Callista merupakan salah satu murid yang menjadi korban pem-bully-an. Ternyata dalang dari semua itu adalah Zanetha, adik kesayangannya sendiri. Sampai suatu hari Callista meninggal dibunuh oleh Zanetha. Keajaiban pun terjadi, dia hidup kembali ke satu tahun yang lalu.
Di kehidupan keduanya ini, Callista berubah menjadi orang yang kuat. Dia berjanji akan membalas semua kejahatan Zanetha dan antek-anteknya yang suka melakukan pem-bully-an kepada murid yang lemah.
Selain itu Callista juga akan mencari orang tua kandungnya karena keluarga Owen yang selama ini menjadi keluarganya ternyata bukan keluarga dia yang asli. Siapakah sebenarnya Callista? Kenapa Callista bisa menjadi anak keluarga Owen?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
Bab 22. Mendapatkan Informasi Penting
Keesokan hari setelah pulang sekolah Callista dan Charlie mencari orang yang bernama Maria. Mereka harus bertanya kepada orang yang sudah bekerja lama dengan Michael. Karena dari orang-orang itu mereka akan mendapatkan informasi yang sangat rahasia.
"Ini kantor milik keluarga Owen, ya?" tanya Charlie sambil melihat bangunan empat tingkat.
Di samping gedung kantor milik Michael ada gedung kantor dan percetakan majalah "POPULER" yang sangat terkenal di ibu kota dan negeri ini.
'Apa majalah atau koran zaman dahulu memuat juga orang hilang tidak, ya?' batin Callista.
Kedua anak muda itu masuk ke dalam gedung milik keluarga Owen. Tempat yang pertama di tuju adalah tempat informasi.
"Nona Callista, ada perlu yang kami bantu?" tanya salah seorang karyawan laki-laki yang masih terlihat muda. Terlihat kartu karyawan bernama Daren.
"Kalau kita mau mencari informasi karyawan lama, apa bisa dilakukan di sini?" tanya Callista.
Orang itu terlihat mengangkat alisnya. Dia merasa heran dengan pertanyaan anak tuannya.
"Aku sedang mencari informasi salah seorang karyawan papa yang sudah sangat lama sekali dan sepertinya dia sudah berhenti bekerja di sini," jelas Callista.
"Oh. Untuk apa Anda mencari informasi tentang orang itu?" tanya laki-laki itu lagi.
"Dia adalah sahabat Casandra, pengasuhku di rumah. Sudah beberapa hari belakangan ini Casandra teringat terus kepada Maria. Makanya aku ingin mencari informasi tentang dirinya," jawab Callista.
Daren pun mengajak Callista ke ruangan yang ada di ruang bawah tanah. Ini pertama kali Callista masuk ke sini. Karena ini tempat rahasia, jadi Charlie di larang ikut.
Callista duduk manis di sebuah kursi kerja, sedangkan Daren mencari buku yang muat data para pekerja sekitar 16 sampai 15 tahun lalu. Orang itu begitu fokus mencari data tentang Maria.
Callista membuka beberapa pembukuan yang ada di atas meja kerja itu. Bola mata bening itu bergulir mengikuti deretan tulisan dan angka-angka. Otak cerdas gadis itu tidak memerlukan kalkulator untuk menghitung banyak jumlah pertambahan, pengurangan, perkalian, atau pembagian.
'Hah, apa ini? Kenapa jumlahnya salah semua?' batin Callista.
Dengan cepat Callista membuka pembukuan tiap bulannya. Melihat trasaksi dan pembukuan untuk tahun ini saja dia sudah menemukan banyak penyelewengan. Pajak yang seharusnya dibayar ke negara pun tidak sesuai dengan banyaknya hasil pertambangan dan penjualan.
'Apa papa sudah melakukan penggelapan keuangan dan tidak membayar pajak?' batin Callista.
Callista melihat ke arah Daren yang masih membuka lembar-lembar di buku tebal itu. Maka dia diam-diam mengambil salah satu buku pembukuan yang ada di atas meja. Ini bisa menjadi bukti kasus penggelapan dana dan harta kekayaan keluarga Owen.
Setelah memasukan buku itu ke dalam tasnya, Callista kembali duduk manis sambil melihat ke arah Daren. Dia masih tidak menyangka kalau Michael berani melakukan kejahatan penggelapan dana dan membuat pembukuan yang salah.
'Apa total kekayaan yang dimiliki juga dimanipulasi agar tidak banyak membayar pajak ke negara?' batin Callista.
"Nona Callista, apa Maria yang Anda maksud adalah Maria Thembu. Seorang wanita berkulit hitam, imigran dari Afrika?" tanya Daren.
'Apa wanita berkulit hitam? Aku tidak tanya sama Paul kemarin seperti apa wanita itu,' batin Callista yang panik.
"Jujur saja aku tidak tahu apakah dia wanita berkulit hitam. Setahu aku dia adalah pekerja yang bekerja di daerah Argent, sekitar 16 tahun lalu," jawab Callista.
"Oh, sepertinya ini orangnya. Alamat rumahnya juga di daerah Argent," ucap Daren.
Callista mencatat alamat rumah wanita itu. Dia berharap masih tinggal di sana.
***
Sementara Charlie yang berkeliaran di lantai satu mendapatkan informasi penting tanpa sengaja. Ada dua karyawan di sana sedang membicarakan hasil pertambangan emas dan batu bara yang semakin meningkat, tetapi bonus yang mereka dapatkan sangat kecil. Mereka juga tahu kalau pertambangan Michael ada yang ilegal.
"Seharusnya Tuan membayar kita jauh lebih banyak karena tidak membayar pajak kepada negara dari hasil pertambangan ilegal itu," ucap karyawan berbadan besar.
"Kita hanya mendapatkan sedikit uang. Kalau kita melaporkan hal ini kepada polisi dan pemerintah, pastinya kita juga akan terseret bersama dengannya," balas karyawan lainnya.
Charlie yang bersembunyi di balik bilik toilet mendengarkan semua pembicaraan mereka. Tentu saja ini bisa dilaporkan kepada ayahnya yang merupakan pejabat tinggi di negeri ini.
'Wah, ternyata banyak sekali kejahatan Michael Owen ini. Apa nanti Callista akan terseret juga? Aku harus bertanya dulu sama papa. Aku tidak mau kalau sampai Callista ikut terbawa-bawa kejahatan keluarga Owen,' batin Charlie.
***
Pagi hari Callista datang ke sekolah dengan penuh semangat karena Paul mau memberi tahu warna kulit Maria. Ternyata benar Maria adalah wanita berkulit hitam dan seorang imigran. Maka besok hari Sabtu dan Minggu, dia akan mencari Maria yang ada di luar kota.
Betapa terkejutnya Callista ketika membuka lokernya banyak sampah yang keluar dari sana. Ada yang berani melakukan pem-bully-an lagi kepadanya. Ada beberapa kertas menempel di pintu loker.
Dasar penjahat, penipu, dan pencuri
Seharusnya kamu mati
Orang tidak tahu diri
Masih banyak lagi tulisan-tulisan yang buruk mengenai Callista. Mendapat serangan seperti ini, tidak membuat dirinya lemah atau sedih. Dia justru akan memburu orang yang sudah berlaku jahat kepadanya.
"Kasihan sekali Zanetha, aku tidak menyangka kalau Callista selalu berlaku kejam kepadanya," kata salah seorang murid yang ada di balik dinding.
Callista pun mendekat dan mendengarkan apa yang sedang mereka bicarakan. Dia tahu ada yang menyebarkan fitnah kepadanya lagi.
"Benar. Sungguh kejam mendorong Zanetha dari atas anak tangga sampai masuk rumah sakit," balas murid lainnya.
Mendengar ini tentu saja Callista terkejut. Zanetha masuk ke rumah sakit, ketika dia berada di rumah sakit. Dia sendiri tidak tahu adiknya dibawa ke rumah sakit sampai di pulang ke kediaman keluarga Owen. Bagaimana bisa dirinya mendorong dari atas anak tangga.
"Kalau ada saksi yang melihat kejadian itu, kenapa tidak laporkan Callista sama polisi? Dengan begitu dia akan di penjara," sahut yang lain.
"Tidak bisa seperti itu. Kalau langsung dilaporkan ke polisi nanti akan mencoreng nama baik keluarga," balas salah seorang dari kumpulan remaja putri itu.
Callista pun pergi meninggalkan tempat itu. Belum juga selesai mencari keberadaan Maria, dia harus menyelesaikan masalah di sekolah terlebih dahulu.
'Kita lihat siapa yang akan mendapatkan hukuman, Zanetha.'
Callista kini tahu siapa dalang dibalik pem-bully-an ini. Dia tidak menyangka kalau Zanetha yang sedang berada di rumah sakit masih mampu berpikir untuk melakukan kejahatan kepadanya.
'Sepertinya selain jasadmu yang sakit, jiwamu juga sakit parah dan perlu di obati juga. Maka akan aku kamu kasih obat paling mujarab,' batin Callista.
***
jngan lengah ya callista... karena boom wktu menunggumu... apalgi dngan perbhan si zanet nntinya yg hbis oprasi...
semoga saja...
sehat slalu...
ku tunggu karyamu yang lainnya...
smoga callista bahagia slalu...
orang ko bener2 iblis kamu zanetta
semoga segera terungkap kejhtan kluarga owen...
lanjut kak...