Seorang wanita tengah di landa kenikmatan di atas ranjang, ia menikmati setiap sentuhan suaminya.
Tapi lagi dan lagi, suaminya kembali meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang.
Semua hal itu membuat Rosa kesal dan marah, ia tidak menyangka jika suaminya akan tega melakukan hal itu.
Lalu apa yang akan terjadi pada Rosa? Apa alasan Alan selalu pergi meninggalkan nya di saat mereka tengah beradu di atas ranjang?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon AngelKiss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
JSAM : Bab 28
Rosa sampai di sebuah gedung besar, mata Rosa melihat banyaknya orang-orang dari kalangan atas yang datang ke acara kantor tempat Alan bekerja.
Rosa berpikir jika ini hanya acara kantor biasa, tapi kenapa di adakan semeriah ini. Rosa menunggu dengan tenang di luar gedung, ia melihat sebuah taksi mendekat dan rupanya itu adalah Alan.
Pria itu menatap kesal Rosa, beraninya wanita itu malah meninggalkan dirinya sendirian.
"Aku mengajakmu ke sini untuk menemani ku, bukan malah meninggalkan ku." Ucap Alan kesal, melihat jam tangannya dan rupanya pesta sudah dimulai.
"Jika kau tidak suka, maka kau bisa aja wanita itu. Bukankah akan lebih asik, kalian pergi bersama ke pesta yang mewah. Aku yakin, gadis kampung itu pasti akan sangat senang di bawa ke tempat seperti ini." Ucap Rosa dengan senyuman mengejek.
"Cukup Rosa, untuk saat ini kau jangan membuat keributan." Pinta Alan.
Lalu Alan meminta Rosa untuk menggandeng tangannya, tapi Rosa sama sekali tidak mau. Ia enggan untuk menggandeng tangan pria yang sudah mengkhianati nya.
Kini Rosa dan Alan berjalan bersama memasuki ruangan pesta, Rosa bisa melihat banyaknya orang dari kalangan atas.
"Alan.." Terdengar suara panggilan dari seorang wanita, mata Rosa langsung menatap sosok wanita cantik yang ia yakini adalah teman sekantor suaminya.
"Melisa, kau sangat cantik malam ini." Puji Alan dengan senyuman di wajahnya, Melisa tersenyum manis. Ia lalu melirik ke arah wanita yang ada di samping Alan.
"Alan, siapa ini?" Tanya Melisa, ia mengakui jika wanita di samping Alan sangat cantik dan terlihat berwibawa.
"Ini istri ku." Ucap Alan dengan senyuman di wajahnya.
Melisa dan beberapa teman kantor yang lain, langsung memuji penampilan cantik Rosa. Mereka tidak menyangka jika Alan yang tampan, bisa memiliki istri yang sangat cantik.
Di saat semua orang tengah berbincang-bincang, sosok penting di acara pun akhirnya datang.
Xavier tersenyum dengan lembut, tatapan matanya mampu membuat semua kaum hawa yang ada di ruangan pesta langsung terpana.
Mata Rosa menatap sosok Xavier yang selama ini pernah bertemu dengannya beberapa kali, ia baru tahu jika pria itu adalah sosok penting di perusahaan suaminya.
"Siapa dia?" Tanya Rosa pada Alan.
Alan memicingkan matanya saat mendengar perkataan Rosa, "Dia hanya bos ku, cih.. Menyebalkan." Maki Alan kesal.
Mendengar hal itu, Rosa mulai menyadari jika Xavier adalah putra tunggal dari keluarga Boenavista.
"Malam ini adalah malam perayaan kesuksesan perusahaan BOEN." Ucap Xavier yang di ikuti oleh suara tepuk dan tangan sorakan dari semua orang.
Terdengar suara alunan musik yang merdu, beberapa orang mulai berdansa bersama.
Melisa menatap Alan dan mengajaknya untuk berdansa, seakan tidak peduli dengan keberadaan Rosa. Alan langsung pergi bersama Melisa untuk berdansa bersama, tapi saat akan berdansa Alan melihat Xavier yang berjalan mendekat.
Ini adalah saatnya ia harus bisa naik jabatan, Alan kembali berjalan ke arah Rosa dan menarik tangan wanita itu.
"Apa yang kau lakukan, lepaskan!" Maki Rosa kesal.
"Sut.. Ikuti aku." Jelas Alan.
Alan mengajak Rosa untuk mendekati Xavier, "Pak Xavier selamat malam." Ucap Alan dengan senyuman di wajahnya, meski ia tidak menyukai Xavier karena pria itu tampan. Tapi Alan tidak bisa membenci pria itu, apalagi dia adalah CEO di perusahaan nya.
Xavier tersenyum pada Alan, tapi senyuman nya seketika luntur saat melihat sosok wanita di sampai pria itu.
"Siapa ini?" Tanya Xavier, meski ia tahu jika wanita itu adalah Rosa.
"Ini adalah istri saya, Rosa." jelas Alan dengan senyuman.
Mendengar hal itu Xavier terdiam sesaat, ia lalu tersenyum dan mengulurkan tangannya. "Xavier, senang bertemu dengan anda." Ucap Xavier dengan senyuman hangat.
"Rosa, senang bertemu dengan anda juga Pak Xavier." jawab Rosa dengan senyuman di wajahnya.
Setelah itu Xavier pun langsung pergi, melihat Xavier pergi. Alan kembali ke pada Melisa untuk berdansa bersama, kini hanya Rosa yang sendirian di tengah kerumunan orang-orang.
Ia merasa menyesal telah datang ke tempat ini, dengan kesal dan marah. Rosa berbalik untuk segera pulang, tapi langkahnya langsung terhenti saat di hadapannya sudah ada Xavier.