Jatuh cinta pas masih umur enam tahun itu mungkin nggak sih?
Bisa aja karena Veroya Vogt benar-benar mengalami jatuh cinta pas usianya enam tahun. Sayangnya, cinta Ve sama sekali nggak berbalas.
Dua puluh tahun kemudian, ketika ada kesempatan untuk bisa membuat Ve mendapatkan pria yang jadi cinta pertamanya, apa Ve akan memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya?
Gimana perjuangan Ve, untuk mendapatkan cinta dari King Griffin A. Cassano?
" Bagaimana dengan membentuk aliansi pernikahan dengan ku? Bukankah tujuan mu akan tercapai? "
" Kau mabuk, ya? "
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon little ky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pingin terdampar
Bertempat di sebuah mansion mewah milik salah satu kolega bisnis Jade, pesta anniversary pernikahan pemilik mansion ini digelar secara besar-besaran. Banyak kolega bisnis mereka yang hadir untuk memenuhi undangan. Sebut saja mereka pasangan tuan dan nyonya Parkinson.
Veroya dan Griffin menggantikan Jade untuk datang ke pesta yang dibuat oleh tuan Parkinson ini. Keduanya sudah menyiapkan hadiah spesial sebagai bentuk apresiasi untuk si pemilik pesta. Tidak mungkin juga kan, mereka datang dengan tangan kosong.
Veroya nampak terlihat sangat cantik dan elegan dengan balutan strapless gown berwarna perak berpotongan column serta lapisan kain tule dan aksesnya wrap di bagian korset. Tampilan Veroya sungguh memukau apalagi ditunjang dengan perhiasan mewah yang dipakainya.
Veroya memakai kalung " Heart of the Kingdom " yang harganya $14 juta atau setara dengan 201 milyar. Kalung ini begitu indah dan sangat cocok dengan leher jenjang Veroya. Tidak hanya itu, anting yang Roseline kenakan juga tak kalah mewah dan pastinya mahal.
Cartier Nouvelle Vague Earrings, anting-anting yang terbuat dari emas putih dimana pembuatannya dilakukan di kota Paris, kota paling romantis di dunia. Harganya dibandrol lebih dari satu milyar.
Tak lupa Veroya juga membawa tas tangan indah hasil karya pengerajin yang sangat terampil di Italia Utara, Clutch Lana Marks Cleopatra. Clutch ini dihiasi dengan permata langka yang indah. Harganya dibanderol $ 400.00 atau setara 6,2 milyar rupiah.
Jangan lupakan sepatu heels mewah dari Christian Louboutin yang merupakan merek fashion asal Prancis. Ciri khas dari sepatu merek ini adalah red sole yang ada di bagian bawah sepatu.
Mau dilihat dari sudut manapun, penampilan Veroya malam ini sungguh memukau. Dari ujung rambut hingga kaki, semuanya merupakan barang bermerek terkenal dengan harga fantastis. Penampilan Veroya menunjukkan dimana kelasnya berada. Karena sekarang dia bukan hanya putri bangsawan Vogt tapi juga nyonya muda bangsawan Cassano.
" Rame juga ya.. " mata Veroya menelisik setiap sudut mansion yang disulap dengan dekorasi indah untuk pesta wedding anniversary tuan dan nyonya Parkinson.
" Hm.. Semua koleganya diundang.. " Griffin menanggapi. Matanya ikut memindai para tamu undangan. Beberapa diantaranya nampak Griffin kenali. Sepertinya pesta ini tidak akan terlalu membosankan.
" Tapi King... Kenapa semua orang melihat kita seperti itu ya? Kesannya seperti melihat hantu saja. " bisik Veroya lirih, tak ingin didengar tamu undangan yang lain.
Veroya cukup risih dengan cara para tamu undangan memandang ke arahnya dan Griffin. Tatapan mereka, tak terbaca kira-kira apa yang mereka pikirkan. Veroya jadi tidak percaya diri, takut jika penampilannya kurang cocok dengan pesta ini.
Waktu Veroya untuk mempersiapkan penampilannya menghadiri pesta ini memang tidak banyak. Semuanya karena kelakuan suaminya yang tidak pernah merasa puas mempermainkan tubuhnya. Sungguh amat menyebalkan sekali.
Bahkan kalau orang-orang di sini jeli, mereka akan mendapati cara jalan Veroya yang aneh. Itu karena miliknya yang perih dan bengkak. Griffin tak ada hentinya mengajaknya untuk meraih kenikmatan sejak malam pertama mereka. Pagi tadi pun, Griffin kembali mengerjai Veroya sampai jam makan siang.
Veroya yang kelelahan langsung tertidur dan baru bangun dua jam sebelum pesta milik tuan dan nyonya Parkinson ini dimulai. Veroya tadi tak hentinya mengomel karena kelakuan Griffin. Dia yang biasanya selalu prepare penampilannya lebih dari empat jam, menjadi ekstra kebut hanya dalam waktu dua jam.
Griffin sih enak, hanya perlu memakai setelan jas dari merek mewah Dormeuil Vanquish II, dimana Dormeuil merupakan merek fashion jas mahal dari Prancis dan Inggris. Dormeuil Vanquish II dibuat khusus hanya untuk seorang pelanggan saja. Terbuat dari enam jenis kain yang langka, setelah jas pria ini dijual dengan harga lebih dari $95 ribu atau tak kurang dari 1,28 milyar rupiah.
Griffin juga tidak perlu berias seperti Veroya, hanya menambahkan wewangian saja maka penampilan Griffin akan sangat sempurna. Maklum saja, namanya juga pria tampan mau bagaimana juga akan tetap terlihat tampan.
Disini Griffin menggunakan parfum dengan wangi yang sangat Veroya sukai. Parfum berasal dari merek Dolce & Gabbana dimana pilihan Griffin jatuh pada Dolce & Gabbana Velvet Oriental Musk. Dimana konon katanya, parfum ini merupakan salah satu karya terbaik sang perfumer, Mathilde Bijaoui.
" Abaikan saja.. " tanggapan Griffin datar sekali. Makin membuat Veroya geram.
" Ck.. Ini pasti karena jalan ku yang mirip pinguin. Semua ini salah mu. Andai saja kau tidak terus menerus mengerjai ku di ranjang, aku tidak akan menjadi pinguin yang terdampar di daratan seperti saat ini. Kau sungguh menyebalkan. " Veroya mulai menggerutu. Padahal tadi sudah sempat terhenti saat memasuki mansion mewah milik Parkinson ini.
Griffin terkekeh kecil, " Kenapa jadi salah ku? Kau saja terlihat tidak keberatan sama sekali bahkan sangat menikmatinya. Kenapa setelah selesai kau menyalahkan ku? " istrinya lain di mulut lain di hati.
" Ish... Tidak begitu ya.. Kau saja yang pandai memancing. " rengek Veroya tak ingin mengakui kenyataan yang memang benar seperti ucapan Griffin.
" Aku? Memancing? Tidak salah? " alis Griffin naik sebelah, bibirnya menyunggingkan senyum miring yang sungguh sangat mempesona dan berbahaya di waktu yang bersamaan. Veroya dibuat merinding melihat senyum itu.
" Siapa yang mondar mandir dengan handuk mini pagi tadi? Padahal aku sudah katakan ada bathrope di laci bawah wastafel. " ujar Griffin mengingatkan.
Pipi Veroya langsung bersemu merah. Malu juga saat ketahuan dirinya memang menggoda Griffin pagi tadi. Siapa suruh sentuhan prianya ini begitu memabukkan. Bahkan sampai detik ini, Veroya masih merasakan sentuhan Griffin di sekujur tubuhnya.
' Aduh... Kan jadi pengen lagi.. ' batinnya.
" Ck... Pokoknya ini salah mu. " Veroya menghentakkan kakinya dan langsung meninggalkan Griffin untuk menemui si pemilik acara.
Griffin menghela nafas pasrah. Wanita mana ada yang mau disalahkan. Papa dan daddy nya pernah mengatakan tentang aturan mutlak yang dibuat oleh wanita. Dimana wanita tidak pernah salah kalau pun mereka salah kembali pada aturan pertama tadi.
Jadi daripada Griffin darting menghadapi tingkah konyol istri cantiknya itu lebih baik pasrah saja demi menjaga kewarasan. Griffin bisa kok bersabar, dan memang harus sabar karena sekarang ini Veroya sudah menjadi pusat dunianya. Tak terbayang jika tidak ada Veroya disisinya sedangkan bagi Griffin sekarang Veroya sudah menjadi candunya.
Tak ingin istrinya semakin merajuk dan berpengaruh pada kegiatan ranjang mereka, Griffin pun lekas menyusul langkah Veroya mendekati pemilik acara. Tak perlu waktu lama, tangan Griffin langsung bertengger cantik di pinggang seksi istrinya.
Semua mata melihat ke arah pengantin baru ini. Ada yang iri dengan keduanya, ada yang memuja keduanya karena terlihat sangat cocok, ada pula yang mencibir keduanya. Menurut mereka, sungguh tidak adil sekali jika seorang pria mapan, kaya raya, tampan dan dari keluarga terpandang, berjodoh dengan wanita mapan, kaya raya, cantik dan dari keluarga terpandang juga.
" Kalau seperti ini, yang berwajah pas-pasan dan dompet pas-pasan dapat jodoh yang seperti apa? "