NovelToon NovelToon
Janda Tapi Perawan Tulen

Janda Tapi Perawan Tulen

Status: tamat
Genre:Tamat / Janda / Aliansi Pernikahan / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Angst / Romansa
Popularitas:575.4k
Nilai: 4.7
Nama Author: Aurora.playgame

Raisa, seorang gadis berparas cantik, adalah primadona desa yang hidup dalam kesederhanaan bersama ayahnya. Kehidupannya yang bahagia berubah drastis ketika suaminya meninggal dalam kecelakaan mobil pada awal pernikahan mereka. Raisa terpaksa harus menjanda dan menghadapi tantangan hidup yang lebih besar.

Di desa kecil mereka, di mana kabar berita menyebar dengan cepat, gosip dan fitnahan dari masyarakat selalu menghampiri Raisa. Kehadirannya yang sebagai pengantin baru dan langsung ditinggalkan oleh suaminya yang meninggal membuatnya menjadi sasaran ejekan dan celaan. Dia merasa terisolasi dan terpinggirkan.

Namun, Raisa adalah seorang wanita yang kuat dan tegar. Dia tidak menyerah pada keadaan dan bertekad untuk membuktikan bahwa dia bisa bangkit dari penderitaan yang menimpanya.

Bagaimana kisah Raisa dalam menjalani kehidupannya? Ikuti ceritanya di novel yang berjudul "Janda Tapi Perawan Tulen"

Jangan lupa kasih like, subcribe, vote rate 5...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aurora.playgame, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 13 - Spot jantung

\*\*\*

"Hei, anak baru! Jangan mentang mentang kamu punya dukungan dari pemilik rumah ini, jadi kamu bisa bersikap seenaknya disini!," ucap Juli dengan arogan, salah seorang ART yang sudah senior bekerja disana.

"Ini, berikan pada Nona Bela di kamarnya!," lanjutnya. "Nona Bela?," tanya Raisa bingung, karena ia memang belum mengetahui semua majikannya di rumah itu. Rani, yang sedang berada di dekat Raisa segera memberitahu nama-nama penghuni di rumah itu dengan detail.

"Raisa, Nona Bela itu, cucu pertama Tuan Romi, kamarnya berada di lantai atas, kamar yang kedua dari tangga, Nona Bela sudah menikah, cuma... Suaminya jarang ada di rumah karena sering bekerja di luar kota."

Raisa mengangguk mengerti. "Lalu selain Nona Bela, siapa lagi majikan yang tinggal disini?."

"Ada tuan Romi, nona Bela dan suaminya, tante Rosi dan suaminya, dan satu lagi, cucu laki-laki tuan Romi, yaitu tuan Bian," jelas Rani.

"Berarti ada 6 orang... Ya udah, aku pergi ke kamar nona Bela dulu ya...."

Raisa pun berjalan menaiki anak tangga yang nampak tiada akhir saking tingginya tangga tersebut. Belum tau saja dia, padahal ada lift khusus untuk naik ke atas 🤭

Dengan keringat yang bercucuran di wajahnya juga nafas yang tersengal-sengal, akhirnya Raisa sampai di ujung tangga. "Huft! Akhirnya sampai juga." Raisa menoleh ke belakang dan membuka mulutnya karena terkejut dengan jalan tangga yang sudah dia lewati barusan.

"Pantas saja aku merasa hampir mati, aku tidak bisa membayangkan orang-orang yang bekerja disini...,"Raisa menggelengkan kepalanya.

Kemudian Raisa masuk ke sebuah kamar dengan pintu sedikit terbuka. Ia langsung masuk karena memang tugasnya hanya untuk menyimpan baju Bela yang sudah di gosok dan ia mengira jika pintu itu sengaja terbuka untuk akses masuknya.

"Lemari nona Bela yang mana ya? lemari ini berisi pakaian laki-laki semua...."

Raisa membuka setiap lemari yang berjejer rapi namun ia belum menemukan lemari baju Bela dan tidak menyerah untuk terus mencari. Hingga ia dikejutkan dengan suara pintu terbuka.

Ceklek!

Raisa hendak pergi dari kamar itu, namun saat melihat pantulan bayangan di cermin, ia melihat sosok laki-laki yang baru keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit di pinggangnya.

"Ya ampun! mungkin itu suami nona Bela, apa yang harus aku lakukan?." Raisa merasa panik dan mundur kembali hingga ia terjerembab ke lemari baju yang terbuka dan ia pun memutuskan untuk sembunyi disana.

"Raisa, apa yang kamu lakukan? Kamu kan bekerja disini, sudah hal yang wajar jika kamu bertemu majikan, kenapa harus takut...."

Raisa memutuskan memberanikan diri untuk keluar dari tempatnya sembunyi. Namun, saat membuka pintu lemari, alangkah terkejutnya Raisa karena ia harus melihat pemandangan yang tidak di duga.

Sosok pria bertubuh atletis sedang berdiri di samping kasur dengan hanya memakai ****** ***** sehingga membuat Raisa menutup mata dan berdebar sangat kencang.

Raisa terus menggelengkan kepalanya sambil memejamkan mata dan berharap bayangan di benaknya akan menghilang. Tapi saat ia membuka mata, berbarengan dengan pintu lemari yang juga di buka, pemandangan itu ia lihat kembali dan kini nampak sangat jelas karena berada tepat di depan matanya.

"Aarggh...!," teriak Raisa.

"Arrgghh...!," pria itupun ikut berteriak dan segera mengambil handuk untuk menutupi tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan disini!," bentak penghuni kamar yang tidak lain adalah Bian.

Raisa masih terpaku di tempatnya dan masih menutup kedua matanya. Perlahan ia berjalan merangkak dan tidak berani melihat sehingga tangannya di tarik oleh Bian.

"Aw!," pekik Raisa menahan rasa sakit tangannya yang di cengkram Bian.

"Siapa kau! Berani sekali masuk ke kamarku!."

Raisa hanya menunduk dan meminta maaf atas kesalahan yang dia lakukan, namun hal itu membuat Bian semakin marah karena merasa seakan di abaikan.

"Lihat mataku kalau sedang bicara!," teriak Bian seraya menarik tangan Raisa lebih kencang sehingga kini Raisa menatap sorot mata Bian yang penuh amarah.

Tidak terasa, air mata Raisa kini keluar dengan sendirinya. "Maaf...."

Satu kata yang keluar dari mulut Raisa juga air mata yang menetes membuat Bian terenyuh. Dan entah mengapa, ia seakan merasa iba karena sorot mata Raisa menunjukkan kesedihan yang mendalam.

Bian lalu mendorong tangan Raisa kasar hingga mundur beberapa langkah. "Pergi! Pergi dari kamarku dan jangan berani masuk lagi!." Raisa hendak beranjak tapi di panggil Bian kembali. "Bawa barang yang bukan milikku!," teriaknya.

Raisa menghentikan langkahnya dan berpikir. "Maaf Tuan, barang yang mana?," tanya Raisa. "Kamu jangan membuatku semakin marah!," teriak Bian lalu mengambil baju Bela dan melemparnya ke wajah Raisa.

"Bukankah ini baju Nona Bela?," tanya Raisa lagi, dan kali ini Bian mendelik dan menatap tajam Raisa. "Ini kamarku! Kamar kak Bela ada di sebelah!."

Raisa semakin terkejut karena dia kali ini benar-benar melakukan kesalahan yang fatal. Salah masuk kamar dan melihat benda pusaka pria yang ia duga itu Bian. Padahal nyatanya itu memang Bian 😅.

"Pergi!."

Raisa segera keluar dengan merutuki dirinya sendiri dan sangat menyesal. Ia berjalan dengan tergesa-gesa hingga menabrak seseorang dan baju yang ia pegang pun terjatuh. "Maaf! Aku tidak sengaja, maaf...!."

"Ternyata ini bajuku," ucap seorang perempuan yang nampak anggun. Raisa mendongak saat ia memunguti baju yang berserakan. "Nona Bela?."

"Iya, aku Bela, kamu pasti Raisa bukan?," tanya Bela sambil membantu Raisa berdiri. "Aku sudah dengar tentangmu dari kakek dan kebetulan kita bertemu sekarang," kata Bela lembut sambil tersenyum.

Bela melihat ke arah kamar Bian dan berkata, "Bian buat keributan lagi ya?."

"Nona, saya yang salah... Saya salah masuk kamar, jadi tuan Bian marah," ucap Raisa menyesal. Bela pun tersenyum lalu mengajak Raisa masuk ke kamarnya.

Bela mengatakan jika Raisa tidak perlu melakukan pekerjaan rumah karena ia tamu di rumah ini. Namun Raisa menyangkal dan mengatakan jika ia tidak ingin tinggal secara percuma dan akan bekerja seperti para ART yang lain.

Merasa perkataannya tidak bisa di paksakan, Bela hanya membiarkan kehendak Raisa dan meminta Raisa untuk menemaninya ke mall hari ini.

Beberapa jam kemudian...

Kini Raisa berdiri di samping kursi ruang keluarga, menatap Bela yang menuruni anak tangga dengan gaya elegantnya. Ia merasa terpukau dan tiba-tiba mengingatkannya jika ia dulu pernah menjadi seseorang seperti Bela, yakni menjadi Nona di rumah besar saat menjadi istrinya Rio.

Setelah mereka berdua siap, Bela dan Raisa pun segera menuju mall dan memenuhi kebutuhan Bela, lebih tepatnya membuang-buang uang, karena ia pergi bukan hanya untuk kebutuhan semata tapi sekedar mengusir kebosanan.

Setelah sampai di mall, banyak toko pakaian juga kosmetik yang Bela kunjungi dan mengambil semua barang yang ia sukai tanpa ragu atau melihat harga terlebih dahulu.

Semua itu membuat Raisa menggelengkan kepala saat mengikutinya dari belakang, karena jika di pikir mungkin Bela sudah menghabiskan uang untuk membuka satu buah toko baju. Namun apalah artinya untuk seorang konglomerat seperti keluarga Aryana.

🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

Bersambung...

1
Desi Belitong
bodoh
Nurul M
Luar biasa
Uli Kristiani
kurang komunikasi antara bian dan istrinya
Ruby Anikka
cerita novel y seperti film india khushi
Allenn
Raisa
Aurora
Hallo kakak semua... Author rilis karya baru nih judulnya I Love You Paman ... Mampir yuk kakak... Semoga suka 🤗😍
as tuti
thor,
karakter raisa terlalu lemah,
smoga raisa jd wanita yg smart
Aurora: Iya kak, disini tuh Raisa sempat down, karena baru aja ketemu dengan suami yang hilang ingatan, eh udah kembali ingatannya, malah ada si pelakor 😔🤭
total 1 replies
I'm Girl
Luar biasa
remoncxx
Rata" inisial R yak
Aurora: Yap betul 👍🤗
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
mksh karya kak othor.... semngat ya
Aurora: Terima kasih banyak kak 😘🙏
total 1 replies
Diana Tamboto
Luar biasa
Marfuatin
selamat datang masa depan
semoga hari2 kalian bahagia 🤲💪 semangat y untuk authornya 😘😘😍
Aurora: Terima kasih banyak kakak... ❤️😍
total 1 replies
🌹Nabila Putri🌹
semoga ke depan tidak ada masalah apapun... hidup bahagia selamanya.. aamiin
Ayu galih wulandari
Aquuuu mauuu😂😊
Ayu galih wulandari
Rausah pasti hamidun😂😂😂
Ayu galih wulandari
Ada aoa dg mereka
Ayu galih wulandari
😭😭😭😭
Ayu galih wulandari
Kak Author knp harus memunculkan wanita berhati iblis sih yg lbh2 dr pelakor🤦🏻🤦🏻
Ayu galih wulandari
Nimas nama yg cantik tp tk secantik.orang & hatinya ,dua wanita rubah yg licik
Ayu galih wulandari
Aduuuh kok bisa ya🙈
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!