Kehidupan rumah tangga Mika dan Tomi sangatlah romantis walaupun pernikahan mereka belum di karuniai anak. Namun di tahun ke tiga krikil-krikil kecil mulai berdatangan.
Suami yang selama ini di percaya, di sayangi dan di cintai ternyata menusuk mika dari belakang.
" Maafkan aku, aku khilaf "
Dunia mika seakan runtuh ketika mendengar kata maaf dari suaminya. Hati mika seakan di tusuk dengan ribuan pisau belati bahkan dadanya berdeguk lebih cepat dari sebelumnya.
Air mata yang selama ini tidak pernah membasahi wajah mika, kini luntur juga. Tidak hanya di khianati oleh sang suami tapi mika juga di khianati oleh sahabat yang selama ini selalu menampung curahan isi hati mika.
Nasi sudah menjadi bubur, waktu tidak bisa di putar, kini mika hanya bisa menelan pahit kisah rumah tangganya.
Mampukah mika bertahan dan satu atap dengan sahabat yang kini telah menjadi madunya? Atau mika mundur mencari kebahagiaan yang baru.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Cumi kecil, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6 TIDAK SEPENDAPAT
" Mbak " Bila duduk di samping mika yang sedang termenung di dekat kolam ikan.
" Ada apa bila? " Tanya Mika yang langsung menghapus air matanya.
Bila menunduk tidak enak kepada kakak iparnya ini " Maafkan perkataan ibu ya mbak, Bila sudah berapa kali bilang kepada ibu untuk tidak menyinggung perasaan mbak tapi ibu " Bila menunduk malu.
" Sudahlah bil, ini bukan salah kamu. Lagian disini seharusnya mbak tidak terlalu mengambil hati dengan ucapan ibu " Balas Mika dengan suara lirihnya.
Bila memeluk mika dari samping " Aku yakin Allah pasti akan segera memberikan mbak momongan yang lucu-lucu " Seru bila antusias.
Mika tersenyum " Aamin.. Terimakasih ya bil karena sudah memberikan mbak semangat "
" Aku ini adikmu mbak, sudah seharuanya aku memberikan mbak semangat " Ucap bila tersenyum.
" Kalian ternyata di sini toh, bil. Mas mau minta di buatkan teh dong " Pinta sam ( Suami bila )
" Iyah mas, bentar " Jawab Bila " mbak, Bila bikinin teh dulu ya " Pamit bila yang langsung di anggukkan oleh mika.
Tinggallah Sam dan juga mika. Mika membuka ponsel miliknya sedangkan sam terus menatap mika dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.
" Jaga pandanganmu, jika bila dan suamiku lihat bisa salah sangka mereka " tegur mika yang masih fokus ke layar hp.
Sam tersenyum kecut " Aku masih penasaran denganmu, apa benar kamu mandul?" tayanya sam.
Mika langsung memberikan tatapan dingin kepada sam " jangan mengurus urusan orang lain, lebih baik kamu urus saja rumah tanggamu sendiri " Ucap mika yang langsung meninggalkan sam.
Sam tertawa kecil " Dulu kau bidadari kampus tapi sekarang kau hanya wanita kosong yang tidak bisa hamil " Gumam sam.
Sam dan mika adalah teman kampus semasa kuliah dulu, mika adalah wanita primadona kampus sehingga sam pun jatuh hati, namun ketika sam mengungkapkan isi hati mika malah menolak dan memberi tau jika ia akan menikah dengan tomi kakak kelas di kampus.
Rasa sakit hati sam membuat ia mencoba masuk kedalam keluarga tomi dan menikahi bila. Sam ingin melihat bagaimana kehidupan mika setelah menikah.
Tidak ada yang tau niat sam, karena sam sangat pintar dalam menutupi rencananya.
Di dalam kamar mika melihat suaminya yang sudah duduk sambil memangku laptop " Mas "
" Sayang.. Sini duduk " Titah tomi.
Mika pikir suaminya akan mencari keberadaanya namun nihil suaminya malah asik dengan laptop miliknya.
" Kamu lagi apa mas? " Tanya mika
Tomi tersenyum lalu menutup laptop " Aku habis cek kerjaan sayang.. Rencananya satu minggu lagi aku akan terbang ke bangkok, aku di utus oleh atasanku untuk mengurus pekerjaan disana " Kata Tomi. Tomi memengangi tangan mika " Doakan mas ya, agar mas cepat naik jabatan " seru tomi.
Mika hanya tersenyum tipis " Hm.. " Jawab mika " Mas " Panggil mika
" Ada apa sayang? " Tanya Tomi yang masih tersenyum manis kepada mika.
" Bagaimana jika kita mencoba program hamil lagi, agar kita bisa cepat memiliki anak. Atau kalo enggak kita program baby tabung " Usul mika.
Tomi melepaskan genggaman tangannya " Apa kamu tidak percaya kepadaku? Dan apa kamu pikir buat program bayi tabung itu murah? Dari pada uangnya di pakai baby tabung mending uangnya kita gunakan untuk renovasi rumah ibu agar lebih luas dan bagus " Balas tomi yang tidak setuju dengan usul mika.
Mika tersenyum tipis " Sepertinya mas lebih antusias dengan renov rumah ibu dari pada program anak kita "
" Bukan begitu.. Kalo kita renov rumah ibu, pasti ibu akan sangat bahagia tapi kalo program baby tabung belum tentu hasilnya akan positif. buang-buang uang " Keluh tomi " Sudahlah, aku mau tidur "