NovelToon NovelToon
BALAS DENDAM SI BUNGSU

BALAS DENDAM SI BUNGSU

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintamanis / Balas Dendam / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Teen School/College / TKP / Trauma masa lalu
Popularitas:2.6k
Nilai: 5
Nama Author: cerryblosoom

Satu demi satu kematian terjadi di sekolah.

Jika di waktu biasa, orang tua mereka akan langsung menuntut balas. Tapi bahkan sebelum mereka cukup berduka, perusahaan mereka telah hancur. Seluruh keluarga dipenjara.

Mantan anak yang di bully mengatakan, "Jelas ini adalah karma yang Tuhan berikan, atas perbuatan jahat yang mereka lakukan."

Siswa lainnya yang juga pelaku pembully ketakutan, khawatir mereka menjadi yang selanjutnya. Untuk pertama kalinya selama seratus tahun, sekolah elit Nusantara, terjadi keributan.

Ketua Dewan Kedisiplinan sekaligus putra pemilik yayasan, Evan Theon Rodiargo, diam-diam menyelidiki masalah ini.

Semua kebetulan mengarahkan pada siswi baru di sekolah mereka. Tapi, sebelum Evan menemukan bukti. Seseorang lebih dulu mengambil tindakan.

PERINGATAN MENGANDUNG ADEGAN KEKERASAN!!!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cerryblosoom, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11 KLUB KESEHATAN

Aria tak tahu pikiran orang lain, dia masih setenang sebelumnya, "Ya, senior."

"Kalau begitu," Evan menggantung ucapannya,  dia melanjutkan dengan nada menggoda yang tidak biasa, "Pertemuan ini memang kebetulan. Murid baru, jaga dirimu baik-baik, jangan lagi bersembunyi di tempat terjadinya masalah, atau pertemuan selanjutnya, aku tidak akan sebaik sekarang," setelah mengatakan itu Evan melanjutkan perjalanannya.

Yang lain mematung di tempat, mereka memasang ekspresi tak percaya, apa yang baru saja mereka dengar.

Merasakan tak ada yang mengikutinya, tanpa menghentikan langkahnya, Evan kembali bicara, "Kalian tinggal disana," kata-kata yang sederhana, tapi membangkitkan ketakutan di hati semua orang, kecuali Aria tentunya. Buru-buru mereka menyusul Evan, meninggalkan Aria sendiri.

Aria yang ditinggalkan merasa kesal, orang ini benar-benar mengancamnya dua kali, bisakah dia terus diam saja.

...----------------...

Jam istirahat.

Aria berdiri di depan Kantor Kesehatan sekolah. Dia mengangkat kepalanya dan melihat mading yang terpasang di dinding. Sangat kotor dan tidak terurus. Dia harus curiga telah datang ditempat yang salah.

Tiba-tiba suara datang dari belakang punggungnya.

"Kenapa tidak masuk?"

Aria menoleh kebelakang, melihat pria muda dengan seragam yang sama dengannya, dia melirik ke tanda kelasnya, sepertinya seorang senior, "Maaf senior, apa ini benar Kantor Kesehatan Sekolah?"

"Kamu tidak bisa baca," kata pemuda itu menghina. Tanpa menunggu Aria bicara, pemuda itu langsung masuk tanpa permisi.

Aria yang melihatnya dibuat tercengang untuk sesaat. Setelah mempertimbangkan, dia berjalan masuk ke tempat pemuda itu masuk.

Tanpa diduga, di dalam Kantor Kesehatan tidak seburuk apa yang Aria lihat dari depan. Ruangannya luas, bersih, dan tertata rapi.

"Tidak salah ruangan, dek," ejek pemuda yang ditemui Aria di depan.

"Heh, gak sopan, kamu," tegur gadis disebelahnya.

Pemuda itu mendengus, "Ya lagian, ga jelas banget, tanya-tanya ini Kantor Kesehatan, atau bukan. Itu tulisan segede gaban, enggak lihat apa ya," setelah mengatakan itu, pria itu pergi memasuki ruangan lain yang ada di Kantor Kesehatan.

Sang gadis yang melihat temannya, hanya menggelengkan kepala, dia lalu menatap Aria, dan berkata, "Maafkan teman saya ya. Dia sedang memiliki masalah. Jadi mudah emosi dengan hal kecil."

"Tidak apa," jawab Aria singkat.

"Oh, ya. Kamu datang kesini, apa ada yang sakit? Ingin istirahat, atau mau meminta obat saja."

"Tidak, senior. Aku datang untuk bergabung dalam klub," terang Aria langsung.

Jessica memasang ekspresi terkejut, "Siswi baru, di kelas Guru Alin," katanya menduga.

Aria mengangguk sebagai balasan.

Melihat tebakannya benar, Jessica langsung bangkit dari tempat duduknya, pergi masuk ke ruangan temannya masuki, dalam keadaan berapi-api.

Aria yang melihatnya menjadi bertanya-tanya. Rasanya tidak ada yang salah dalam kata-katanya. Tapi nampaknya orang lain sangat marah.

Tak lama Jessica keluar, dengan menarik kerah Sammy, membawanya ke hadapan Aria, "Minta maaf, sekarang," ucapnya penuh ketegasan.

"Apasih, lepaskan aku dulu," kata Sammy.

Jessica melepaskan dengan kasar, matanya melotot, memberi tatapan peringatan.

"Apa? Tadi kamu diam saja," Sammy memberi tatapan tajam pada Aria, "Apa yang gadis ini katakan, sampai- AW...." Dia mengelus kepalanya, menatap tak percaya pada Jessica, "Kenapa memukulku sih?"

"Diam," kata Jessica tak sabar. Tangannya menunjuk Aria, lalu berkata, "Ini Aria, siswi rekomendasi Guru Alin, yang akan bergabung dalam klub kita," penuh dengan penekanan di setiap katanya.

Sammy melihat bolak-balik antara Jessica dan Aria. Masih belum bisa mencerna apa yang terjadi.

Melihat temannya yang terlihat bodoh, Jessica merasa sakit kepala, dia mengabaikannya, memilih bicara pada Aria.

"Aria, abaikan saja dia. Kenalkan namaku Jessica, aku senior satu tingkat diatas mu, aku ada di kelas 11 B4, jika kamu ingin mencariku, salam kenal," kata Jessica memperkenalkan diri. Dia lalu melirik teman di sampingnya, "Dia Sammy, sama sepertiku, dia juga satu tingkat di atasmu, Dia di kelas 11 B4, sama sepertiku. Jangan tersinggung dengan sikapnya, dia memang sangat menyebalkan."

"Mohon bantuannya, senior," Aria membungkuk kecil.

"Ah, tidak-tidak, jangan terlalu sopan, kami yang mungkin akan merepotkanmu untuk kedepannya."

Aria mengerjapkan matanya, tidak begitu mengerti, "Em, baiklah."

"Hey, jadi dia benar, yang akan bergabung ke klub kita," seru Sammy setelah tersadar.

Jessica menepuk jidat nya, "Lama sekali, kau sadarnya."

"Hehehe," Sammy meringis malu. Tatapan yang semula bermusuhan pada Aria. Berganti menjadi bersemangat, "Aria, benar kan. Aku Sammy, maaf soal yang tadi, aku sudah tidak sopan padamu."

"Tidak apa," jawab Aria pelan.

"Sungguh, aku benar-benar minta maaf padamu," ucap Sammy dengan nada menyesal.

"Iya," jawab Aria singkat.

"Kau, belum memaafkanku ya, sung-"

"Sudah cukup," potong Jessica. Dia menghela nafas lelah, dengan ketidak pekaan Sammy.

"Aria sudah memaafkanmu. Dia memang tidak banyak bicara, mengertilah. Apa kamu lupa apa yang dikatakan Guru Alin. Tapi jika kamu terus berisik. Aku yang akan marah padamu," kata Jessica dengan nada mengancam di dua kalimat terakhir.

Mendengar itu, Sammy langsung berpura-pura mengunci mulutnya.

Jessica tak memperdulikannya lagi, kembali melihat pada Aria, dengan tatapan lembut, lalu berkata, "Ayo, duduk. Kamu pasti lelah berdiri, dari tadi kan, Aria," Dia lalu membawa Aria pada tempat dia duduk sebelumnya, "Duduklah disini."

Aria dengan patuh duduk, awalnya dia ingin menolak tapi melihat tatapan bersikeras seniornya, akhirnya dia menerimanya saja.

Jessica lalu duduk di kursi sebelahnya. Disaat yang bersamaan Sammy duduk di kursi berlawanan. Mereka menatap Aria dengan tatapan panas.

Aria menjadi sedikit tidak nyaman, "Dimana anggota klub yang lain? Apa mereka belum datang?" tanyanya untuk mengalihkan perhatian.

Mendengar pertanyaan Aria, Jessica dan Sammy sama-sama membuang muka, tak berani menatap Aria langsung. Keduanya terlalu malu untuk menjawab.

Aria menjadi lega, dia akhirnya bisa bernafas dengan normal. Bukan karena dirinya terintimidasi. Dia hanya tak terbiasa interaksi yang dekat dengan manusia.

Tapi Dia cukup penasaran kenapa kedua seniornya tiba-tiba tidak berani menatapnya.

Setelah keheningan beberapa saat, Jessica yang pertama memandang Aria lagi, Dia berkata, "Hanya ada kita berdua."

"Eh," heran Aria. "Hanya dua."

Jessica mengangguk, "Hanya kita berdua, sekarang menjadi bertiga setelah kehadiranmu," ekspresi nya menahan malu. Sungguh memalukan klub yang seharusnya cukup banyak peminat. Sekarang hanya berisi dua anggota.

"Kenapa?" tanya Aria penasaran. Dalam hati dia berfikir. Apa karena penerimaan anggotanya sangat ketat. Tapi jika begitu, kenapa Dia bisa diterima dengan mudah.

Mendengar pertanyaan Aria, Jessica kembali ragu, Dia bertukar pandang dengan Sammy.

Sammy langsung menggeleng, sebagai tanda ketidak setujuan. Menurutnya jika mereka memberi tahu Aria yang sebenarnya. Gadis itu pasti akan memutuskan untuk keluar dari klub mereka.

Sudah sangat sulit bagi mereka menemukan anggota baru. Sekarang, setelah menemukannya, mereka tidak boleh melepaskannya, atau klub Kesehatan, akan berakhir di angkatan mereka. Jika dipikirkan memang sedikit jahat, kita telah menipu siswi baru, yang tidak tahu apa yang terjadi.

"Tidak, Aria perlu mengetahuinya, sekarang dia adalah bagian dari kami," ucap Jessica setelah mempertimbangkan.

Sammy tak bisa membantah keputusan Jessica, karena saat ini Jessica lah ketua di klub mereka. Dia hanya bisa harap cemas di dalam hati, akan apa yang terjadi selanjutnya.

"Aria, kuharap setelah ini, kamu tidak akan menyesali keputusanmu untuk bergabung dengan klub kita," ucap Jessica serius.

"Aku akan menutup pintu dulu," kata Sammy, kemudian berdiri menuju pintu.

Aria memperhatikan dalam diam, menunggu seniornya melanjutkan.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!