Di Benua Tian Yuan, semua orang berlatih Dao Sihir hingga ke puncak, menjadi dewa abadi sejati. Itu telah di lakukan dari generasi ke generasi, tradisi yang orang semua percaya bahwa Dao Sihir adalah satu-satunya jalan menuju puncak keabadian.
Namun Jian Xin, pemuda sampah yang di anggap sebagai pemborosan oleh semua orang tiba-tiba muncul dengan Jalan Dao yang berbeda. Jalan Dao yang menantang langit, jalan Dao yang telah di tinggalkan semua orang. Yaitu Dao Pedang .....
Dengan hati Dao Pedang yang kuat, dia menempuh jalan yang lebih sulit dan menyakitkan dari orang lain. Semua untuk membuktikan bahwa Dao yang dia miliki bisa membawannya ke puncak!
Dalam perjalanan yang menyakitkan itu, dia tiba-tiba menemukan rahasia besar yang telah lama menghilang. Rahasia yang di tinggalkan oleh Dewa Dao pertama!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Soccer@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 24 : Jiang Lin Bukan Gadis Biasa!
Setelah bertukar beberapa percakapan singkat dengan Jiang Ruyin, Jiang Xin perlahan berbalik dan meninggalkan alun-alun menuju halaman dalam klan.
Di sana, di sekitar halaman dalam Klan. Begitu para murid Klan melihat Jiang Xin muncul, senyum menyanjung dan tatapan penuh kagum segera muncul di wajah mereka.
"Tuan Muda Xin!"
"Tuan Muda Xin hebat, dia adalah jenius Klan Jiang!"
"Tuan Muda Xin sangat tampan!"
Suara-suara pujian dan tepuk tangan menggema di halaman itu, membuat Jiang Xin yang sedang berjalan menunjukan senyum tipis di wajahnya. Namun hanya itu saja, tidak ada gerakan tambahan lainnya. Dia tidak ingin terlalu sombong hanya karena pencapaian kecil, selain itu. Jiang Xin tidak memiliki perasaan apapun terhadap orang-orang ini, itu karena dia tahu bahwa. Jika dia masih seorang sampah tanpa Lautan Dao, sikap orang-orang ini tidak akan pernah berubah. Ya, apa yang di katakan oleh Shen Jian sepenuhnya benar. Bahwa di dunia ini, hanya orang kuat yang memiliki kehormatan dan harga diri. Sementara untuk mereka yang lemah, mereka hanya semut kecil yang tersesat. Orang-orang telah menginjakmu ke tanah tapi mereka belum menyadarinya karena ukuranmu yang terlalu kecil.
Ungkapan ini memang terdengar sangat kejam, tapi begitulah adanya. Bagi orang-orang lemah, aturan dan keadilan di ciptakan untuk menjaga kesetaraan dan melindungi perdamaian. Tapi bagi mereka yang kuat, aturan ada untuk di langgar.
Karena itulah, untuk menjaga diri dan melindungi orang-orang terdekat. Menjadi kuat adalah harga mati, tanpa kekuatan. Hidup tidak berarti sama sekali.
Pada saat ini, di antara kerumunan murid. Sosok cantik bergaun hijau tiba-tiba melangkah keluar dan berdiri di depan Jiang Xin, memotong jalan yang akan di lewatinya.
Melihat ini, Jiang Xin perlahan menghentikan langkahnya. Alisnya berkerut saat dia menatap sosok cantik di hadapannya. "Ling Xue, apa maksudnya ini?" tanyanya dengan acuh tak acuh.
Ling Xue mengulas senyum manis saat dia dengan lembut berkata. "Jiang Xin, selamat atas kemenanganmu. Aku tahu sejak awal bahwa kamu pasti akan keluar sebagai pemenang!"
Mendengar ini, sudut bibir Jiang Xin di tarik ke atas. Membentuk senyum tipis yang terkesan mengejek. "Benarkah?" ucapnya.
"Ya. " Ling Xue mengangguk. "Selama ini aku selalu mendukungmu secara diam-diam, aku juga meminta kepada Jiang Wusang untuk berhenti menghinamu. Tapi pecundang itu tidak pernah mau mendengarkanku!" ucapnya kesal.
"Oh. " Jiang Xin mengangkat sebelah alisnya. "Bukankah kamu selalu menghasut Jiang Wusang untuk melumpuhkanku, mengapa sekarang berubah? Atau telingaku yang telah salah mendengar!" kata Jiang Xin dengan dingin.
"Jiang Xin, apa yg kamu dengar itu tidak sepenuhnya benar. Aku tidak benar-benar serius mengatakan itu," terang Ling Xue sambil mengulurkan tangannya, mencoba untuk meraih lengan Jiang Xin.
Namun tangan Ling Xue dengan cepat di tepis oleh Jiang Xin, membuat gadis cantik itu terhuyung.
"Berhenti bersikap akrab denganku dan membuat orang lain salah paham, kita tidak sedekat itu!" tegas Jiang Xin sambil melangkahkan kakinya melewati Ling Xue yang terkejut.
Melihat ini, Ling Xue dengan cepat berbalik. "Jiang Xin, dengarkan aku dulu!" serunya sambil mengulurkan tangannya, meraih jubah hitam Jiang Xin.
Tapi belum sempat dia menggapai jubah hitam Jiang Xin, sebuah tangan mulus dan seputih giok tiba-tiba meraih pergelangan tangannya. Membuat Ling Xue gagal mencapai Jiang Xin.
"Jangan sentuh dia!" kata Jiang Lin dengan suara dingin dan acuh tak acuh.
Kemunculan Jiang Lin membuat Jiang Xin menghentikan langkahnya, kemudian berbalik menatap gadis bergaun biru itu dengan heran.
"Jiang Lin, apa yang gadis itu lakukan di sini?" gumam Jiang Xin.
"Hehe, sepertinya gadis itu tertarik kepadamu." Suara tawa Shen Jiang tiba-tiba terdengar di hati Jiang Xin.
"Guru bercanda, gadis itu adalah kutub es. Aku bahkan ragu jika dia memiliki perasaan, mengingat dia selalu muncul dengan wajah datar itu, seolah-olah semua orang berutang kepadanya!" balas Jiang Xin sambil menggelengkan kepalanya.
"Hehe, kamu bocah kecil. Tahu apa kamu tentang wanita, di Benua Tian Yuan ini. Selain kultivasi, hal yang paling misterius adalah perasaan wanita. Karena apa yang terlihat di permukaan belum tentu perasaan yang sebenarnya," terang Shen Jian.
"Guru sepertinya tahu banyak soal wanita," cibir Jiang Xin.
"Kamu bajingan kecil," kata Shen Jian dengan nada kesal.
Jiang Xin tersenyum kemudian berhenti berbicara dengan Shen Jian sambil memperhatikan dua gadis cantik di hadapanya.
"Lepaskan!" kata Ling Xue dengan dingin.
"Tentu. " Jiang Lin melepaskan lengan Ling Xue dengan gerakan menghempas, membuat gadis cantik itu terhuyung ke belakang.
"Kamu... " Ling Xue menatap Jiang Lin dengan marah.
"Ada apa? Kamu ingin bertarung!" kata Jiang Lin acuh tak acuh sambil melepaskan auranya.
Saat dia melakukan itu, Qi Dao biru terang tiba-tiba muncul dan berputar di sekitar tubuhnya. Membuat angin di sekitarnya berhembus liar, mengibarkan rambut panjangnya yang bergelombang untuk melayang-layang di udara.
Melihat ini, semua murid di tempat itu termasuk Jiang Xin menunjukan ekspresi terkejut.
"Dao Awal Tingkat Puncak, Nona Muda juga seorang Dao Awal Tingkat Puncak!"
"Hebat sekali, ternyata Klan Jiang kita tidak hanya memiliki Tuan Muda Jiang Xin sebagai jenius tapi juga Nona Muda Lin. Ini benar-benar hebat!"
Jiang Xin mengerutkan kening sambil menatap Jiang Lin. "Dao Awal Tingkat Puncak, " gumamnya heran.
"Oh, gadis ini menyembunyikan kekuatannya!" Suara terkejut Shen Jian tiba-tiba terdengar di hati Jiang Xin.
"Apa maksud Guru?" tanya Jiang Xin.
"Maksud Guru adalah, apa yang kamu lihat bukan kekuatan yang sebenarnya. Jika aku melihat, gadis kecil ini harus menjadi Dao Master Tingkat Awal!" kata Shen Jian.
"Dao Master Tingkat Awal!" Jiang Xin terkejut.
Bagaimana tidak? Alam Dao Master, itu sudah menjadi praktisi Dao sejati. Orang-orang di tingkat itu telah membuka kesadaran lima indra, jika itu seorang Praktisi Dao Sihir. Mereka sudah mampu mengendalikan lima elemen untuk mendukung teknik pusaran mereka, jelas ini berkali-kali lipat lebih kuat dari Dao Awal yang hanya bisa melakukan teknik pusaran biasa.
Tapi selama Jiang Xin tinggal dan besar di Klan Jiang, dia belum pernah mendengar ada seorang remaja berusia 17 tahun yang mencapai alam Dao Master.
"Hehe, kamu tidak perlu terkejut. Gadis ini tidak lebih jenius darimu, hanya saja. Ada gen tertentu di dalam tubuhnya yang membuat pertumbuhannya dua kali lipat lebih cepat dari anak-anak seusianya, " kata Shen Jian. "Selain itu, identitas gadis ini tidak biasa. Aku sarankan agar kamu tidak banyak terlibat dengan gadis ini, atau kamu mungkin akan mendapatkan masalah!" tambah Shen Jian mengingatkan.