Apa jadinya jika mantan Agen rahasia bertemu Mantan Mafia yang sama-sama menyelematkan anak mereka dari sindikat perdagangan manusia?
Mantan Mafia yang sudah lama menduda langsung terpikat pada pandangan pertama tanpa ia tahu jika wanita tangguh yang ia kagumi adalah mantan agen rahasia yang memilih pensiun dini sejak sang suami wafat.
Mantan agen rahasia yang selama ini hidup lurus-lurus saja menjadi terusik karena di kejar secara ugal-ugalan oleh pria yang tidak ia kenal. Terlebih lagi anak sang pria juga ikut ikutan mengejar dirinya agar ia mau menjadi ibu anak itu.
Akankah mantan agen rahasia itu luluh dengan serangan cinta ayah dan anak itu? Apa lagi sejak kejadian tersebut hidup mereka mulai terusik oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan yang mulai membuat mereka terpaksa kembali angkat senjata.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nurhikmah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Meminta bantuan Daddy
Jambi, 14 November 2024
Olin menggandeng tangan mungil Kimi keluar dari kedai es krim karena bocah lucu itu meminta makan es krim sebelum pulang ke toko cake Olin.
Begitu memasuki mobil, ia mengecek ponselnya dan melihat beberapa panggilan tidak terjawab dari Miss Jena dan sebuah pesan dari pria kemayu itu.
"Oh my god," keluh Olin seraya tepuk jidat melihat waktu panggilan dan isi pesan tersebut.
"Kenapa Kak?" tanya Myla heran.
"Kita langsung ke toko ya, tadi rupanya saat kita di dalam ada panggilan dari si Jena. Sepertinya ada masalah pada Hiro dan teman-temannya," jawab Olin seraya menghidupkan mesin mobil.
"Ya sudah, ayo Kak cepat. Siapa tahu masalahnya bukan masalah kecil," sahut Myla lagi.
Olin mengangguk dan mereka pun kembali ke toko cake Olin seperti rencana awal.
🌺🌺🌺
Malam harinya, Harry menunggu kepulangan Daddy nya dari kantor di ruang tamu sambil menonton televisi. Ia mendengar suara bel yang berbunyi dan maid pun berlari membukakan pintu.
Suara derap langkah kaki terdengar hingga mendekati tempat Harry duduk santai.
"Son, kenapa belum juga tidur?" tegur Hades sembari bertanya.
"Ada yang ingin aku omongin sama Daddy," jawab Harry dengan wajah serius.
"Tunggu di ruang kerja Daddy! Daddy mau mandi dulu," pinta Hades yang dijawab anggukan kepala sang anak.
Meskipun hubungan mereka tidak terlalu dekat seperti anak-anak pada umumnya, Hades selalu mendukung dan mendengarkan apa yang di inginkan putranya. Apalagi semenjak sang putra mengerti jika ia tidak selalu ada karena kesibukannya mengurus bisnis yang ia kembangkan.
Harry duduk di sofa ruang kerja sang ayah sambil memainkan ponselnya. Ia mendongak ketika mendengar suara pintu yang dibuka dari luar.
Hades berjalan menuju meja kerjanya dan duduk di kursinya.
"Apa yang ingin kau bicarakan pada Daddy, Son?" tanya Hades tanpa mengubah raut datar mukanya.
"Aku ingin meminta bantuan Daddy, terutama pada Uncle Hwan," jawab Harry tanpa basa basi.
"Meminta bantuan? Bantuan seperti apa yang kau maksud, Son?" tanya Hades lagi dengan kening berkerut.
Harry membuang kasar napasnya sebelum menjawab pertanyaan sang Daddy. Ia pun menceritakan pertemuannya dengan Olin dan dimana ia tinggal selama seminggu saat ia di keroyok dan dibantu Hiro serta teman-temannya. Ia juga menceritakan perlakuan lembut Olin yang sangat ia rindukan dan ia menyukai semua yang ada pada Olin. Harry juga tanpa malu atau sungkan menceritakan jika Olin begitu memanjakannya ketika ia tinggal bersama wanita cantik itu. Sehingga ia meminta bantuan untuk mencari tahu siapa yang mengintai dan mengawasi Hiro karena firasatnya mengatakan jika orang-orang itu mengincar Olin terutama Hiro.
"Hm, jadi kau minta Uncle Hwan untuk mencari tahu siapa orang-orang itu?" tanya Hades sekali lagi pada sang putra.
"Iya, Dad. Dengan kekuasaan Uncle Hwan di dunia bawah yang sama kuatnya dengan kekuasaan Daddy, aku rasa itu bukanlah hal yang sulit untuk mencari tahu semua ini. Aku tidak mau ada yang menyakiti Mommy dan Hiro, apalagi sampai melukai fisik mereka berdua. Apa Daddy bisa mengabulkan permintaan ku?" jawab Harry dengan wajah khawatir dan takut terjadi apa-apa dengan Mommy Olin.
Hades tertegun melihat kekhawatiran di mata sang putra untuk wanita yang ia panggil Mommy itu. Ia begitu penasaran dengan sosok Mommy yang dipanggil Harry, dimana saat menyebut panggilan Mommy ia melihat binar cinta dan kasih sayang terpancar jelas dimata sang putra.
"Baiklah, Daddy akan membantumu dan menghubungi Uncle Hwan malam ini juga. Berikan foto atau identitas Mommy Olin dan juga anaknya biar Daddy kirimkan pada Uncle Hwan," putus Hades dengan mengabulkan permintaan sang putra.
"Terimakasih, Daddy. Aku menyayangimu, Dad," ucap Harry dengan tersenyum lebar.
Hades kembali tertegun melihat senyuman lebar sang putra yang mana ini pertama kalinya ia melihat senyuman itu setelah sang putra berumur lima tahun. Tanpa sadar setitik air bening keluar dari sudut matanya melihat senyuman yang bahagia itu.
Hades cepat-cepat menghapusnya sebelum dilihat sang anak. Ia ikutan tersenyum yang mana ini pertama kalinya ia tersenyum dihadapan sang anak selama sang anak lahir ke dunia ini.
"Daddy juga menyayangimu, Son." balas Hades dengan lembut.
Hati Harry menghangat melihat senyuman di wajah datar sang Daddy, ia tidak menyangka jika pria dingin berwajah datar seperti Daddy nya bisa tersenyum juga.
"Aku sudah mengirimkan data dan foto Mommy dan Hiro, Dad. Aku kembali dulu ke kamar karena sudah malam," ucap Harry sebelum ia keluar dari ruangan sang Daddy.
Ting, ting...
Suara dentingan chat terdengar seiring dengan Harry menutup pintu ruang kerja Hades.
Hades meraih ponselnya dan membuka chat sang anak. Matanya terbelalak kaget begitu melihat foto wanita yang dipanggil Mommy oleh sang putra. Ia berulangkali mengucek matanya seakan-akan ia berhalusinasi melihat foto wanita pujaannya yang sudah membuat ia tidak bisa fokus bekerja hari ini.
"Hahahaha, ternyata Tuhan memang menakdirkan dirimu menjadi milikku, Baby! Tidak perlu berlama-lama dan bersusah payah mencari mu, Tuhan mengirim putraku sendiri padamu dan akan aku pastikan kau serta putramu menjadi milikku! Hahahaha...," ucap Hades dengan gelak tawa yang begitu kencang saking bahagianya.
Dengan semangat yang penuh, ia langsung menghubungi orang kepercayaannya yang mengurus dunia bawahnya di Tiongkok. Ia meminta agar informasi tentang orang-orang yang mengincar calon istri dan calon anaknya didapatkan dalam waktu 1 x 24 jam.
🌺🌺🌺
Sementara itu, saat ini Hiro sedang bermanja-manja dengan berbaring ber bantal paha sang Mommy. Myla dan Kimi tidak mau diajak pulang ke rumah mereka karena mereka ingin tinggal di ruko saja. Olin tidak mau memaksa dan membiarkan ibu dan anak itu tinggal di sana sampai mereka bosan.
"Apa yang kau pikirkan, Sayang?" tanya Olin dengan lembut sambil mengusap rambut hitam sang anak.
"Tidak ada, Mom. Hiro hanya kepikiran dengan orang-orang yang membuntuti tadi. Entah kenapa seperti firasat Harry, Hiro merasa jika mereka mengincar Hiro. Siapa mereka dan apa alasannya mengintai Hiro?" jawab Hiro dengan nada khawatir.
"Mommy juga tidak tahu, Sayang. Keluarga kita termasuk Oma dan Opa tidak punya musuh baik disini maupun di luar negeri. Meskipun Mommy bukan lagi anggota rahasia, Mommy tidak mempunyai musuh apalagi sampai bersinggungan yang membuat mereka dendam. Karena musuh Mommy saat menjadi agen rahasia tidak tahu identitas asli Mommy apalagi wajah Mommy. Mommy juga bingung dengan semua ini," ucap Olin yang sama tidak tahunya.
"Mom, apa ini ada kaitannya dengan Daddy Ken?" tanya Hiro tiba-tiba sambil bangkit dari rebahannya.
Bersambung....