Hasrat Cinta Mr Duda

Ceklek..

Pintu ruangan pun terbuka dan menampakkan sosok yang sangat tak terduga oleh Kevin juga Najla.

Tatapan mata orang itu sangat tajam saat melihat putranya berpelukan dengan seorang wanita dalam kamar rawat putranya.

Kedua orang yang sedang larut dalam kesedihan mereka pun menoleh ke arah pintu.

Ketiganya sama-sama terkejut.Najla dan Kevin pun melerai pelukannya menatap wajah yang tadinya terlihat sangat garang langsung berubah menatap wajah seseorang dengan pandangan sendu.

"Kak Ale.."gumam Najla melihat sosok pria yang sudah berkepala empat itu dan bahkan hampir lima puluh tahun namun,masih dengan penampilan yang sempurna.

"Nana.."gumam Alex yang tak pernah menyangka jika dia akan bertemu dengan sosok gadis kecilnya dulu dan sekarang bukan lagi gadis kecil bahkan menjelma sebagai perempuan dewasa.

"Papa ngapain kesini?"tanya Kevin yang tiba-tiba membuyarkan susana haru kedua orang yang sudah lama tidak bertemu itu.

"Papa..

"Kevin kan bilang kalau papa nggak perlu kesini,Kevin sudah ada bunda yang jagain."ucap Kevin memotong omongan sang papa dan menatap kesal pada papanya.

Plak...

"Awwwstt sakit bun,kenapa bunda suka banget mukul aku sih,itu namanya KDRT bun."protes Kevin mengelus kepalanya yang di pukul dengan kertas oleh Najla dan Kevin yang mendramatisir seolah-olah teraniaya.

"Lagian punya mulut itu di pake buat ngomong yang sopan sama orang tua ,mau bunda cabein tuh mulut kamu,hahh ?!" omel Najla pada ponakan nakalnya itu.

Kevin menggeleng cepat dan menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Pemandangan itu membuat Alex dengan interaksi keduanya yang terlihat seperti tikus sama kucing melengkungkan senyumnya.

"Makanya kalau nggak mau bunda cabein mulutnya kalau ngomong yang sopan, bukannya bersyukur ada papa dateng malah ngomong nya kayak nantangin musuh."omel Najla lagi menatap ponakannya garang.

"Maaf bun, soalnya papa juga bilang lagi sibuk..makanya aku kaget saja kenapa papa tiba-tiba punya waktu nengokin aku."ucap Kevin memberikan alasan.

"Papa kesini buat gantiin Oma sama Opa ,besok kan hari Sabtu papa nggak kerja."ucap Alex berdiri di samping Najla.

"Aistttt.. sudahlah mendingan bunda kekantin bentar yaa,buat beli makanan belum makan malam nih.."ucap Najla pada Kevin.

"Terus Kevin sama siapa?" tanya Kevin dengan wajah sedihnya.

"Kan ada papa ."ucap Najla dengan entengnya.

Namun,sebelum Kevin dan Alex menginterupsi ucapan Najla tiba-tiba pintu terbuka dan menampakkan Nunik dan juga ada Nando yang muncul.

"Kamu bisa sama Om Nando sebentar.Papa sama BUNDA kamu ada yang perlu kami bicarakan."ucap Alex dengan menekan kata bunda dan melirik kearah Najla dan juga memberikan kode pada Nando.

"Iya om akan disini dulu oke," ucap Nando duduk di samping brankar Kevin.

"Sus , seperti biasa yaah.."ucap Najla memberikan instruksi pada Nunik.

"Siap Dok."jawab Nunik.

"Mana bisa papa culik bunda aku,wah..nggak sopan nikung anak sendiri," gerutu Kevin menatap tajam ke arah sang papa.

Melihat tingkah laku putrnya kali ini Alex hanya merespon dengan senyuman tipis dari bibirnya.

Najla keluar kamar rawat Kevin dan disusul Alex.Dengan Alex yang berjalan di belakang Najla.Sampai di mana Najla dan Alex masuk dalam lift yang ada hanya mereka berdua.

Detak jantung Najla kini tak karuan karena berdua dengan Alex. Alex yang ada di belakangnya pun tiba-tiba memeluk tubuh nya dari belakang.

"Biarkan kakak begini sebentar saja Na,kakak kangen kamu Na.."bisik Alex yang terdengar begitu lembut membuat Najla tiba-tiba memejamkan matanya menikmati pelukan hangat pria yang masih ada dalam hatinya.

Najla hanya berharap jika detak jantungnya yang berdetak kencang tak terdengar olah Alex saat ini.

Cup

Mata Najla sontak terbuka karena terkejut dengan kelakuan Alex yang tiba-tiba mencium pipinya.

"Kak.."gumam Najla menatap tajam kearah Alex.

Bukanya merasa bersalah malah Alex terlihat tersenyum manis dengan apa yang dia lakukan barusan.

"Kamu nggak kangen sama kakak,Hem?" tanya Alex dengan suara lembutnya.

"Biasa aja ."ucap Najla dengan suara terbata.

Tiba-tiba Alex menekan tombol basement dan membuat Najla panik.

"Kak,kok kakak pencet basement.Kita mau ke kantin."ucap Najla dengan wajah Alex tajam.

"Ya kita akan makan tapi, bukan di kantin.Kita akan makan di tempat yang akan kakak inginkan."ucap Alex santai.

"Kak,apaan sih..nanti Kevin gimana?"tanya Najla dengan perasaan tak tenang.

"Kevin sudah besar,ada Nando juga." ucap Alex dan saat pintu lift terbuka Alex menggandeng tangan Najla menuju mobilnya.

Najla melihat tangannya yang di gandeng Alex.Dulu hal seperti itulah yang di impikan Najla tapi kalau sekarang,rasa bersalah hanya itu yang ada di hati Najla saat ini.

Alex dengan cepat melajukan mobilnya ke arah dimana dia akan membawa Najla makan bersamanya.

Di dalam mobil keduanya masih diam tak ada satu kata pun yang terucap dari mulut keduanya.

Sampai di sebuah restaurant mewah mereka berhenti di parkiran restaurant tersebut.

"Kita makan disini kak?"tanya Najla mulai membuka suaranya dengan memandang restaurant yang ada di depannya.

"Iya kenapa,kamu keberatan.Kita butuh tempat private untuk bicara Na" ucap Alex pada Najla.

" Tempat private?" ucap Najla membeo.

"Iya,ayo turun !!" perintah Alex dengan cepat dia membuka pintu mobil dan keluar dari dalam mobil nya di susul Najla .

Tanpa pikir panjang,Alex menggandeng tangan Najla dengan erat dan menariknya dengan pelanggan masuk ke dalam restaurant tersebut.

Sesaat hati Najla bergemuruh saat melihat buku-buku jarinya di isi jari-jari panjang dan besar milik Alex sapuan lembut terasa di tangannya.

Namun, sesaat kemudian Najla menguasai dirinya berusaha bersikap biasa saja.

Mereka melangkah ke dalam ruangan private.

"Kamu mau makan apa Naa?" tanya Alex sesaat mereka duduk dengan menatap table menu yang ada di tangan mereka.

"Apa saja lah kak,aku suka aja."ucap Najla dengan wajah menatap Alex sekilas.

Akhirnya Alex menyebut beberapa menu untuk makan malam mereka berdua dan ini pertama kalinya di masa mereka kenal makan berdua.Biasanya ada Vania diantara mereka.

Saat ini Najla hanya diam dan menundukkan kepalanya sedangkan Alex menatap dengan intens dengan melipat kedua tangannya di depan dadanya.

"Kemana saja kamu selama ini?" tanya Alex membuka percakapan.

"Milan ."jawab Najla singkat tanpa menatap ke arah Alex.

"Milan,bukannya kamu tinggal di Singapura?" tanya Alex heran, setelah tahu dimana Najla tinggal selama ini.

"Iya sebulan aku di Singapura dan langsung pindah ke Milan.Setelah lulus SMA aku pindah ke Amerika bersama sepupuku dan kuliah mengambil jurusan kedokteran sampai beberapa bulan lalu aku di pindah tugaskan balik ke Indonesia menjadi dokter bedah syaraf di Rumah Sakit yang sekarang aku bekerja."terang Najla memainkan tangannya.

"Begitu saja kamu melupakan kami semua disini?" tanya Alex dengan tertawa garing.

"Maaf aku hanya fokus dengan kuliah dan juga kerja."ucap Najla masih menundukkan wajahnya .

"Yakin cuma itu alasan kamu atau ada yang lain yang kamu sembunyikan?" tanya Alex yang berhasil membuat Najla mendongakkan kepalanya menatap wajah Alex.

Alex melihat wajah Najla hanya bisa tersenyum miring apalagi dengan melihat tingkah Najla yang terlihat sangat salah tingkah.

Bersambung.

Mas Duda anak satu ( Alexander Abraham)

Dr Najla Maulida Linome

Kevin Abraham anak bandelnya papa Alex dan mendadak jadi anak manjanya bunda Najla.