Mempunyai keluarga yang bahagia adalah impian kasih, wanita berumur 29 tahun itu hidup sederhana,jadi ibu rumah tangga yang mengurus anak dan suami.
Setiap wanita selalu memimpikan kehidupan rumah tangga yang bahagia.
Tapi apa yang terjadi jika harapan itu dipatahkan dengan sebuah penghianatan.
" Tega kamu mas, kamu gak mikir gimana perasaan aku dan anak - anak. Dimana otak kamu mas, kamu sudah menghancurkan semuanya mas." Ucap kasih sambil menangis.
Hati wanita mana yang tidak sakit,mengetahui laki - laki yang dicintainya berbuat curang di belakangnya.
" Aku udah gak ada rasa sama kamu." Jawab Raka dengan enteng.
Kehidupan pernikahan yang di bangun itu hancur sudah,apakah masih dapat diperbaiki ?
Mampukah kasih menerima,bertahan,memaafkan atau melepaskan?
Akankah ada seseorang yang datang menghapus luka itu dan menggantinya dengan kebahagian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rubi Sandi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 30 "Mama pulang"
Setelah selesai dengan urusan administrasi, Raka kembali ke ruangan istrinya. Di dalam ruangan sudah ada Dokter dan perawat yang menangani Kasih.
" Pas sekali suaminya ibu Kasih sudah datang, ada hal yang perlu saya bicarakan sama bapak juga." Ucap Dokter tersebut.
"Silahkan Dokter, istri saya baik-baik saja kan Dok ?"tanya Raka.
"Begini pak Raka, ada beberapa hal yang harus dijaga selama kehamilan ibu Kasih karena di lihat dari riwayat pendarahan yang terjadi kita harus menghindari beberapa hal seperti stres, ibu kasih tidak boleh terlalu capek, dan satu lagi saya berharap bapak bersabar untuk yang satu ini, sebaiknya bapak dan ibu kasih jangan dulu melakukan hubungan badan karena kondisi kandungan ibu Kasih yang lemah, takutnya nanti kembali terjadi pendarahan yang dapat membahayakan ibu dan janin." Tutur Dokter panjang lebar.
"Baik Dok, kalau boleh tanya sampai kapan kami tidak boleh berhubungan suami istri ya Dok? Tanya Raka.
Kasih yang sudah malu dengan pertanyaan suaminya, apalagi di sana ada ibu mertuanya membuat Kasih mencubit lengan sang suami.
"Aduh... sakit sayang, kenapa mas di cubit?" tanya Raka.
"Mas malu ah, kok nanyanya gitu." Ucap Kasih.
" Gak apa-apa Bu Kasih, malah pertanyaan pak Raka itu bagus, itu tandanya pak Raka tidak mau sampai membahayakan ibu dan calon anak kalian" Ucap Dokter tersebut.
"Untuk Masalah kapan bapak bisa melakukan hubungan badan bersama istri nanti saya baru bisa pastikan setelah kandungan istri anda kuat ,minimal untuk trimester pertama jangan dulu karena kandungan masih rawan pada trimester tersebut. Baik kalau tidak ada lagi pertanyaan saya permisi dulu, ibu Kasih sudah boleh pulang ya pak, untuk selanjutnya ibu Kasih akan datang untuk kontrol 2 Minggu lagi." ucap Dokter itu
"Baik Dokter, terima kasih sudah merawat istri saya." Ucap Raka.
Kemudian Dokter dan perawat tersebut pergi meninggalkan ruangan Kasih, kini tinggal Raka, kasih dan mama Raka yang ada di ruangan tersebut.
"Ma, apa semua barang-barang Kasih sudah selesai di bereskan?" Tanya Raka.
" Sudah semua nak, sekarang tinggal kita pergi saja." Ucap ibu Dewi.
Kemudian Raka mengambil kursi roda dan menggendong Kasih untuk duduk di kursi roda.
"Mas aku jalan aja, gak usah pake kursi roda. Aku sudah kuat kok mas" pinta Kasih.
"Jangan sayang, biarkan Raka mendorongmu pake kursi roda, ingat kata Dokter kamu itu gak boleh capek. Mama gak mau kamu dan calon cucu mama kenapa-kenapa." Ucap mama Dewi kepada menantunya.
Mereka segera pergi meninggalkan ruangan tersebut mama Dewi yang membawa tas perlengkapan Kasih selama dirawat sementara Raka mendorong istrinya yang duduk di kursi roda.
Kasih memang beruntung memiliki ibu mertua yang menyayanginya seperti putri kandungnya, Kasih merasa seperti dapat merasakan kasih sayang seorang ibu yang tidak pernah ia dapatkan.
Kasih adalah anak yatim piatu, ayahnya meninggal ketika ia masih berusia 5 bulan di kandungan dan ibunya meninggal ketika melahirkannya, ibunya meninggal karena selama hamil ia stres karena kepergian suaminya, Kasih dan Abangnya dirawat oleh neneknya.
*****
Sedangkan di apartemennya Sheila sedang berpikir bagaimana caranya dia yang mengantikan Fitri yang sedang cuti.
Karena jika ia yang menjadi asisten manager keuangan, otomatis interaksinya dengan Raka semakin banyak dan besar kemungkinan ia dapat mempermudah langkahnya.
Tiba-tiba terlintas di otak Sheila ingin meminta bantuan kepada omnya, salah satu orang yang menduduki jabatan tinggi di perusahaan itu. Dulu juga ketika masuk ke perusahaan tersebut Sheila memakai jasa omnya, sehingga dia dengan mudah di terima.
Sheila segera bersiap pergi ke rumah omnya, dia sudah menghubungi omnya memberitahukan bahwa ia ingin berkunjung.
*****
Sedangkan di rumah Raka, Dara dan kakeknya sedang duduk di teras rumah, mereka sedang menunggu kedatangan Kasih.
Semenjak Kasih dirawat yang menemani Dara adalah papanya Raka, sementara mama Raka akan menemani Kasih ketika Raka berangkat kerja, kemudian mama Raka akan pulang ketika Raka sudah selesai bekerja.
Tidak butuh waktu lama menunggu, karena mobil Raka sudah terlihat memasuki pagar rumah.
Dara yang melihat itu melompat kegirangan, dia sudah sangat merindukan mamanya.
"Kakek, mama sudah pulang." Ucap Dara.
Pak Adi hanya tersenyum melihat tingkah cucunya.
Kemudian tampak pintu mobil terbuka mama Raka turun sambil memanggil suaminya.
"Pa, bantuin mama dong bawain barang-barang menantu kita." Panggil Mama Dewi.
mendengar panggilan istrinya pak Adi langsung bergegas mendekati istrinya, yang sedang sibuk mengeluarkan barang bawaan mereka.
Kemudian dia membantu istrinya membawa barang tersebut kedalam rumah.
Sementara Raka membukakan pintu untuk Kasih, dengan pelan-pelan ia berusaha menggendong istrinya, Raka tidak membiarkan Kasih berjalan, ia kemudian menggendong Kasih masuk ke rumah dan langsung meletakkan Kasih di ranjang mereka, tak lupa Dara yang mengekori kedua orang tuanya.
"Hore mama sudah pulang,mama sudah sehat. Dara bisa main lagi sama Dara." Ucap Dara sambil memeluk dan duduk di pangkuan mamanya.
Kasih yang sudah sangat rindu terhadap putrinya segera membalas pelukan Dara. dia tidak menyadari kalau dia belum bisa mengangkat beban yang berat, melihat itu Raka langsung mengambil Dara dari gendongan Kasih.
Dara dan Kasih protes karena dipisahkan. Tapi setelah mendengar penjelasan sang ayah baru ia mulai mengerti dan tidak mau di gendong sang mama.
"Dara sayang, kamu gak boleh minta gendong mama ya, kan mama baru sembuh, mama gak boleh capek nak, nanti adik bayi dan mama sakit. Kalau Dara masih kangen mama, Dara temani mama aja ya, Dara duduk di samping mana aja." Tutur Raka.
"Oh gitu ya ayah, Kalau gitu Dara mau menemani mama saja kalau begitu." ucap bocah perempuan tersebut.
Raka kemudian menggenggam tangan Kasih, dan meminta Kasih menurut untuk tidak menggendong putri mereka.
setelah itu dia pergi ke kamar mandi. untuk membersihkan diri.
Sedangkan mama Dewi setelah selesai membersihkan dirinya dia langsung bergegas ke dapur untuk menyiapkan makan malam mereka, Pak Adi sedang di ruang keluarga menikmati kopi sambil menonton berita sore di tv.
Sedangkan Raka yang sudah selesai berpakaian memutuskan untuk keluar dari kamarnya dan membiarkan istri dan anaknya bermain bersama untuk mengobati rasa rindu.
Raka langsung berjalan ke dapur dan mendapati mamanya yang sedang sibuk dengan aktivitas masak memasak.
"Perlu Raka bantu ma?" tanya Raka yang tiba-tiba muncul.
"Astaghfirullah... kamu ngagetin mama saja." Ucap mama Dewi sembari mengusap dadanya.
"Gak usah kamu temani papa kamu saja, biar mama buatkan kopi. Kamu juga capek kan nak." Ucap mama Dewi kepada putranya.
Setelah itu Raka menghampiri papanya dan duduk di sampingnya.
"Gimana sama Asisten rumah tangga yang kamu minta pada yayasan itu Raka, sudah ada yang cocok ?" Tanya pak Adi.
la gini dong ceritanya GK tentang kekayaan yg kadang diluar nurul ,saking kebanyakan harta 👋👍
hadewww dasar kunyang😏