NovelToon NovelToon
MENCARI CINTA SEJATI

MENCARI CINTA SEJATI

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Balas Dendam / Identitas Tersembunyi / POV Pelakor
Popularitas:1.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Mei Sandra

Ini kisah seorang seorang gadis kaya raya mencari cinta sejati menyamar jadi karyawan sederhana. Sania kembali ke tanah air demi mencari kebenaran kematian ibunya. Selama di tanah air Sania jatuh cinta pada pengusaha kaya namun sayang ditinggal nikah. Demi melanjutkan rencana balas dendam pada keluarga penyebab kematian sang ibu juga pada mantan pacar Sania rela menikah dengan laki beristeri yang penyakitan. Mampukah Sania mencari fakta Kematian ibunya sekaligus tuntaskan dendam pada mantan pacar? Semua jawaban ada di kisah ini. Silahkan simak kisah Sania mencari cinta dan tuntaskan dendam!

Ini karya perdanaku. Mohon dukungan para pembaca. Tinggalkan jejak agar penulis makin semangat update. Terima kasih

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mei Sandra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Dendam

Kisah baru muncul lagi. Sania akan bongkar semua kedok Amanda di publik. Wanita terhormat yang kuasai harta orang tanpa malu.

Sania aktifkan ponsel meneleponi seseorang untuk melancarkan misinya kasih pelajaran pada keluarga bejat Suhada. Perusahaan mamanya harus kembali ke tangan orang berhak. Sudah cukup lama keluarga itu menikmati tetesan darah orang. Saatnya membayar kejahatan sendiri.

"Assalamualaikum...jatuhkan PT Sunrise! Beli semua saham mereka. Dan jual rumah yang ditempati Bobby sekarang ini. Buka harga tinggi kalau Bobby mau beli."

"Baiklah! Memang saatnya kau beraksi. Om akan jalankan permintaanmu! Dan kau hati hati nak! Tak semua orang baik padamu."

"Sania tahu om! Lakukan semua sesuai plan semula. Aku akan pulang Belanda setelah semua beres. Selanjutnya jadi tanggung jawab om!"

"Om tak mampu tanpa kamu. Om sudah tua nak! Om dan tante mu juga mau pulang Belanda."

"Lalu siapa kelola perusahaan di sini kau kita pulang Belanda semua."

"Abangmu tak tertarik di perusahaan. Dia malah mau lanjut kuliah ambil S3. Mau kejar gelar profesor."

"Nanti kita pikirkan. Sekarang urus dulu PT Sunrise. Itu milik mamaku."

"Akan om laksanakan. Om akan jatuhkan nilai sahamnya dulu biar para investor kabur. Di situ kita beli sahamnya."

"Terserah om saja! Yang penting dia harus menderita. Sudah banyak korban dari mereka. Nanti Sania ceritakan pada om."

"Baiklah! Om tunggu kamu nak!"

"Oya om! Sania akan menikah dengan bos Sania minggu depan."

"What? Kau gila nak? Baru selesai dengan Bobby kau bikin ulah baru lagi. Apa kata Opa nanti?"

"Kami menikah untuk melindungi aku dari gangguan Bobby dan mulus kan jalanku beri pelajaran pada manusia kurang ajar macam Suhada. Om tak usah kuatir. Sania tahu batasan. Pak Bara orang baik. Dia pemilik PT ANGKASA JAYA."

"Om bisa mati berdiri dibuat olehmu. Om tak bisa hadir dong!"

"Kirim doa saja."

"Baiklah! Om harap kau jangan terjebak dalam permainanmu sendiri."

"Tidak akan...Om tarik rumah Bobby dulu."

"Baiklah! Om akan minta pengacara urus masalah ini. Kau jangan macam macam ya nak! Om tak mau terjadi apa apa lagi padamu."

"Sania janji akan hati hati om! Sania akan jaga diri. Om pantau saja PT Sunrise. Buat dia tak berkutik. Buat dia hidup ogah mati segan."

"Sadis banget anak om ini."

"Mereka lebih sadis habisin mamaku karena harta. Akan kuperlihatkan kekuatan orang sakit hati."

"Jangan terlalu jauh ya nak! Kita orang beragama. Tak mungkin sakiti orang."

"Sania takkan membunuh tapi mengambil hak Sania. Mereka boleh berbuat keji namun itu bukan type Sania. Om jangan kuatir! Sania takkan anarkis!"

"Om percaya padamu!"

"Terima kasih om! Sania tunggu hasil dari om. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam.."

Sania menyimpan hp di samping tempat tidur. Angan Sania melayang mengingat kenangan bersama Rangga. Laki itu sering datang tinggal bersama mereka waktu Sania masih kecil. Rangga memang sayang padanya. Rangga lebih sayang padanya daripada Ranti.

Andai ada makanan enak selalu bagi sama Sania. Melindunginya dari segala ancaman termasuk bila dibully Ranti yang empat tahun lebih tua.

Sania janji akan putar balik keadaan. Keluarga Suhada boleh bahagia berhasil bodohi mama Sania dan pemilik butik yang tak Sania kenal. Di belakang Sania terjadi banyak kejadian lagi. Keluarga Suhada memang seperti benalu isap darah orang lain. Hidup bergantung pada darah orang.

Sania siap siap tidur karena besok masih banyak kerja menunggu. Sania mau ajak Rangga melihat adik satu bapak yaang dibuang ke panti asuhan. Kasihan anak tak berdosa yang harus menanggung beban mental gara punya bapak sakit jiwa. Anak kandung sendiri dicampakkan ke panti asuhan sementara harta yang jadi hak anak itu dinikmati iblis bertopeng manusia.

Sania harus memikirkan masa depannya adik tirinya. Tak mungkin seorang anak kecil tak kenal keluarga sendiri. Dia punya ayah, abang dan kakak tapi harus hidup sederhana di panti asuhan.

Siap sholat subuh Sania langsung bangun menuju ke dapur minum air. Udara panas bikin gadis ini sebentar bentar terasa haus. Sania cepat bangun karena sudah janji pada Rangga untuk pergi ke apartemennya. Kali ini Sania tak bermaksud ajak Lisa. Ada hal tak boleh diketahui Lisa soal keluarga Pak Suhada. Biarlah dia dan Rangga yang tahu.

"Sania..cepat bangun nak?"

"Baru siap sholat Bu."

Bu Bur tersenyum senang melihat Sania taat beragama. Sania bukan Islam hanya di KTP. Dalam keseharian Sania juga laksanakan panggilan ajaran agama. Bersedekah dan taat jalankan perintah agama. Lisa saja kadang masih bolong soal ketakwaan. Buktinya jam segini belum bangun jalankan perintah agama. Mungkin masih bermimpi jalan jalan sama Rangga di taman cinta.

"Sania mau minum kopi atau teh?" tawar Bu Bur hendak seduh minuman untuk sekeluarga.

"Biar Sania saja Bu. Anak gadis ngak bisa apa apa kan malu."

Bu Bur terkekeh benarkan kata Sania. Anak gadis jaman sekarang banyak yang tidak tahu peralatan dapur. Masak telor ceplok saja bisa bersaing sama arang dapur.

"Sini ibu ajarin cara seduh teh dan kopi! Mau nikah harus ngerti barang dapur biar disayang mertua."

"Itu bukan jurusan Sania. Sekarang makanan online banyak. Cepat dan tepat."

"Kamu dan Lisa sama saja. Pemalas..." sungut Bu Bur masam.

Sania memeluk perempuan paro baya ini dengan manja. Sania sebenarnya malu tak bisa berkiprah di dapur. Sanggup bangun gedung pencakar langit namun tak bisa berbuat apapun di dapur yang kecil. Sungguh menggelikan. Tapi memang gitulah fakta.

"Bu..ajarin Sania masak ya!"

"Boleh..siang nanti kita masak bersama."

"Pagi ini Sania pulang dulu ke rumah ambil pakaian sopan. Nanti balik lagi."

"Baiklah! Apa tak perlu dikawani Lisa?"

"Ngak perlu...Sania pergi dengan mas Rangga saja."

"Oh...siap siap saja ke sana. Cepat pulang biar bantu ibu persiapkan makanan untuk calon suamimu."

"Ya bu. Maaf sudah merepotkan!"

"Merepotkan siapa? Kamu anak ibu. Siapa lagi urus kamu kalau bukan ibu. Ayo cepat mandi!" Bu Bur mencolek pipi Sania tanda sayang.

Sania terharu mendapat kasih sayang seorang ibu yang tak pernah dia dapatkan. Selama ini Sania hanya diasuh pembantu asal Indonesia dan kasih sayang dari sang opa. Ayah dari mamanya.

"Terima kasih bu!" kata Sania terharu.

"Anak manja. Mandi sono!"

"Siap nyonya jenderal!" Sania membungkukan badan lalu ngacir ke belakang.

Rangga datang tepat jam tujuh pagi. Rangga terlihat lebih tampan dan segar. Matanya sudah lebih bercahaya tak pancarkan sinar suram. Kini tinggal Bara yang memiliki pancaran cahaya redup di mata. Mampukah Sania kembalikan cahaya di mata Bara seperti dia nyalakan api di mata Rangga.

Sania tersenyum melihat kehadiran Rangga di pagi hari. Mungkin inilah hari minggu terindah setelah bertahun hidup tanpa cahaya.

Rangga bersiul kagumi kecantikan adik sendiri. Sania bagai sekuntum bunga sedang mekar mengundang kumbang datang. Kumbang kumbang jantan pasti akan betah berada di bunga indah nan segar.

Sania mengenakan baju santai. Kaos bertulisan Power warna biru langit dipadu celana jeans belel. Persis ABG baru beranjak dewasa.

"Adikku cakep!" puji Rangga.

"Adik siapa dulu. Hidungku mirip hidung mas. Yang lain tidak."

Rangga tertawa renyah akhirnya Sania akui antara mereka ada kemiripan. Secara tak langsung Sania sudah akui hubungan darah mereka.

"Bangga aku jadi abangmu. Ayo jalan! Sudah ijin sama Pak Bur?"

Sania mengangguk sambil buka pintu mobil. Rangga berlari kecil ke balik pintu satu lagi. Sebenarnya Rangga tak cocok jadi supir mobil kecil Sania. Terlalu kecil buat laki tegap macam Rangga. Tapi cuma itu yang dimiliki Sania jadi mau tak mau ya harus jalan.

"Kita ke apartemenku dulu mas. Ambil pakaianku!"

"Kau yakin mau menikah sama laki yang bernama Bara? Mas kok tak suka kamu jadi bininya?"

"Sania punya pertimbangan sendiri. Sania ingin berlindung dari gangguan laki gila yang sudah nikah tapi kejar Sania."

"Siapa biar mas hajar."

Sania ragu ungkap siapa yang telah khianati dirinya juga siapa yang telah merebut calon suaminya. Rangga pasti akan syok bila tahu siapa yang telah kurang rebut calon suami adiknya. Ranti juga adik Rangga. Siapa yang akan dibela laki ini antara dua wanita yang berpredikat adik.

"Sudahlah! Yang berlalu biarlah berlalu. Kita maju ke depan saja tak perlu ingat masa lalu." Sania belum ungkap kebenaran soal Ranti. Rangga pasti bingung kalau tahu Ranti yang telah hancurkan semua mimpi Sania.

"Kau ikhlas?"

"Ikhlas ngak ikhlas emang ada beda? Toh semua sudah terjadi. Dan aku juga senang bisa lihat langsung kelakuan laki yang hendak jadi suamiku. Bejat.."

"Baguslah! Mas harap kau mendapat laki yang lebih baik dari calonmu dulu." doa Rangga tulus pada adiknya.

"Amin.."

Mobil mungil Sania melaju menuju ke tempat dituju. Apartemen Sania menjulang tinggi menggoda tatapan mata orang untuk melirik. Apartemen Sania tergolong apartemen golongan atas. Tempatnya bersih jauh dari kesan komplek kaum tingkat bawah. Malahan tergolong elite.

Rangga menduga Sania hidup dengan baik selama ini. Terbukti Sania memiliki dana cukup banyak. Mampu beli tanah bahkan biayai Pak Bur perluas bengkel.

Rangga bertanya dalam hati dari mana asal dana Sania. Sania poroti mantan pacar atau jadi gula gula bos kaya maka ditinggal nikah oleh sang pacar.

Berbagai dugaan bermain di benak Rangga. Sebenarnya bagaimana sosok Sania. Rangga perlu waktu untuk pahami Sania. Sania terlihat cantik dan imut namun dibalik itu Rangga melihat kekuatan terpendam yang tak dapat dia gambar dengan kalimat. Sania memiliki power cukup besar untuk meremukkan batu karang.

"Mas kenapa bengong?" tegur Sania melihat Rangga masih bengong di depan pintu masuk gedung apartemen.

"Maaf mas melamun. Kamu tinggal sama siapa?"

"Sendiri." sahut Sania berjalan ke arah lift. Rangga ikut dari belakang sambil lirik sana sini pantau kondisi tempat tinggal adiknya. Suasana cukup nyaman. Ada beberapa satpam menjaga di depan pintu masuk gedung. Mereka cukup jeli memantau kehadiran setiap orang lalu lalang di gedung.

Rangga juga jadi pusat perhatian mereka. Namun melihat yang bawa Rangga adalah Sania penghuni apartemen maka mereka tak begitu ambil hati.

Rangga dan Sania naik lift sampai ke lantai di mana Sania tinggal. Apartemen Sania kecil tapi bersih sekali. Kelihatannya Sania tak bohong tinggal sendiri. Di situ tak ada tanda tanda ada bayangan orang lain selain kebutuhan Sania.

Ruang Sania sangat sederhana. Tak ada barang mewah. Tapi suasana nyaman. Rangga mengitari seluruh ruangan selidiki kalau kalau ada yang buat dia curiga. Naluri seorang abang tetap sama yakni ingin beri perlindungan pada adik sendiri.

Sania biarkan Rangga puaskan diri periksa isi rumah. Sania sibuk kumpulkan pakaian yang akan dibawa ke tempat Lisa. Sania perlu menampilkan diri dengan baik di hadapan keluarga Bara. Statusnya boleh isteri muda tapi tetap harus tampak bonafide.

"San...kau perancang bangunan?" tanya Rangga besar suara karena Sania dalam kamar.

"Iya...insinyur. Kenapa? Bangga kan punya adik hebat?"

"Bangga dong! Kelihatannya kamu bekerja dengan baik."

"Sangat baik...dulu aku kerja di perusahan PT BUILD. Bosnya adalah mantanku. Dia menikah dengan wanita lain yang punya nama besar. Aku hanya karyawan kecil dicundangi." Sania keluar dari kamar bersandar di pintu sambil menatap Rangga. Rangga tertegun dengar laporan Sania.

Rangga bukan orang bodoh tak tahu maksud kata Sania. Sania ingin kasih tahu siapa sosok laki yang telah sakiti hatinya.

"Kau akan makin benci pada keluarga sendiri." desis Rangga pelan.

"Mereka bukan keluargaku. Aku tak pernah punya keluarga berhati iblis. Jangan katakan apapun tentang mereka! Aku tak mau buka lembaran baru terhadap mereka. Mereka tetap noda bagiku." ujar Sania dingin.

Rangga maklumi perasaan Sania makin terluka. Belum tuntas luka lama kini luka baru muncul lagi. Rasa sakit di hati Sania makin berganda.

"Mas tetap bersamamu asal kamu benar."

"Tak ada salah benar di sini. Yang ada hanya manusia kanibal unjuk gigi. Kita lihat gigi kanibal mana lebih tajam!" kata Sania tanpa emosi. Sania sudah putuskan akan hancurkan keluarga Suhada sampai rata agar jangan ada korban selanjutnya.

Sudah cukup Sania dan wanita pemilik butik jadi santapan kebrutalan keluarga gila harta. Sudah banyak yang tersakiti. Sania harus hentikan semua ini sekaligus kasih pelajaran pada manusia manusia berhati busuk gitu.

"Ternyata abang ketinggalan banyak cerita. Abang tak tahu apa yang sudah terjadi padamu tapi ini bukan kisah manis. Kau dikhianati sama mantan pacar demi Ranti kan?"

"Mas ngerti juga. Tapi jangan kuatir aku tak sedih! Malah bersyukur cepat buka kedok laki bejat macam itu. Mas lihat saja bagaimana kehancuran perusahaan PT BUILD yang megah. Aku janji akan ratakan mereka yang suka sebar racun pada orang lain."

Rangga bergidik rasakan hawa membunuh dalam nada suara Sania. Ternyata adiknya yang dulu lucu menggemaskan kini berubah menjadi wanita keras. Penderitaan apa telah menempa gadis muda ini menjadi bermental baja. Rangga yang laki saja tak bisa berpikir hancurkan satu perusahaan besar. Sania yang terlihat mungil apa mampu goncang kekokohan PT BUILD yang terkenal memiliki aset ratusan milyar.

1
Novida Eryani
Luar biasa
Bunda
ikutan ngakak di part ini 😀😀😀
Sri Mulyati
visual dong tambah deru
Fera Bintang
Luar biasa
P. Ary
waaaahhhh anaknya dah hampir 10 thn dooooooooonzzz thorrrrrr
cAmiEe
alur cerita dan bahasanya bagus.....
Endang Supriati
aneh sih bara kenapa pusing sih!!! tinggal tolak si arsy tdk terima! kan hak nya sbg pengusaha. sy juga pengusaha,,,ada kary yg lalai datang telat 3 x pecat.
karyawn tdk bisa up to day dgn hasil kerja pecattt.
awal porong gaji potong transoirt, potong yang makan 75 % klu melanggar etos kerja. ada urusan apa sama karyawan.!!
pecat satu yg melamar jutaan. yg tudak tahu diri kary..pada belagu demo demo dioecat jf gembellll.
Endang Supriati
klu memang rumah atas nammamu! kenapa engga dijual!!! apa urusan nya sama mereka.peduli syetan.tahu.!!
Endang Supriati
sakit kanker blom ada obatnya sampai sekarang, klupun minum obat utu cuma pereda rasa nyeri! bukan obat. kemo malah kanker jd cepat merata dan menyebar kemana mana. akar kanker itu seperti rambut halus dan banyak begitu.
Endang Supriati
laki2 iru 1 juta pwrsen tdk suka sama anaknya.
males urus anak, anak bagi laki2 cuma buat kebanggaan bahwa dia bisa bikin perempuan hamil, artinya dia laki2 sejati.
hampir semua laki2 cuma senang bikinnya. jd anak dan hamil paling benci dan sebell klu belum nikah banyak suruh gugurin! males basnget suruh tanggung jawab. klu tdk taskut dosa dan hukum. pasangan zinahnya hamil klu mau suruh gugurin dia senang banget hamil lagi gugurin lsgi terus maunya begitu dan tak perlu nikah dgn perempuan model begini, krn apa! buat apa dinikahi! engga dinikahi bisa ditidurin setiap saat. tujuan nikah apa? mau ngesex tanpa zinah kan.
lah ini si Ranti dgn bangga mau di ajak tidur tanpa dinikahi.
yg bodoh tuh boby,,, perempuan murahan kok di taburin benihnya. laki2 bejad dunia biasa memandangnya. klu peremouan rusak dan murahan sdh jelas GEN LIAR gimana turunannya!!!
Endang Supriati
masa org pinter cerdas buat rancangan dan penanggung jawab proyek ! MISKIN TDK OUNYA UANG. NGAPAIN KERJA !!! BUAT KANTOR SENDIRI. HRSNYA DISAMPING GAJI BONUS 5 % DR NILAI PROYOEK , SANIA MASIH BODOH AJA.
Endang Supriati
saya bekerja ada di 4 tempat pindah2 total 27 thn,dr lulus kuliah umur 22 thn. sampai umur 49 thn. sy pindah kerja cukup bikin surat pengunduran diri yg ttd yg buat surat dong.
Anonymous
Masak kmr VIP gak disediakan air minum ? Othor lupa kali ya...
Iis Wahyuni
fadhil
sur yati
suka bgt thor intinya klo kt berbuat pasti akan menuai kebaikan krna Allah tdk tdr ya kan Thor 5 bintang thor
sur yati
betul bgtttt Thor
#ayu.kurniaa_
.
Capricorn 🦄
keren
sur yati
datang lgi deh ulet keket noh tanya ma bininya bara gk bsa pp klo bukan krna bininya
sur yati
alah dri awal dia sumpah trs bergudang" cewek nya msh ja sumpah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!