk memiliki nya,justru bisa membahayakan orang itu sendiri,senjata itu bisa berbalik menyerang orang yang tidak di kehendaki nya nek!"kata Shin Liong menjelaskan.
Meskipun panas terik menyengat,tetapi karena mereka berjalan di apit oleh hutan di kiri dan kanan, maka tidak terasa terlalu mengganggu.
Setelah melanjutkan perjalanan,menjelang tengah hari,mereka ber istirahat di tepi sebuah sungai kecil.
Tempat itu seperti nya sudah biasa menjadi tempat persinggahan orang orang,ini terlihat dari bekas api di beberapa tempat.
Saat mereka sedang ber istirahat,dari arah timur terdengar derap beberapa ekor kuda.
Setelah tiba di dekat sungai kecil itu,terlihatlah jika yang baru tiba adalah sepuluh orang gadis cantik cantik menunggangi sepuluh ekor kuda.
Mereka semuanya mengenakan pakaian yang sama,yaitu jubah biru langit dengan sulaman bunga teratai berwarna putih di dada sebelah kanan mereka, yang menandakan bahwa mereka berasal dari perguruan teratai putih.
Perguruan teratai putih terletak di utara kota Li Cuan tepatnya di kaki gunung Tiang Lun sebelah Utara.
Jadi antara perguruan Teratai putih dan kota Li Cuan,berbatas gunung Tiang Lun sebelah timur.
Perguruan ini seluruh guru dan murid nya adalah perempuan semua.
Matriak perguruan ini adalah seorang wanita cantik yang sangat misterius sekali.
Wanita yang di panggil Dewi Teratai putih ini, konon memiliki kecantikan yang tiada dua nya, tetapi tidak sembarang orang bisa bertemu apalagi melihat wajah nya, bahkan para murid murid nya sendiri tidak pernah melihat wajah guru besar perguruan Teratai putih ini, meskipun mereka murid utama perguruan itu.
Apabila ada misi ataupun urusan keluar,maka sepuluh orang murid kepercayaan nya saja yang bergelar sepuluh Dewi utama yang akan pergi.
Dewi Teratai putih konon mempunyai kesaktian yang tinggi, sehingga cukup di segani oleh para pendekar putih maupun hitam lain nya.
Tidak ada yang tahu, perguruan teratai putih ini termasuk golongan hitam atau putih,karena mereka bertindak tidak mengenal istilah hitam maupun putih, karena siapapun yang tidak mereka sukai,akan mereka musuhi,perduli itu golongan hitam maupun putih.
Sepuluh orang gadis cantik itu melompat turun dari punggung kuda nya, menatap kearah rombongan Shin Liong sesaat,kemudian menambatkan kuda kuda mereka di bawah sebatang pohon yang agak rindang.
Shin Liong sengaja beristirahat agak jauh dari Yu Eng San dan Yu Ling Sia,karena dia tahu,sejak semula, Yu Ling Sia seperti menghindar dari diri nya.
Mungkin gadis cantik itu jijik atau takut dengan wajah Shin Liong yang lain dari manusia normal.
Shin Liong menikmati makanan nya di tepi sungai di atas sebuah batu besar.
Tidak berapa lama,Hong Yi datang mendekat ke pada Shin Liong yang makan sendirian.
"Kau ku lihat kau membuat jarak dengan Eng San dan Ling Sia, kenapa?,bukankah mereka teman kita juga?" tanya Hong Yi.
Shin Liong tersenyum menatap kearah Hong Yi.
Gadis itu sebenar nya sangat cantik dengan bentuk tubuh ideal serta kulit yang putih bersih seandainya tidak ada koreng di muka nya.
"Aku tidak ingin membuat suasana hatinya rusak dengan kehadiran ku Hong Yi, aku tahu dia tidak menyukai ku" jawab Shin Liong jujur.
"Ya aku juga melihat dari pandangan mata nya,dia seperti tidak menyukai mu,orang orang seperti kita memang harus tahu diri Shin Liong,makanya aku mau berteman dengan mu,kita sama sama memiliki kekurangan" Hong Yi bicara sambil meletakan sekerat daging segar yang di masak kedalam tempat makan Shin Liong.
"Terimakasih Hong Yi,kini aku tidak lagi merasakan hidup sendirian di dunia ini,masih ada teman dan sahabat tempat aku berbagi keluh kesah" Shin Liong kembali memasukan daging rusa kedalam mulut nya.
"Tidak apa apa Shin Liong, kita adalah sahabat, diantara sahabat senasib, kita harus saling berbagi suka duka,ya kan ?"...
"Kau benar Hong Yi "...
Sepuluh gadis cantik yang baru tiba di tempat itu, juga mengeluarkan bekal mereka,sambil sesekali menatap kearah Shin Liong dan Hong Yi yang sedang makan di atas sebuah batu besar di pinggir sungai kecil itu.
"Kakak pertama, lihatlah disana,jodoh yang cocok kan kak,yang laki laki mempunyai kulit seperti ular, sedangkan yang perempuan mempunyai muka yang penuh dengan koreng, itu yang nama nya se jodoh kak" kata salah seorang gadis itu.
"Hei adik kesepuluh, jangan terlalu banyak mengomentari orang lain, siapa tahu kau justru menjadi jodoh dari remaja itu,baru kau tahu rasa" kata gadis yang lebih tua yang di panggil kakak pertama.
"Cuih!, siapa Sudi kak, kakak aja barang kali yang mau!" kata gadis tadi sambil meludah ketanah.
Gadis pertama tadi tiba tiba meludah ketanah kalang kabut,karena segumpal tanah sebesar kelingking melesat masuk kedalam mulut nya.
Dengan kemarahan yang meluap luap,gadis itu segera mencabut pedang nya, dan menyerang kearah Shin Liong dan Hong Yi yang baru saja menyelesaikan makan nya.
""Bruaak!!".
Tiba tiba lompatannya tertahan seperti menabrak dinding yang tidak terlihat.
Tubuh gadis itu melorot ketanah dengan hidung yang mengucurkan darah, karena terbentur dinding gaib yang tidak terlihat.
Gadis yang paling tua,yang di panggil sebagai kakak pertama itu melompat kearah adik nya sambil melepaskan pukulan jarak jauh ber kekuatan besar kearah Shin Liong dan Hong Yi yang masih asik duduk di atas batu seperti tidak terganggu sama sekali.
"Bum!".
Terdengar suara dentuman nyaring ketika tenaga dalam jarak jauh yang di lemparkan gadis pertama itu, membentur dinding tak terlihat.
Meskipun tenaga yang di kerahkan cukup besar,tetapi dinding gaib itu tidak juga bergeming, malahan gadis itu sendiri yang mental sejauh puluhan tombak karena hantaman arus balik dari tenaga dalam nya sendiri.
"Kakak pertama!".
Beberapa orang gadis cantik memburu kearah sang kakak pertama mereka yang tergeletak di tanah dengan bibir basah oleh beberapa gumpal darah.
Rupanya pukulan tenaga dalam yang mental menghantam si pemilik nya sendiri tadi cukup kuat, sehingga gadis itu mengalami luka dalam cukup parah karena hantaman tenaga dalam nya sendiri.
"Kurang ajar!, ku bunuh kalian berdua" teriak gadis yang lain.
"Tahan serangan nona nona muda,bukan kami yang melukai kakak kalian,tetapi itu tenaga nya sendiri yang berbalik menyerang dirinya,bukan dari kami!" kata Shin Liong sambil berdiri di atas batu besar itu.
"Jangan bersembunyi di balik tirai gaib ini,ayo kita bertarung!" teriak gadis yang di panggil kakak kedua itu.
"Sudahlah nona,aku minta maap bila sudah merepotkan kalian semua, tetapi percayalah, kami tidak menyerang kalian, tetapi Hanya membela diri kami saja"kata Shin Liong sambil melepaskan tirai gaib yang dia pasang tadi.
"Enak saja minta maap,kalian memang harus mati di tangan kami!" kata gadis kakak kedua sambil bersiap siap untuk menyerang di ikuti oleh yang lain nya.
Para gadis yang rata rata sudah berada di tingkat alam Raja menengah itu segera mengurung Shin Liong dan Hong Yi.
Hong Yi segera mengeluarkan pedang kecil dari cincin ruang nya, sedangkan Shin Liong cuma mempergunakan pisau kecil peninggalan ibu nya dulu.
Sebentar saja,delapan orang gadis cantik pengawal Dewi Teratai putih, mengeroyok sepasang remaja tanggung.
Kakak kedua dan kakak ketiga segera menyerang Shin Liong dengan serangan beruntun mereka.
Shin Liong yang sudah mempergunakan ilmu Kiok Pui atau kaki terbang nya,bergerak lincah seperti tarian burung srigunting yang lincah menghindar setiap serangan, bahkan sesekali membalas dengan pukulan tangan kosong ke tubuh para gadis cantik itu.
"Buk!".
"Buk!".
"Byuur!"...
Kakak kedua dan kakak ketiga,terkena tendangan kaki Shin Liong, tepat di pantat nya,membuat kedua gadis cantik itu terpental,masuk kedalam sungai berair dangkal itu.
Sementara kakak ke empat dan kakak kelima berdiri kaku terkena totokan Shin Liong.
Begitu juga dengan Hong Yi, sudah berhasil menumbangkan tiga orang gadis penyerang nya dengan tendangan kaki nya juga.
Kakak ke enam menghentikan serangan nya,ketika melihat semua saudaranya bergelimpangan tidak berkutik lagi.
"Kami mengaku kalah,kalian berdua bisa senang senang sekarang,tetapi ingat,kalian sudah membuat masalah dengan perguruan Teratai putih,dan hal itu tidak akan berakhir begitu saja" kata gadis kakak ke enam itu sambil menunjuk ke arah Shin Liong dan Hong Yi.
Dia segera membebaskan totokan kedua saudara nya serta menolong yang lainnya.
Beberapa orang gadis yang roboh terkena tendangan dari Shin Liong maupun Hong Yi itu segera duduk bersila di atas tanah untuk mengatur pernafasan mereka serta memperbaiki jalan darah mereka yang sempat kacau tadi.
Sementara itu,adik kesepuluh yang membuat gara gara asal, cuma diam duduk di sisi kakak pertama yang masih belum sadarkan diri.
Shin Liong menjura di hadapan para gadis pengawal Dewi Teratai putih itu, "maapkan saya nona nona muda semua,saya tidak ada niat untuk menyakiti kalian,sekali lagi mohon maap,kami permisi!"...
Sembilan orang gadis itu cuma diam menatap kearah Shin Liong dan Hong Yi tanpa reaksi apapun juga.
Sedangkan Shin Liong dan Hong Yi beserta nenek Xiau Mo Li dan Yu bersaudara segera meninggalkan tempat itu.
Derak roda kereta dan hentakan kaki kaki kuda terdengar kian menjauh dari tempat itu.
Sembilan orang gadis cantik itu cuma bisa melongo menatap kepergian sepasang remaja itu dengan pikiran mereka masing masing.
Seumur hidup mereka, baru sekarang di pecundangi oleh sepasang remaja tanggung dengan begitu mudah nya.
...****************...