Alira Senja Wilana Gadis Desa yang merantau ke Kota. Suatu hari dia harus terjebak dengan pengusaha kaya raya namun sangat kejam dan dingin
Jeremy Wilton Grey Pria Kaya Raya yang sudah memiliki istri yang terpaksa mengikuti saran istri nya untuk menyewa wanita lain untuk menyewa rahim nya agar bisa memiliki anak.
Season kedua menceritakan tentang kisah Cinta keturunan Jeremy dan Senja yang bernama Danello Wilton Grey dengan segala kenakalan dan Skandal nya.
Mampu kah Ello mendapatkan cinta sejati nya dan menemukan Rembulan yang di cari nya sejak SMK dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tessa Amelia Wahyudi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak Sesuai Harapan
Mau tidak mau, Malam itu juga Jery memaksa untuk pulang.
Alasan nya pada Renatta adalah Perusahaan, Pabrik pabrik nya dan juga Beberapa Hotel,Resort,Taman bermain dan juga Beberapa Swalayan besar yang perlu di tinjau.
Jery semakin gelisah saat lagi lagi Papa nya mengirim kan Foto Senja yang tertawa bahagia,Senyum indah. Bahkan mata itu hilang saat sedang tertawa dan tersenyum.
Hal itu membuat Jery kalang kabut.
" Honey, Kenapa buru buru ? Kan sudah ada Abi, Asisten mu. "
" Abi memang ada, Tapi berkas membutuhkan tanda tangan ku. "
" Ya baik lah !" Renatta harus melenan kekecewaan nya lagi.
Lagi Lagi Jery tidak berhasil di goda nya dengan segala bujuk rayuan maut nya.
Saat ini mereka berangkat pukul 9 malam waktu setempat. Karena perjalanan Jerman Indonesia memakan waktu terbang 15 lebih, Maka perkiraan Jery dia akan tiba di Indonesia waktu jam makan siang bukan ?
Sama seperti saat Papa dan Mama nya berangkat.
...🍃🍃🍃...
Pesawat Jet Bertuliskan Grey Global Corp sudah mendarat sempurna di bandara Halim Perdana, Tempat dimana memang pesawat Jet itu terparkir rapi berbaris dengan Jet super mewah milik GTJ Compeny, Milik Gale Thominshon Jade.
" Pulang lah Ke Mansion Kita, Aku harus segera ke kantor. " Jery mengecup kepala sang istri.
" Secepat itu kah ?" Tanya Renatta penasaran .
Masalah apa yang sebenar nya terjadi di perusahaan hingga akhir akhir ini Jery begitu sibuk, Dan Renatta juga masih penasaran dengan Telpon Bik Nah malam itu.
Jika bertanya langsung pada Jery tidak akan mendapat kan jawaban nya, Jadi dia memutuskan untuk mencari sendiri jawaban nya.
" Sorry, " Hanya itu yang di ucap kan Jery.
Lalu dia menaiki taksi begitu saja meninggalkan Renatta yang belum masuk ke mobil nya.
Merasa ada yang janggal Renatta pun mengikuti nya, Namun Taksi yang di tumpangi Jery tadi mengalami ban kempes di jalan alhasil Renatta kehilangan Jejak Jery dan memutuskan kembali ke Mansion mereka.
Sementara Jery, Dia begitu terburu buru untuk pulang dan menyapa Senja nya, Wanita Afternoon yang di sebut Papa nya itu.
" Ambil kembalian nya Pak. " Jery memberikan 3 lembar uang 100 rupiah untuk supir taksi dan keluar begitu saja saat sudah sampai di teras depan Mansion utama.
Bahkan Jery mengabaikan sapaan Para pelayan yang menyambut kedatangan nya di sana.
Jery terus berlari hendak menuju Lantai dua, Namun terhenti saat melihat Mama dan Papa nya baru keluar dari dapur.
" Dimana Senja Ma, Pa ?" Tanya Jery panik dengan nafas tersengal nya.
Papa Jack hanya menatap nya malas, Dia sudah menduga kejadian ini.
Papa Jack hanya mengendik kan bahu tanda tak perduli.
Sementara pandangan Jery menuju Mama nya.
" Ma, " Suara nya melembut.
" Di Taman. " Jawab Mama nya langsung meninggalkan Ayah dan anak itu.
" Membuat nya menangis lagi, Ku habisi kau ! Aku bersusah payah menuruti semua ngidam Wanita hamil itu, Dan kau seenak mu saja membuat nya menangis. !" Ancam Papa Jack
" Senja Pa, Senja. " Ralat istri nya itu.
" Terserah ! mau dia Senja,Afternoon atau bahkan Sunset sekali pun apa perduli ku ? Yang penting anak mu ini tidak lagi membuat nya menangis. Menyusahkan saja. "
" Dia juga anak mu ! Hasil dari susu kental asin milik Mu !"
" Ya ya ya, Terserah !" Melenggang pergi dari sana meninggalkan Putra nya itu.
Jery langsung kembali berjalan menuju taman tempat dimana Senja berada.
Dan sampai di taman, Dia melihat Senja begitu cantik dengan gaun putih tali Spagetti dan riasan sederhana nya.
" Senja..." Panggil Jery dengan nafas yang masih berlarian.
Senja yang mendengar suara yang di rindu kan nya langsung mencari arah sumber suara.
Dan ternyata benar, Itu suara suami jahat nya. Senja tersenyum lalu hanya dua detik senyuman itu bertahan lalu luntur begitu saja.
" Kenapa ? apa ada yang sakit ?" Jery berjongkok di hadapan Senja dan mengelus perut Senja.
" Apa mereka nakal ?" Tanya Jery lagi.
Senja hanya bisa mengangguk saja karena memang dia selalu mual dan muntah, tapi berbeda saat bersama Jery.
Rasa nya dia ingin selalu di manja dan di sayang, Tapi rasa gengsi nya terlalu tinggi. Maka dia lebih memilih biasa saja.
" Sudah Daddy bilang jangan nakal bukan ? Kenapa masih nakal ?" Jery mencoba bicara pada anak anak nya yang masih sebesar biji kacang hijau itu.
" Coklat ,"
Deg !
Jery mematung disana, Nafas nya tercekat saat mendengar suara Senja, Bahkan tangan Wanita Afternoon itu sudah terarah pada nya.
" Coklat ?" Beo Jery.
" Iya, " Senja mengangguk.
" Mana Coklat nya ?" Tanya Senja sekali lagi.
Bahkan dia sudah menantikan nya, Dia juga sudah mencari di internet tentang ulasan Dan beberapa Review tentang coklat Belgia yang sangat terkenal itu.
Senja juga sudah menghubungi ibuk bapak nya juga adik nya, Bilang bahwa dia akan pulang kerumah orang tua nya saat Tuan Jery sudah kembali dari Jerman dan membawa banyak coklat untuk nya.
" Tuan ? Mana Coklat nya ?" Tanya Senja lagi.
Wajah berbinar nya tadi perlahan lahan luntur, Berganti wajah murung, Mata Indah itu mulai berembun dan sudah berair.
Dia masih melihat ke sekeliling nya, Mana tau Tuan Jery menyuruh salah satu pelayan untuk membawa nya.
Namun sampai 5 menit coklat nya tak kunjung datang. Hal itu tak luput dari penglihatan Jery, Jery benar benar merasa bersalah.
Karena kedatangan Renatta dan kepulangan tiba tiba nya Jery sampai melupakan hal sepenting itu ?
Bukan kah dia yang sudah berjanji pada Senja ? Terlebih menawarkan nya duluan kan ? Lalu apa ini ?
" Tu-tuan...Coklat nya Mana ? A-aku dan anak anak ku menunggu nya..." Semakin sesak dada Jery saat melihat mata itu semakin basah.
Bahkan Senja bilang anak anak nya menunggu ? Ya Tuhan, Jery benar benar merasa bersalah sekali pada Senja dan anak anak nya.
" Ma-maaf kan Aku. A-aku tidak membawa nya. " Kata penuh sesal di ucap kan Jery penuh rasa berat.
Test...
Jatuh sudah air mata itu, Bahkan sudah mengenai lengan nya yang masih menggenggam erat tangan Senja.
Jery melihat ke arah Mata Senja dan benar saja, Hujan sudah turun, Bahkan sangat deras air itu mengalir dari mata Coklat indah itu.
Perlahan Senja melepaskan genggaman tangan Jery dan bangkit dari duduk nya bersiap meninggalkan Jery disana.
" Senja, Tunggu. Maaf kan aku, Aku melupakan nya. "
Senja berhenti dan membelakangi Jery.
" Maka coba lah Lupakan kesalahan mu pada kami. !"
Deg !
Semakin sakit hati Jery mendengar kekecewaan yang di rasakan Senja.
" Senja, Jangan begini, Aku akan pergi lagi ke Belgia, Ya aku akan membelikan Coklat nya, Ya aku janji. " Jery sudah mencekal tangan Senja yang hendak pergi dari taman itu.
" Lepas Tuan..." Masih berkata Lembut sebisa nya.
" Tidak Senja, Maaf kan aku. "
" Aku Bilang Lepas Tuan..."
" Tidak !" Jawab Jery tegas.
Emosi Senja sudah tidak bisa di tahan nya lagi, Menunggu dengan rasa rindu dan mendamba Coklat mahal itu, Dan kini harapan nya sia siaa ? pupus Sudah.
" Aku bilang LEPAS !!!!!!" Teriak Senja. Kali ini Emosi nya sudah tidak bisa di tahan nya lagi.
Brughh...
Sekuat tenaga Senja mendorong Jery hingga terjatuh ke Tanah berumput hijau itu, Karena posisi nya tidak siap maka dia bisa jatuh.
" Aku membenci mu ! Aku membenci Mu ! Aku, MEM BEN CI MU!" Senja langsung berlari dari sana tanpa menunggu Jery.
Jery yang kaget langsung bangkit untuk mengejar Senja.
Namun Naas, Di pintu masuk dia di hadang oleh Mama Papa nya.
" Masuk Ma, Dan lihat Senja. " Suara Papa Jack melembut, Bahkan ini pertama kali nya dia memanggil Senja dengan nama nya.
Mama Claire menurut, Kerena suara suami nya sangat khas dengan nada marah nya.
Plak !
Suara tamparan menggema di depan pintu kaca menuju Dapur itu.
Bahkan pelayan pun sampai mendengar suara telapak tangan mendarat di Pipi rahang Kokoh Jery.
Jery tidak berani melawan dan bahkan hanya untuk menatap Papa nya saja dia sulit.
" Mulai saat ini, Jangan injakan kaki mu lagi dirumah ini ! Kau dengar ? Wanita yang mengandung benih mu itu membenci mu kan ? Bahkan aku rasa juga calon ketiga anak mu juga akan membenci mu ! Nikmati lah semua hasil dari kebodohan mu ! Ingat kata kata ku bukan ? Setelah ini, Tidak akan ku biar kan kau untuk mendekat pada nya. Bahkan mimpi sekali pun kau tidak akan ku biar kan mendekat ke arah nya !"
" Pa, " Ancaman Papa nya benar benar membuat Jery ketakutan setengah mati..
Papa Jack hanya mengangkat tangan kanan nya sebagai tanda bahwa dia tidak ingin bicara lagi.
" Keluar dari rumah ku Sekarang ! "
" Pa, " Jery sudah memohon di depan Papa nya.
Bahkan Sudah berlutut di Hadapan Papa nya meminta ampun dan belas kasih.
" Honey !"
Deg !
Semakin hancur dan takut Jery saat mendengar suara itu !
...😭😭😭...
Gimana Genks ? Senja mau di bawa kemana nih sama Emak dan Bapak mertua Bule nya Wanita hamil yang di sebut Afternoon sama Papa Bule ???
Yuk, Follow ige ibuk @amelia_falisha1511 ❤️❤️
.
.
hadir thor☺️