NovelToon NovelToon
Sistem Hadiah Uang Misi 1.000.000.000

Sistem Hadiah Uang Misi 1.000.000.000

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Duda / Sistem
Popularitas:91k
Nilai: 5
Nama Author: less22

Alrazi adalah seorang suami yang hanya memiliki pekerjaan sebagai tukang ojol, saat ia kembali ke rumah, ia semua bajunya sudah ada di teras rumah. Dan istrinya mengaku telah berhubungan dengan mantan pacarnya yang kaya.

Ia di usir dari rumah, dan motornya di ambil, akhirnya ia pun pergi dari rumah tersebut. Tak sengaja ia menendang sebuah kotak misterius, yang ternyata ada sistem.

Dengan adanya sistem, hidupnya berubah total menjadi lebih baik.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon less22, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

32~ Misi Selesai

...🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️🤾‍♀️...

...happy reading...

...⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️⛹️‍♀️...

[MISI SELESAI: Menangkap pelaku pencurian dan pelecehan terhadap tamu villa]

[SELAMAT ANDA MENDAPATKAN HADIAH UANG: 1.000.000.000 IDR]

[SELAMAT ANDA MENDAPATKAN: 3000 POIN SISTEM VILLA PREMIUM]

[SALDO ANDA SAAT INI: 3.229.370.000 IDR]

[POIN: 10.000]

Baru saja Alrazi menyelesaikan aksi menyelamatkan Genia dari cengkeraman Rodi, seorang pacar dan berani menyakitinya. Sekarang, dua petugas polisi yang tiba cepat sedang membawa Rodi pergi.

"Tunggu saja kau! Setelah aku lepas nanti, aku tidak akan membiarkan kalian berdua hidup tenang!" teriak Rodi dengan wajah kemerahan marah, pandangannya menusuk ke arah Alrazi dan Genia yang berdiri di depan pintu villa.

"Heh! Sempat-sempatnya kau mengancam!" ujar polisi yang memegang tangannya dengan kuat, membuat Rodi mengerang kesakitan. Tangan polisi itu seperti rantai baja yang tidak bisa dilepaskan.

Setelah polisi membawa Rodi meninggalkan halaman villa, tinggallah Alrazi, Genia, resepsionis bernama Siti, pemilik villa Bara, dan dua petugas keamanan yang masih terkejut melihat urusan tadi. Angin malam menyebalkan menyentuh wajah mereka, membawa bau bunga melati dari taman di sekitar.

Genia mendekat Alrazi dengan langkah lemah, kepalanya sedikit tercondong ke bawah. Matanya terisi air mata yang hampir menetes. "Tuan Alrazi... Terima kasih banyak karena telah menolong saya. Saya... saya tidak tau bagaimana membalas Anda," katanya dengan suara lemah, suara itu bergema lembut di telinga Alrazi.

Alrazi tersenyum lembut, "Tidak perlu membalas, Nona. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan."

Genia menundukkan kepala, "Saya tidak bisa membayangkan apa yang akan terjadi jika Tuan tidak datang."

Alrazi meletakkan tangan di atas kepala Genia, "Jangan pikirkan lagi, Nona. Yang penting Anda sekarang aman."

Resepsionis dan pemilik villa mendekati mereka, "Terima kasih, Tuan, karena telah menolong tamu kami."

Alrazi mengangguk, "Tidak perlu berterima kasih. Saya hanya melakukan apa yang seharusnya dilakukan."

Siti, resepsionis yang baru menyadari, menatap Alrazi dengan tatapan penasaran. Dia ingat jelas, beberapa menit yang lalu pria ini tiba dengan wajah tergesa-gesa, menanyakan keberadaan Genia tanpa ragu.

"Oh ya, bukannya Anda tadi yang mencari Nona Genia, teman Anda?" tanyanya, matanya tetap terarah ke Alrazi yang seolah-olah sibuk melihat lantai.

Alrazi terkejut sedikit, kemudian menggaruk kepalanya yang tidak gatal itu dengan gerakan kaku. Bibirnya memutar, mencari alasan yang masuk akal. "Hm... anu... teman saya memang bernama Genia, tapi bukan Genia yang ini, mungkin saya salah masuk villa," katanya dengan suara yang agak terengah-engah, terpaksa berbohong. Padahal sebenarnya, dia datang tepatnya untuk menolong Genia, semua karena notifikasi misi dari sistemnya.

"Oh begitu, apa Anda ingin mencari di villa yang lain?" tawar Siti dengan sopan, masih tidak sepenuhnya yakin dengan jawaban itu.

"Ah tidak perlu, tadi saya coba telpon nomor tidak aktif, saya mau langsung pulang saja," kata Alrazi dengan cepat, berusaha mengakhiri percakapan agar rahasia sistemnya tidak terbongkar.

Saat itu, Genia yang berdiri di samping pemilik villa. Dia masih terlihat pucat, tangannya menggenggam tasnya dengan kuat. "Saya juga mau pulang juga, saya benar-benar tidak menyangka, liburan kali ini membuat saya trauma," katanya sambil menarik nafas dalam-dalam, mencoba menenangkan diri.

Bara mendekat Genia dengan wajah sungguh menyesal. "Maafkan kami Nona Genia, kami tidak memastikan villa ini dalam keadaan aman dan baik untuk tamu," ujarnya dengan suara lemah.

Genia menggeleng dengan tegas. "Tidak apa-apa, ini bukan salah kalian, ini semua gara-gara Rodi brengsek itu!" suaranya sedikit meninggi, penuh kemarahan. "Dia tega mendekapku di lemari karena hanya aku tidak mau menandatangani surat perusahaan ku atas namanya. Akan ku pastikan dia mendekam di penjara!" katanya dengan tekad yang terlihat jelas di matanya, mata itu menyala dengan api kebenaran.

Mata Genia yang masih sedikit merah karena tangisan tadi sekarang terarah ke Alrazi. Udara di dalam mobil—yang dipinjamkan oleh Bara, pemilik villa—terasa hangat dan tenang, jauh dari kegaduhan kejadian di villa. Setelah beberapa menit diam, dia memecah keheningan dengan suara yang lembut tapi penuh rasa penasaran.

"Oh ya, rumah Anda di mana Tuan?" tanyanya, matanya menatap wajah Alrazi yang sedang mengemudi. Dia merasa ingin tahu lebih banyak tentang pria yang telah menyelamatkannya dua kali dalam seminggu—sekali di lemari villa, dan sekali lagi ketika Rodi mencoba menyerangnya di jalan pulang.

Alrazi terkejut sedikit dengan pertanyaan itu, kemudian mengangkat alisnya sambil memikirkan. Dia tidak ingin memberitahu alamat yang terlalu rinci, tapi juga tidak mau berbohong lagi setelah semua yang terjadi. "Rumah saya ada di... jalan manggis, nomor 17," katanya, mengingat alamat rumahnya yang tenang di pinggiran kota, tidak jauh dari keramaian.

Genia mengangguk, menyimpan alamat itu di benak. Kemudian, dia membuka tas kecilnya dan mengambil selembar kartu nama yang berwarna biru muda, dengan tulisan emas yang elegan. Dia memberikannya kepada Alrazi, jari-jarinya sedikit bergetar. "Ini kartu saya, jika ada yang Anda butuhkan, hubungi saja saya," katanya dengan senyum lembut. Di kartu itu tertulis: Genia Adhisty - CEO PT. Citra Langit, beserta nomor telepon dan alamat kantornya.

Alrazi menerima kartu itu dengan hati-hati, memandangnya sejenak sebelum menyimpannya di dompet.

"Terima kasih," kata Alrazi.

...⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️⛹️‍♂️...

1
Syamsul Bari
tanggung ceritanya
Bunda Juna
lebih teliti lagi kedepannya yaaa ,sukses slalu
Bunda Juna
sekedar saran saja KK Othor perhatikan typo nya ,cerita sebenernya bagus hampir semua karya mu saya suka ,cuman disetiap cerita bnyak banget typo nya ,trus pergantian nama juga , mohon banget lebih teliti lagi ya ,sebab saya suka baca karya" mu 😍
Arya Rizki Sukirman
ayo Thor updatenya dua bab
Saidi Ritonga
👍👍👍👍👍
Maulana Sejati
apaan ni...
Yuliana Tunru
pura2 minta maaf tp malah buat fitnah yg lbh jahat..tunggu 1 hari alrazi jika mrk anggapbremeh peringatan mu sistem mu yg akan hancurkan program dan perusahaan bobrok mu surya
Wulan Sari
Surya2 Alrazi kok di lawan ayo brantas yg mengakibatkan kericuhan perusahaan heeee semangat 💪👍 salam
Riko Ardiansyah
Ardo kan mau ehem sama Sarah kenapa nanya mau ke hotel mereka berdua 🤣🤣🤣......
Tio Kusuma
Thu poin buat ap Thor...gag bisa dtuker ap gmna
Yuliana Tunru
cuma klarifikasi ya enak bgtnhrs x ada nokinal yg dibayar krn sdh menghasut dan menfitnah coba di tuntut lewatn jalur hukum baru kapok enteng bgt mijta maaf lgsg clesr
less22: betul itu Mama
total 1 replies
ali maxsum
dominic ini aslinya
Yuliana Tunru
perusahaan besar kok main curang baik x bersaing sehat biar irang yg nilai gmn yg baik tak oerlu menjelekan krn akan berbaoik pd kepercayaan ttg kejujuran ..alfazi mantap bgt up lg thoor
Wulan Sari
lanjutkan Thor semangat 💪
Ardi Provision
bisa lebih baik berhubungan langsung dengan otak mc malah cari susah ke sambung dengan HP
Ardi Provision
katanya dimasukkan ke rekening malah nanya gimana cara ambil nya,
Pena_Novel
Semangat selalu, Thorr
Yuliana Tunru
dgn point buat kecurangan2 dr perusahaan itu tersebar hingga hancur ..jahat tqk mau bersaing sehat
Maulana Sejati
wowww...banyak bangettt...sampe capek baca update nya
Ambu Rinddiany Thea
lama lama s sarah bakalan d tendang juga noh sama s ardo
Ambu Rinddiany Thea: hayu lah gaskeun
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!