Ini mengisahkan seorang permaisuri terkenal tangguh yang mampu membantu rajanya melawan musuh di medan perang bernama Violetta.
Setelah membantu sang raja berjaya permaisuri malah di khianati dan dibunuh oleh suami yang dia sayang.
Setelah mati sebuah keajaiban muncul. Dia hidup kembali dalam tubuh wanita lain.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon neneng selfia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eps. 29
Elliot mengambil kunci kamar dari tangan anak buahnya itu. Elliot dan anak buahnya bebas mengakses CCTV dan memasuki kamar manapun yang mereka inginkan di hotel itu karena dia pemilik hotel itu.
Memang tidak banyak yang tahu tentang kepemilikan Elliot untuk hotel itu termasuk Jasmine yang menjadi kekasihnya. Selain karena hotelnya berada di pinggiran kota, hotel itu berada di tempat yang tidak terlalu ramai. Sangat cocok untuk mereka yang butuh ketenangan.
Elliot masih tidak ingin percaya dengan laporan anak buahnya perihal Jasmine yang datang dengan seorang pemuda dan tanpa paksaan. Dia masih ingin percaya bahwa Jasmine adalah wanita yang baik dan tulus padanya.
Mereka sudah berada di depan pintu kamar tempat Jasmine tengah bergumul panas dengan Jeri yang selama beberapa tahun selalu menemani Jasmine saat dirinya merasa jenuh. Tentunya pertemuan mereka selalu berakhir di atas ranjang dengan kegiatan penuh gairah.
Elliot ragu untuk membuka pintu kamar itu. Yang ada di pikirannya adalah apa yang harus dia lakukan jika benar Jasmine selingkuh? Apa yang akan terjadi jika Jasmine benar telah menipunya sedangkan dia selama ini selalu percaya pada Jasmine meskipun kadang mendengar berita miring tentang kekasihnya itu.
"Semoga kau tidak melakukan tindakan yang akan membuat aku murka sayang. Jika tidak, kau harus berakhir hidup di jalanan setelah itu." gumam Elliot.
Elliot perlahan membuka pintu kamar yang tampak tenang karena memang setiap kamar di lantai itu kedap suara. Elliot membeku saat mendengar suara desahan yang keluar dari mulut Jasmine dan Jeri setelah pintu dia buka perlahan.
"DASAR JA*ANG TIDAK TAHU DIRI.....!" bentak Elliot sambil membanting pintu dan pergi setelah melihat bahwa memang benar Jasmine tengah melakukan kegiatan panas di atas ranjang dengan seorang pemuda.
"TANGKAP DAN BAWA DUA ORANG MENJIJIKKAN ITU KE PENJARA BAWAH TANAH." ucap Elliot pada anak buahnya setelah itu pergi tanpa menoleh lagi ke belakang.
Elliot masuk ke dalam mobilnya lalu memukul stir untuk meluapkan emosinya. Dia lantas mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi meninggalkan tempat yang membuatnya murka.
Ya, entah kenapa Elliot hanya murka melihat kelakuan Jasmine. Dia tidak merasa sakit hati sedikitpun bahkan rasa kecewa pun tidak. Dia hanya murka karena telah ditipu dan dimanfaatkan selama ini.
Elliot menghentikan mobilnya di tepi jalan yang sepi di sana dia berteriak mengeluarkan kekesalannya.
"Kau menyebut mereka menjijikkan heh?" tiba-tiba ada suara yang entah dari mana datangnya.
"Siapa kau?" teriak Elliot.
"Tidakkah kau tahu kau juga sangat menjijikkan karena berhubungan dengan wanita ja*ang itu di saat kau memiliki pasangan?" ucap suara itu terdengar sarkas.
"Jangan bersembunyi pengecut. Keluar kau." bentak Elliot lagi.
"Aku ada di sini." ucap suara itu dan Elliot terkejut melihat bayangannya sendiri tersenyum sarkas padanya pada kaca mobilnya.
"Ya, aku adalah kamu. Kamu hanya dapat melihat kelakuan menjijikkan wanita ja*ang itu tapi tidak menyadari bahwa kau sama busuknya dengan dia bukan." ucap bayangan Elliot itu.
"Diam kau...." bentak Elliot.
"Ha ha ha ha ha ha Ingin menyalahkan semua pada para wanita itu heh ha ha ha ha ha" ucap bayangan Elliot tertawa terbahak-bahak.
"Ini karma untukmu. Kau harus terima itu semua."
"Tidak.... Prang." Elliot meninju kaca mobilnya berkali-kali hingga pecah dan kepalan tangannya terluka hingga mengalirkan darah segar.
Elliot kemudian duduk di tanah bersandar pada mobilnya sambil menangis sesenggukan memaki dirinya sendiri dengan kata bodoh.
"Puk," sebuah tepukan pada bahunya membuat dia menoleh pada orang yang sedang berdiri di sampingnya.
"Kenapa kau ada di sini?" tanya Elliot memalingkan wajahnya.
"Aku tidak sengaja melihat kau pergi dengan keadaan panik dan kacau. Aku jadi khawatir jika terjadi sesuatu padamu. Aku mengikuti mu hingga ke tempat ini namun menunggu dirimu lebih tenang baru akan menemanimu." jawab Devan.
Ya, pemuda yang menghampiri Elliot adalah Devan. Sebenarnya dia bersama Az namun Az tidak ingin memunculkan dirinya. Selain malas bertemu dengan Elliot, melihat keadaannya saat ini, Elliot tentu tidak ingin bertemu dengan dirinya.
Flash back on
Az dan Devan telah selesai makan malam dengan tuan Samuel. Karena tuan Samuel tiba-tiba harus memajukan keberangkatannya ke luar negeri jadi malam itu juga akhirnya mereka mengantar tuan Samuel ke bandara.
Sepulang dari bandara mereka melewati kantor Elliot dan tidak sengaja Devan melihat Elliot dengan ekspresi khawatir.
"Apakah terjadi sesuatu?" gumam Devan.
"Elliot....... Elliot....." panggilnya setelah membuka kaca mobilnya namun Elliot terlanjur pergi membawa mobilnya dengan kecepatan tinggi.
"Az, apakah tidak masalah jika kita...."
"Lakukan saja, mungkin dia membutuhkan bantuan." ucap Az membuat Devan tersenyum lalu melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi menyusul Elliot.
"Bukankah ini arah ke luar kota? Untuk apa dia ke sana dengan keadaan kacau?" gumam Devan.
"Sebaiknya kita lihat saja dulu karena tampaknya dia akan melakukan sesuatu." saran Az saat melihat Elliot menemui beberapa orang pria dan Devan ingin turun menjumpai Elliot.
"Maaf karena membuat kau takut dengan cara mengemudikan mobilku tadi. Elliot adalah sahabat baikku dari masa sekolah dulu. Kita seperti saudara jadi."
"Aku tahu maksudmu. Aku juga pasti akan ikut cemas melihat sahabat yang dekat denganku dalam keadaan kacau seperti itu." ucap Az.
Az melihat Elliot keluar dari hotel dengan keadaan yang jauh lebih kacau. Kali ini dia bukan lagi terlihat panik tapi dia terlihat murka.
"Itu dia keluar." ucap Az.
Elliot pergi dari tempat itu mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Devan baru akan menyusul Elliot namun berhenti saat melihat Jasmine dan seorang pemuda di giring pergi oleh para anak buah Elliot.
"Sepertinya dia telah melihat wajah asli kekasihnya itu." gumam Az namun masih dapat didengar oleh Devan.
"Sebenarnya apa yang terjadi di antara kalian?" tanya Devan.
"Ceritanya panjang, intinya aku dan dia adalah mantan suami istri yang harus pisah karena adik tiriku yang menjadi orang ketiga diantara kami. Dia menganggap aku buruk, serakah dan ja*ang karena fitnah dan selesai sudah." jelas Az membuat Devan terbelalak tidak percaya.
"Jadi maksudnya kau adalah mantan istri Elliot?" tanya Devan spontan.
"Ya, sebaiknya kau susul sahabatmu itu sebelum terjadi sesuatu." saran Az.
"Kau benar, tapi aku tahu dimana dia saat keadaan kacau seperti ini." ucap Devan lalu melajukan mobilnya menyusul Elliot.
Benar saja mereka menemukan keberadaan Elliot yang sedang berteriak entah pada siapa.
"Sebaiknya biarkan dia lebih tenang agar dapat mendengar apapun yang ingin kau katakan padanya." saran Az saat Devan ingin turun dari mobil.
bikin calon yg lebih tangguh dr devan utk az
malah gila