NovelToon NovelToon
Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Pembalasan Istri : Aku Yang Dianggap Boneka

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Selingkuh / Suami Tak Berguna / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:64.3k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Naura memilih kabur dan memalsukan kematiannya saat dirinya dipaksa melahirkan normal oleh mertuanya sedangkan dirinya diharuskan dokter melahirkan secara Caesar.

Mengetahui kematian Naura, suami dan mertuanya malah memanfaatkan harta dan aset Naura yang berstatus anak yatim piatu, sampai akhirnya sosok wanita bernama Laura datang dari identitas baru Naura, untuk menuntut balas dendam.

"Aku bukan boneka!"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Delapan Belas

Di tempat berbeda, Naura tampak sedang menyusui putranya Darren. Dia tampak telah terbiasa dengan rutinitas sehari-harinya saat ini. Lina masih berada di kantornya. Wanita itu memang sangat baik. Dia merasa beruntung memiliki sahabat sepertinya.

Lina sama seperti Naura, mereka tidak memiliki orang tua lagi. Tapi, sahabatnya itu lebih miris kehidupannya. Semua harta miliknya diambil saudara ayahnya. Dia harus berjuang sendiri untuk hidupnya.

Jam lima sore, waktunya Lina pulang. Biasanya dia akan membeli makanan. Beruntung Naura pernah membuat tabungan tanpa setahu suaminya. Rencananya itu untuk biaya sekolah anak-anaknya, tapi takdir berkata lain. Dia harus menggunakan uang itu untuk menghidupi putranya saat ini. Semua perhiasan dan surat berharga telah Lina titipkan di bank.

Lina sering menolak uang pemberian Naura untuk membeli makanan, tapi wanita itu selalu memaksa karena dia tahu gaji sahabatnya tak cukup banyak untuk menghidupi dia dan anaknya. Sudah diizinkan menumpang di rumahnya saja bagi Naura sudah lebih dari segalanya.

Naura mendengar suara mesin mobil memasuki halaman rumah ini. Biasanya sang sahabat pulang dengan mengendarai motor. Dia mengintip, takut seseorang yang mengenalnya yang datang. Ternyata seorang pria bersama Lina. Mungkin rekan kerjanya.

Naura langsung masuk ke kamar. Tak mau ada orang yang melihatnya walau pun dia tak mengenal orang tersebut. Takut penyamarannya diketahui. Belum saatnya terbongkar. Membiarkan Lina membuka dengan kunci yang dia bawa.

Baru saja Naura ingin mengunci pintu kamar, terdengar suara ketukan. Lina lalu memanggil namanya. Wanita itu terpaksa membuka pintu, setelah meletakan bayinya yang tertidur ke dalam box bayi.

Naura hanya membuka pintu kamar sedikit saja. Mengeluarkan kepala, dia bertanya.

"Ada apa, Lin?" tanya Naura dengan wajah tegang. Sejak tinggal di rumah Lina, tak pernah ada tamu datang. Apa lagi yang datang seorang pria, wanita itu takut ada hubungannya dengan sang suami.

"Ada Rasya, katanya kamu ingin mengucapkan terima kasih secara langsung?" tanya Lina.

'Rasya ...?" Bukannya menjawab pertanyaan Lina, justru Naura balik bertanya.

"Ya ... Rasya temanku, yang telah menolong kita," jawab Lina.

"Oh, tunggu sebentar. Aku ganti baju, kamu duluan saja. Aku juga mau memastikan jika Darren akan aman di tinggalkan," balas Naura.

"Oke ...." Lina menjawab singkat.

Naura lalu melihat anaknya Darren. Tampak bayi itu masih tertidur lelap. Dia lalu mengganti bajunya dengan yang lebih tertutup. Dengan memakai kemeja dan celana panjang. Dia juga merias sedikit wajahnya.

Setelah merasa lebih rapi dan pantas menerima tamu, barulah Naura keluar. Sebelum itu, kembali dia memastikan keadaan putranya.

Naura membuka pintu kamar, agar mendengar suara tangis putranya jika nanti terbangun. Dia berjalan menuju ruang keluarga. Di sana tampak duduk seorang pria dan Lina. Mereka tampak sangat akrab mengobrol nya.

"Selamat Sore," sapa Naura. Sapaan wanita itu membuat kedua orang itu menghentikan obrolan mereka.

Pria yang menurut Lina bernama Rasya itu tersenyum dengan Naura. Dia melihat tanpa kedip seperti pernah mengenalnya. Lina menjadi heran karena sahabatnya yang menjadi terpaku menatap ke arah pria itu.

"Rasya memang tampan, bukan hanya kamu yang terpesona," ucap Lina.

Ucapan Lina itu menyadarkan Naura. Wajahnya memerah menahan malu. Entah mengapa dia menjadi terpana begitu. Dia lalu mengulurkan tangannya.

"Naura ...." Wanita itu menyebut namanya sambil terus berpikir dimana pernah bertemu pria itu.

"Rasya ...." Pria itu juga menyebut namanya sambil menyambut uluran tangan Naura.

Naura memilih duduk di sebelah Lina. Dia tak tahu harus berkata apa. Bibirnya seolah terkunci, padahal dari kemarin dia sudah merangkai kata untuk mengucapkan terima kasih.

Lina heran melihat sahabatnya hanya diam, padahal kemarin Naura mengatakan ingin mengucapkan terima kasih atas bantuan pria itu. Dia lalu menatap Naura dan Rasya secara bergantian. Mereka terlihat gugup dan canggung. Dia lalu mencolek lengan wanita itu.

"Apa Lin?" tanya Naura, dia kembali merasa malu karena ketahuan melamun.

"Katanya ada yang mau kamu katakan dengan Rasya. Aku tadi mengajaknya ke sini karena kamu ingin bertemu, di luaran tak mungkin kalian bertemu'kan?" tanya Lina.

Naura mengangguk menanggapi ucapan temannya itu. Dia lalu menarik napas dalam untuk menghilangkan kegugupan yang sedang dia rasakan. Kemudian tersenyum pada Rasya.

"Maaf Rasya, apakah kita sebelumnya pernah bertemu?" tanya Naura.

Setelah mengajukan pertanyaan itu, Naura jadi merasa malu. Kenapa dia sampai bicara begitu. Entah apa yang ada dalam pikiran pria itu saat ini.

"Menurut kamu bagaimana, apakah kita pernah bertemu?" Bukannya menjawab pertanyaan Naura, Rasya justru balik bertanya. Lina jadi mengerutkan dahi melihat kedua orang itu. Mereka terlihat sangat gugup.

"Saat pertama melihat kamu, aku merasa kita pernah bertemu. Tapi aku lupa, tepatnya dimana," jawab Naura.

Diluar dugaan kedua wanita itu, Rasya tertawa. Dia senang melihat wajah Naura yang tampak bingung.

"Kenapa kamu tertawa, aku juga ingin tau jawabanmu. Apakah kalian sebelumnya memang sudah pernah bertemu?" tanya Lina.

Naura kembali mencuri pandang. Dia ingin memastikan jika dugaannya tidak salah. Tapi, dia benar-benar lupa tepatnya dimana.

"Menurut kamu gimana? Apakah aku sebelumnya memang telah kenal Naura atau tidak?"

"Jangan menjawab pertanyaan dengan pertanyaan lagi. Aku ingin jawaban pasti!" seru Lina.

Kembali Rasya tertawa. Saat dia melakukan itu, diam-diam Naura memperhatikan. Mencoba mengingat pertemuan mereka yang mungkin pernah terjadi.

"Ras, katakan saja. Aku tak suka teka-teki. Buat kepalaku pusing saja!" seru Lina.

"Anggap saja, aku memang mengenalnya. Tapi aku yakin Naura tak akan pernah ingat padaku. Karena baginya aku tak penting. Aku bukan siapa-siapa!" balas Rasya.

"Aku betul-betul tak ingat. Karena sebelum menikah, hidupku hanya seputar kampus dan rumah. Aku tak pernah pergi tanpa mama. Kemana pun aku mau pergi, mama selalu ikut. Aku tak memiliki teman apa lagi sahabat. Jadi maaf jika memang kita sebelumnya pernah kenal tapi aku lupa," ucap Naura.

Naura memang bukan anak gaul saat remaja dulu. Dia hanyalah anak rumahan. Wajar jika dia tak mengenal banyak orang. Perkenalkan dengan Lina juga tanpa sengaja. Saat gadis itu tanpa sengaja menabrak mobilnya.

Lina yang ingin cepat, saat di parkiran menabrak mobil Naura yang terparkir tak jauh darinya. Saat dia menemui Naura dan ingin bertanggung jawab atas kejadian itu, di luar dugaan wanita itu tak meminta ganti rugi sama sekali walau banyak goresan atas ulahnya.

Lina tak henti mengucapkan syukur karena dia tak harus merogoh isi kantong buat ganti rugi. Sejak saat itu mereka sering bertanya kabar melalui gawai masing-masing.

"Naura, aku sebenarnya sudah lama mengenalmu. Bahkan aku mengenalmu lebih dari yang kamu pikirkan!" seru Rasya.

Mendengar jawaban pria itu, dahi Naura berkerut. Begitu juga dengan Lina. Dalam hatinya, Lina berkata, pantas pria itu langsung mau membantu saat dia meminta.

**

Bonus Visual

Naura

Rasya

Alex

Weny

Lina

1
Kasih Bonda
next thor semangat
Tri Handayani
udah mulai tampar"an aja kalian berdua,padahal baru awal gimana klu naura udah nunjukin taring'nya bakal cakar"an mereka.
Ilfa Yarni
rasain kau weny itu Alex blom bucin lho sama Laura kau sudah menderita gmn klo Alex bucin sama Laura mati kali kau saking sakit hati
Sugiharti Rusli
akhirnya keluarlah tuh aib" si Weny dan Alex selama ini Naura dengar langsung yah😄😄
nonsk2711
cb Naura smbl di rekam diam",biar sbagai bukti slnjt nya,Wen km mengalami skrg yg km rasakan,dl jg Naura di perlakukan begitu dpn km Alex lbh membela km n senyum meledek itu bhkn prnh terima dr km,skrg semua nya berbalik pdmu n scr tdk lgsg km membuka aib sendiri
Eka ELissa
cinta gundol mu kmu ko yg bikin dia prgi ...😡😡😡
mams dimas
dalam hati Naura:kemaren aja weny disanjung sanjung setelah ada baru di campakkan ..dasar mantan suami tak tau diri
Rahma Inayah
secara tdk langsung weny sdh membuka aib nya sendri...skrg dgn mudh nya alex mencapkkan mu .stlh ada mangsa baru dan km di lupakan
Lydia
Lanjut Author... terima kasih
ken darsihk
Eettt yak mereka sudah mirip Tom nd Jerry 😅😅😅
Memperebutkan kan pepesan kosong 🤭🤭
Lydia
Lanjut Author... terima kasih 😁
Patrick Khan
.horeeeeee seru bgt .. alex weny moreng2 ..
Teh Euis Tea
bangga bgt ngakuin pernah tidur sm suami orang berarti selingkuh dong ya weni alex
Eka ELissa
jutek lah wong kmu GK tau diri coba kmu mnis psti Nau juga snyum manis dgn mu...
Radya Arynda
yuuuuhuuuuu,,,,ngak malu banget pelakor,,buka aib nya,,,,naudhubillah mindalik,,,,
Imas Nurhermansyah
hubungan selingkuh aja di banggakan 😔
sella surya amanda
lanjut
sella surya amanda
lanjut kak
Tri Handayani
wkwkwkkk...awal yg baik naura'baru permulaan weni udah mau d depak aja sama alex
nonsk2711
itu yg Naura rasakan dl Wen...Alex lbh memilih c pelakor drpd istri sah nya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!