Hai ini novel keduaku..
Bercerita tentang wanita bernama Starlett In Sahara..
Seorang wanita yang dingin dan cuek dengan sekitarnya yang hanya fokus dengan pekerjaannya sebagai asisten CEO bernama Ken Adelard Volkov...
kenapa covernya seorang ballerina? karena Starlet atau yang dipanggil dengan nama Ara merupakan seorang mantan balerina...
ikutin kisah mereka ya..
Novel yang kubuat tidak terlalu panjang dan tidak terlalu banyak konflik.. soalnya aku suka cerita yang enteng dan happy ending.. hehe..
(proses revisi puebi dll)
ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menari Balet
Star 8
"Aunty juga dulu suka balet... bahkan aunty tinggal di asrama khusus balerina... dan itu menyenangkan," kenang Ara.
"Woooww.. aunty benar-benar keren.. lalu kenapa aunty sekarang bekerja di kantor uncle? Kenapa tidak menjadi balerina lagi?" tanya Anna penasaran.
"Itu karena aunty tidak bisa menjadi balerina lagi.. karena kaki aunty pernah mengalami kecelakaan," jawab Ara dengan senyum menahan kesedihan.
"Aunty jangan sedih.. aunty masih bisa menjadi balerina di depan kami.. kami akan menjadi penonton dan bertepuk tangan untuk aunty," ucap Alen.
Alen dan Anna memeluk aunty yang baru dikenalnya 3 hari itu.
"Kalian manis sekali... aunty menyayangi kalian.. aunty akan kesepian jika kalian pulang," ucap Ara sedih dengan mata berkaca-kaca.
"We love you too aunty.. aku akan bilang pada mommy kalau aunty akan ikut bersama kami agar aunty tidak kesepian," kata Alen polos.
Ara hanya tersenyum sedih mendengar keponakan sang bos yang menganggapnya seperti aunty kandungnya sendiri.
"Come on aunty.. tunjukkan pada kami gerakan balet aunty," ajak Anna.
"Hmm.. baiklah.. aunty akan menyalakan musiknya dulu lewat ponsel aunty," jawab Ara dengan semangat.
Ara akan menjadi orang yang berbeda jika sudah bersama si kembar. Sikap cerianya yang dulu akan keluar secara alami.
Lalu setelah musik berbunyi Ara mulai menari balet. Gerakan balet yang diperagakannya sangat indah. Itu membuat si kembar tidak berkedip sedikitpun.
Dan ternyata tak hanya si kembar yang melihat Ara menari balet.
Sang Paman yang berada di atas balkon kamarnya terlihat memandangi Ara yang sedang menari balet di depan si kembar.
Ken terus memandangi Ara dari jauh. Entah apa yang dipikirkannya.
Lalu setelah puas bermain mereka pun langsung mandi dan sarapan bersama.
Hari ini Ara memakai baju warna kuning bermotif bunga. Itu sukses membuatnya terlihat sangat bercahaya dan cantik.
Rambutnya dibiarkan tergerai karena baru keramas.
Dan sekarang mereka berempat ada di ruang makan untuk menikmati sarapan paginya.
Ken memutuskan untuk tidak bekerja lagi hari ini karena sang kakak a.k.a mommy si kembar akan datang.
"Uncle apakah uncle tahu.. aunty Ara bisa menari balet seperti kami?" ucap polos Anna.
"Hmm.. benarkah? Uncle tidak tahu," jawab Ken sambil melirik ke arah Ara.
Ara hanya diam saja dan melanjutkan makannya.
"Ya.. kami tadi melihat pertunjukannya.. dan sangat indaaaahhh sekali.. ya kan alen?" ucap Anna yang meminta dukungan Alen.
Alen mengangguk.
"Kalau begitu uncle ingin melihatnya juga.. apakah boleh?" tanya Ken.
"Tentu saja boleh.. ya kan aunty?" tanya Anna dengan polosnya.
Ara hanya bisa mengangguk karena dia tahu dia tidak akan mungkin menari di depan Ken karena hari ini si kembar akan dijemput oleh kedua orang tuanya.
Ara agak merasa sedih karena akan berpisah dengan si kembar meskipun minggu depan mereka akan bertemu lagi tapi itu tidak akan sedekat ini. Karena minggu depan adalah acara keluarga besar Volkov.
Setelah sarapan, si kembar dan Ara kembali ke kamar si kembar. Ara akan membantu si kembar membereskan semua baju dan mainan yang akan mereka bawa.
Sedangkan Ken masuk ke ruangan kerjanya dan mengadakan rapat online bersama Pak Andi dan kliennya dari Swedia.
Sampai menjelang siang Ken baru menyelesaikan pekerjaannya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi dan itu dari sang kakak.
"Ya, ada apa, Kak?" tanya Ken.
"Maaf, Ken.. sepertinya aku langsung pulang ke Rusia hari ini. Biar si kembar bersamamu ya, kasian mereka jika harus bolak-balik ke Rusia," jelas Elina.
"Hmmm ... baiklah. Tidak masalah. Sampaikan salamku untuk mommy dan daddy," ucap Ken santai.
"Oh Ken... kau memang uncle terbaik. Thank you my brother. Nanti video call kan aku dan si kembar oke?!" ucap Elina senang.
"Ya. ya ya. Nikmati bulan madumu bersama suamimu sana..
"Ck, kau ini. Makanya cepat menikah, biar kau punya anak seperti keponakanmu yang menggemaskan itu. Oke bye, adikku yang paling tampan," ejek Elina dan kemudian menutup teleponnya.