NovelToon NovelToon
SANG PEWARIS

SANG PEWARIS

Status: tamat
Genre:Komedi / Tamat / Anak Genius / Crazy Rich/Konglomerat / Murid Genius / Kaya Raya / Keluarga
Popularitas:13.2M
Nilai: 5
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Skuel Terra The Best Mother
Lanjutan kisah dari Terra kini berganti dengan. tiga adik yang ia angkat jadi anak-anaknya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

ABOUT LUSY

Hari sabtu, Najwa baru saja pulang dari pasar. Gadis itu baru saja membuka pintu rumah sewanya. Ia melihat ada satu mobil bak terbuka yang berisi barang-barang rumah tangga.

"Lusy?" sang empunya nama menoleh.

"Mba Naj?" sahutnya sambil tersenyum lebar.

"Kamu pindah di sini?" gadis muda itu mengangguk.

"Terus rumah yang dulu?"

"Sudah diambil alih sama keluarga bapak, mba. Kemarin sidang putusan, katanya aku nggak berhak atas rumah itu, karena peninggalan kakek dari bapak!' jawab Lusy dengan kepala tertunduk.

Najwa memang sedikit tahu masalah gadis muda itu. Ditinggal pergi oleh kedua orang tuanya dari kecil. Hidup berpindah-pindah dari kerabat satu ke kerabat yang lainnya. Lalu, dititipkan di sebuah pesantren. Beruntung otak Lusy cerdas. Ia pun bisa berkuliah dari salah seorang donatur yang sayang jika ia hanya sekolah biasa. Najwa tau semua karena gadis itu yang menceritakan dirinya ketika pertama kali bekerja di perusahaan Tridhoyo SaveAcounting.

"Ya, sudah. Ayo, ke rumah mba dulu," Lusy menggeleng tanda menolak.

"Ini belum selesai, mba!"

"Ya sudah, mba tinggal dulu ya!" Lusy mengangguk.

Setelah masuknya Najwa ke rumah. Lusy kembali menatap dua pria yang mengangkut dan mengatur barang-barang miliknya.

"Mas ... yang itu taro-nya di sana ya!" titahnya.

"Iya, neng!"

Lusy dan Najwa tinggal di bedengan dengan dua kamar. Hanya ada tembok separuh untuk memisahkan halaman rumah sewa Najwa dan Lusy.

Dua pria itu pun pergi setelah gadis itu membayar mereka. Lusy menatap ruangan barunya. Ia memang mengambil barang-barang yang ia beli sendiri. Tadinya, gadis itu tinggal di rumah sewa dekat rumah peninggalan orang tuanya. Tapi, setelah keputusan jika ia memang tak memiliki hak atas rumah itu. Ia pun memutuskan pindah dan menjauh dari kenangan yang menyakiti dirinya itu.

Lusy duduk di sofa warna ungu yang empuk. Gajinya yang besar membuat ia mampu membeli barang-barang dengan harga sedikit lebih mahal.

"Memang ada harga, pasti ada kualitasnya!" ujarnya lalu meluruskan pinggang.

Ia mengedarkan pandangannya ke seluruh ruangan. Bayangan rumah megah dan indah yang sempat mampir di khayalannya tiba-tiba musnah ketika cintanya ditolak mentah-mentah.

"Padahal tak masalah usia tua. Kami saling mencintai," ia bermonolog.

Lusy berdiri dan menutup pintu. Motornya sudah dimasukkan ke dalam ruang tamu. Ia menutup dan mengunci pintu. Habis itu, ia pun membersihkan dirinya.

Ketika menjelang ashar, Lusy mendengar jika pintu sebelah rumahnya tertutup dan sepertinya dikunci.

Lusy pun keluar kamar, ia membuka gorden melihat Najwa mengikat satu kontainer sedang di belakang jok motor besarnya.

"Mba Naj mau kemana itu?" gumamnya.

Gadis itu membuka pintu.

"Mba mau ke mana?" Najwa menoleh.

"Oh, mau ke mansion Nyonya Khasya, mau buka puasa di sana," jawab gadis itu dengan senyum.

Lusy mengerutkan keningnya. Ia tak tau jika Najwa begitu dekat dengan bossnya itu, sampai berani datang untuk buka puasa bersama.

'Apa ada acara resmi? Tapi kok aku nggak diundang ya?' tanyanya dalam hati.

Najwa yang tau pikiran sekretaris bossnya itu langsung menawarinya untuk ikut, Lusy pun langsung mau.

"Tapi, kamu pakai kendaraan kamu sendiri ya, soalnya aku bawa makanan," ujar Najwa.

"Ah, nggak jadi ikut deh. Malu, masa ke sana nggak bawa apa-apa!" ujar Lusy tak enak.

"Udah nggak apa-apa, kita samaan aja," ajak Najwa lagi.

Lusy akhirnya mengangguk. Ia meminta Najwa untuk menunggu. Gadis itu mengganti pakaiannya dan langsung mengeluarkan motornya. Setelah mengunci pintu. Ia pun mengikuti arah laju motor Najwa.

Butuh waktu sepuluh menit untuk sampai ke mansion Virgou. Najwa sudah tau jika buka puasa hari ini ada di rumah salah satu atasannya itu. Bahkan Gisel sendiri yang memberitahunya lokasi itu.

"Astaga ... ini istana atau apa?" takjub Lusy ketika baru sampai gerbang mansion.

Najwa hanya tersenyum tipis. Memang Lusy belum melihat mansion atasan mereka yang jauh lebih besar dan lebih mewah.

Pintu gerbang terbuka secara otomatis. Dua motor beda tipe itu masuk sekitar tiga ratus meter ke dalam hingga sampai di halaman parkir hunian megah itu.

Lusy menelan saliva kasar, ia begitu takjub dengan deretan mobil mewah yang berjejer rapi.

"Kaya sekali!" gumamnya lagi-lagi takjub.

Najwa hanya diam saja. Gadis itu membuka tali pengikat kontainer.

"Anti Pajwa!" Najwa menoleh dengan senyum lebar.

Lusy ikut menoleh asal suara. Sosok bayi gembul berlari ke arah mereka. Najwa buru-buru meletakan. kontainer ke tanah lalu menyusul bayi yang berlari.

"Hup!" gadis itu menangkap cepat tubuh montok yang nyaris terjungkal.

Harun tertawa senang ketika, Najwa mengangkatnya tinggi-tinggi ke udara.

"Kalian sudah datang?" sosok wanita dengan lembut.

"Nyonya!" panggil keduanya dengan menunduk.

"Hei ... sudah, tak usah sungkan. Harun ayo turun dari Anty Naj!" bayi itu menggeleng kuat.

"Sudah tidak apa-apa, nyonya," ujar Najwa.

Lusy menunggu Najwa yang menggendong Harun lalu menenteng kontainer di pinggangnya. Gadis itu mengikuti langkah Najwa masuk ke mansion mewah itu.

"Assalamualaikum!" sahut Najwa memberi salam.

Mata Lusy nyaris keluar dari tempatnya ketika betapa mewahnya dekorasi dan semua benda yang ada di ruangan itu.

"Wa'alaikumussalam!" balas semuanya.

"Eh ... Harun sini!" Rion mengulurkan tangannya, baru bayi itu mau pindah gendongan.

"Maaf nyonya, ini ada sedikit makanan," ujar Najwa dengan menyerahkan kontainer.

Demian langsung mengambilnya. Hal itu membuat para perusuh protes.

"Jangan repot-repot sayang," sahut Khasya sambil memelototi suami Lidya itu.

Najwa hanya tersenyum. Ia menoleh pada Lusy yang masih tertegun dengan interior bangunan.

"Lusy!" gadis itu langsung tersadar.

"Ah ... maaf, rumahnya bagus sekali!" pujinya tergagap dengan rona malu.

"Makasih. Duduklah!" titah Puspita.

Lusy duduk tapi tidak Najwa. Gadis itu langsung ditarik keluar oleh sekumpulan bayi.

"Payo anty ... pita bain!" ajak Gomesh.

"Ayo!" sahut Najwa.

"Pita bain bobatbodol!" teriak Azha antusias.

Lusy hanya bengong melihat betapa ramainya mereka. Ia sangat tau, ketika pembukaan perusahaan. Semua anak bayi itu ikut serta, walau Lusy tak begitu memperhatikan kehadiran mereka, karena ia lebih fokus pada Leon.

"Kau berpuasa, Lus?" gadis itu lagi-lagi terkejut.

"Ah ... i-iya nyonya," cicitnya.

"Jangan tegang, santai saja oke," sahut Khasya menenangkan gadis itu.

Lusy mengangguk. Khasya berlalu, gadis itu sendirian di ruang tamu. Puspita mendatanginya.

"Kami tinggal tak apa-apa kan?" Lusy mengangguk sambil tersenyum.

Kini ia sendirian di sofa. Matanya sibuk mengamati semua dekorasi ruangan yang ada. Lampu-lampu kristal yang menggantung. Gadis itu bisa melihat sebuah foto keluarga dengan ukuran raksasa di sana. Ia mengenali semuanya. Netranya beralih pada satu wajah yang ia rindukan, Leon.

"Semua ganteng-ganteng, apa lagi suami Nyonya Puspita," ujarnya dalam hati.

Gadis itu beralih pada satu wajah dengan sorotan mata birunya yang tajam, begitu memukau dan memiliki pesona yang luar biasa.

"Tuan Virgou memang ganteng banget, aku sampai mimpi basah ketika mengingatnya," gumamnya sangat pelan sekali.

bersambung.

eh ... kok?"

next?

1
Salma Suku
Langit ganteeeengnyaaaa...
Salma Suku
Aamiin...nanti aku menyusul ya😁
Salma Suku
Ayo siapakah itu?
gempi
j
Salma Suku
Waah jodohnya Rion
Salma Suku
Penasaran kira2 siapa ya...hanya author yg tau😁
Salma Suku
Jodohnya si Dahlan so Otw...
Salma Suku
Eng ing eng😁ayo ayah Herman datang...
Salma Suku
Aduh tegaaaanggg
Salma Suku
Wah siapakah itu yg datang?
Salma Suku
Karyamu memang yg terbaik👍
Salma Suku
Dasar bocil😁🤣
Indri Herdiani
😂😂😂😂
Indri Herdiani
ngakak.. 😂😂🤣🤣🤣
Salma Suku
Aamiin
Salma Suku
Mampir lagi thor
Aurell And Friends
cie...cie...mas Baby...
Indri Herdiani
ngabruttt.. 😂😂😂
Indri Herdiani
Luar biasa
Aurell And Friends
kacau bangunin macan LG tidur rupanya../Hammer/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!