Ayyara Queenby Anderson 22 Tahun, Dia gadis yang ceria dan sedikit bar bar. Ayyara baru menyelesaikan kuliahnya dan lansung di terimah kerja jadi sekertaris di sebuah perusahan besar yang ada di kotanya.
David Wilson Alexander 28 Tahun, Dia seorang Ceo diperusahaan tempat Ayyara bekerja.
Ayyara gadis yang cerewet dan bar bar dipertemukan dengan David yang dingin tak tersentuh oleh wanita.
Yuk! Kita intip kisah mereka.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ScorpioGirls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiger
Ayyara dan Silvi baru tiba di apartemen, Mereka turun dari mobil masing masing.
"Ayo!" ucap Ayyara dan Silvi mengikutinya dari belakang.
Mereka masuk ke dalam lift, kebetulan hanya ada mereka di dalam lift.
Ting
Pintu lift terbuka, mereka kekuar dari dalam lift berjalan beriringan.
Tid
Tid
Tid
Tid
Ayyara memasukan sandi pintu apartemen nya. mereka masuk dan lansung duduk di sofa yang ada di ruang tamu.
"Kakak tinggal sendiri disini?" tanya Silvi, meraih remot kontrol televisi yang ada di atas meja.
"Iya, Kecuali kalau kamu mau menemani" ucap Ayyara terkekeh. Silvi terpaku melihat Ayyara tertawa, karna yang biasa dia lihat hanya sebatas senyum. Ayyara yang dia kenal selama ini adalah Ayyara yang selalu mode serius dan jarang tersenyum, lah ini tertawa.
"Kak Ayyara semakin cantik kalau tertawa" Puji Silvi
"Kakak Memang udah cantik dari orok!" sahut Ayyara dengan muka menggodanya.
"Iya si, Kakak memang wanita paling cantik yang pernah aku temui selain aku dan Mommy!" ucap Silvi terkekeh.
"Tapi, kamu masih kalah dari Kakak kan?" ucapnya menaik turunkan Alisnya.
"Itu bisa Kakak buktikan, kalau Kakak bisa membuat Kakak Silvi jatuh cinta padamu!" ucapnya tertawa mengingat Kakak sepupunya yang kaku.
"Kakak tidak perlu melakukan pembuktian, kan udah banyak yang mengakui kecantikan Kakak ini" ucap Ayyara
"Iya de, Kakak yang paling cantik, paling seksi, paling baik, paling jago!" ucapnya mengangkat kedua jempol nya.
"Iya dong!" ucapnya dengan bangga, lalu mereka tertawa.
"Kak Ayyara ternyata bisa bercanda juga, padahal ya, Silvi kira, Kak Ayyara itu orang nya Kaku sama Kayak Kakak aku. Kan selama ini kalau ketemu Kakak, ekspresinya selalu mode wanita berwibawa gimana gitu, ternyata aslinya....." ucap Silvi terpotong oleh Ayyara.
"Bar bar!" ucap Ayyara terkekeh. Silvi ikut tertawa mendengarnya.
"Kalau dalam ber organisasi, kita harus pandai pandai kondisikan, apalagi kita ketuanya, kita harus terlihat berwibawa di hadapan mereka" sahut Ayyara.
"Iya juga si, Kak Silvi lapar" ucapnya memegangi perutnya.
"Cacing nya lapar ya,,, ulu ulu,,, tidak ada makan disini cing" ucap Ayyara terkekeh
"Cacing nya mau makan masakan Kak Ayyara" ucapnya dengan tersenyun cerah
"Kamu ya, tau aja kalau hari ini aku malas masak" ucap Ayyara, dia meraih ponselnya yang ada di dalam tasnya.
"Yaa!! Gagal de makan masakan Kak Ayyara, tapi ngak apa apa de, yang penting beli nya pakai uang Kakak" ucapnya terkekeh
"Kamu ini! Kali ini Aku yang bayarin karna ini apartemenku" ucapnya meletakkan ponselnya di atas meja.
"Kak mau minum" ucap Silvi lagi.
"Ambil aja di dapur, anggap rumah sendiri, Aku mau rebahan dulu. Cemilan ada di lemari samping kulkas, di bawah meja di depan mu ada juga" ucap Ayyara membaringkan tubuhnya di atas sofa panjang.
"Oke!" ucapnya berdiri dari duduknya, dia berjalan dengan bersenandung ria menuju dapur.
Silvi membuka lemari terlebih dahulu untuk mencari cemilan.
"Wowww!! ini ma, serasa di minimarket versi mini sekali. Banyak banget macam snack Kak Ayyara. Pusing kan jadinya" ucapnya dengan mata bulat melihat banyak nya stock snack milik Ayyara.
"Kalau begini ma, auto betah!" ucapnya mengambil beberapa cemilan yang berbeda beda.
Silvi beralih membuka kulkas, mata nya melotot melihat stock minuman kemasan milik Ayyara yang memenuhi rak kulkas dan pintunya.
"Wow!! ini benar benar minimarket versi mininya lagi"ucapnya kegirangan.
"Gimana cara bawanya!" ucapnya ketika melihat snack yang dia simpan diatas meja bar, ditangannya sudah ada dua varian susu kotak.
"Terpaksa bolak balik!" ucapnya menenteng dua bungkus snack dan dua kotak susu uht.
Silvi ini memang tidak ada malunya ya, udah ambil dua bungkus, ehh malah mau balik lagi ambil yang lain.
Ketika dia sampai di ruang tamu, ternyata Ayyara sudah tertidur. Silvi hanya mengabaikan nya, dia malah balik ke dapur untuk mengambil sisa snacknya.
-
-
-
David dan ke empat sahabatnya baru tiba di markas Tiger.
Mereka masuk ke dalam Markas dan di sambut oleh semua anggotanya. Mereka hanya mengangguk mengiyakan.
"Siang Ketua! Bos!" ucap Sony orang yang menjadi tangan kanan mereka di markas. Jadi mereka memanggil Bos kepada Ke empat sahabat David, kalau sama David, mereka memanggil ketua.
David dan sahabatnya hanya mengangguk, Mereka kini berada dalam suatu ruangan, yang tersedia sofa dan meja, bahkan ada televisi juga disana.
"Bagaimana persenjataan kita?" tanya David
"Hampir semua tiba Ketua, Tinggal menunggu yang dari Negara A" ucap Sony
"Bagus! Kalian harus siap siaga setiap waktu, bisa saja markas kita ini yang akan jadi sasaran mereka" ucap David lagi.
"Siap Ketua!" jawab Sony.
"Kamu boleh keluar! Nanti Saya cek senjatanya" ucap David,
"Baik Ketua" ucap Sony, dia berjalan keluar dari ruangan itu.
Jack berdiri dari duduknya, dia menghampiri sebuah lemari yang ada di sudut ruangan, dia mengambil beberapa botol wine dan gelas, dia membawanya ke atas meja depan sahabatnya.
Mereka mulai menuangkan wine ke gelas masing masing dan meminum nya. Mereka minum sambil mengobrol.
Markas yang dimiliki David dan sahabatnya sangat mewah yang berdiri di tengah hutan. Tapi kalau tampak dari luar, hanya seperti bangunan tua yang tidak berpenghuni. Di dalamnya sangat mewah, tersedia berbagai fasilitas untuk keperluan rumah tangga, karna memang sebagian besar anggotanya menginap di sana.
David berjalan beriringan dengan para sahabatnya menuju tempat persenjataan nya. Mereka sebuah kamar, mereka masuk ke dalam kamar, Jack menekan tombol yang tersembunyi di balik sebuah lukisan tiger besar. Ketika tombolnya di tekan, temboknya akan bergeser layaknya seperti pintu geser.
Mereka masuk melalui pintu itu, ternyata ruangan senjata yang mereka maksud berada diruang bawah tanah.
Mereka masuk ke dalam ruangan yang berukuran 16 X 20 meter, di dalam ruangan ini hanya ada persenjataan yang sudah tertata rapih, ada yang di gantung di dinding, ada yang di simpan di etalase khusus.
David melihat dan memeriksa senjata yang baru tiba, begitu pun dengan sahabatnya.
Setelah selesai melihat persediaan senjata nya, mereka meninggalkan ruangan bawah tanah.
Jack yang sengaja keluar paling belakang, dia ingin menutup pintu kembali. Dia menekan tombol yang ada di balik lukisan besar, yang gambarnya harimau yang mengaun.
Mereka berjalan beriringan menuju pintu utama, dimana David yang berada di tengah tengah mereka. Saat ini mereka ingin meninggalkan markas.
Semua anggotanya berdiri berbaris di depan pintu menyambut mereka yang ingin keluar.
Anggotanya semua menunduk memberi hormat. David dan ke empat sahabatnya hanya mengangguk mengiyakan.
Mereka naik ke dalam mobil masing masing, hanya David dan Jack yang berdua dalam mobil.
gemessss....knp d luar ga d cek???
pst bktinya lbh bnyak kl yg onoh kthuan jg....