Suci,seorang gadis yang hidup didesa,dia tipe anak yang ceria dan pintar. parasnya cantik dan matanya indah. dia bercita -cita ingin menjadi seorang dokter,namun dia terlahir dikeluarga yang kurang mampu,namun itu semua tidak mengikiskan semangatnya untuk meraih cita-citanya.
kehidupan nyata ternyata tidak semulus harapan dan fikirannya,semua terasa berat,berbagai rintangan dan cobaan silih berganti datang,
hingga suatu ketikan ia dipertemukan oleh seorang pemuda yang baik dan kaya. akan kan awal pertemuan itu bisa membuat impiannya nyata??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Suci devi Miftakhul janah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 3.Kesedihan Suci
Setelah cukup lama terdiam, ayah Suci menghirup nafas panjang lalu ayah suci menepuk bahu sang anak dengan lembut lalu tersenyum.
"nak..ayah dan ibu sangat senang dengan kelulusanmu,juga nilaimu yang sangat bagus. Ayah dan ibu juga mendukung cita-citamu nak."tutur sang ayah lalu melanjutkan "namun nak,kamu pun paham keadaan keluarga kita, untuk memenuhi kebutuhan kita sehari-hari saja kita pas-pasan nak. Bagaimana ayah dan ibu bisa membiayai kuliah mu,apalagi kuliah kedokteran itu biayanya tidak sedikit" ucap sang ayah menjelaskan kepada anaknya.
air mata suci tiba-tiba menetes,sang ibu yang melihat putrinya menangis segera memeluk dan menenangkan nya,sambil mengelus punggung sang anak.
"nak...maafkan ibu dan ayah yang tak bisa mewujudkan keinginanmu itu" ucap sang ibu yang sangat lembut.
Setelah itu sang ayah yang tidak sanggup melihat putrinya menangis memutuskan untuk kembali kesawah karna memang sudah waktunya untuk kembali bekerja.
ibunya lalu melepaskan pelukannya dan menghapus air mata putrinya itu.sambil tersenyum dan mengelus lengan sang putri.
"nak..walaupun ibu dan ayah tak bisa membiayai kuliahmu bukan berarti kamu tak boleh kuliah" tutur sang ibu. Kemudian suci mengangkat kepalanya dan menatap wajah sang ibu dengan heran.
"kamu boleh nak kuliah tapi kamu harus mencari sendiri biaya kuliahmu itu. Kalo ibu boleh memberi saran, alangkah baiknya kamu bekerja terlebih dahulu mengumpulkan uang untuk biaya kuliahmu itu nak" jelas sang ibu kepada putrinya itu.
sang ibu lalu pergi meninggalkan putrinya kemudian bergegas kembali keladang melanjutkan pekerjaannya. Suci terdiam sejenak dan berfikir tentang ucapan sang ibu tadi. Ucapan sang ibu ada benarnya juga mungkin memang ia harus bekerja dahulu dan mengumpulkan banyak uang untuk biaya kuliahnya itu.
Suci lalu termenung melihat kedepan dan merasakan udara yang sangat sejuk kemudian menutup matanya . Ia sedikit pun tidak marah kepada ayah dan ibunya karna tidak bisa membiayai kuliahnya karna memang keadaan orang tuanya yang tidak mampu,namun suci tidak akan patah semangat. dalam hatinya ia akan bertekad untuk mewujudkan cita-citanya itu.
Seminggu kemudian acara perpisahan digelar,satu persatu acara selesai,acara yg paling ditunggu penghargaan untuk siswa yang paling berprestasi.
"oke..acara selanjutnya pengumuman siswa yang paling berprestasi, siswa yang paling berprestasi adalah Suci Kumaira" ucap sang Mc dilanjut tepuk tangan dari semua siswa dan wali murid.
"untuk saudari Suci Kumaira dan orang tuanya,diharap naik keatas panggung untuk diberikan penghargaan oleh kepala sekolah" kata sang Mc
Suci dan ibunya berjalan menuju kepanggung, kepala sekolah kemudian memberi penghargaan dan sejumlah uang sebagai apresiasi untuk prestasi yang Suci raih. Semua memberi tepuk tangan kepada suci.
Setelah semua acara selesai Suci menghampiri ibunya. " ibuk..Suci mau foto-foto sama teman-teman, ibuk mau nunggu atau mau pulang dulu?" tanya suci kepada ibunya.
"ibuk tak pulang dulu aja ya nak,ibu mau neruske kerjaan ibuk diladang. Nanti ibuk tak nunut orang" jawab sang ibu.
"ya sudah buk kalo gitu, ibuk hati-hati dijalan ya "ucap Suci kepada ibunya, ibunya lalu mengangguk dan tersenyum kepada Suci.
Setelah ibunya pergi, Suci lalu menghampiri teman-temannya. Mereka berfoto-foto,bercanda dan tertawa satu sama lain.