"Kulihat-lihat, Om sudah menua, apakah Om masih sanggup untuk malam pertama?" ucap Haura menatap Kaisar dengan senyum sinis.
Kaisar berjalan ke arah Haura dan menekan gadis itu ke tembok. "Harusnya saya yang nanya, kamu sanggup berapa ronde?"
-
Karena batal menikah dengan William, cucu dari konglomerat terkenal akibat perselingkuhan William. Haura Laudya Zavira, harus menerima dijodohkan dengan anggota keluarga lain yaitu Om dari William, atas dasar kerjasama keluarganya dan keluarga William.
Tapi siapa sangka, laki-laki yang menggantikan William adalah Kaisar Zachary Zaffan—putra bungsu sang konglomerat, pria dewasa yang tidak pernah dia bayangkan sebelumnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab Empat
"Maaf, Oma. Aku mengaku salah. Aku khilaf. Aku tak bisa menahan godaan," jawab William dengan nada rendah, nyaris tak terdengar.
"Khilaf apa doyan ...?" tanya Oma Kartini dengan suara yang mulai meninggi.
Haura tersenyum simpul melihat William yang tampak seperti anak kecil yang dimarahi karena kedapatan mencuri. Dia tak berani menatap atau pun memandangi wajah Oma maupun Haura.
"Aku janji tak akan melakukannya lagi, Oma. Maafkan aku, Oma," ucap William dengan suara bergetar.
Tiba-tiba Oma menggebrak meja. Bukan hanya William yang terkejut, tapi Haura juga. Gadis itu tak menyangka jika Oma Kartini bisa marah hingga demikian. Dia pikir wanita paruh baya itu akan bersikap lemah lembut.
"Apa kau kira dengan meminta maaf semua akan selesai?" tanya Oma Kartini dengan suara yang makin meninggi.
William tampak memainkan jemari tangannya. Tubuhnya gemetar. Sepertinya pria itu memang takut dengan Oma Kartini.
"Oma, aku tau aku salah. Semua sudah terjadi. Tak akan bisa dikembalikan lagi. Aku janji akan berubah. Katakan apa yang harus aku lakukan, apa aku harus putuskan untuk tidak berhubungan lagi dengan Kayla? Jika itu yang Oma inginkan, pasti aku lakukan segera!" ucap William dengan suara pelan.
"Sudah tau salah, bukannya minta maaf. Kamu itu bersalah dengan Haura, bukan Oma. Minta maaflah dengan Haura!" seru Oma Kartini.
Tanpa berkata apa pun, William lalu mendekati Haura. Dia lalu berlutut dihadapan gadis itu. Mencoba meraih tangannya, tapi ditepis.
"Haura, aku minta maaf atas khilaf dan salahku. Aku janji tak akan mengulangi lagi perbuatanku pada Kayla. Aku akan melupakannya. Beri aku satu kali lagi kesempatan. Akan kita mulai lagi semuanya dari awal," ucap William dengan suara sendu agar Oma dan Haura percaya.
Tapi di luar dugaannya, gadis itu tetap tak mau memaafkan. Dia dengan lantangnya menjawab, "Semua kesalahanmu mungkin bisa aku maafkan, tapi untuk kembali denganmu, aku tak akan pernah mau. Kita akan tetap mengakhiri hubungan ini!" seru Haura.
Oma tampak terkejut mendengar ucapan Haura. Dia tahu berapa lama mereka pacaran. Tiga tahun bukan waktu yang singkat, tak mungkin rasa cinta itu langsung pudar.
"Kenapa kamu tak bisa memaafkan William, Haura? Bukankah William sudah berjanji tak akan mengulangi lagi. Biar Oma yang akan mengawasinya!" seru Oma Kartini.
Oma Kartini mendekati tempat duduk Haura,, menatap gadis itu dengan mata yang penuh harapan. "Haura, Sayang!," Oma Kartini berkata, dengan suara yang lembut dan penuh dengan kasih sayang. "Oma ingin meminta kamu untuk menerima William kembali. Oma tahu dia telah menyakiti hatimu, tapi Oma juga tahu bahwa dia sangat mencintaimu. Sebentar lagi pernikahan kalian, apakah semua akan dibatalkan?" tanya Oma dengan suara lembut.
Haura menatap Oma Kartini dengan rasa iba. Sebenarnya dia tak ingin mengecewakan wanita itu. Namun, bertahan, bukanlah solusi, "Oma, aku tidak bisa menerima William kembali," Haura berkata, dengan suara yang terasa berat. "Aku tidak bisa melupakan apa yang dia telah lakukan padaku, Oma. Menikah itu seumur hidup, lebih baik aku batalkan sekarang dari pada nanti sakit hati!'
Oma Kartini mengangguk tanda setuju dengan ucapan gadis itu. "Aku mengerti, Haura," Oma Kartini berkata. "Tapi aku ingin tahu, apa alasanmu yang sebenarnya untuk tidak menerima William kembali. Apakah ada sesuatu yang lebih dalam yang membuat kamu tidak bisa menerima dia kembali?"
Haura menatap Oma Kartini dengan tatapan kasih, tapi kemudian dia mengambil napas dalam-dalam dan berkata, "Oma, William telah menghamili sahabatku. Aku tidak bisa menerima dia kembali karena aku tidak bisa memaafkan apa yang telah mereka lakukan padaku!'
Oma Kartini terlihat sangat terkejut dan marah. "Apa?" Oma Kartini berkata, dengan suara yang keras dan marah. "William, kamu telah melakukan apa?"
William yang sedang berdiri berlutut langsung berdiri, terlihat sangat takut dan malu. "Oma, aku ... aku minta maaf," William berkata, dengan suara yang terputus-putus.
Tapi Oma Kartini tidak mau mendengarkan. Dia berjalan menuju William dan menamparnya dengan keras. "Kamu telah menyakiti hati Haura." Oma Kartini berkata, dengan suara yang keras dan marah. "Kamu tidak layak untuk menerima cinta dan kasih sayang dari orang lain."
Haura menatap Oma Kartini dengan mata yang terlihat sangat terkejut. Dia tidak pernah melihat Oma Kartini marah seperti itu sebelumnya. Tapi dia juga merasa lega karena Oma Kartini telah membelanya.
"Oma, terima kasih," Haura berkata, dengan suara yang masih terlihat sedih. "Aku sangat menghargai perhatianmu, Oma."
Oma Kartini menatap Haura dengan mata yang masih terlihat marah, tapi kemudian dia mengangguk. "Oma akan selalu ada untuk kamu, Haura," Oma Kartini berkata. "Oma akan selalu membela kamu dan membuat kamu merasa nyaman. William akan menyesali ini. Membuang berlian demi batu kali!"
"Oma, aku tak harus menikahi Kayla. Aku akan bertanggung jawab dengan anaknya. Aku masih bisa menikahi Haura," ujar William.
Tanpa dia duga, Oma kembali melayangkan satu tamparan ke wajah William. Dia tak habis mengerti dengan jalan pikiran cucunya itu.
"Jika pun Haura masih mau memaafkan kamu dan menerima kamu, tapi Oma yang akan melarangnya. Dia pantas mendapatkan pria yang lebih darimu!"
"Oma, semua orang sudah tau tentang acara pernikahanku yang akan di adakan dua minggu lagi. Apakah Oma tak akan malu jika semua dibatalkan?" tanya William dengan suara pelan.
"Lebih malu jika orang tua kamu telah menghamili anak orang dan tak mau bertanggung jawab. Sebaiknya kamu nikahi Kayla secepatnya, jangan buat malu keluarga!' seru Oma Kartini.
"Bagaimana dengan Haura, Oma?" tanya William.
"Dia akan tetap menikah. Pesta di keluarga ini akan tetap dilaksanakan, tapi bukan untukmu. Kau dan Kayla hanya pesta seadanya. Aku tak mau ada orang yang tau tentang kehamilan wanita itu!" seru Oma Kartini dengan suara tegas.
Haura yang mendengar jawaban dari Oma Kartini, tentu saja menjadi heran. Jika pernikahannya dengan William dibatalkan, lalu dengan siapa dia menikah, tanya Haura dalam hatinya.
"Dengan siapa Haura menikah, Oma?" tanya William. Pertanyaannya mewakili isi hati Haura.
"Haura akan menikah dengan Kaisar," jawab Oma Kartini dengan pasti.
"Om Kaisar, si bujang lapuk dari hutan itu? Apa kamu mau, Haura?" tanya William.
sakit banget gak tuh 😃
Ketawa jahara achhh 😂😂😂
udah tuh labrak Angel
hih.....